Oleh :
Dirjo, SE.MSi
Hai.....Mahasiswa Selamat berjumpa kembali dalam Tuton. Pada kesempatan ini kita telah
memasuki inisiasi yang ke 5 dan setelah saya sampaikan materi Inisiasi yang ke 5 dan Diskusi
maka akan ada pemberian Tugas Tuton Ke 2. Perlu saya ingatkan bahwa dalam meng upload
tugas Tuton jangan mendekati detik – detik terakhir batas pengumpulan Tugas, mengingat
Jika terdapat kendala terkait jaringan internet dan kendala tekhnis lainnya maka mahasiswa
akan kesulitan sehingga menyebabkan tugas Tuton tidak bisa di upload.
Mari kita lanjutkan pembahasan ini dengan materi /Tema sebagai berikut :
6. Komunikasi yang baik dengan pihak manajemen puncak dalam bentuk informasi yang paling akurat
mengenai bahan dan aneka jasa yang dibutuhkan perusahaan.
7. Terwujudnya kerja sama dari unit kerja atau unit fungsional lain dalam perusahaan untuk menjalankan
fungsi pembelian dengan baik.
Audit manajemen dilakukan terhadap keseluruhan siklus fungsi pembelian dalam suatu perusahaan yang
mencakup pengadaan bahan baku dan pendukung lainnya, serta fungsi operasional lain yang terkait,
seperti penerimaan barang, operasi gudang, utang dagang, dan sebagainya. Selain itu faktor lainnya adalah
tingkat persediaan yang akan disimpan, dan investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan persediaan
Prosedur audit manajemen terhadap fungsi pembelian mencakup 2 elemen dasar sebagai berikut :
1. Prosedur Audit Kendali Keuangan
Prosedur audit kendali keuangan yang terkait dengan fungsi pembelian bertujuan untuk
mengendalikan:
a. pengeluaran dana untuk pembelian barang dan jasa harus melalui otorisasi pihak yang
berwenang;
b. bentuk hubungan antara fungsi pembelian perusahaan dengan pihak pemasok
2. Prosedur Audit Operasional
Dalam operasionalisasi fungsi pembelian, hubungan antara fungsi pembelian dan pemasok
yang sudah berjalan lama berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, seperti preferensi yang
telah ditetapkan sebelumnya ataupun kesepakatan yang tidak wajar antara personel fungsi
pembelian dengan pihak pemasok. Untuk itu, prosedur pembelian harus dibakukan melalui
dokumen tertulis, disertai dengan pengawasan yang ketat. Standar pemilihan pemasok harus dibuat
secara jelas dan terperinci sehingga penunjukan pemasok harus dapat dijelaskan alasan-alasannya.
Seluruh fungsi pembelian harus bebas dari kepentingan terselubung yang mementingkan diri
sendiri, dan setidaknya melalui pernyataan resmi yang disampaikan kepada perusahaan.
Audit manajemen fungsi pembelian berupaya untuk menggali segala jenis informasi yang berkaitan dengan
fungsi pembelian agar bermanfaat bagi manajemen untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi
perusahaan secara keseluruhan.
Sasaran audit manajemen fungsi pembelian terdiri dari
1. Sasaran Strategik Fungsi Pembelian
2. Perencanaan Operasional/Induk
3. Tipe dan Struktur Organisasi Pembelian
4. Mekanisme Pengendalian Pembelian
A. LANGKAH-LANGKAH AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMBELIAN
Langkah-langkah yang harus dilakukan auditor manajemen dalam melakukan audit
manajemen fungsi pembelian secara lebih terperinci diuraikan dalam contoh prosedur
berikut ini.
1. Memperoleh pemahaman mengenai fungsi pembelian, termasuk seluruh orang yang
mendapatkan kewenangan untuk melakukan pembelian atas nama perusahaan.
Struktur organisasi pembelian dan hubungan pelaporan harus didokumentasikan.
2. Mendokumentasikan alur proses pembelian yang masih berbasis kertas, dimulai dari
saat awal, yaitu menentukan formulir pesanan pembelian standar.
3. Mendokumentasikan alur proses pembelian yang dilakukan secara otomatis
melalui jaringan komputer dan internet, seperti electronic data interchange (EDI).
4. Menentukan apakah pesanan pembelian standar telah berisi termin dan persyaratan
yang sesuai dengan kebijakan perusahaan dan prosedur kontrol terhadap PO yang
telah dijalankan dengan baik.
5. Memahami proses pemilihan pemasok, baik pemasok yang sudah lama berhubungan
bisnis dengan perusahaan maupun calon pemasok baru.
6. Menentukan apakah prosedur pembelian dilakukan untuk menentukan pemasok yang
paling kompetitif, baik dalam harga maupun kualitas.
7. Menganalisis batasan wewenang pembelian yang dimiliki oleh pihak-pihak yang
menjalankan fungsi pembelian.
8. Memahami sistem penyimpanan file untuk seluruh dokumen pembelian, termasuk
formulir dan lembar yang digunakan.
9. Menentukan apakah fungsi pembelian telah memiliki prosedur untuk menghindarkan
konflik kepentingan antara karyawan dengan pemasok
10. Menganalisis prosedur penanganan yang dilakukan oleh fungsi pembelian,
terkait dengan sejumlah permasalahan pembelian, seperti keterlambatan pengiriman,
dan barang cacat.
11. Memeriksa kontrak atau perjanjian pembelian, seperti adanya persyaratan
pembelian tertentu, dan penetapan harga
B. HASIL AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMBELIAN
Hasil audit Mnajemen fungsi pembelian berisi Isi laporan audit berkaitan dengan
pelaksanaan tanggung jawab fungsi pembelian adalah memastikan bahwa:
1. penanganan informasi oleh fungsi pembelian telah dilakukan dengan benar. Berbagai
catatan yang akurat, seperti catatan mengenai proses pembelian yang pernah dilakukan
sebelumnya, daftar pemasok ataupun proses pengiriman disimpan dan dimanfaatkan
dengan baik;
2. proses pengadaan barang/jasa telah dilakukan dengan baik, seperti melalui
pengawasan terhadap permintaan barang/jasa, diupayakan lebih dari satu penawaran
yang diterima oleh perusahaan analisis seluruh penawaran yang masuk sampai
dengan proses penerbitan PO, penerimaan barang, dan penyelesaian pembayaran
faktur
Demikian .............!!!!
Daftar Pustaka
Siregar, Sylvia Veronica N.P (2015) Audit Manajemen, edisi 2, Universitas Terbuka