Salah satu alat penunjang alat kesehatan adalah ESU (electro surgery unit), yang
digunakan pada saat tindakan pembedahan.
Alat ini memiliki prinsip kerja merusak jaringan tubuh tertentu dengan memanaskan
jaringan tersebut. Panas didapat dengan cara pemusatan arus listrik frekuensi tinggi pada
jaringan tubuh tertentu dengan menggunakan elektroda sebagai medianya. Adapun jangkauan
frekuensi yang biasa dipakai berkisar antara 500 kHz sampai dengan 2,5 MHz.
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan monopolar. Mode
bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi (pembekuan). Sebuah
elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit jaringan yang tidak diinginkan,
kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi
kemudian menuju ujung elektroda yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda
terpisah, yaitu elektroda aktif dan elektroda pasif / netral dengan permukaan yang lebih luas
yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan terpusat pada
elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan arus listrik dengan tujuan
mencegah kerusakan jaringan. Mode monopolar lazimnya digunakan pada bedah mayor
dengan metode pemotongan/ cutting. Oleh karena itu, mode bipolar lebih banyak digunakan
untuk melakukan pembedahan minor.
Gambar 1.1 Blok Diagram ESU (Electro Surgery Unit)
Cara Pengoperasian
1. Sebelum menghidupkan ESU bersihkan dari debu dan kotoran lainnya. Pastikan bahwa tidak
ada barang apapun diatas ESU terutama cairan.
2. Pastikan bahwa semua accessories dalam kondisi baik dan telah terpasang dengan baik.
3. Masukkan kabel power ESU ke stop kontak listrik di dinding.
Pastikan kabel power telah tertancap dengan mantap di stop kontak, apabila stop kontak tidak
ada ground, hubungkan ESU dengan ground tambahan. Hidupkan ESU dengan menekan
saklar power.
4. Atur dosis/daya yang diinginkan dengan menekan tombol up/down, baik untuk cutting
maupun coagulation. Lakukan juga pemilihan efek yang diinginkan untuk cutting dan mode
yang diinginkan untuk coagulating, bila memang dibutuhkan.
5. ESU siap untuk digunakan, setelah netral elektroda terpasang ke pasien dengan baik.
6. Rapikan kembali ESU beserta semua accecories.
2. Pengecekan Keselamatan
- Pengecekan inskripsi dan instruksi manual
- Pengecekan secara visual dari unit dan aksessoris dari kerusakan
- Pengecekan keselamatan listrik meliputi :
Pemeriksaan grounding
Pemeriksaan kebocoran
- Pengujian performa semua tombol dan lampu control pada unit
- Pengecekan bagian penampil
- Pengecekan mode automatic start
3. Pengecekan Keselamatan
- Pengukuran output saat mode operasi CUT
- Pengukuran output saat mode operasi COAGULATE
- Pengukuran kapasitas frekuensi tinggi pada berbagai mode operasi
- Elektro Surgery Unit harus melalui pemeriksaan paling tidak satu tahun sekali.
Kesimpulan
ESU adalah (electro surgery unit), yang digunakan pada saat tindakan pembedahan. Pada
zaman dulu, pembedahan dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah. Pembedahan
konvensional ini terkadang menyebabkan pasien banyak mengeluarkan darah. Dengan
menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi pada saat tindakan pembedahan dapat
diminimalisir, karena pembuluh darah yang tebuka disekitar luka dapat langsung menutup.