Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISOLOGI HEWAN

Ekskresi

Disusun oleh:

Nama : Bani Nugraha


NIM : 1210702008
Smstr/kls : 4a

Tanggal Praktikum : 20 Maret 2012


Tanggal Pengumpulan : 29 Maret 2012

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
Ekskresi

I. Pendahuluan
A. Tujuan Praktikum
- Memeriksa kandungan glukosa, albumin, klorida dalam urin
- Mengenal baun ammonia dari hasil penguraian urea dalam urin
- Membuktikan kandungan urea dalam urin

B. Dasar Teori
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-
zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi
tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-
pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein
dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh
sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang
ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang
dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih
yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi
secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra. (Kurniati, 2009).
Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini dapat
menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari
tubuh antara lain sekresi, ekresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu proses
pengeluaran zat yang berbentuk cairan oleh sel-sel atau jaringan. Ekskresi merupakan
proses pengeluaran zat siasa metabolisme dari tubuh yang sudah tidak dapat
digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari tubuh. Defekasi
merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi manusia adalah paru-
paru, ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai
proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan
zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi
adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan
lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses
pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal,
kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi : Zat
cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu, Zat padat yaitu berupa feces, Gas
berupa CO2 dan Uap air berupa H2O (Poedjadi, 2005).

II. Metode
A. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Tabung reaksi 12 buah Sampel urin (normal, makan asin, mutih)
Pipet tetes 3 buah Larutan Benedict 5 ml
Gelas kimia 1 buah Asam Nitrit pekat 3 ml
Bunsen 1 buah Larutan AgNO3 10%
Rak tabung reaksi 1 buah Tissue

B. Cara Kerja
 Uji glukosa dalam urin

5 ml larutan benedict Ditambah 8 tetes Dipanaskan selama


didihkan urin 1-2 menit

Amati perubahan warna (endapan) :


Hijau: kadar glukosa 1% Orange: kadar glukosa 2%
Merah: kadar glukosa 1,5 % Kuning: kadar glukosa 5%

 Uji albumin dalam urin

3 ml Asam Nitrit pekat Di tetesi urin secara


di masukan ke dalam Tabung di miringkan perlahan di sepanjang
tabung reaksi sisi tabung dalam

Di amati perubahan yang terjadi sampai terlihat cincin


berwarna putih
 Uji klorida dalam urin

5 ml urin di masukan kedalam


AgNO3 di teteskan beberapa tetes
tabung reaksi

Di amati perubahan yang terjadi (endapan putih


menunjukan endapan klorida radikal)

 Uji amonia dalam urin

1 ml urin dimasukan kedalam tabung


reaksi

Di cium bagaimana baunya Di panaskan dengan bunsen

III. Hasil Pengamatan

 Tabel 1. Pengamatan hasil dari uji coba


Perubahan yang Terjadi
No Uji
Normal Mutih Garam Perokok
1 Glukosa + + + +
2 Albumin + + + +
3 Klorida + + + +
4 Ammonia +2 +2 +2 +2

Keterangan:
Pada uji glukosa: Hijau = kadar glukosa 1%
Pada uji amonia: +1 = tidak terjadi peningkatan amonia
+2 = terjadi peningkatan amonia
 Tabel 2. Keterangan pengamatan hasil dari uji coba
Keterangan
No Uji
Normal Mutih Garam Perokok
1 Glukosa Hijau Hijau Hijau Hijau
Terjadi cincin Terjadi cincin Terjadi cincin Terjadi cincin
berwarna putih berwarna putih berwarna putih berwarna putih
2 Albumin diantara daerah diantara daerah diantara daerah diantara daerah
kotak urin dan kotak urin dan kotak urin dan kotak urin dan
asam nitrit asam nitrit asam nitrit asam nitrit
Terjadi endapan Terjadi endapan Terjadi endapan Terjadi endapan
3 Klorida
putih putih putih putih
Bau amonia lebih Bau amonia lebih Bau amonia lebih Bau amonia
4 Ammonia
pekat pekat pekat lebih pekat

 Tabel 3. Keterangan profil singkat sumber sampel urin


Perlakuan Normal Mutih Garam Perokok
Nama Bani Citra Hidayati Habibullah
Usia 21 20 19 19
Kebiasaan Tidak merokok Tidak merokok Tidak merokok Merokok
Makanan sehari Nasi kuning, Nasi, telur Nasi garam, Nasi kuning,
– hari
tahu, tempe rebus tahu, tempe, tahu, tempe
kerupuk telur kerupuk

 Gambar hasil pengamatan


Uji Glukosa dalam urin
Sebelum pemanasan Setelah Pemanasan

(Mutih-Asin-Normal-Perokok) (Mutih-Asin-Normal-Perokok)
Uji albumin dalam urin Uji klorida dalam urin

(Normal-Mutih-Asin-Perokok) (Mutih-Asin-Normal-Perokok)

IV. Pembahasan
Untuk praktikum ekskresi ini dilakukan pengujian terhadap sampel urin
dengan perlakuan yang berbeda pada setiap urin yang akan dijadikan sebagai sampel
dalam percobaan. Perlakuan pertama dari praktikan yang 12 jam sebelumnya hanya
memakan makanan asin, makanan tawar (mutih), makanan normal dan yang ketiga
dari praktikan yang 12 jam sebelumnya makan normal dan seorang perokok. Dari
keempat sampel urin tersebut dilakukan empat jenis pengujian, yaitu uji glukosa, uji
allbumin, uji klorida dan uji bau atau aroma dari ammonia yang terdapat dalam urin.
Untuk mengetahui adanya glukosa dilakukan dengan menggunakan larutan
benedict, karena fungsi larutan benedict adalah untuk sebagai memeriksa ada atau
tidaknya kandungan glukosa dari suatu sampel percobaan. Pada urin mutih tidak
terjadi perubahan warna, sedangkan pada urin asin dan normal terjadi perubahan
warna dari biru menjadi hijau. Hal tersebut menunjukan bahwa, pada urin asin dan
urin normal mengandung kadar glukosa
Uji selnjutnya kandungan albumin didalam urin. Pengujian ini menggunakan
larutan asam nitrit. Berdasarkan hasil praktikum terlihat adanya cincin berwarna putih
pada urin yang telah diberi larutan asam nitrit. Hal tersebut terjadi pada seluruh
sampel urin, dan menunjukan bahwa adanya gangguan pada ginjal yang tidak dapat
menyaring urin dan dapat juga adanya kerusakan pada organ ginjal.
Dalam uji adanya klorida dalam urin dilakukan dengan menambahkan
beberapa tetes AgNO3 perubahan yang terjadi adalah adanya endapan berwarna putih
pada semua sampel urin, hal ini terjadi karena adanya gangguan pada organ ginjal atau
hati.
Untuk pengujian amonia dalam urin di peroleh hasil bahwa semua untuk
sample urin mengandung bau amonia yang tinggi ketika dipanaskan. dalam hal ini
bahwa adanya pengaruh makanan yang di konsumsi dari orang yang dijadikan sample
urin.
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan
depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih
rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk
seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang
dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan
lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks
terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan
Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman
Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman
berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus. 'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus
kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus kolektivus. Di antara
tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle
pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun) (Kusnadi, 2007)

Urin yang dikeluarkan oleh tubuh merupakan hasil ekskresi yang berasal dari
organ ginjal. Baik buruknya keadaan ginjal dapat diketahui dengan melihat dan
menguji hasil urin yang di keluarkan. Urin sehat itu berwarna kuning pucat atau
kuning gelap. Hal ini tergantung pada tingkat hidrasi, sehingga jika urine tetap berada
di koridor warna kuning. Kandungan pada urine normal adalah air, urea, amonia, zat
warna empedu yang memberikan warna pada urin, garam mineral, dan zat yang larut
dalam air dan tidak di perlukan oleh tubuh, seperti vitamin, hormon, dan obat. Untuk
ginjal yang sehat bahwa glukosa tidak boleh ada dalam urin, bahwa urin yang
mengandung glukosa menandakan bahwa terjadi kelainan pada fungsi hormon
insulinnya yang di hasilkan oleh pulau Langerhans dalam pangkreas, jika urin
mengandung gula berarti tubulus ginjal tidak menyerap guladengan sempurna. Hal ini
dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal,dapat pula akibat kadar gula dalam
darah tinggi sehingga tubulus ginjal tidakdapat menyerap kembali semua gula yang
ada pada filtrate glomerulus. Kadargula darah yang tinggi akibat dari proses
pengubahan gula menjadi glikogenterhambat karena produksi hormone insulin
terhambat. Orang yang demikianmenderita kencing manis (diabetes militus).Bahan
pengawet atau pewarna makanan membuat ginjal bekerja kerassehingga dapat
merusak ginjal. Adanya insektisida pada makanan atau terlalubanyak mengkonsumsi
obat-obatan juga akan merusak ginjal. (Karmana, 2007).
Kadar albumin yang tinggi dalam urin dengan kesehatan yang merupakan
indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau karena iritasi sel-
sel ginjal akibat masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau logam berat
(Alfasia, 2011)

Klorida yang terdapat dalam urine berasal dari garam-garam yang masuk ke
dalam tubuh melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan
terurai menjadi ion-ion, oleh karena itu klorida terdapat dalam urin. Klorida selalu
terdapat dalam urin, pada filtrasi molekul-molekul kecil seperti glukosa dan garam
mineral direabsorpsi melalui transport aktif. Kelebihan NaCl yang dihasilkan dari
proses augmentasi dikeluarkan lewat urine dalam bentuk ion Cl (Sudjadi, 2002)

Amonia berasal dari deaminasi asam amino yang terjadi terutamadi dalam hati,
tetapi di dalam ginjal juga terjadi pula proses deaminasi amonia (NH3) dapat juga
berasal dari pembongkaran protein dan berbahaya bagi sel. Oleh karena itu ammonia
harus di keluarkan dari tubuh namun sebelum di keluarkan harus di rombak dahulu
menjadi urea. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang
baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang
penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin
orang yang sehat.Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun
atau obat-obatan dari dalam tubuh (Ganong, 1998)
DAFTAR PUSTAKA

Alfasia, A.2011. Laporan Praktikum Sistem Sekresi. http://alenalfasia.blogspot.com/2011/08/


laporan-praktikum-sistem-eksresi.html [27 Maret 2012]
Ganong, W. F. 1998. Fisiologi Kedokteran. Edisi XVI. Penerjemah: Widjajakusuma, M.D.
EGC. Jakarta
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama. Jakarta
Kurniati, Tuti dkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati.
Kusnadi.2007.Biologi Umum.Piranti: Jakarta
Poedjiadi, A., Suryati, FMT. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta
Sudjadi, Bogod.,Siti Laiila. 2002. Biologi.Yudhistira. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai