Tun Naing, 2010, Analysis of microtremors for site amplification characteristic an d grond
motion in yogyakarta, indonesia
Data:
Data mikrotremor pada 243 titik dan data 9 lubang bor
Hasil:
Kecepatan gelombang S dari 9 lubang bor
Kecepatan rata-rata
No Kedalaman yang Vs rata-rata
ternormalisasi (m/s)
(km)
1 0 – 0.176 127
2 0.176 – 0.245 149
3 0.245 – 0.400 160
4 0.400 – 0.450 178
5 0.450 – 0.670 206
6 0.670 – 0.835 193
7 0.835 – 1.000 230
8
9
(hal. 101)
Cat:
Puncak frekuensi dari ratio H/V lebih penting dan dapat diaplikasikan daripada puncak
amplitudo untuk menghitung kecepatan gelombang S karena dia lebih stabil dan lebih baik
dalam merefleksikan kedalamn sedimen dan kecepatan gelombang S
Lampiran :
- Data dari 9 titik lubang bor
- Diagram H/V dari 9 titik lubang bor