KAJIAN PUSTAKA
Hubungan antara pendapatan dan konsumsi bersifat positif (berbanding lurus), atau
secara matematis fungsi konsumsi dapat dinotasikan C = f (Y). Sisa dari pendapatan yang tidak
dikonsumsi oleh masyarakat akan ditabung, sehingga semakin besar pendapatan akan semakin
besar pula tabungan. Jadi, hubungan antara pendapatan dengan tabungan bersifat positif
(berbanding lurus), atau secara matematis fungsi tabungan dapat dinotasikan S = f (Y).
Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi dan tabungan juga berubah.
Perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dan untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus :
Angka MPC juga tidak mungkin negatif, di mana jika pendapatan disposabel terus meningkat,
konsumsi terus menurun sampai nol (tidak ada konsumsi). Sebab manusia tidak mungkin hidup
dibawah batas konsumsi minimal. Karena itu 0 < MPC < 1.
2.3 Fungsi Tabungan, APS, dan MPS
2.3.1 Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan dan pendapatan.
Tabungan dalam ilmu Ekonomi Makro didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan
disposabel yang disimpan karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Tabungan dalam
lingkup luas merupakan bagian dari pada pendapatan nasional per tahun yang tidak digunakan
untuk konsumsi. Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Tabungan tergantung dari besar kecilnya
tingkat pendapatan rumah tangga. Makin besar pendapatan rumah tangga, semakin besar
jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh perekonomian.
S = –a + (1–b) Y
Telah diketahui: Y = C + S
S=Y–C
padahal C = a + bY
maka:
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = –a + Y – bY (–a ditempatkan di depan)
Jadi, S = –a + (1 – b) Y
2.3.2 Fungsi APS
APS adalah simpanan total yang diinginkan dibagi dengan total disposable income.
APS = S/Yd
Jadi APS merupakan bagian dari disposable income yang ingin ditabung oleh rumah tangga.
MPS = ∆S / ∆Y
Dalam rumus :
Y=a+I/1–b
Contoh soal :
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 30 + 0,75Y dan besarnya investasi
(I) = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah sebagai
berikut.
Jawab: Y = (a + I)/(1 – b)
= 40/0,25
Keseimbangan perekonomian akan terjadi bila dicapai penawaran agregat (AS) sama
dengan pengeluaran agregat (AE). Secara matematis bahwa persamaannya adalah : Y=AE=>
AE=C+I+G. Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa akan
mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga berupa gaji dan upah, aliran ini sama
nilainya dengan pendapatan nasional (Y). Pendapatan rumah tangga tersebut digunakan untuk
membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (T).
Berdasarkan aliran pendapatan yang wujud dalam perekonomian tiga sektor berlaku
persamaan berikut dalam setiap tingkat pendapatan nasional : Y=C+S+T.
Dalam keseimbangan berlaku persamaan Y=C+I+G
Berarti pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan: C+I+G=Y=C+S+T.
Apalagi dikurangi C baik ruas kiri maupun ruas kanan maka : I+G=S+T Sehingga pada
perekonomian tiga sektor I dan G adalah merupakan suntikan kedalam sirkulasi aliran
pendapatan, sedangkan S dan T adalah bocoran.
Dengan demikian dalam keseimbangan ekonomi tiga sektor adalah keadaan suntikan=
bocoran. Jadi pada perekonomiann tiga sektor keseimbangan tercapai dalam keadaan:
i. Y=C+I+G atau jika
ii. I+G=S+T
Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga juga digunakan untuk membayar pajak
kepada pemerintah. Pajak yang diterima pemerintah sebagian diberikan ke masyarakat atau
badan tertentu pemerintah tanpa adanya balas jasa langsung. Pemberian dana dari pemerintah
disebut dengan transfer payment. Dengan demikian pendapatan disposibel akan berkurang jika
membayar pajak dan bertambah jika mendapat pembayaran transfer payment dari pemerintah.
Sehingga persamaannya adalah :
Ys=Y+Tr=-Tx
Untuk menentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangan tiga sektor dapat melalui cara
:
𝒂+𝒃𝑻𝒓−𝒃𝑻𝒙+𝑰+𝑮
Y=
(𝑰−𝒃)
Perlu diketahui bahwa investasi dan pajak pada kasus ini merupakan variabel exogen artinya
bahwa pengeluaran investasi dan pajak tidak dipengaruhi pendapatan.
Sirkulasi perekonomian terbuka (4 sektor) dapat dilihat dari bagan berikut ini:
Apabila diperhatikan dengan teliti akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka berbeda dengan perekonomian tiga sektor akibat kegiatan ekspor-impor.
Ekspor akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan.
Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat dan menyebabkan peningkatan dalam
pendapatan nasional. Impor menimbulkan efek yang sebaliknya, yaitu menimbulkan aliran
keluar yang akan menurunkan pendapatan nasional. Dengan demikian, sejauh mana ekspor dan
impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada ekspor netto,
yaitu ekspor dikurangi impor. Apabila ekspor netto adalah positif, pengeluaran agregat dalam
ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan
kesempatan kerja.