Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENEITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LKS BERBASIS


PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENGKOMUNIKASIKAN PADA MATERI ASAM BASA”

Dosen pengampu:

Disusun oleh: Ahmad Febriansyah

NPM:B1A015044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita semua habibana wanabiana
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan mudah- mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah hukum lingkungan.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai “Status dan Peranan Manusia Dalam
Lingkungan Hidup”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat membantu proses
pembelajaran.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
hukum lingkungan. serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, penulis sadar dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
senantiasa penulis terima dalam upaya evaluasi diri.

Bengkulu,Februari 2017

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Konsep lingkungan ................................................................................................. 3
2.2. Status dan Peranan Manusia Dalam Lingkungan Hidup ......................................... 4
2.3. Status manusia dalam lingkungan .......................................................................... 5
2.4. Peranan manusia dalam lingkungan..................................... ................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai salah satu faktor penentu seharusnya sadar bahwa lingkungan hidup
sangat penting bagi peningkatan hidup manusia itu sendiri. Peningkatan kualitas hidup manusia selalu
berorientasi jangka panjang dengan prinsip-prinsip keberlanjutan hidup manusia sekarang dan akan
datang. Lingkungan hidup juga merupakan sebuah sistem yang utuh, kolektivitas dari
serangkaian subsistem yang saling berhubungan, saling bergantung dan fungsional satu sama
lain sehingga membentuk suatu ekosistem yang utuh.
Peran manusia yang bersifat negatif adalah peran yang merugikan lingkungan.
Kerugian ini secara langsung atau tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersitaf positif adalah peranan yang
berakibat menguntugkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan. Perilaku merusak lingkungan hidup antara lain pertumbuhan populasi manusia,
konsumsi yang berlebihan akan sumberdaya alam; hutan, perikanan, sungai, laut dan seterusnya,
polusi udara, air, dan daratan.
Sementara itu kebutuhan pembangunan gedung-gedung juga menuntut pemenuhan
berbagai bahan material seperti kayu, semen dan pasir yang diperoleh dari pengerukan
sumberdaya alam yang berlebih, sehingga semakin mempertajam kerusakan lingkungan alam. Selain
kerusakan lingkungan hidup diakibatkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan konsumsi yang
berlebihan atas sumber daya alam, masyarakat industri juga memberikan dampak kerusakan
lingkungan hidup yang berkelanjutan dan berakibat buruk bagi manusia. Dengan demikian masalah
lingkungan hidup tak lain adalah soal bagaimana mengembangkan falsafah hidup yang dapat
mengatur dan mengembangkan eksistensi manusia dalam hubungannya dengan alam
dalam kerangka etika lingkungan dan deep ecology serta kaitannya dengan Undang-Undang
No. 32 Tahun 2009.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang ada dalam konsep lingkungan dan undang-undang apa yang
mengaturnya?
2. Bagaimana status manusia dalam lingkungan?
3. Bagaimana peranan manusia dalam lingkungan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep lingkungan.
2. Untuk mengetahui status dan peranan manusia dalam lingkungan.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum lingkungan.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep lingkungan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui status dan peranan manusia dalam lingkungan.
3. Menambah pemahaman dalam mata kuliah hukum lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
” Status dan Peranan Manusia Dalam Lingkungan Hidup”
2.1.Konsep Lingkungan
Dalam Undang-Undang RI Nomor 4 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup (1982, h.3) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Pada konsep ekologi secara umum, lingkungan itu dibedakan antara lingkungan abiotik
(non biotik environment) dan lingkungan biotik atau organik (biotik organic environment).
Ditelaah dari konsep ekologi manusia, lingkungan itu dibedakan antara lingkungan alam
(natural environment), lingkungan sosial (sosial environment) dan lingkungan budaya
(cultural environment).
a. Lingkungan abiotik, yaitu segala kondisi yang ada di sekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme hidup. Lingkungan abiotik atau anorganik ini termasuk batuan,
tanah, mineral, udara, dan gas-gas lainnya, air, energy matahari serta proses dan daya yang
terjadi daripadanya.
b. Lingkungan biotik, yaitu segala makhluk hidup mulai dari mikroorganisme yang
tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang sampai kepada binatang dan tumbuh-tumbuhan
raksasa yang ada di sekitar kita atau makhluk lain yang berpengaruh terhadap kehidupan di
permukaan bumi. Manusia termasuk ke dalam lingkungan biotik ini.
c. Lingkungan alam, yaitu kondisi alamiah baik abiotik maupun biotik yang belum
banyak dipengaruhi oleh tangan manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan umat
manusia.
d. Lingkungan sosial, yaitu manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada
di luar diri kita. Keluarga, teman, para tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antar
bangsa, merupakan lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap perubahan dan
perkembangan kehidupan kita.
e. Lingkungan budaya, yaitu segala kondisi baik yang berupa materi (benda) maupun
non materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas, kreativitas, dan penciptaan yang
berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia.

Menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup, Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan hidup pada
prinsipnya merupakan suatu sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga pengertian
lingkungan hidup hampir mencakup semua unsur ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa di bumi ini. Itulah sebab
lingkungan hidup termasuk manusia dan perilakunya merupakan unsur lingkungan hidup yang
sangat menentukan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan saat ini oleh sebagian kalangan
dianggap tidak bernilai karena lingkungan hidup hanya sebuah benda yang diperuntukkan bagi manusia.

2.2. Status dan Peranan Manusia Dalam Lingkungan Hidup


Pandangan manusia terhadap alam lingkungan dapat dibedakan atas dua golongan,
yaitu pandangan imanen (holistik) dan pandangan transenden. Menurut pandangan holistik,
manusia dapat memisahkan dirinya dengan sistem biofisik sekitarnya, seperti dengan hewan,
tumbuhan, gunung, sungai dan lain-lain. Namun demikian, manusia masih merasa adanya
hubungan fungsional dengan faktor-faktor biofisik itu sehingga membentuk satu kesatuan
sosio-biofisik. Sebaliknya menurut pandangan transenden, sekalipun secara ekologi manusia
tidak dapat dipisahkan dari alam lingkungan tetapi pada pandangan ini manusia merasa
terpisah dari lingkungannya. Alam lingkungan hanya dianggap sebagai sumber daya alam
yang diciptakan untuk diekspoitasi sebesr-besarnya untuk kesejahteraan manusia.
Pandangan transenden berkembang pada masyarakat Barat, sedangkan pandangan imanen
hidup dan berkembang pada masyarakat Timur yang masih ”tradisional”. Pandangan
transenden mengakibatkan banyaknya kehancuran alam lingkungan. Kerusakan itu diawali
pada saat revolusi industri di Eropa. Saat ini, dengan dorongan kebutuhan yang semakin
serakah terhadap makanan, pakaian, dan berbagai tuntutan hidup yang melebihi dari apa yang
diperluakan telah berdampak terhadap kerusakan lingkungan.

Proses kerusakan lingkungan berjalan secara sangat cepat akhir-akhir ini membuat
lingkungan bumi makin tidak nyaman bagi manusia, bahkan jika terus berjalan akan dapat
membuatnya tidak sesuai lagi untuk kehidupan kita. Kerusakan tersebut karena kita
melanggar dari norma atau etika lingkungan.
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu jalannya adalah dengan mendidik generasi penerus
dan atau mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pengelola lingkungan yang handal
dan memiliki komitmen untuk menyelamatkan bumi. Syarat utama untuk kehandalan itu
adalah bahwa SDM itu sadar lingkungan yang berpandangan holistik, sadar hukum, dan
mempunyai komitmen terhadap lingkungan. Tanpa ini, penguasaan teknologi pengelolaan
lingkungan yang paling canggih sekalipun tidak akan banyak gunanya. Bahkan dengan
berkembangnya teknologi, kemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya makin besar
sehingga dengan makin berkembangnya teknologi, kesadaran lingkungan seharusnya
semakin tinggi karena teknologi dapat menjadi ancaman terhadap lingkungan.
Dalam pengembangan SDM tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan setempat. Budaya
antroposentris yang masih berkembang di kalangan masyarakat harus diubah menjadi
ekosentris.

Masyarakat sebagai pengelola lingkungan mempunyai kewajiban untuk mengelola


lingkungan dengan baik, seperti tertera dalam undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, kita akan mencapai kemajuan yang besar dalam pengelolaan
lingkungan. Oleh karena itu, prioritas pengembangan SDM seyogyanya diberikan pada
masyarakat umum, kecuali jumlahnya yang besar pengembangan masyarakat menjadi
pengelola lingkungna juga merupakan hal yang strategis.Budaya cinta lingkungan haruslah
dikembangkan sejak dini antara lain, tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang
sampah dengan membuat kompos, peduli terhadap perilaku hemat listrik, dan lain-lain.

2.3. Status manusia dalam lingkungan


Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fakir dan daya
penalaran yang tinggi. Di samping itu manusia mempunyai budaya, pranata social dan
pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Kondisi yang demikian menyebabkan
manusia mempunyai status yang khusus dalam lingkungan yang berbeda dengan satus
komponen biotis yang lainnya. Manusia mempunyai status sebagai komponen biotik
lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan karena dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia secara aktif dapat mengelola merubah ekosistem.
Di samping itu manusia merupakan makhluk dominan terhadap makhluk hidup
lainnya. Dominasi manusia ini terutama disebabkan karena kemampuan serta karena
jumlahnya yang banyak. Manusia memiliki pengetahuan dan teknologi, sehingga dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia menguasai dan mendominasi makhluk hidup
lainnya. Selain itu, pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan populasi manusia
merupakan populasi yang terbesar dibandingkan dengan populasi makhluk hidup lainnya.
2.4. Peranan manusia dalam lingkungan
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif juga ada yang bersifat
negatif.
a. Peranan manusia yang yang bersifat negative adalah peranan yang merugikan
lingkungan. Kerugian ini secara langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam
gejala :
1. Makin menciutnya (depletion) persediaan sumber daya alam karena eksploitasi
yang melampaui batas.
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota yang juga merupakan sumber
plasma nutfah.
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
yang tidak mantap karena terus memerlukan subsidi energi
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
hingga dapat menimbulkan longsor.
5. Masuknya energi, bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran airm udara dan tanah.
b. Peranan manusia bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan
lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan
manusia yang menguntungkan antara lain adalah :
1. Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana terutama
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keanekaan jenis
flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah, agar kadar bahan pencemar
yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai batas ambangnya.

c. Peranan manusia secara umum


1.manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makluk yang
dominan secara ekologik.
Terdapat 2alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik,yaitu :
a. Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama
dalam hal makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam ekosistem
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya
atau terhadap organisme lain.
Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik,apabila menyangkut jumlah
populasi,ukuran tubuh dankemampuan untuk mengubah lingkungannya.

2. manusia sebagai makhluk pembuat alat


Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegakmanusia yang
memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya, disamping itu ,kemampuan itu juga erat
hubungannya dengan kemampuan pengelihatan,kecekatan, dan kemampuan penalaran
otaknya yang tinggi, jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan
membuat danmenggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan
hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan
suatu pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian berkembang
dari tingkat penanaman menjadi mesin modern yang dapat mengelolah tanah yang jauh lebih
luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan manusia

3. manusia sebagai makhluk perampok


Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang
digunakan .manusia dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi
ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem darat maupun air. Halini terjadi karena
sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam ,sejak semula manusia
mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi
juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan
organisme lain yang berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan
lainnya.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya untuk
kepercayaan seperti hewan kurban,hewan untukolahraga, untuk peliharaan,maupun untuk
pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan sebagai tumbuhan estetika seperti bunga
hias.

4.manusia sebagai sebab evolusi


Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses
evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat,tetapi perusakan alam oleh
manusia baik disengaja maupun tidak akanmempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah
menurunya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak
terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya.
Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusiamempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan
tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Sampai sekarang manusia masih terus mengusahakan perkembangan varietas baru
yangmemenuhi kebutuhan dan selera manusia.
Selain mengubah habitat yang diikuti terciptanya varietas baru organisme,manusia juga
mempercepat evolusi dengan mandistribusikan hewan dan tumbuhan baru tersebut ke
wilayah dimana awlnya tidak ada organisme tersebut. Kadar penyebaran ini dipercepat lagi
dengan perbaikan komunitas dari suatu tempat ke tempat lain.

5. manusia sebagai makhluk pengotor


Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan
membuang kotoran berupa faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang karena terdiri dari
zat organik.tetapi pada manusia,selain faeses,manusia juga membuang kotoran zat organik
lain yang penguraiannya sangat lambat. Kotoran tersebut berasal dari bahan sintetik dan
bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat
transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini
biasanya adalah zat buangan yang dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas.
Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh
industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang dioksida,dan lain-lainnya.
Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau barang tambang seperti batu bara.

D.Upaya Pemeliharaan Lingkungan


Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindak lanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal
dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan
hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

1.Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.


2.Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Upaya yang dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup diantaranya adalah:


1.Upaya yang Dilakukan PemerintahPemerintah sebagai penanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyatnyamemiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan
mewujudkanterbentuknya pelestarian lingkungan hidup.
Hal-hal yang dilakukan pemerintahantara lain:
a.Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
b.Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan -ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c.Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
d.Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan,dengan tujuan pokoknya:
` 1)Menanggulangi kasus pencemaran.
2)Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3)Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
4)Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2.Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh MasyarakatSebagai warga negara yangbaik,


masyarakat harus memiliki kepedulianyangtinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya sesuai dengankemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
masyarakatuntuk pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a.Pelestarian tanah (tanah datar dan lahan miring)Bencana tanah longsor dan
banjir yang terjdi menunjukkan peristiwayang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir dapat
menyebabkan terkikisnyalapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak
pada hilangnyakesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi.
Tanahlongsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah padatempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Upaya pelestarian tanah dapatdilakukan dengan cara
menggalakkankegiatan menanam pohon ataupenghijauan kembali (reboisasi) terhadap
tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya
miring perludibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliranair
hujan.
b . P e l e s t a r i a n u d a r a Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena
setiap mahluk hidup bernapas memerlukan udara. Di dalam udara terkandung
beranekaragamgas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap
sisapembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangatmembahayakan
bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perludiupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran
udara lingkungan agar tetapbersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agarudara tetap bersih dan sehat antara lain:
1)Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kitaTanaman dapat
menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.Tanaman mampu memproduksi oksigen
melalui proses fotosintesis.Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga
produksioksigen jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uapair,
sehingga kelembapan udara tidak lagi terjaga dengan alami.

2)Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,baik


pembakaran hutan maupun pembakaran mesinAsap yang keluar dariknalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesarkotornya udara di perkotaan dan kawasan industri.
Salah satu upayapengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakanbahanindustri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter
padacerobong asap pabrik.
3)Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapatm e r u s a k
l a p i s a n o z o n d i a t m o s f e r G a s f r e o n ya n g d i g u n a k a n u n t u k pendingin pada
AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat
bersenyawa dengan gas ozon, sehinggamengakibatkan lapisan ozon menyusut.

d . P e l e s t a r i a n l a u t d a n p a n t a i Selain hutan, laut juga sebagai sumber daya alam


potensial. Kerusakanbiota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.
Pengambilanpasir pantai, terumbu karang di laut, pengrusakan hutan bakau,
merupakankegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.Terjadinya
abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telahhilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alamiterhadap gempuran ombak. Upaya untuk
melestarikan laut dan pantai dapatdilakukan dengan:
1)Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman
bakaudiareal sekitar pantai.
2)Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai
maupundidasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3)Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia dalam mencariikan.
4)Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan. e . P e l e s t a r i a n
f l o r a d a n f a u n a . Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara
manusia,hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dalam Undang-Undang RI Nomor 4 tentang ketentuan-ketentuan Pokok


Pengelolaan Lingkungan Hidup (1982, h.3) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya. Masyarakat sebagai pengelola lingkungan mempunyai
kewajiban untuk mengelola lingkungan dengan baik, seperti tertera dalam undang-undang
No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, kita akan mencapai kemajuan
yang besar dalam pengelolaan lingkungan. Oleh karena itu, prioritas pengembangan SDM
seyogyanya diberikan pada masyarakat umum, kecuali jumlahnya yang besar pengembangan
masyarakat menjadi pengelola lingkungna juga merupakan hal yang strategis.Budaya cinta
lingkungan haruslah dikembangkan sejak dini antara lain, tidak membuang sampah
sembarangan, mendaur ulang sampah dengan membuat kompos, peduli terhadap perilaku
hemat listrik, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Andi, H.J. 2005. Penegakan Hukum Lingkungan.Sinar Grafika. Jakarta

Keraf, A.S. 2002. Etika Lingkungan. Kompas. Jakarta. 322 hal.

Otto Soemarwoto, 2001. Atur-Diri-Sendiri. Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup.


Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi Kedua.
Erlangga. Jakarta

Wikipedia.co.id.

http://setyawanws.wordpress.com/2011/05/31/manusia-dan-lingkungan/

http://www.scribd.com/doc/25139330/makalah-lingkungan-hidup

Anda mungkin juga menyukai