8. Diskusikan menganai
4. Ketidakseimbangan Nutrisi 5.Deficit perawatan diri 6. Gangguan eliminasi uri
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan (incontinensia urin) yang
tubuh. hemiparese/hemiplegi. berhubungan dengan
1. Kaji adanya alergi 1. Monitor kemampuan penurunan sensasi,
makanan pasien terhadap perawatan disfungsi kognitif,
2. Anjurkan pasien untuk diri ketidakmampuan untuk
meningkatkan intake Fe 2. Monitor kebutuhan akan berkomunikasi
3. Anjurkan pasien untuk personal hygiene, 1. Monitor intake dan output
meningkatkan protein dan berpakaian, toileting dan 2. Monitor penggunaan obat
vitamin C makan. antikolinergik
4. Monitor jumlah nutrisi dan 3. Beri bantuan sampai klien 3. Monitor derajat distensi
kandungan kalori mempunyai kemapuan bladder
5. Berikan informasi tentang untuk merawat diri 4. Instruksikan pada pasien
kebutuhan nutrisi 4. Bantu klien dalam dan keluarga untuk
6. Kaji kemampuan pasien memenuhi kebutuhannya. mencatat output urine
untuk mendapatkan nutrisi 5. Anjurkan klien untuk 5. Sediakan privacy untuk
yang dibutuhkan melakukan aktivitas sehari- eliminasi
7. Kolaborasi dengan ahli gizi hari sesuai kemampuannya 6. Stimulasi reflek bladder
untuk menentukan jumlah 6. Pertahankan aktivitas dengan kompres dingin
kalori dan nutrisi yang perawatan diri secara rutin pada abdomen.
dibutuhkan pasien. 7. Kateterisaai jika perlu
7. Risiko jatuh
1. Mengidentifikasi faktor
resiko pasien terjadinya
jatuh
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan kontrol otot
facial atau oral.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular
3. Ketidakseimbanga nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan.
4. Deficit perawatan diri berhubungan dengan hemiparese/hemiplegi.
5. Gangguan eliminasi uri (incontinensia uri) yang berhubungan dengan penurunan
sensasi, disfungsi kognitif, ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
6. Risiko jatuh berhubungan dengan penurunan kesadaran.
7. Resiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan
dengan menurunnya refleks batuk dan menelan, imobilisasi.
8. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama.