Anda di halaman 1dari 5

XI.

Pembahasan

Pada percobaan yang berjudul “Destilasi Sederhana” mempunyai tujuan untuk


mengetahui tata cara memisahkan campuran dua senyawa homogen yang memiliki beda titik
didih. Percobaan kali ini kami hanya melakukan pada destilasi sederhana. Dalam percobaaan
destilasi ini dilakukan pemisahan secara penguapan pada larutan NaCl. Pada percobaan ini
pertama-tama kita membuat larutan garam 5% sebanyak 300 ml untuk didestilasi sebanyak
250 ml dan 50 ml untuk dihitung densitasnya. Setelah itu kita membuat larutan 8%, 12%,
16%, dan 20%. Larutan ini hanya ingin dijadikan sebagai kalibarsai dalam penentuan
konsentrasi residu.
Pada percobaan destilasi sederhana ini diawali dengan pemanasan larutan garam 250
ml dengan menggunakan penangas parifin, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap. Karena titik didih air lebih rendah daripada garam maka yang keluar
sebagai distilat adalah air ( H2O). Larutan ini menguap pada suhu 101oC dan Uap tersebut
bergerak menuju kondensor yaitu pendingin , proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan
kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita mendapatkan air murni
(destilat) dan larutan garam yang konsentrasi tinggi (residu).
Dari hasil percobaan ini kami mendapatkan destilat sebanyak 160 ml dan residu
sebanyak 83 ml dengan kadar 14,67%. Terdapat penyimpangan, dalam percobaan ini karena
densitas destilat yang kami peroleh tidak semuanya sama nilainya . Namun hal tersebut tidak
menjadi masalah karena penyimpangannya itu sendiri masih relatif kecil sehingga dapat
diabaikan.
Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :

1. Kesalahan pembacaan skala pada alat

2. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat

3. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer

H. Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan, kami memisahkan air (H2O) dan NaCl dari
larutan NaCl dengan cara penguapan. Karena titik didih air lebih rendah daripada garam
maka yang keluar sebagai distilat adalah air ( H2O). Larutan ini menguap pada suhu 101oC
Akhirnya dihasilkan residu dengan kadar NaCl yang lebih tinggi sebesar 14,67%
dibandingkan sebelum destilasi yang hanya 5%. Residu didapat sebanyak 83 ml dan destilat
sebanyak 160 ml. Dan Titik didih larutan NaCl adalah 101º C

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

Suhu (menit) Waktu (detik) Volume destilat Keterangan

32oC 0 - Mula-mula

83oC 21,32 - Mendidih

94oC 35 - Konstan

94oC 82 50 mL Destilat

B. Pembahasan

Pada percobaan ini sampel yang akan dimurnikan yaitu air sungai, dalam percobaan

ini digunakan alat destilasi sederhana. Destilasi sederhana merupakan salah satu metode yang

digunakan untuk pemurnian dan pemisahan suatu larutan yang berdasarkan pada perbedaan

titik didih yang relatif jauh. Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan sampel air

sungai sebanyak 300 mL kedalam labu destilasi kemudian memasukkan beberapa butir batu

didih, batu didih berfungsi untuk mengurangi letupan pada saat pemanasan. pada percobaan
ini jarak antara labu destilasi dengan pemanas yaitu 3 cm, ini berpengaruh pada proses

pemanasan, semakin dekat jarak antara labu dengan pemanas maka akan

semakin cepat pula air yang ada dalam labu mendidih. Selanjutnya menjalankan aerator dan

pemanas serta menjalankan timer (stopwatch) untuk mengetahui waktu yang digunakan air

untuk mendidih serta waktu yang digunakan untuk memperoleh destilat. Air mendidih pada

menit ke 21,32 dengan suhu uap 83oC. Pada selang waktu 30 menit diperoleh suhu konstan

94oC, ini dipengaruhi oleh jarak antara labu dengan pemanas. Volume destilat diperoleh pada

selang waktu 82 menit dengan volume destilat sebesar 50 mL. Waktu yang digunakan untuk

memperoleh volume destilat agak lama, ini disebabkan karena sampel yang digunakan

mengandung banyak pengotor dan juga dipengaruhi oleh jarak antara labu dengan pemanas.

BAB III
PEMBAHASAN
Destilasi adalah pemisahan campuran cairan-cairan berdasarkan titik didih. Apabila
titik didih dari suatu campuran yang akan dipisahkan rendah maka campuran itu akan mudah
di distilasi.Dalam praktikum yang telah di lakukan faktor yang mempengaruhi destilasi itu
tidak hanya sifat campurannya tapi juga kecepatan alir dari uap naik nya.Pemisahan ada
dalam beberapa jenis diantara nya adalah sebagai berikut:
1. ekstraksi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan kelarutan(dengan menggunakan
pelarut), ada juga ekstraksi dengan cara pengempaan yaitupengambilan ekstrak dengan cara
memberikan tekanan.
2. Evaporasi, adalah proses penguapan untuk memisahkan campuran,evaporasi ini ditentukan
berdasarkan konsentrasi.
3. Dekantasi yaitu proses pemisahan cair-cair yang bersifat emulsi.
4. Kromatografi, adalah pemisahan berdasarkan perbedaan warna yang tampak padakertas
kromagtografi.

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa
cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Destilasi
merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik
didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap
tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair dengan bantuan kondensor.
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam
campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan
menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai
zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas
perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat
murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan
murni yang disebut destilat.
Pada percobaan ini menggunakan destilasi sederhana. Destilasi sederhana adalah
salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan
perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai
residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol,
air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi,
penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor,
penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan
mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu
wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena
hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau
minyak.
Pada percobaan kali ini bahan yang di gunakan adalah K2CrO4. Namun, sebelum
menggunakan K2CrO4 percobaan yang dilakukan yaitu mendestilasi air. Hasil destilasi air
terdapat gumpalan-gumpalan putih yang disebabkan kotornya dari alat destilasi. Dan dari
hasil destilasi K2CrO4 menghasilkan endapan yang berwarna kuning.
Mengapa air cepat menguap dari K2CrO4,karena air memiliki titik didih yang lebih
rendah dibandingkan zat lain. Maka, air cepat menguap lebih dulu.Dan mengapa K2CrO4
tidak menguap bersama air, karena disebabkan air dan K2CrO4 berbeda jenis dan lebih cepat
air menguapnya.

KESIMPULAN
Hasil destilasi dengan K2CrO4 yaitu menghasilkan endapan yang berwarna kuning.
Dan hasil percobaan kami menunjukan bahwa suhu yang di hasilkan dari destilasi tersebut
konstan yaitu 98 C. Mungkin ketilitian dan kesabaran sangat perlu di butuhkan. Supaya hasil
yang di dapatkan lebih akurat dan lebih pas ketelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai