Dosen pengampu:
NPM:B1A015044
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita semua habibana wanabiana
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan mudah- mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah hukum lingkungan.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai “Status dan Peranan Manusia Dalam
Lingkungan Hidup”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat membantu proses
pembelajaran.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
hukum lingkungan. serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, penulis sadar dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
senantiasa penulis terima dalam upaya evaluasi diri.
Bengkulu,Februari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Konsep lingkungan ................................................................................................. 3
2.2. Status dan Peranan Manusia Dalam Lingkungan Hidup ......................................... 4
2.3. Status manusia dalam lingkungan .......................................................................... 5
2.4. Peranan manusia dalam lingkungan..................................... ................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai salah satu faktor penentu seharusnya sadar bahwa lingkungan hidup
sangat penting bagi peningkatan hidup manusia itu sendiri. Peningkatan kualitas hidup manusia selalu
berorientasi jangka panjang dengan prinsip-prinsip keberlanjutan hidup manusia sekarang dan akan
datang. Lingkungan hidup juga merupakan sebuah sistem yang utuh, kolektivitas dari
serangkaian subsistem yang saling berhubungan, saling bergantung dan fungsional satu sama
lain sehingga membentuk suatu ekosistem yang utuh.
Peran manusia yang bersifat negatif adalah peran yang merugikan lingkungan.
Kerugian ini secara langsung atau tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersitaf positif adalah peranan yang
berakibat menguntugkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan. Perilaku merusak lingkungan hidup antara lain pertumbuhan populasi manusia,
konsumsi yang berlebihan akan sumberdaya alam; hutan, perikanan, sungai, laut dan seterusnya,
polusi udara, air, dan daratan.
Sementara itu kebutuhan pembangunan gedung-gedung juga menuntut pemenuhan
berbagai bahan material seperti kayu, semen dan pasir yang diperoleh dari pengerukan
sumberdaya alam yang berlebih, sehingga semakin mempertajam kerusakan lingkungan alam. Selain
kerusakan lingkungan hidup diakibatkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan konsumsi yang
berlebihan atas sumber daya alam, masyarakat industri juga memberikan dampak kerusakan
lingkungan hidup yang berkelanjutan dan berakibat buruk bagi manusia. Dengan demikian masalah
lingkungan hidup tak lain adalah soal bagaimana mengembangkan falsafah hidup yang dapat
mengatur dan mengembangkan eksistensi manusia dalam hubungannya dengan alam
dalam kerangka etika lingkungan dan deep ecology serta kaitannya dengan Undang-Undang
No. 32 Tahun 2009.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang ada dalam konsep lingkungan dan undang-undang apa yang
mengaturnya?
2. Bagaimana status manusia dalam lingkungan?
3. Bagaimana peranan manusia dalam lingkungan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep lingkungan.
2. Untuk mengetahui status dan peranan manusia dalam lingkungan.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum lingkungan.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep lingkungan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui status dan peranan manusia dalam lingkungan.
3. Menambah pemahaman dalam mata kuliah hukum lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
” Status dan Peranan Manusia Dalam Lingkungan Hidup”
2.1.Konsep Lingkungan
Dalam Undang-Undang RI Nomor 4 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup (1982, h.3) lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Pada konsep ekologi secara umum, lingkungan itu dibedakan antara lingkungan abiotik
(non biotik environment) dan lingkungan biotik atau organik (biotik organic environment).
Ditelaah dari konsep ekologi manusia, lingkungan itu dibedakan antara lingkungan alam
(natural environment), lingkungan sosial (sosial environment) dan lingkungan budaya
(cultural environment).
a. Lingkungan abiotik, yaitu segala kondisi yang ada di sekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme hidup. Lingkungan abiotik atau anorganik ini termasuk batuan,
tanah, mineral, udara, dan gas-gas lainnya, air, energy matahari serta proses dan daya yang
terjadi daripadanya.
b. Lingkungan biotik, yaitu segala makhluk hidup mulai dari mikroorganisme yang
tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang sampai kepada binatang dan tumbuh-tumbuhan
raksasa yang ada di sekitar kita atau makhluk lain yang berpengaruh terhadap kehidupan di
permukaan bumi. Manusia termasuk ke dalam lingkungan biotik ini.
c. Lingkungan alam, yaitu kondisi alamiah baik abiotik maupun biotik yang belum
banyak dipengaruhi oleh tangan manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan umat
manusia.
d. Lingkungan sosial, yaitu manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada
di luar diri kita. Keluarga, teman, para tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antar
bangsa, merupakan lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap perubahan dan
perkembangan kehidupan kita.
e. Lingkungan budaya, yaitu segala kondisi baik yang berupa materi (benda) maupun
non materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas, kreativitas, dan penciptaan yang
berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia.
Proses kerusakan lingkungan berjalan secara sangat cepat akhir-akhir ini membuat
lingkungan bumi makin tidak nyaman bagi manusia, bahkan jika terus berjalan akan dapat
membuatnya tidak sesuai lagi untuk kehidupan kita. Kerusakan tersebut karena kita
melanggar dari norma atau etika lingkungan.
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu jalannya adalah dengan mendidik generasi penerus
dan atau mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pengelola lingkungan yang handal
dan memiliki komitmen untuk menyelamatkan bumi. Syarat utama untuk kehandalan itu
adalah bahwa SDM itu sadar lingkungan yang berpandangan holistik, sadar hukum, dan
mempunyai komitmen terhadap lingkungan. Tanpa ini, penguasaan teknologi pengelolaan
lingkungan yang paling canggih sekalipun tidak akan banyak gunanya. Bahkan dengan
berkembangnya teknologi, kemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya makin besar
sehingga dengan makin berkembangnya teknologi, kesadaran lingkungan seharusnya
semakin tinggi karena teknologi dapat menjadi ancaman terhadap lingkungan.
Dalam pengembangan SDM tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan setempat. Budaya
antroposentris yang masih berkembang di kalangan masyarakat harus diubah menjadi
ekosentris.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi Kedua.
Erlangga. Jakarta
Wikipedia.co.id.
http://setyawanws.wordpress.com/2011/05/31/manusia-dan-lingkungan/
http://www.scribd.com/doc/25139330/makalah-lingkungan-hidup