Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Identifikasi Masalah

Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional

sebagimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Menurut Driyarkara ( dalam Mikarsa, Taufik dan Prianto: 2009 )

Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Peningkatan

manusia muda ke taraf inisiasi harus diwujudkan didalam seluruh proses

atau upaya pendidikan. Menurut Dictionary of Education bahwa

pendidikan adalah :
1) Proses, di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan

bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat, dimana manusia

hidup.
2) Proses sosial, di mana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan

yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah)

1
sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan

sosial dan kemapuan individu yang optimum.


Pendapat di atas memandang pendidikan bukan hanya sebagai

pemberian informasi pengetahuan dan pembentukan keterampilan

melainkan lebih luas dari itu, meliputi usaha untuk mewujudkan

keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola

hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Tujuan pendidikan di Sekolah

Dasar ( SD ) mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai

manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan perkembangan dirinya. Secara

operasional pendidikan SD, dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan

Dasar, yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis, dan

berhitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi

siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta persiapan untuk

mengikuti pendidikan SLTP.


Agar tujuan pendidikan tersebut di sekolah dapat dicapai, maka

guru mempunyai peranan penting sebagai fasilitator dalam mentransfer

ilmu pendidikan yang dibutuhkan siswa sesuai dengan tingkat

perkembangannnya melalui kegiatan pembelajaran di kelas.


Berdasarkan dari uraian di atas, saya dan teman sejawat telah

melakukan evaluasi dan penilaian pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial ( IPS ) kelas IV SD Negeri 5 Batuagung materi Perkembangan

Teknologi Produksi komunikasi dan Transportasi. Hasil evaluasi

menunjukkan dari 23 siswa hanya 9 orang yang mendapat nilai >KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal), sedangkan sisanya 14 orang mendapat

2
nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang belum menguasai materi pelajaran sebanyak

65 %.
Dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan masih banyaknya

siswa yang belum menguasai materi pelajaran dan belum tercapainya

tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka penulis mengadakan

perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman

dan hasil belajar siswa yang maksimal. Kegiatan perbaikan ini

dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan Kelas" (PTK). Menurut Raka

Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto ( dalam Wardhani : 2008 ) tujuan

PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir

belajar siswa. Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran

akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak

akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa

diharapkan akan meningkat.


Dari refleksi dan pengamatan yang dilakukan, rendahnya hasil

belajar dikarenakan metode yang digunakan tidak memotivasi dan

mengaktifkan siswa. Oleh karena itu penulis berupaya meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perkembangan Teknologi

Produksi komunikasi dan Transportasi di kelas IV SD Negeri 5 Batuagung

dengan menggunakan metode Tanya Jawab. Tentunya dalam

melaksanakan program perbaikan tersebut penulis memerlukan bantuan

teman sejawat yaitu guru kelas III ( data terlampir ). Sehingga program

perbaikan pembelajaran ini dapat benar-benar tercapai. Permasalahan

tersebut penulis angkat untuk pembuatan laporan Program Perbaikan

3
Pembelajaran, guna memenuhi tugas mata kuliah PKP ( Pemantapan

Kemampuan Profesional ) dengan kode PGSD 4412 pada program S1

PGSD di Universitas Terbuka.


2. Analisis Masalah
Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor

diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah


a. Belum diterapkannya suatu metode pengajaran yang tepat pada

proses pembelajaran, sehingga cenderung monoton.


b. Guru belum maksimal dalam memberikan kesempatan bertanya

kepada siswa
c. Hasil belajar siswa yang belum maksimal dalam mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )


3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah di atas, langkah selanjutnya guru

merencanakan alternatif dan prioritas pemecahan masalah, untuk

memperbaiki proses pembelajaran maka peneliti mengambil alternatif

dan prioritas pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan metode

tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan

rumusan masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Apakah dengan Menerapkan Metode Tanya Jawab dapat meningkatkan

Hasil Belajar pada Siswa kelas IV SDN 5 Batuagung Tahun Ajaran

2014/2015?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

4
Suatu penelitian tentu mempunyai tujuan yang dapat memberikan

arah dan sasaran terhadap langkah – langkah yang ditempuh diantaranya :

1. Untuk menganalisis dan memahami tentang penggunaan metode tanya

jawab dalam pembelajaran IPS untuk peningkatan hasil belajar siswa

SDN 5 Batuagung

2. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada siswa

kelas IV SD dengan menggunakakan metode tanya jawab.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Setiap kegiatan sudah barang tentu ada manfaatnya atau guna yang

ingin dicapai, yaitu berupa hasil yang dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan saat ini maupun yang akan datang. Karena suatu hasil

penelitian akan dirasakan sangat berguna apabila memiliki penggunaan

yang optimal. Dengan mengetahui tujuan penelitian seperti yang telah

dideskripsikan diatas, maka dapat diharapkan hasil penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian tindak kelas ini nantinya akan dapat

bermanfaat bagi dunia penelitian utamanya dalam meningkatkan mutu

pendidikan khususnya pendidikan Sekolah Dasar. Selain itu juga dapat

menambah pengetahuan-pengetahuan tentang pentingnya pembelajaran

IPS dalam proses pendidikan di sekolah-sekolah.

2. Manfaat Praktis

5
a. Bagi Siswa, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa

termotivasi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, dan

pembelajaran IPS akan menjadi pelajaran yang Pakem

(Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ) bagi siswa.

b. Bagi guru, yaitu dengan dilaksanakannya penelitian tindak kelas ini

guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga

akan menimbulkan rasa puas karena telah melakukan sesuatu untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran,guru dapat berkembang secara

profesional karena dapat menunjukkan ia mampu menilai dan

memperbaiki pembelajaran, membuat guru lebih percaya diri karena

menganalisis kinerjanya sendiri sehingga mengetahui dan menguasai

kelemahan dan kekurangannya serta guru mendapat kesempatan

untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

sendiri.

c. Bagi sekolah, yaitu mutu pendidikan di sekolah akan semakin

meningkat, serta guru mempunyai kesempatan yang besar untuk

berubah secara menyeluruh kearah yang positif demi kemajuan

instansi pendidikan khususnya pendidikan sekolah dasar.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Tanya Jawab

1. Pengertian Metode

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, Metode artinya cara yang

telah diatur dan terpikir baik-naik untuk mencapai suatu maksud

( Poerwodarminto,2005 : 767 ).

7
Rosdy Ruslan ( 2003 : 24 ) mengemukakan metode merupakan

kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja ( sistematis ) untuk

memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk

menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah

dan termasuk keabsahannya.

Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah

objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan ( Nasir, 1988 : 51 )

Metode merupakan suatu tata cara untuk melakukan kegiatan

dalam rangka mencapai tujuan tertentu, maka dengan demikian metode

pembelajaran adalah suatu tata cara yang berhubungan erat dengan

pelaksanaan pembelajaran (Rusyan, 1996 : 3)

Dari beberapa pengertian tersebut metode diartikan sebagai suatu

cara yang digunakan guru dalam interaksi dengan peserta didik pada saat

proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

2. Pengertian Metode Tanya Jawab

Proses belajar mengajar merupakan interakasi yang dilakukan

antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk

mewujudkan tujuan yang diharapkan. Seringkali hasil yang diharapkan

dalam kegiatan belajar mengajar tidak maksimal, kerena tidak efektifnya

metode yang digunakan dalam pembelajaran. Maka memilih metode yang

tepat, efektif dan efisien harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

8
Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh

guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Metode

ini dimaksudkan untuk meninjau pelajaran yang lalu agar para murid

memusatkan lagi perhatiannya tentang sejumlah kemajuan yang telah

dicapai sehingga dapat melanjutkan pada pelajaran berikutnya dan untuk

merangsang perhatian murid. Metode ini dapat digunakan sebagai

persepsi,selingan, dan evaluasi (Drs.Imansjah Ali Pandie, 1984:79)

Metode tanya jawab merupakan teknik penyajian pelajaran dalam

bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa

dan dapat pula dari siswa kepada guru ( Djamarah dan Zain, 1996 : 107 ).

Bersamaan pikiran tersebut,

Dari beberapa pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

metode tanya jawab adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses

pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga

terjadi interaksi dua arah antara guru dan peserta didik untuk memperoleh

pengalaman guru pada peserta didik.

Penggunaan metode tanya jawab dimaksudkan agar peserta didik

lebih termotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran, sehingga baik

guru atau peserta didik sama-sama aktif dalam proses pembelajaran.

3. Tujuan Penggunaan Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab dalam suatu proses pembelajaran bertujuan untuk :

a. Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu

keterampilan kognitif maupun sosial.

9
b. Memberikan rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan kepada

seorang siswa yang dapat dipastikan bisa menjawab pertanyaan.

c. Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam rangka

memperjelas masalah.

d. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.

Kegunaan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran

adalah diantaranya membangkitkan atau menimbulkan keingintahuan

peserta didik terhadap isi, sehingga mendorong minat peserta didik

yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Membangkitkan,

mendorong, menuntun dan atau membimbing pemikiran yang

sistematis, kreatif dan kritis pada diri peserta didik. Meningkatkan

keterlibatan mental peserta didik dengan menjawab pertanyaan, dalam

proses pembelajaran sehingga dapat memupuk dan mengembangkan

kemampuan untuk menyatukan pendapat dengan tepat. Memberikan

kesempatan kepada para peserta didik menggunakan pengetahuan

sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru.

4. Manfaat dari Penggunaan Metode Tanya Jawab.

Banyak manfaat penggunaan metode tanya jawab dapat

dilihat pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode ini.

Menurut Sudirman ( 1992 : 119 ), metode tanya jawab memiliki

kelebihan yakni :

a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa

10
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya

pikir termasuk daya ingat.

c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam

menjawab dan mengemukakan pendapat.

d. Dapat mengetahui kemampuan berfikir siswa dan

keistimewaannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran

dalam jawaban.

e. Dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa

terhadap apa yang telah dan sedang dipelajari

f. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka

jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut

( dalam rangka belajar ) kepada berbagai sumber belajar,

seperti buku, majalah,surat kabar, dan sebagainya.

Pertanyaan dapat memusatkan perhatian peserta didik, hal

ini merupakan yang sangat diharapkan oleh semua guru ketika

pembelajaran berlangsung, perhatian akan terpusat dari peserta didik

kepada guru sehingga penyampaian suatu konsep/ bahan ajar yang kita

sampaikan akan ditangkap baik oleh peserta didik. Dalam menerapkan

metode tanya jawab pada pembelajaran IPS harus disertai keterampilan

bertanya dasar. Tentu disesuaikan dengan pokok bahasan dan

karakteristik peserta didik.

Merangsang peserta didik untuk melatih dan

mengembangkan daya pikir termasuk daya ingat, ketika metode ini

11
diterapkan maka pengaruh pada awal penerapannya mungkin peserta

didik akan merasa sedikit tidak nyaman, dikarenakan kemungkinan

besar pesera didik terbiasa tidak berkonsentrasi dalam pembelajaran,

dengan metode tanya jawab ini guru memberikan stimulus kepada

peserta didik untuk melatih dan mengembangkan daya pikir serta daya

ingat.

Metode tanya jawab dapat dijadikan sebagai pendorong dan

pembuka jalan bagi peserta didik untuk mengadakan penelusuran lebih

lanjut yaitu mempersiapkan dirinya untuk lebih siap menjawab suatu

konsep dengan membaca berbagai sumber belajar, seperti buku,

majalah, surat kabar, dan sebagainya.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

IPS seperti halnya IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia

merupaka bidang studi. Dengan demikian, IPS sebagai bidang studi

memiliki garapan yang dipelajari cukup luas. Bidang garapannya itu

meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat.

Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah

kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melainkan

pada kenyataan kehidupan kemsyarakatan. Dari gejala dan masalah

sosial tadi ditelaah, dianalisis faktor-faktornya sehingga dapat

dirumuskan jalan pemecahannya. Memperhatikan kerangka kerja

12
IPS,seperti yang dikemukakan di atas dapat ditarik pengertian IPS

sebagai berikut. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah,

menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan

meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Istilah

ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang secara resmi mulai dipergunakan

di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk

pengertian social studies, seperti di Amerika serikat. Dalam dunia

pengetahuan kemasyarakatan atau pengetahuan sosial kita mengenal

beberapa istilah, seperti ilmu sosial, studi sosial dan ilmu pengetahuan

sosial.

2. Tujuan dan Fungsi Ilmu Pengetahuan sosial ( IPS ) di Sekolah

Dasar

Seperti halnya pengertian IPS, fungsi dan tujuan IPS juga

selalu berubah-ubah sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan

perubahan yang terjadi di masyarakat. Fungsi menunjukan manfaat

pengembangan substansi cakupannya, sedangkan tujuan sebagai arah

yang ingin dicapai melalui pengembangannya.

Pembelajaran IPS harus mampu mengembangkan

pengetahuan,fakta, nilai, sikap dan keterampilan sosial. Bahan ajar

yang berupa pengetahuan, fakta dan konsep-konsep ilmu sosial

ataupun bahan kajian tertentu diposisikan untuk mengembangkan

kemampuan berfikir kreatif, kritis, inkuiri dan keterampilan sosial.

Untuk mencapai standar akademis dan standar kompetensinya,

13
memerlukan pembelajaran yang menerapkan ranah kognitif, afektif,

dan psikomotor secara utuh. Indikator standar kompetensi adalah

kemampuan melakukan, mendemonstrasikan, mempraktekan

pengetahuan akademik. Penerapan pendekatan keterampilan proses,

dengan jenis-jenis keterampilan prosesnya secara nyata menunjukkan

indikator kompetensi tersebut. Secara keseluruhan tujuan pendidikan

IPS di SD adalah sebagai berikut :

1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna

dalam kehidupannya kelak di masyarakat.

2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial

yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta

bidang keahlian.

4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif

dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang

menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan reknologi.

3. Materi Pengajaran IPS

14
Secara umum, materi pengajaran IPS diambil atau dipilih

dari bagian-bagian pengetahuan atau konsep-konsep ilmu-ilmu sosial

yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa

untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah. Oleh karena itu,

bahannya harus disusun secara psikologis agar lebih menarik dan

sesuai tujuan pendidikan. Materi IPS yang diambil dari

penyederhanaan atau pengadaptasian bagian pengetahuan dari ilmu-

ilmu sosial terdiri dari

1. Fakta, konsep, generalisasi, dan teori

2. Metodologi penyelidikan dari masing-masing ilmu sosial

3. Keterampilan-keterampilan intelektual yang diperlukan dalam

metodologi penyelidikan ilmu-ilmu sosial.

Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-

aspek sebagai berikut :

1. Manusia, tempat dan lingkungan

2. Waktu, keberlanjutan dan perubahan

3. Sistem sosial dan budaya

4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam

pembelajaran. Nana Sudjana ( 2009 : 3 ) mendefinisikan hasil belajar

15
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Dimyanti dan Mudjiono (2006: 2-4) juga

menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

bemlajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Benjamin S. Bloom ( Dimyanti dan Mudjiono,2006: 26-27 )

menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut :

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal tang

telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu

berkenaan dengan fakta,peristiwa, pengertian kaidah, teori,

prinsip, atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan

makna tentang hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan

kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

Misalnya menggunakan prinsip.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi

bagian yang telah kecil

16
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,

misalnya kemampuan menyusun suatu program.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya,

kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-

kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi

yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sugihartono,dkk ( 2007: 76-77

), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

sebagai berikut :

a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor internal meliputi, faktor jasmaniah dan

faktor psikologis.

17
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor

eksternal meliputi : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat.

18
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 5

Batuagung semester II Tahun pelajaran 2014/2015 semester ganjil dengan

jumlah siswa sebanyak 23 orang siswa,yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan

10 siswa perempuan. Penetapan kelas IV sebagai subyek penelitian

didasarkan pada hasil pengamatan sebaran nilai kelas IV yang menunjukan

bahwa di kelas tersebut tingkat penguasaan materi IPS sangat lamban

dibandingkan dengan kelas-kelas lain sehingga diperlukan suatu pendekatan

pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk meningkatkan materi

pelajaran IPS.

2. Tempat

Penelitian mengenai hasil belajar siswa dengan penerapan metode

tanya jawab ini dilaksanakan di kelas IV,SD Negeri 5 Batuagung. SD Negeri

5 Batuagung terletak di Dusun Petanahan, Desa Batuagung, Kecamatan

Jembrana, Kabupaten Jembrana. Sekolah tersebut berdiri di atas tanah seluas

34,50m2. Di tempat tersebut terdapat pelinggih Padmasana tempat

sembahyang khusus Agama Hindu, karena sebagian besar siswa SD negeri 5

Batuagung beragama Hindu. Terdapat ruang belajar, halaman yang cukup

ruang kepala sekolah, ruang kantin, ruang guru dan sebagainya.

19
SD Negeri 5 Batuagung terletak di tempat yang strategis dekat jalan

besar dan dan terletak diantara tiga banjar yaitu banjar Anyar, Banjar

Masean dan banjar Panca Seming. Tempat tinggal siswa berjarak kira-kira

antara 50 meter hingga 1 kilometer. Mereka datang ke sekolah dengan

berjalan kaki dan diantar jemput oleh orang tua mereka karena jalan menuju

sekolah banyak adanya tikungan dan tanjakan.

Dalam meningkatkan pengetahuan siswa, semua guru SD 5

Batuagung telah berusaha mengadakan peningkatan kualitas diri sebagai

tenaga pendidik dengan jalan belajar baik secara formal maupun informal.

Secara formal guru-guru SD Negeri 5 Batuagung belajar di perguruan tinggi

baik diploma, Strata Satu maupun Strata dua. Jumlah siswa dari kelas 1

sampai kelas 6 di SD 5 Batuagung seluruhnya adalah 104 siswa pada tahun

ajaran 2014/2015. Sekolah ini memiliki 6 Guru PNS dan 3 guru honorer.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015,

dan dilaksanakan dengan 2 siklus, dimana pada masing-masing siklus

dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pada 3

Maret dan siklus yang kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015,

dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas

Terbuka.

Tabel 3.1
Jadwal Perbaikan Pelajaran

20
No. Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus
1 Selasa, 7 April 2015 2 X 35 menit IPS I
2 Jumat, 14 April 2015 2 X 35 menit IPS II

4. Pihak yang Membantu

Penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan dari berbagai pihak yang

mendukung jalannya penelitian, yaitu :

a. Kepala SD Negeri 5 Batuagung

b. Supervisor 2 ( teman sejawat )

c. Siswa kelas IV SD Negeri 5 Batuagung

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Dalam penelitian ini, desain perbaikan pembelajaran menggunakan rancangan


PKP ( Pemantapan Kemampuan Profeional ) yang dilaksankan dalam dua siklus
perbaikan. Tiap siklus yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat
tahapan yaitu : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) obsevasi, 4) refleksi. Data yang
diperoleh pada saat pelaksanaan perbaiakan pembelajaran dianalisis baik secara
kualitatif dan kuantitatif sesua dengan jenis data yang dikumpulkan. Adapun
desain penelitian yang digunakan menurut diagram oleh Suharsini Arikunto,
Sudjono dan Supardi ( 2008 : 74 ) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Masalah Rencana I Tindakan I


21
Siklus I

Refleksi I Observasi I
Masalah

Rencana II Tindakan II
Siklus II
Apabila Ada
Masalah Baru
Refleksi II Observasi II
Dilanjutkan
Ke Siklus
Berikutnya

1. Siklus I

Rencana
a. Dalam siklus I, peneliti merasakan bahwa pemahaman siswa dalam
pelajaran IPS tentang peninggalan sejarah masih sulit dipahami oleh
siswa, selain itu interaksi pembelajaran dalam kelas masih sangat rendah
dan berlangsung satu arah. Hai ini dapat ditunjukkan dari hasil tes
ulangan harian, yaitu dari 23 siswa kelas IV SD Negeri 5 Batuagung
Tahun Pelajaran 2014/2015 hanya 21,74% atau 5 siswa yang memperoleh
nilai diatas KKM, sedangkan 78,26 % atau 18 siswa lainnya memperoleh
nilai dibawah KKM. Sehingga ada rencana untuk memperbaikinya
dengan menunjuk salah satu teman sejawat sebagai teman diskusi.
b. Setelah melakukan diskusi dengan teman sejawat, peneliti menyusun RPP
( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) yang akan digunakan dlam
penelitian ini. RPP yang disusun adalah RPP Perbaikan serta dengan
media dan strategi pmbelajaran yang terkait dengan perbaikan
pembelajaran serta beberapa aspek yan akan diobsevasi oleh teman
sejawat.

22
c. Peneliti juga melakukan kesepakatan tentang jadwal pelaksanaan
perbaikan pembeljaan dan beberapa aspek yang akan dinilai oleh teman
sejawat.

Pelaksanaan
a. Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran berdasarkan
RPP perbaikan yang telah disusun dengan menitikberatkan pada tujuan
perbaikan yaitu meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan menerapkan
metode tanya jawab. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pokok bahasan Perkembangan Teknologi Produksi komunikasi dan
Transportasi

Observasi
a. Teman sejawat selama pembelajaran aktif untuk melakukan observasi
mengenai perbaikan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
lembar observasi yang sudah disepakati bersama sesuai dengan tujuan
perbaikan pembelajaran. Dengan demikian selama observasi terjadi
pengumpulan data.

Refleksi
Refleksi adalah kegiatan merenung atau mengigat dan menghubungkan
kinerja mengajar dalam pembelajaran .Dalam kegiatan refleksi melakukan
beberapa hal antara lain :
a. Dalam siklus I ini peneliti merenungkan kekurangan-kekurangan di dalam
pelaksanaan perbaikan.
b. Peneliti dan teman sejawat mencocokkan hasil refleksi dan melakukan
diskusi berdasarkan hasil observasi hal-hal yang perlu dilakukan dalam
kaitannya dengan pencapaian tujuan perbaikan pembelajaran untuk
menuju siklus II.

2. Siklus II

Rencana

23
a. Dalam siklus II ini peneliti bersama temna sejawat kebali menyusun RPP
perbaikan sesuai dengan hasil refleksi siklus. Tujuan perbaikan pada
siklus II ditetapkan yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang
pokok bahasan perkembangan teknologi produksi komunikasi dan
transportasi melalui penerapan metode tanya jawab.
b. Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat, disusunlah RPP Perbaikan
disertai dengan pemenuhan media dan strategi pembelajaran yang terkait
dengan perbaikan pembelajaran serta beberapa aspek yan akan diobsevasi
oleh teman sejawat.

c. Peneliti juga melakukan kesepakatan tentang jadwal pelaksanaan


perbaikan pembelajaran dan beberapa aspek yang akan dinilai oleh teman
sejawat.

Pelaksanaan
a. Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran berdasarkan
RPP perbaikan yang telah disusun dengan menitikberatkan pada tujuan
perbaikan yaitu meningkatkan hasil belajar IPS siswa pokok bahasan
Peninggalan sejarah dengan menerapkan metode tanya jawab dalam
proses pembelajaran.

Observasi
a. Teman sejawat selama pembelajaran aktif untuk melakukan observasi
mengenai perbaikan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
lembar observasi yang sudah disepakati bersama sesuai dengan tujuan
perbaikan pembelajaran. Dengan demikian selama observasi terjadi
pengumpulan data.

Refleksi
Refleksi adalah kegiatan merenung atau mengigat dan menghubungkan
kinerja mengajar dalam pembelajaran . Dalam kegiatan refleksi melakukan
beberapa hal antara lain :

24
a. Dalam siklus II ini peneliti merenungkan kekurangan-kekurangan di dalam
pelaksanaan perbaikan.
b. Karena hasil tujuan perbaikan pembelajran sudah maksimal. Maka tidak
perlu dilanjutkan lagi ke siklus III.

3. Rancangan Tindakan
Rancangan penelitian ini menggunakan metode tanya jawab, dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Rancangan Penelitian siklus I
Rencana Tindakan
a. Menyusun instrumen pembelajaran
b. Mempersiapkan buku paket IPS
c. Membuat lembar observasi
d. Menyusun tes hasil belajar

Pelaksanaan Tindakan

a. Menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan.


b. Memberikan kesempatan bagi siswa membaca materi
pembelajaran
c. Melakukan tanya jawab dengan siswa
d. Memberi penjelasan kegiatan dimulai.

Pengamatan dan Evaluasi

a. Mengamati aktivitas siswa saat kegiatan tanya jawab


berlangsung
b. Mengamati aktivitas siswa serta mencatat pada lembar
observasi
c. Dilaksanakan tes hasil belajar

Refleksi

Mengkaji aktivitas kerja siswa, mengkaji lembar kerja siswa, dan


mengkaji tes hasil belajar.
2. Rancangan siklus I
Rencana Tindakan
a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan rencana pembelajaran
c. Mempersiapkan buku paket IPS
d. Meyiapkan lembar observasi
e. Menyiapkan tes hasil belajar
Pelaksanaan Tindakan

a. Menyampaikan topik.

25
b. Membagi sub topik
c. Mengelompokan siswa berdasrkan sub topik
d. Melaksanakan tanya jawab
e. Membimbing siswa dalam pelaksanaan tanya jawab
f. Memberi penjelasan kegiatan dimulai.

Pengamatan dan Evaluasi

a. Mengamati aktivitas siswa pada waktu melakukan


pembelajaran.
b. Mengamati aktivitas siswa serta mencatat pada lembar observasi
c. Dilaksanakan tes hasil belajar
Refleksi
Mengkaji aktivitas kerja siswa, mengkaji lembar kerja siswa, dan
mengkaji tes hasil belajar.

C. Teknik Analisis Data


1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut kusnandar (2008:143) menyatakan bahwa pengamatan

atau observasi adalah kegiatan pengambilan data untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mecapai sasaran.

Pengamatan dalam perbaikan pembelajaran ini dilakukan oleh

supervisor 2, yaitu kepala sekolah yang ditunjuk untuk

melakukan pembimbingan penelitian di lapangan. Pengamatan

yang dilakukan dibagi menjadi 2 fokus pengamatan, yaitu

pengamatan terhadap guru dan siswa.

b. Dokumentasi

Dokumentasi berupa pemanfaatan dokumen-dokumen berkas

perbaikan pembelajaran yang dilakukan antara lain :

1. RPP

2. Lembar Observasi

26
3. Foto Kegiatan Pembelajaran

4. Hasil Evaluasi Siswa

c. Tes

Tes dilakukan dengan memberikan lembar evaluasi kepada

siswa yang selanjutnya dipergunakan sebagai ukuran

keberhasilan perbaikan pembelajaran.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara bertahap, Wardani

(2008:2.31) antara lain :

a. Menyeleksi dan mengelompokkan yaitu dengan menyeleksi data,

difokuskan, dan jika perlu ada yang direduksi, karena itu tahap

pertama ini disebut reduksi data

b. Memaparkan atau mendeskripsikan data yang sudah terorganisasi

sehingga bermakna, baik dalam bentuk grafik, narasi maupun

tabel.

c. Menyimpulkan atau memberi makna berdasarkan paparan atau

deskripsi yang telah dibuat, ditarik kesimpulan dalam bentuk

pernyataan.

Dalam penelitian ini akan di analisis dengan menggunakan

analisis kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk

mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam hubungannya

dengan penguasaan materi yang diajarkan guru. Dalam hal ini nilai

siswa dibandingkan dengan nilai awal kemudian dihitung selisihnya.

27
Dengan hasil yang diperoleh maka dapat dijadikan ukuran kemajuan

dan kemunduran belajar.

Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data

yang terdiri atas :

a. Tes hasil belajar siswa secara individual, diperoleh dengan rumus :

R
S   100%
N

Keterangan :

S = Nilai yang diharapkan

R = Jumlah skor/item yang dijawab benar

N = Skor maksimum dari tas

100 = Konstanta

Sumber : Purwanto (2009:102)

b. Nilai rata-rata seluruh siswa diperoleh dengan rumus :

Jumlah nilai seluruh siswa


Nilai rata - rata   100
Jumlah siswa

c. Dan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara

klasikal dapat diperoleh dengan rumus :

Jumlah siswa yang tuntas belajar


Ketuntasan Klasikal =  100
Jumlah siswa

Sumber: Purwanto (2009 : 102)

28
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa dalam %

Tingkat Keberhasilan (%) Arti


≥ 80% Sangat Tinggi

60 – 79% Tinggi

40 – 59% Sedang

20 – 39% Rendah

≤ 20% Sangat Rendah


Sumber Aqib,dkk, (2009 : 41)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Pebaikan Pembelajaran

Pada bagian ini akan dipaparkan data yang diperoleh dari

penelitian tindakan kelas dengan metode tanya jawab secara rinci, berdasarkan

penelitian yang dilakukan di SD Negeri 5 Batuagung. Sebelum menyampaikan

hasil-hasil penelitian ada baiknya dilihat dahulu pendapat para ahli pendidikan

sebagai berikut : dalam menyampaikan hasil penelitian dan pembahasan, perlu

menyajikan uraian masin-masing siklus dengan data lengkap mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan

tentang aspek keberhasilan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambah hal

mendasar, yaitu hasil pembahasan ( kemajuan ) pada diri siswa, lingkungan,

guru, motivasi dan aktivitas belajar, situasi kelas dan hasil belajar, kemukakan

29
grafik dan tabel hasil analisis data yang menunjukan perubahan yang terjadi

disertai pembahasan secara sistematis dan jelas ( Arikunto, 2006 : 83 ).

Melihat paparan ini jelaslah apa yang haris dilihat dalam bab ini

yaitu menulis lengkap mulai dari apa yang dibuat sesuai dengan perencanaan,

hasilnya apa, bagaimana pelaksanaannya, apa hasil yang dicapai, sampai pada

refleksi berikut semua hasilnya. Oleh karenanya pembicaraan pada bagian ini

dimulai dengan deskripsi dari hasil pada tiap siklusnya.

1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan Kelas ( Pra Siklus )

Langkah awal yang dilakukan peneliti dengan teman sejawat sebelum

melaksanakan penelitian tindakan kelas, yaitu melakukan pengamatan awal

berupa kegiatan pra tindakan tanpa mengganggu pembelajaran untuk

mengetahui keadaan awal perkembangan anak. Selain melakukan

pengamatan peneliti dan teman sejawat juga melakukan penilaian terhadap

aktifitas yang dilakukan anak dalam kegiatan pembelajaran.

1.1 Pelaksanaan Pra Siklus

Hasil observasi awal yang diperoleh dari pelaksanaan pengamatan

pra siklus adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa kelas IV SDN 5 Batuagung Pra Siklus

PRA SIKLUS
NO NAMA HASIL
BELAJAR
1. 65
IB.KD PUTRA ADNYANA

30
2. IB. GB AGASTIA 66
3. I KD. AGUS ADITYA PERMANA 66
4. I GD.ADI WIRANATA 67
5. I.A.KM BINTANG ARIYANI 65
6. NI PT.DILA MALIKA ARISTIANA 64
7. IB.DIKY PRAMANA 63
8. NI KM.AYU ERNAYANTI 68
9. IA.PT LEONA DAMAYANTI 72
10. I PT. AGUS LEO VALENTINO 69
11. IB.KD SURYA DWIPAYANA 69
12. IA.PT SRI ARIYANTI 69
13. I GST PT NGR. SASTRA ADNYANA 68
14. IA.PT TIARA CIPTA DEWI 71
15. NI LUH PT. PURNAMA DEWI 65
16. I KADEK WIDI WIDIADNYANA 70
17. IB.KM YOGA PRATAMA 71
18. IB.WEDA ADITYA AGASTIA 65
19. IB.KD YENGKI ARTA PERMANA 70
20. I KADE ADITYA PUTRA 63
21. IA. KADE RISKA DEWI 67
22. IA.KD VILA PURNAMA SARI 65
23. NI PT.EMYLIA MAHA PUTRI 64
JUMLAH 1542
RATA-RATA 67
PERSENTASE KETUNTASAN 22%
KKM 70

Berdasarkan hasil analisis maka, diperoleh hasil mengenai hasil

belajar pada pra siklus sebesar 22% hasil belajar tinggi atau di atas rata-rata

dan 78,26% hasil belajarnya masih di bawah rata-rata atau di bawah KKM.

1. Deskripsi Persiklus

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang

meliputi nilai ulangan harian dan keaktifan siswa yang meliputi keaktifan

menjawab pertanyaan, bertanya, mengemukakan pendapat dan mengerjakan

tugas di sekolah mengalami peningkatan. Peningkatan pada pelajaran IPS

31
pada kelas empat ini dicapai setelah pelaksanaan setelah proses belajar

mengajar menggunakan metode tanya jawab.

1.1 Deskripsi Siklus 1

Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) yang

akan dilaksanakan dengan metode tanya jawab yang terlihat pada RPP

terlampir. Berdasarkan hasil awal kemampuan kelas IV, peneliti

merencanakan kegiatan yang lebih intensif seperti berkonsultasi dengan

teman sejawat dan kepala sekolah tentang persiapan pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode tanya jawab. Menentukan waktu

pelaksanaan, yang menyangkut hari, tanggal sesuai dengan jadwal penelitian,

yaitu pertemuan dilaksanakan pada hari selasa 7 April 2015.

Merencanakan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan. Menentukan

bahan pelajaran, dengan cara menyesuaikan dengan silabus yang berlaku dan

penjabarannya dengan cukup baik. Memilih dan mengorganisasikan materi,

media dan sumber belajar. Merancang skenario pembelajaran yang

disesuaikan dengan tujuan, materi, tingkat perkembangan siswa, dan waktu

yang tersedia.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, hal-hal yang perlu dipersiapkan sebagai

berikut :

a. Pengelolaan Kelas. Mengelola kelas sesuai dengan persiapan yang matang,

mengajar dengan benar sesuai perencanaan di RPP dan sesuai dengan alur

Metode Tanya Jawab.

32
b. Alat penilaian. Pembahasan dan jenis penilaian terlampir di RPP berikut

format penilaian, dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir dan dilanjutklan dengan penilaian.

1.2 Pelaksanaan Siklus I

Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, absensi, mengecek

kesiapan alat tulis siswa. Sebelum siswa diberikan penjelasan tentang

materi yang akan diajarkan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan

dari pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Setelah semua siswa memahami tujuan pembelajaran yang akan

diajarkan, peneliti memberikan penjelasan tentang materi perkembangan

teknologi produksi komunikasi dan transportasi. Setelah siswa

mendengarkan dengan tertib, kemudian guru menugaskan kepada siswa

untuk melatih kemampuan ingatan siswa melalui tanya jawab tentang

materi yang dibahas.

Pada pertemuan pertama ini, siswa masih kurang memahami

penjelasan guru, karena pada saat dilakukan latihan tanya jawab hanya

beberapa siswa saja yang mau bertanya, sedangkan yang lainnya hanya

diam saja entah mengerti dengan materi atau tidak.

Setelah guru melakukan penilaian , guru menugaskan kepada

siswa untuk membaca/ mempelajari kembali materi yang diajarkan di

rumah masing-masing. Siswa bersama guru merangkum dan membuat

kesimpulan dari materi yang telah dibahas, kemudian guru mengakhiri

pembelajaran dengan mangaturkan panganjali umat.

33
1.3 Hasil penelitian Siklus I

Data hasil penelitian siklus I meliputi data hasil belajar siswa. Hasil

pengamatan pada siklus I ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN 5 Batuagung Pada Siklus I

SIKLUS I
NO NAMA HASIL
BELAJAR
1. 66
IB.KD PUTRA ADNYANA
2. IB. GB AGASTIA 66
3. I KD. AGUS ADITYA PERMANA 69
4. I GD.ADI WIRANATA 69
5. I.A.KM BINTANG ARIYANI 65
6. NI PT.DILA MALIKA ARISTIANA 66
7. IB.DIKY PRAMANA 65
8. NI KM.AYU ERNAYANTI 69
9. IA.PT LEONA DAMAYANTI 73
10. I PT. AGUS LEO VALENTINO 69
11. IB.KD SURYA DWIPAYANA 71
12. IA.PT SRI ARIYANTI 71
13. I GST PT NGR. SASTRA ADNYANA 68
14. IA.PT TIARA CIPTA DEWI 71
15. NI LUH PT. PURNAMA DEWI 66
16. I KADEK WIDI WIDIADNYANA 71
17. IB.KM YOGA PRATAMA 74
18. IB.WEDA ADITYA AGASTIA 66
19. IB.KD YENGKI ARTA PERMANA 71
20. I KADE ADITYA PUTRA 66
21. IA. KADE RISKA DEWI 68
22. IA.KD VILA PURNAMA SARI 66
23. NI PT.EMYLIA MAHA PUTRI 65
JUMLAH 1571
RATA-RATA 68
PERSENTASE KETUNTASAN 30,44%
KKM 70

34
Berdasarkan hasil analisis maka, diperoleh hasil mengenai hasil
belajar pada siklus I sebesar 30.44% hasil belajar tinggi atau di atas rata-
rata dan 69,56% hasil belajarnya masih di bawah rata-rata atau di bawah
KKM.

2.Deskripsi Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian serta refleksi pada siklus I, peneliti

menyusun skenario perbaikan pembelajaran untuk siklus II. Rencana

pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang akan dilaksanakan tetep

menggunakan metode tanya jawab yang terlihat pada RPP terlampir.

Berdasarkan hasil siklus I, peneliti merencanakan kegiatan yang lebih

intensif seperti berkomunikasi dengan teman sejawat dan kepala sekolah

tentang persiapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tanya

jawab. Menentukan waktu pelaksanaan, yang menyangkut hari, tanggal

sesuai dengan jadwal penelitian, Siklus II dilaksanakan pada hari selasa 14

April 2015.

2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dari pelaksanaan siklus II diperoleh rincian kegiatan :

Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, absensi, mengecek

kesiapan alat tulis siswa. Sebelum siswa diberikan penjelasan tentang

materi yang akan diajarkan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan

dari pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada pertemuan kedua ini, siswa benar-benar tertib mempelajari

materi perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi.

Untuk melakukan penilaian, guru memberi kesempatan kepada siswa

35
untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

Saat diamati siswa benar-benar aktif dalam bertanya maupun menjawab

pertanyaan dari guru pada saat proses pembelajaran siklus ke II.

Setelah guru melakukan penilaian , guru menugaskan kepada

siswa untuk membaca/ mempelajari materi yang diajarkan pada pertemuan

berikutnya di rumah masing-masing. Siswa bersama guru merangkum dan

membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas, kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan mangaturkan panganjali umat.

2.2 Hasil Penelitian Siklus II

Data hasil penelitian siklus II meliputi data hasil belajar siswa.

Data hasil belajar siswa diperoleh dengan cara yang sama dengan siklus I,

yaitu dengan menggunakan metode tanya jawab. Hasil pengamatan pada

siklus II ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN 5 Batuagung Pada Siklus II

SIKLUS II
NO NAMA HASIL
BELAJAR
1. 73
IB.KD PUTRA ADNYANA
2. IB. GB AGASTIA 73
3. I KD. AGUS ADITYA PERMANA 74
4. I GD.ADI WIRANATA 74
5. I.A.KM BINTANG ARIYANI 70
6. NI PT.DILA MALIKA ARISTIANA 69
7. IB.DIKY PRAMANA 72
8. NI KM.AYU ERNAYANTI 75

36
9. IA.PT LEONA DAMAYANTI 76
10. I PT. AGUS LEO VALENTINO 74
11. IB.KD SURYA DWIPAYANA 75
12. IA.PT SRI ARIYANTI 74
13. I GST PT NGR. SASTRA ADNYANA 72
14. IA.PT TIARA CIPTA DEWI 76
15. NI LUH PT. PURNAMA DEWI 69
16. I KADEK WIDI WIDIADNYANA 76
17. IB.KM YOGA PRATAMA 79
18. IB.WEDA ADITYA AGASTIA 71
19. IB.KD YENGKI ARTA PERMANA 76
20. I KADE ADITYA PUTRA 69
21. IA. KADE RISKA DEWI 70
22. IA.KD VILA PURNAMA SARI 70
23. NI PT.EMYLIA MAHA PUTRI 69
JUMLAH 1676
73
RATA-RATA
PERSENTASE KETUNTASAN 82,61%
KKM 70

Berdasarkan hasil analisis maka, diperoleh hasil mengenai hasil


belajar pada siklus I sebesar 82,61% hasil belajar tinggi atau di atas rata-
rata dan 17,39% hasil belajarnya masih di bawah rata-rata atau di bawah
KKM.

Tabel 4.4 Hasil Perbaikan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II

PRA SIKLUS SIKLUS


NO NAMA
SIKLUS I II

1. 65 66 73
IB.KD PUTRA ADNYANA
2. IB. GB AGASTIA 66 66 73
3. I KD. AGUS ADITYA
66 69 74
PERMANA
4. I GD.ADI WIRANATA 67 69 74
5. I.A.KM BINTANG ARIYANI 65 65 70
6. NI PT.DILA MALIKA
64 66 69
ARISTIANA
7. IB.DIKY PRAMANA 63 65 72

37
8. NI KM.AYU ERNAYANTI 68 69 75
9. IA.PT LEONA DAMAYANTI 72 73 76
10. I PT. AGUS LEO VALENTINO 69 69 74
11. IB.KD SURYA DWIPAYANA 69 71 75
12. IA.PT SRI ARIYANTI 69 71 74
13. I GST PT NGR. SASTRA
68 68 72
ADNYANA
14. IA.PT TIARA CIPTA DEWI 71 71 76
15. NI LUH PT. PURNAMA DEWI 65 66 69
16. I KADEK WIDI
70 71 76
WIDIADNYANA
17. IB.KM YOGA PRATAMA 71 74 79
18. IB.WEDA ADITYA AGASTIA 65 66 71
19. IB.KD YENGKI ARTA
70 71 76
PERMANA
20. I KADE ADITYA PUTRA 63 66 69
21. IA. KADE RISKA DEWI 67 68 70
22. IA.KD VILA PURNAMA SARI 65 66 70
23. NI PT.EMYLIA MAHA PUTRI 64 65 69
JUMLAH 1542 1571 1676
RATA-RATA 67 68 73
PERSENTASE KETUNTASAN 22% 30,44% 82,61%
KKM 70 70 70

Dengan demikian, apabila data tersebut disajikan dalam bentuk diagram,

maka hasilnya yaitu :

Gambar 4.1 Hasil Perbaikan Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

38
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini karena adanya temuan


pada proses siklus I yang masih banyak siswa yang hasil belajarnya masih
dibawah rata-rata atau dibawah KKM dalam pembelajaran IPS pada siswa
kelas IV SDN 5 Batuagung. Dengan melihat permasalahan tersebut perlu
adanya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Maka
peneliti bersama teman sejawat sepakat untuk memperbaiki proses
pembelajaran melalui metode tanya jawab dalam pembelajaran IPS materi
perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi.

1. Dalam Pembelajaran IPS Siklus I


Pembelajaran pada siklus I dalam pelajaran IPS meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti bersama dengan
teman sejawat sepakat untuk memperbaiki pembelajaran melaui pelaksanaan
metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi
perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi. Dengan
menggunakan metode tanya jawab hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Melalui metode ini juga siswa yang awalnya sulit memahami materi IPS
menjadi lebih mudah dalam menuangkan pikirannya secara nyata.

39
Mengenai hasil belajar siswa kelas IV SDN 5 Batuagung dalam
pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah, dengan dilakukannya perbaikan
pembelajaran sudah mengalami perubahan yang cukup meningkat. Ini dapat
dilihan dalam perolehan nilai hasil belajar yang meningkat dari 23 orang siswa
7 (30,44%) yang mendapat nilai tinggi atau di atas rata-rata (di atas KKM) dan
16 (69,56%) dibawah rata-rata atau di bawah KKM. Dengan nilai rata-rata dari
68,30% pada siklus I masih jauh dari harapan.
Adapun kendala - kendala yang masih dialami di dalam proses
pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Siswa kurang tertib dalam proses pembelajaran
2. Beberapa siswa masih belum mampu memahami sendiri pelajaran
3. Siswa masih ragu – ragu dalam mengemukakan pendapat dan bertanya
kepada guru
4. Ketertarikan siswa (antusiasme) dalam pembelajaran sangat tinggi sehingga
perlu dipertahankan.
5. Data motivasi dan hasil belajar siswa sudah meningkat tetapi belum
mencapai kriteria yang ditentukan.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti menindaklanjuti dengan cara sebagai


berikut :
1. Membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik dengan
mendemonstrasikan penerapan konsep energi gerak
2. Merangsang siswa untuk mau bertanya dan mengemukakan pendapat
kepada guru maupun temannya
3. Memberikan penguatan kepada siswa yang sudah bagus dan motivasi
kepada siswa yang masih kurang

2. Dalam Pelajaran IPS Siklus II


Dari hasil perbaikan siklus II diperoleh hasil yang sangat istimewa,
hasil yang diperoleh adalah dari observasi motivasi belajar siswa pada siklus II.
hasil belajar atau nilai rata-rata kelas dalam pelajaran IPS kelas IV adalah
72,86%. Ketuntasan klasikal yang dicapai siswa kelas IV adalah 82,61%,
dimana pada siklus sebelumnya hanya mencapai 30,44%. Tercapainya
ketuntasan klasikal 82,61% disebabkan karena pelaksanaan proses
pembelajaran sudah mengalami perkembangan yang baik dan sudah terjadi
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS, diantaranya sebagai brikut :

40
1. Siswa terlihat sangat senang dan aktif dalam proses belajar mengajar.
2. Antusiasme siswa sangat tinggi dalam belajar sehingga perlu dipertahankan
untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan sesuai dengan KKM.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru melalui metode tanya jawab
pada mata pelajaran IPS telah menunjukan hasil yang positif dan menjawab
permasalahan. Secara umum penelitian ini dikatakan berhasil karena adanya
peningkatan proses pembelajaran yaitu keaktifan siswa dalam bertanya maupun
menjawab pertanyaan tentang materi yang diajarkan dari siklus I ke siklus II.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab berdampak positif psds
peningkatan hasil belajar siswa kela IV SDN 5 Batuagung Tahun pelajaran
2014/2015.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan telah menunjukan


peningkatan-peningkatan ke arah yang lebih baik, dimana dapat dijelaskan
pada pra siklus diperoleh nilai ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 22%, dan
pada siklus I diperoleh ketuntasan sebesar 30,44%, serta pada siklus II
diperoleh ketuntasan nilai hasil belajar siswa yaitu 82,61%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil
belajar IPS pokok bahasan perkembangan teknologi produksi komunikasi dan
transportasi pada kelas IV SD Negeri 5 Batuagung semester II Tahun ajaran
2014/2015 sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) dan
berhasil diterapkan dimana siswa telah termotivasi untuk meraih prestasi,
maka peranan guru menjadi sangat penting bukan hanya sebagai motivator
tetapi juga sebagai fasilitator.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat disarankan kepada
1. Bagi Siswa

41
 Dalam menerapkan metode tanya jawab setiap siswa sebaiknya
memiliki kesiapan untuk menerima pelajaran agar konsep yang akan
diajarkan dapat dipelajari dengan lancar oleh siswa.
 Perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti mempunyai manfaat
yang sangat besar bagi pembelajaran dengan sasaran akhir yaitu
memperbaiki hasil belajar siswa sehingga hasil belajar siswa akan
menjadi meningkat dari sebelumnya.
 Selain meningkatkan hasil belajar siswa, perbaikan yang dilakukan
peneliti juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil
melakukan perbaikan akan selalu perhatian terhadap hasil belajar siswa,
sehingga siswa merasa diperhatikan oleh gurunya. Sikap seperti itu
dapat menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya
dengan melakukan analisis, sehingga diharapkan siswa juga dapat
berperan sebagai peneliti bagi hasil belajarnya sendiri.

2. Bagi Guru
 Disarankan kepada guru agar dapat berupaya secara mandiri untuk selalu
meningkatkan kinerjanya sebagai guru profesional dengan melakukan
penelitian tindakan kelas dan dapat menerapkan metode yang efektif
untuk memperlancar proses pembelajaran sehingga memperoleh hasil
belajar yang memuaskan.
 Dengan dilaksanaknnya perbaikan pembelajaran dapat membantu
pengembangan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah
pembelajaran menyangkut kualitas dan isi.
 Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran.
 Meningkatkan rasa percaya diri guru dan memungkinkan guru secara
aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

3. Bagi Sekolah
 Perbaikan pembelajaran guru memiliki kemampuan untuk melakukan
perubahan atau perbaikan kinerja secara profesional, maka sekolah
tersebut akan berkembang pesat.
 Memberikan nilai tambah ( value added ) yang positif bagi sekolah.
 Menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelolaan sekolah
yang sudah berjalan.

42
 Menumbuh kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk
proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan / pembelajaran
secara berkelanjutan.
 Meningkatkan mutu isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan
pembelajarn di sekolah.
 Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.

DAFTAR PUSTAKA

43
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung : Yrama
Widya
Arikunto, Suharsini. 1993. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsisni. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, S.B dan Zain, A. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B dan Zain, A. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Belajar.
Poerwodarminto. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdiknas
Sardjiyo, dkk. 2014. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Slamento. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Suciati,dkk. 2005. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta. : Universitas Terbuka.
Soemantri, M. N. 2001. Menggagas Pendidikan Pembaharuan IPS. Bandung :
PPS-UPI dan PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana,Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sumantri, M.,dkk. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Bandung .
Suharsini. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Supriatna, N.,dkk. 2007. Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.
Wardani I.G.A. K, Wirahdit, K. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A. K, Wirahdit, K. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A. K. 2014. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Wardhani, I G A K; dkk. (2008) Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta :
Universitas Terbuka.
Winataputra U S; dkk. (2007) Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.

44

Anda mungkin juga menyukai