Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penlitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif

korelasional yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel

(Setiadi, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-

langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan, atau analisa

data, membuat kesimpulan dan laporan (Hidayat, 2007). Peneliti

mempelajari korelasi antara pengetahuan dengan penanggulangan

ibu saat anak pernah mengalami diare, dimana peneliti melakukan

pengumpulan data dilakukan pada satu waktu yang sama.

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei dengan pendekatan cross sectional, yang berarti data

menyangkut variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam

waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).Peneliti ini akan

dilakukan pada tanggal 05 Juni 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas

Garuda Kecamatan Andir Bandung.

3. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

responden dan proses pengumpulan karakteristik responden yang

diperlukan dalam suatu penelitian. Pengumpulan data yang akan

dilakukan dalam penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif yaitu,


pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat

diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya

bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka

dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2010).

B. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan tujuan dan pertanyaan penelitian pada

bagian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini (Nursalam,

2008) sebagai berikut:

Hipotesis diterima (Ha) : Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang

diareterhadap penanggulangan kejadian diare

pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas

Garuda Kecamatan Andir Kota Bandung.

Hipotesis ditolak (H0): Tidak terdapat hubungan pengetahuan ibu

tentang diareterhadap penanggulangan

kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Garuda Kecamatan Andir Kota

Bandung.

C. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti.

Kerangka penelitian ini gunanya untuk menghubungkan atau

menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan

dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu atau teori yang

dipakai sebagai landasan penelitian, dapat dikatakan oleh penulis


merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan

garis sesuai variabel yang diteliti. (Setiadi, 2013).

Saat pengetahuan memiliki pengaruh terhadap diare seseorang

terutama ketika seseorang sedang dihadapkan masalah pengetahuan

dapat membantu seseorang dalam mengambil tindakan untuk

memecahkan masalah (Notoatmodjo, 2012).

Kerangka yang akan di lakukan ini menghubungkan

pengetahuan ibu tentang diare terhadap penanggulangan diare pada

balita di wilayah kerja puskesmas Garuda Andir Kota Bandung.

Adapun kerangka penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel dependen

Pengetahuan Penanggulangan Ibu Saat


Anak Terkena Diare
a. Baik 75%
b. Cukup 56-74% a. Dilakukan
c. Kurang < 55% b. Tidak dilalukan
(Arikunto, 2006)

Faktor-faktor yang
mempegaruhi
a. Sisoal-Ekonomi
b. Umur
c. Kultur (Budaya-Agama)
d. Pendidikan
e. Pengalaman

Keterangan :

: diteliti
: tidak diteliti

Pengetahuan timbul karena adanya sifat tahu yang merupakan

salah satu sifat yang pada umumnya dimilki oleh semua orang.

Pengetahuan itu sendiri diperoleh dari pengalaman manusia terhadap

diri dan lingkungan hidupnya (Notoadmodjo 2012).

Berdasarkan kerangka penelitian diatas yang nanti akan

dilakukan oleh peneliti menghubungkan pengetahuan ibu tentang diare

terhadap penanggulangan kejadian diare. Pengetahuan itu sendiri

mempunyai 3 kategori tingkatan yaitu baik, cukup dan kurang.

Sedangkan penanggulangan kejadian diare mempunyai nilai jika ibu

melakukan penanggulangan diberi nilai 1 dan jika tidak diberi nilai 0.

D. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yag dimiliki

oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah

sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki

atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan

sebagainya. Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang

mempunyai bermacam-macam nilai (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan

berdasarkan hubungan fungsional atau perannya variabel dibedakan

menjadi, antara lain:


1. Variabel Independen

Variabel bebas, sebab mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini pengetahuan ibu tentang

diare di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda Kecamaatn Andir

Bandung.

2. Variabel Dependen

Variabel tergantung, terikat, akibat, terpengaruh atau yang di

pengaruhi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

penanggulangan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda

Kecamatan Andir Bandung

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel

yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang

bersangkutan (Notoatmodjo, 2010). Adapun defisini operasional

dalam penelitan ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Definisi Operasional


DefinisiOperasio
No Variabel nal AlatUkur HasilUkur SkalaUkur
1 2 3 4 5 6
I. Variabel Independen
Pengetahuan pengetahuanmer Kuesioner 1. Baik jika Ordinal
diare upakansegala skor > 75%
sesuatu yang 2. Cukup jika
diketahui skor 56-74%
berkenaan 3. Kurang jika
dengan hal yang skor < 55%
kita lakukan (Arikunto,
(Kamus Besar 2006)
Bahasa
Indonesia, 2002)
II. VariabelDependen
Penanggulangank Peananggulanga Kuesioner 1. Dilakukan Nominal
ejadian diare n yang berarti 2. Tidak
mengatasi suatu dilalukan
keadaan yang
telah terjadi
(Kamus besar
Bahasa
Indonesia)

F. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan populasi. Studi atau

penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus

(Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang

memiliki balita dengan balita pernah mengalami diare sebanyak 103

di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda Kecamatan Andir Bandung Rw

Dungus Cariang.

2. Sample
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimilliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Mengurangi bias hasil

penelitian, maka peneliti menentukan kriteria sampel meliputi

kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah

karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang

terjangkau dan akan diteliti, sedangkan kriteria ekslusi adalah

menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria

inklusi dari studi karena berbagai hal (Nursalam, 2014).

a. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Adapun di bawah ini kriteria inklusi dan eklusi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kriteria Inklusi

a) Ibu yang memiliki balita;

b) Balita yang pernah mengalami diare.

2) Kriteria Ekslusi

a) Ibu yang tidak memiliki balita;

b) Balita yang belum pernah diare; dan

c) Ibu yang tidak mau menjadi responden.

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian, peneliti

akan menggunakan rumus Estimasi Proporsi menurut Rachmat

(2012), sebagai berikut:


Keterangan :

N : Populasi

n : Besar sampel minimum

Z1-/2 : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada  tertentu

P : Harga proporsi di populasi

d : Kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Maka sampel minimalnya yaitu:

n= (1,96)2 (0,5) (1-0,5) (103)

(0,1)2 (103-1) + (1,96)2 (0,5) (0,5)

n= 98.9212

1.9804

n= 49,95

n= 50 sampel

Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah jenis

teknik sampling Nonprobability sampling yaitu purposive sampling

atau disebut juga judgement sampling adalah suatu teknik penetapan

sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai


dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/ masalah dalam

penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,2013).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian peneliti melakukan persiapan sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti akan mengajukan permohonan pembuatan surat izin

penelitian dari STIKep PPNI Jawa Barat;

b. Peneliti memproses perizinan di tempat penelitian Wilayah

Kerja Puskesmas Garuda kecamatan Andir Bandung;

c. Peneliti mempersiapkan kuesioner sebagai instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Pendekatan dan memberikan penjelasan maksud dan tujuan

penelitian kepada kader setelah kader mengerti akan

disampaikan lagi kepada responden yang berada di rw dungus

cariang dengan kriteria inklusi untuk memperoleh kesediaan

menjadi responden.

b. Jika responden setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini,

responden mendatangi lembar persetujuan (informed consent)

tanpa paksaan.

c. Peneliti akan membagikan instrumen penelitian berupa

kuesioner untuk diisi oleh responden kepada kader di rw dungus

cariang untuk mengisi lembar kuesioner dengan didampingi oleh


kader agar dapat memberikan penjelasan terhadap pertanyaan

yang kurang mengerti.

d. Setelah semua pertanyaan kuesioner diisi oleh responden,

peneliti kemudian memeriksa kembali untuk memastikan semua

pertanyaan telah diisi oleh responden.

3. Tahap Akhir Penelitian

Setelah semua kuesioner terkumpul, peneliti akan melakukan

pengolahan data analisa terhadap data yang telah didapat. Data

telah dianalisa, dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan

skripsi.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner (daftar

pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang

berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo,

2010). Dalam penelitian ini lembar kuesioner akan diajukan kepada

ibu yang memiliki balita dan pernah mengalami diare untuk

menggali sejauh mana pengetahuan ibu tentang diare terhadap

penanggulangan diare pada balita.

a. Kuesioner A

Instrumen penelitian pengetahuan yang digunakan oleh

peneliti adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti

berdasarkan teori yang sudah di buat dalam tinjauan teori.

Pertanyaan dalam lembar kuesioner ini terdiri dari 20pertanyaan


dengan menggunakan skala guttman. Responden hanya

memberikan tanda ceklis pada kolom “benar” atau “salah”

tentang pernyataan yang dibuat oleh peneliti. Pemberian nilai

jika responden menjawab benar diberi nilai 1 dan jika

responden menjawab salah di beri nilai 0.

b. Kuesioner B

Kuesioner B berisi pertanyaan dan pernyataan seputar

penanggulangan ibu. Instrument yang akandigunakan adalah

intrumen skala likert. Pertanyaan dalam kuesioner tersebut

berdasarkan penanggulangan ibu terhadap anak yang terkena

diare. Kuesioner B tentang penanggulangan ibu terdiri dari 15

pertanyaan. Jawaban tersebut di beri tanda ceklis oleh responden

pada kolom SS, S, KS,SKS.

Adapun bentuk pertanyaan atau pernyataan dalam

kategori skala likert sebagai berikut :

Tabel 3.2
Pernyataan positif dan negative dalam skala likert
PernyataanPositif Nilai PernyataanNegatif Nilai
Sangatsetuju 4 Sangatsetuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidaksetuju 2 Tidaksetuju 3
Sangattidaksetuju 1 Sangattidaksetuju 4
1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar-benar mengukur yang di ukur. Demikian pula kuesioner

sebagai alat ukur harus mengukur apa yang di ukur. Apabila suatu

kuesioner untuk mengukur pengetahuan responden tentang “Diare”,

maka akan menghasilkan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

oleh responden yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Validitas adalah

keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang

mampu mengukur apa yang akan diukur dan sejauh mana ketetapan

dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya

(Arikunto, 2013).

Untuk uji validitas pengetahuan ibu menggunakan rumus

menurut Widiarto(2009) yaitu : Biseral Correlation

rpbis√pq
𝑟𝑏𝑖𝑠 =
y

Keterangan :

rbis = korelasi biserial

rpbis = koefisien korelasi point biserial

p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut

q = proporsi yang menjawab salah (q= 1-p)

y = sebagai ordinat kurva normal pada titik yang

membagi antara p dan q (dapat dilihat pada table

kurva normal) (Field, A, 2009).


Hasil perhitungan dengan korelasi biserial dapat

dikonsultasikan ke tabel r hasil korelasi produk moment, jika rbis

> r table maka soal tersebut dikatakan valid (Arikunto, 2013).

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner dikatakan reliabilitas jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan terhadap pertanyaan

konsisten atau stabil tidak berubah.

Dalam penelitian ini karena skor yang dipergunakan dalam

isntrumen tersebut menghasilkan skor dikotomi (1 dan 0), maka

menurut Arikunto (2013) menggunakn rumus K-R-21 (Kuder

Richardson).

Rumus :

𝑘 𝑚(𝑘 − 𝑚)
𝑟𝑖 = [1 − ]
𝑘−1 𝑘𝑆²𝑖

Keterangan :

𝑟𝑖 ∶ Reabilitas instrument

k : Jumlah item dan instrument

m : Mean skor total


2
𝑘𝑆 𝑖 : Varians total
Hasil perhitungan dengan K-R 21 dapat dikonsultasikan

ke tabel r hasil Korelasi Product Moment, jika 𝑟𝑖 >

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal tersebut dinyatakan relibel (Arikunto,

2013).

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan mengumpulkan data primer. Data primer adalah data

yang diperoleh langsung responden menggunakan instrumen

pengumpulan data berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang

berhubungan tentang pengetahuan ibu tentang diare dan juga kuesioner

penanggulangan diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda

Kecamatan Andir Bandung.

J. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilaksanakan menurut Notoatmodjo

(2010) adalah

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan

ini formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner

sudah lengkap terisi. Bila dalam prosesnya masih ada yang belum

terisi maka lembaran dikembalikan kepada responden untuk diisi

hingga semua pertanyaan terisi dan dikembalikan.


Secara umum editing merupakan kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut:

1) Apakah lengkap dalam arti semua pertanyaan sudah terisi;

2) Jawaban atau tulisan masing-masing tertenyaan jelas dan

terbaca;

3) Apakah jawaban relevan dengan pertanyaan;

4) Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan

jawaban pertanyaan yang lain.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan mengubah data dari bentuk

huruf menjadi data yang berbentuk angka/ bilangan, sehingga

akan mempermudah pada analisa data dan juga mempercepat

pada saat entry data.

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

dikakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data

berbentuk kalimat atau hurup menjadi data angka (bilangan).

Misalnya warna merah= teknik komputer jaringan, kuning=

multimedia dan biru= Administrasi Perkantoran. Koding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan

memasukan data (data entry)

c. Processing (Memasukan data)

Data yang berasal dari kuesioner yang telah dikoding,

dipindahkan ke komputer untuk melakukan pengelahan data.

Program yang digunakan software statistik. Dalam penelitian ini


peneliti menggunakan program SPSS 16. Selain itu dalam proses

ini dituntut ketelitian dalam melakukan entry data.

d. Clearing (Pembersihan data )

Clearing yaitu membersihkan data dan merupakan

kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry ke

komputer untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-

kesalahan kode, ketidaklengkapan kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

2. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan secara bertahap mulai dari

analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan program

komputer. Analisa data dilakukan berdasarkan prosedur yang

bertahap yaitu

a. Analisa Univariat (Analisa Deskriptif)

Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

analisa univariate dengan tujuan untuk menjelaskan atau

mengidentifikasi karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk

analisa univariate tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Table berikutnya adalah pengetahuan ibu tentang diare

terhadap penanggulangan diare dengan penentuan penilaian dan

skoring (Budiarto, 2001) sebagai berikut:


P = f x 100%

Keterangan :

P = Presentase

F = Frekuensi

N = Jumlah proporsi

Setelah data tabulasi dideskripsikan dengan menggunakan

skala yang di adaptasi dari Arikunto (2013) :

1) Tak seorangpun responden : 0 %

2) Sebagaian kecil responden : 1-26%

3) Hampir setengah responden : 27-49%

4) Setengah responden : 50%

5) Sebagian besar responden : 51-75%

6) Hampir seluruh responden : 76-99%

7) Seluruh responden : 100%

Hasil perhitungan presentase kemudian diklasifikasikan

ke dalam standar objektif(Arikunto, 2006) yaitu :

1) Baik jika skor > 75%

2) Cukup jika skor 56-74%

3) Kurang jika skor < 55%

b. Analisa Bivariat

Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakterstis setiap variabel. Bentuk analisa

univariate tergantung dari jenis data. (Notoatmodjo, 2010).


Setelah dilakukan analisa univariat, dilanjutkan dengan analisis

bivariat. Analisis ini menggunakan program komputer uji

statistik. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga behubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat dalam

penelitian ini menggunakan Korelasi Spearman Rank (Arikunto,

2010).

6 Σ𝑏𝑖2
𝜌 = 1−
𝑛 ( 𝑛2 − 1)

Keterangan:

ρ = koefisien korelasi spearman rank

d = selisih antar rangking 2 variabel

n = jumlah pasangan pengamatan

K. Etika Penelitian

Etika penelitian menunjukkan prinsip-prinsip etis yang

diterapkan dalam suatu penelitian yang dimulai dari proposal penelitian

sampai dengan publikasi hasil penelitian, sehingga bagi peneliti dapat

memegang teguh prinsip dari penelitian. Nursalam (2008) menjelaskan

prinsip dari etika penenelitian yaitu:

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)

Dalam penelitian ini responden dimintai kebersediannya

untuk diteliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent adalah penjelasan kepada responden mengenai maksud dan

tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya bagi responden, jika


responden bersedia maka mereka harus mendatangani lembar

persetujuan dan jika responden tidak bersedia makan peneliti harus

menghormati hak responden. Ketika sudah setuju dan responden

memahami isi lembar persetujuan tersebut barulah kuesioner itu

dibagikan kepada responden.

2. Tanpa nama (Anomimity)

Lembar alat ukur (kuesioner) tidak dituliskan nama

responden melainkan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpul data tersebut untuk menjaga kerahasiaan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh peneliti. Dalam

penelitian ini peneliti memberitahukan kepada responden sebelum

responden mengisi kuesioner, bahwa peneliti menjamin kerahasiaan

identitas dan jawaban dari responden sehingga tercipta hubungan

saling percaya dan responden bisa memberikan jawaban yang sesuai

apa adanya.

4. Menarik diri (With thrawl)

Setiap informan memiliki hak mengundurkan diri, sehingga

informan dapat menyatakan untuk tidak diikutsertakan dalam

penelitian dengan alas an tertentu.

Anda mungkin juga menyukai