Anda di halaman 1dari 8

A.

Judul Praktikum
Uji Kolestrol
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu pada larutan
sample.
C. Waktu/tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,01 November 2016 pukul
16.00-18.00 di labolatorium 1 gedung A lantai 3.
D. Latar Belakang
Steroid merupakan lipid yang banyak dialam. Pada umumnya senyawa
ini ditemukan dalam bentuk sterol bebas, sterol berikatan dengan glikosida
atau sterol yang berbentuk ester. Dari kelompok sterol, kolesterol merupakan
salah satu yang paling melimpah. Kolesterol adalah salah satu jenis lemak
yang di buat di hati dan ditemukan pada makanan hewani.
Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di
alam. Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang
terdapat pada atom nomor 3 mempunyai posisi beta oleh karena dihubungkan
dengan garis penuh.
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa
Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan
dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul
lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang
disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus.
Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Kolesterol diperlukan oleh fungsi tubuh yang penting seperti :
Membangun dinding sel, Melindungai jaringan saraf, Membuat hormon. Ada
dua tipe kolesterol yaitu yang baik. (HDL atau High Density Lipid) dan yang
jahat dan jelek (LDL or Low Density Lipid.)
Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform,
benzena dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsetrasi tinggi,
kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau dan mempunyai titik lebur 150-151oC.
Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low Density
Lipoprotein) saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL (High
Density Lipoprotein) merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol
jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin.
Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah
menjadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas
atau kelenturan pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan
berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan
untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras.
Hal ini berarti jantung harus bekerja lebih keras daripada biasanya.
Pada uji kolesterol, kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol
merupakan komponen penting yang terdapat dalam membran semua sel
hidup. Kolesterol adalah sterol utama yang banyak terdapat di alam. Untuk
mengetahui adnaya sterol dan kolesterol, dapat dilakukan uji kolesterol
menggunakan reaksi warna. Salah satu di antaranya ialah reaksi Liebermann
Burchard. Uji ini positif bila reaksi menunjukkan warna yang berubah dari
merah, kemudian biru dan hijau. Warna hijau yang terjadi sebanding dengan
konsentrasi kolesterol dalam bahan.
E. Tinjaun Pustaka
Dikehidupan sehari hari kita mengenal lemak atau lipid, Lemak dan
minyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega dan
lemak hewan. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, contohnya minyak
jagung, minyak zaitun, minyak kacang, dan lain-lain. Walaupun lemak
berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya mempunyai struktur
dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, yang
dinamakan trigliserida.
Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak larut
air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti
eter dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya dari karbohidrat,
protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Lipid adalah
senyawa biomolekul yang digunakan sebagai sumber energi dan merupakan
komponen struktural penyusun membran serta sebagai pelindung vitamin
atau hormon. Lipid dapat dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid, dan
steroid. Trigliserida sering disebut lemak atau minyak. Disebut lemak jika
pada suhu kamar berwujud padat. Sebaliknya, disebut minyak jika pada suhu
kamar berwujud cair.
Perannya pada kehidupan sehari hari yang cukup banyak maka kita
harus mengetahui lemak atau lipid ini lebih mendalam, Karena ini dianggap
penting dalam analis kesehatan, maka pada praktikum ini akan menguji
berbagai bahan yang mengandung lipid pada beberapa pelarut.
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam
alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar
seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Lipid adalah senyawa yang
merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang
mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organic seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene.
Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam lemaknya.
Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh Lemak
yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak
memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi dan
lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan. Asam lemak tak
jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak
ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan
terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh.
Jika digunakan NaOH maka akan dihasilka sabun yang bersifat lebih
keras atau biasa disebut “sabun cuci”, sedangkan jika digunakan KOH maka
dihasilkan sabun yang lebih lunak atau biasa disebut “sabun mandi”.
Diantara sekian banyak jenis Minyak, manyak kelapalah yang paling
sering digunakan. Minyak kelapa diperoleh dari ekstraksi terhadap. Minyak
kelapa kasar mengandung komponen bukan minayk seperti fosfatida, gum,
sterol (0,06%-0,8%), tokoferol (0,003%) dan asam lemak nenas kurang dari
5% .
Menurut ketaren(1986), warna pada minyak disebabkan oleh adanya
pigmen-pigmen warna alam karoten yang merupakan hidrokarbon tidak
jenuh. Sedangkan menurut Kisshenbuar (1960), warna pada minyak selain
disebabkan oleh zat warna karoten juga disebabkan oleh kotoran lain karena
asam-asam lemak dan gliserida murni tidak berwarna.
Karoten merupakan hidrokarbon sangat tidak jenuh dan tiak stabil pada
suhu tinggi. Karoten tidak dapat dihilangkan dengan proses oksidasi,
walaupun minyak sampai menjadi tengik, tetapi dapat diserap oleh beberapa
absorben, sehingga minyak tidak berwarna lagi
Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan
dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar,
yaitu 44-52% dalam minyak. Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang
dinyatakan dengan bilangan iod, maka minyak kelapa dapat dimasukkan
kedlam golongan non drying oil, karena bilangan iod minyak berkisar antara
7,5-10,5.
Asam lemak jenuh minyak kelapa kurang lebih 90%. Minyak kelapa
mengandung 84% trigliserida dengan tiga molekul asam lemak jenuh, 12%
trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4% trigliserida denganasam
lemak jenuh .
Sifat fisik Minyak kelapa yang terpenting adalah tidak mencair tahap
demi tahap seperti lemak yang lain akan tetapi langsung berubah menjadi
cair, hal ini disebabkan karena titik cair asam lemak penyusunnya bedekatan,
asam lemak laurat 44○C,asam lemak miristat 54○C, asam lemak palmitat
63○C. Dengan demikian plastisitasa trigliserida juga terbatas.
F. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Cawan porselin
2) Tabung reaksi
3) Rak tabung
4) Pipet tetes
b. Bahan
1) Asam asetat
2) Asam sulfat pekat
3) Kloroform
4) Scot emulsion(original)
5) Minyak baru
6) Minyak bekas
G. Prinsip Kerja
Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol.
Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan
penambahan asam sulfat ke dalam campuran. Sebanyak 10 tetes asam asetat
dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan kloroform (dari percobaan
Salkowski). Setelah itu, asam sulfat pekat ditambahkan. Tabung dikocok
perlahan dan dibiarkan beberapa menit. Mekanisme yang terjadi dalam uji
ini adalah ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam campuran yang berisi
kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol, kolesterol
kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini dikonversi
menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna
hijau. Warna hijau ini menandakan hasil yang positif (WikiAnswers 2008).
Reaksi positif uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari
terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu dan akhirnya menjadi
hijau tua.
H. Cara Kerja/Prosedur kerja
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering.
3) Diisi tabung reaksi pertama dengan 1 ml minyak kelapa baru.
4) Diisi tabung reaksi keduan dengan 1 ml minyak kelapa bekas.
5) Diisi tabung reaksi ketiga dengan 5 tetes scot emulsion.
6) Ditambahkan 2 ml larutan kloroform pada setiap tabung reaksi.
7) Ditambahkan 10 tetes asam asetat pada setiap tabung reaksi.
8) Ditambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat kesetiap tabung reaksi melalui
dinding tabung.
9) Dihomogenkan dan didiamkan beberapa detik.
10) Diamati perubahan warna yang terjadi.
I. Hasil Pengamatan
1) Tabel pengamatan
Sample Larutan Hasil Ket
Minyak baru Kloroform+Asam Hitam
asetat+asam sulfat (Mengendap +
merah bata)
Minyak bekas Kloroform+Asam Hitam
asetat+asam sulfa
(Mengendap +
merah bata)
Scot emulsion Kloroform+Asam Bening _
asetat+asam sulfa
(menggumpal)
Keterangan : (+) Ada kolestrol
(-) Tidak ada kolestrol
2) Gambar

Sebelum perlakuan Setelah perlakuan


J. Pembahasan
Pada percobaan ini, kita ingin membuktikan adanya sterol (kolesterol)
dalam suatu bahan. Pada percobaan ini digunakan asam asam asetat,
kloroform, dan asam sulfat pekat yang bertindak sebagai pereaksi
Liebermann Burchard, yang berfungsi untuk mengidentifikasi adanya sterol
dalam suatu larutan.
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan ini ialah minyak kelapa
baru dan minyak kelapa bekas yang ditambahkan dengan kloroform
mengalami perubahan dari segi kejernihannya, yakni menjadi lebih bening.
Demikian pula minyak ikan yang ditambahkan klorofom, menjadi lebih
bening. Pada penambahan asam asetat dan asam sulfat pekat terhadap
minyak kelapa baru dan minyak kelapa bekas terjadi perubahan warna yakni
larutan menjadi berwarna hitam dan terbentuk endapan merah bata setelah
dihomogenkan.Sedangkan pada larutan scot emulsion, baik saat
ditambahkan dengan klorofom, asam asetat anhidrit, maupun asam sulfat
pekat tidak mengalami perubahan karena scot emolsion tidak terkandung
dalam tumbuh-tumbuhan termasuk minyak nabati, tetapi hanya terkandung
dalam hewan yaitu ikan kod yang merupakan jenis ikan yang tidak
mengandung kolestrol.
Menurut teori yang ada, minyak kelapa yang direaksikan dengan
pereaksi Liebermann Burchard perubahan warna larutan menjadi merah
disebabkan karena di dalam minyak kelapa tidak terkandung kolesterol
(artinya ia bereaksi negatif). Hal ini karena minyak kelapa merupakan
minyak nabati. Sedangkan scot emulsion tidak mengandung kolestrol karena
scot emolsion tidak terkandung dalam tumbuh tumbuhan termasuk minyak
nabati, tetapi hanya terkandung dalam hewan yaitu ikan kod,berbeda dengan
ikan laut yang lain yang mengandung kolestrol .Sehingga scot emulsion baik
untuk dikomsumsi bagi anak-anak yang sedang dalam proses pertumbuhan.
Jadi jika dilihat pada hasil pengamatan dan dikaitkan dengan teori
Lieberm ` ```````````````
ann Burchard minyak kelapa bekas dan baru minyak kelapa baru
mengandug kolestrol atau hasilnya positif, sedangkan pada scot emulsion
tidak mengandung kolestrol atau hasilnya negative.
K. Kesimpulan
1) Pada minyak kelapa baru dan bekas terdapat kolestrol.
2) Scot emulsion tidak terdapat kolestrol.
L. Saran
1) Sebelum masuk lab praktikan harus mengetahui prosedur kerja yang
akan dilakukan.
2) Sebaiknya praktikan menggunakan APD.
3) Sebaiknya, alat dan bahan yang digunakan selama percobaan bisa
dilengkapi, untuk memudahkan praktikan dalam melakukan percobaan
sehingga praktikum dapat berjalan lancar, sesuai dengan penuntun, dan
tidak ada yang tertunda.
M. Daftar Pustaka
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC:
Jakarta.
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Santoso, Anwar. 2008. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jakarta : PT. Wahyu
Media.
Tranggono, dkk. 1988. Petunjuk Laboratorium Biokimia Pangan.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Anda mungkin juga menyukai