Posyandu
Posyandu
Sejarah program kesehatan ditingkat yang paling bawah (grassroot) diawali dengan
berdirinya pos penimbangan untuk balita di daerah pedesaaan. Disamping pos
penimbangan , pos pelayan kesehatan lainnya yang telah ada dipedesaan adalah pos
KB Desa , pos kersehatan dan pos vaksinasi.Pos-pos ini pada dasarnya dikelola dan
dikendalikan oleh masyarakat memakai tenaga sukarela yang dibantu oleh puskesmas .
Karena pos-pos ini mempunyai kelomp[ok sasaran yang sama yaitu : Ibu hamil, anak
balita dan bayi-bayi , maka diputuskan untuk mengintegrasikannya. Kegiatannya
dilakukan secara simultan pada tempat dan waktu yang sama. Keterpaduan daripada pos
pelayanan kesehatanb ini dikenal sebagai posyandu.
a. Tugas pengelolaan :
Pimpinan kader adalah seorang pengelola atau manejer Posyandu, oleh kerana itu ia
harus dapat melakukan hal-hal :
1. Merencanakan kegiatan pelayanan Posyandu yang diupimpinannya
(aspek perencanaan.
2. Bersama-sama dengan anggota kader yang lain melaksanakan kegiatan
pelayanan Posyandu (aspek pelaksanaan)
3. Melakukan evaluasi atau penilaian kegiatan pelayanan Posyandu (aspek
penilaian).
Aspek perencanaan :
Bersama-sama dengan para anggota kader yang lain, dengan bantuan pengarahan dari
puskesmas , LKMD setempat, pimpinan kader merencanakan atau membuat rencana
kerja pelayanan Posyandu diwilayahnya. Rencana kegiatan ini sebaiknya dibuat setiap
tahun dan berisi rencana kegiatan selama satu tahun mendatang. Adanbya rencana
kerja ini sekaligus akan memberikan gambaran tentang penilian keberhasilan kegiatan
tersebut.
Aspek evaluasi :
Evaluasi atau penilaian adalah kegiatan untuk membandingkan hasil yang telah dicapai
dengan hasil yang diharapkan dari kegiatan pelayanan Posyandu .
Tujuanh dari Evaluasi adalah :
a. Untuk mengetahui sekurang-kurangnya , hambatan-hambatan dan kemajuan-
kemajuan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan posyandu.
b. Untuk melihat sampai sejauh mana kegiatan posyandu tersebut berhasil
meingkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b.Tugas Pembinaan :
Pimpinan kader juga mampunyai tugas untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan para anggota kader yang lain. Untuk itu maka pimpinan kader juga
harus membina p[ara anggotanya secara teratur.
Kegiatan pembinaan anggota oleh pimpinan kader dapat dilakukan melalui :
1. Bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan rutin Posyandu. Disini
pimpinan kader dapat secara langsung memberi petunjuk untuk
pelaksanaan kegiatan Posyandu kepada anggota kader ,
memberikan penghargaan atas pelaksanaan yang baik dan
memberikan petunjuk jika ada yang masih kurang baik.
2. Pertemuan/rapat berkala untuk membicarakan pelaksanaan
kegiatan rutin , masalah yang dihadapi dan upaya mengatasi
masalah tersebut. Dalam pertemuan semacam ini , pimpinan
kader dap[at menggali saran pemecahan masalah dari para
angggotanya dan kemudaian bersama anggota yang lain
membahasnya bersama. Menjadi pimpinan kader tidak berarti
bahwa semua pemecahan masalah harus dating dari pimpinan
kader . Anggota kader juga perlu diberi kesempatan untuk
menyampaikan gagasan.
3. Secara berkala membuat rotasi/penggiliran diantara para anggota
kader untuk menjadi koordinator bagi pelaksanaan kegiatan
posyandu. Dengan cara ini maka setiap anggota mendapat
kesempatan untuk belajar sehingga akan meningkatkan
ketrampilan dan semakin banyak kader yang trampil ini akan
bermanfaat untuk kegiatan posyandu.
4. Peningkatan kesejahteraan anggota kader antara lain melalui
arisan bulanan dll.
C. Aspek penyuluhan:
Tugas penyuluihan bukanlah semata-mata tugas dari para anggota kader tetapi
pimpinan kader juga mempunyai tanggung jawab dan tugas sebagai penyuluh
meskiupun tugas pengelolaanlah yang paling besar .
Sebagai penyuluh kesehatan , khususnya di dalam posyandu pimpinan kader harus
menguasai materi posyandu dengan sendirinya seorang penyuluh harus menguasai
teknik /cara dan metode penyuluhan.