Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 3

 Nurul Nabila Said F041171513


 Raodah Nur F041171523
 Ridha Rusmanyta Rudy F041171533
 Digdaya Firohma Nurrohim F041171543
 Dandy Dwi Cahya Abdul Rahim F0411715543

Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal
dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatu padukan, menggabungkan, mempersatukan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa. Integrasi nasional berarti menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah
keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal
Ika. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis:
a) Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b) Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.

Proses Integrasi yang Terjadi pada Bangsa Indonesia


Integrasi bangsa tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan suatu proses perjalanan
waktu yang panjang yang harus diawali adanya kebersamaan dalam kehidupan. Kebersamaan
tersebut memiliki arti yang luas yaitu kebersamaan hidup, kebersamaan pola pikir,
kebersamaan tujuan dan kebersamaan kepentingan. Integrasi suatu bangsa dilandasi oleh
citacita dan tujuan yang sama, adanya saling pendekatan dan kesadaran untuk bertoleransi
dan saling menghormati. Proses integrasi bangsa Indonesia menurut A. Sartono Kartodirjo
dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu; Pertama, integrasi geopolitik yang dimulai sejak jaman
prasejarah sampai awal abad 20. Dalam proses integrasi geo politik di Indonesia mulai
menonjol pada awal abad 16 dan dalam proses integrasi bangsa Indonesia tersebut banyak
faktor yang berperan antara lain pelayaran dan perdagangan antar pulau serta adanya bahasa
Melayu sebagai bahasa pergaulan. Para pedagang Islam mejadi motor penggerak terjadinya
proses integrasi, hal ini karena dalam ajaran Islam tidak membedakan manusia baik
berdasarkan kasta, agama, suku/etnis atau golongan. Bagi pedagang-pedangan Islam yang
terpenting adalah perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan adanya hal tersebut
maka mempermudah hubungan dan komunikasi suku bangsa yang berada di Nusantara.
Kedua, integrasi kaum elite yang berkembang sejak awal abad 20 sampai jaman Hindia
Belanda berakhir. Pada awal abad 20 yang berperan adalah pendidikan, karena dengan
pendidikan lahirlah golongan intelektual Indonesia yang menyadari nasib bangsanya
sehingga berusaha mengembangkan wawasan integral kebangsaan. Maka integrasi politik
kaum elite merupakan tulang punggung gerakan nasionalisme Indonesia. Melalui gerakan
nasionalisme maka lahirlah integrasi nasional bangsa Indonesia sampai sekarang.

Pentingnya Integrasi Bangsa Bagi Sebuah Negara

Keberadaan masyarakat yang majemuk dalam sebuah bangsa di mana memiliki


keanekaragaman budaya, sangat memerlukan proses integrasi. Karena dampak dari
kemajemukan ini sangat potensial terjadinya konflik atau pertentangan. Oleh sebab itu,
hendaknya setiap warga masyarakat harus menyadari dan mempunyai cita-cita bersama.
Citacita bersama tersebut adalah sederhana tetapi agung yaitu suatu masyarakat dimana
semua,golongan dapat hidup rukun, mengembangkan diri tanpa merugikan golongan lain,
dan bahkan membantu mendukung golongan-golongan lain, sehingga terwujud suatu
masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu, pentingnya membangun integrasi nasional
adalah terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi rasa
kepemilikan bersama, rasa kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan bangsa, semangat
untuk berbuat demi kepentingan bersama, perasaan yang sama, kesadaran dalam membangun
interaksi dan komunikasi yang baik, kerja sama dalam menghasilkan karya yang bernilai
tinggi, kekompakan warga negara dalam mencapai cita-citanya, semangat menjaga negara
yang bebas dari ancaman perpecahan dan kesadaran mewujudkan kerukunan hidup.

Peristiwa-peristiwa Bersejarah yang Menumbuhkan Rasa Persatuan dan Semangat

Kebangsaan Indonesia

Ada beberapa peristiwa bersejarah yang telah memupuk rasa persatuan, kesatuan, dan
semangat kebangsaan Indonesia antara lain yaitu; pertama, berdirinya organisasi Budi
Utomo. Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang berdirinya dipelopori oleh
Dr.Suetomo dan didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal
gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia atau sebagai tonggak awal
kebangkitan nasional Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan di daerah Jawa. Kedua, peristiwa Sumpah Pemuda di
mana telah tertuang tekad bertanah air satu Indonesia, berbangsa satu, dan menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bangsa
Indonesia tidak lagi berupa ide, melainkan telah menjelma menjadi konsep, karena telah
memiliki batasan yang jelas. Konsep bangsa Indonesia menjadi aktual dengan proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.Proklamasi kemerdekaan adalah ikrar untuk
bersatu dalam mendirikan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, meliputi wilayah dari Sabang sampai Merauke yang merdeka dan
berdaulat untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Faktor-faktor Pendorong Integrasi Nasional


a) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
b) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila
dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
c) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
d) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia.
F. Faktor-faktor Penghambat Integrasi Nasional
a) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
b) Kurangnya toleransi antargolongan.
c) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari
luar.
d) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil
pembangunan.
Upaya Menjaga Integrasi Bangsa
Upaya untuk mencapai dan menjaga integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara
menjaga keselarasan antar budaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan
partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional. Adapun upaya yang dilakukan
pemerintah untuk menjaga integrasi bangsa antara lain:
a) Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda- beda.
b) Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
Hal ini untuk memperbesar kesadaran dan kreatifitas masyarakat sebagai salah satu
penunjang terwujudnya integrasi nasional.
c) Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
d) Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional.
e) Membina dan memelihara tradisi-tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai
perjuangan.
Adapun upaya atau bentuk dari partisipasi masyarakat antara lain:
a) Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah
b) Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada. Misalnya primordialisme (paham dari
anggota masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk berkelompok sehingga
terbentuklah suku-suku bangsa) dan fanatisme (kepercayaan yang terlalu kuat terhadap
suatu ajaran tertentu) yang berlebihan.
c) Menerima dan menghargai suku, agama, dan adat istiadat orang lain.
d) Memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya.
e) Melakukan dialog antar suku dan golongan.

Anda mungkin juga menyukai