Anda di halaman 1dari 9

NIM 17208153032

Siklus lingkungan
Lingkungan beroperasi dalam keadaan keseimbangan yang dinamis. Air menguap
dari permukaan bumi dan samudera, meninggalkan garam dan lumpur. Curah
hujan memperbaharui waduk air tawar. Senyawa penting kehidupan mengandung
karbon, nitrogen, hidrogen dan oksigen yang berputar, banyak masalah muncul
dari reaktivitas luar dari enam elemen yang merupakan bahan kehidupan:
hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, phosporus, dan belerang.
Karbon, nitrogen, oksigen, hidrogen, sulfur dan air ada sebagai bentuk larut dan
mudah menguap, dan memiliki pergerakan siklus penuh antara atmosfer, air dan
tanah. Phosporus larut, namun tidak memiliki bentuk yang mudah menguap,
sehingga bergerak di antara tanah dan air.
Beberapa siklus biogeokimia diantaranya :
a. Siklus air
Siklus air, yang didorong oleh energi matahari, memberikan pembaharuan
air tawar secara terus menerus.

Gambar.3.1 menunjukkan pergerakan air utama melalui lingkungan alam.


Melestarikan integritas siklus hidrologi ini merupakan masalah utama
dalam perlindungan lingkungan.
Proses terjadinya hujan atau biasa disebut siklus air. Siklus ini diawali
karena adanya pemanasan oleh sinar matahari pada air laut kemudian
menguap, air berevaporasi kemudian jatuh dalam bentuk titikan air atau
disebut hujan. Dalam kasus lain bisa berubah menjadi salju, hujan es
bahkan kabut. Dalam presipitasi tersebut dapat berevaporasi keatas atau
bisa juga langsung jatuh namun diinterpretasi oleh pepohonan sebelum
menyentuh tanah. Saat air menyentuh tanah siklus air akan bergerak
dengan evapotranspirasi yaitu mengalami pnguapan ke atmosfer dan
menjadi awan, kemudian bergerak masuk ke tanah melalui pori-pori tanah
kemudian bergerak secara horizontal atau vertical dibawah tanah hingga
air tersebut kembali ke permukaan. Kemudian bergerak di permukan dekat
aliran air atau danau, maka aliran akan menjadi lebih besar sehingga
menuju ke laut, dan proses siklus air terulang kembali.

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa 99% seluruh air di bumi tidak tersedia
secara langsung untuk digunakan manusia. sekitar 97% dari total air
adalah garam (lautan). Hampir 68,7% dari bumi seperti es di gletser dan
30,1% adalah air tanah. yang terakhir 0,9% dari total sebagai air
permukaan. Dari fraksi kecil ini, hanya 2% yang berada di sungai, 87%
berada di danau dan 11% di antaranya adalah rawa. Hampir seperempat
populasi dunia, 1,7 miliar orang, tinggal di daerah di mana air tanah
digunakan lebih cepat dari pada yang dapat diisi ulang.
b. Siklus Karbon
Organisme hidup mensintesis karbon, hidrogen, nitrogen akhir oksigen
menjadi karbohidrat, lemak dan protein. Beberapa organisme
mengkonsumsi oksigen untuk melakukan ini dan beberapa fungsinya tanpa
oksigen. Tanaman hijau mengkonsumsi karbon dioksida dan menghasilkan
oksigen, Oksigen dan karbon saling terkait melalui siklus karbon.
gambar 3.6. Karbon, hidrogen dan oksigen bisa ada sebagai senyawa
terlarut dansenyawa gas. Sejumlah besar karbon dioksida diadakan di
lautan dan CO2 ini berinteraksi dan saling bertukar dengan atmosfer.
Jumlah karbon dioksida yang tersimpan di laut lebih dari lima puluh kali
jumlah yang tersimpan di atmosfer. Karbon dikeluarkan dari atmosfer oleh
fotosintesis dan dikembalikan oleh respirasi, terutama oleh bakteri dan
jamur yang menguraikan bahan organik, dan dalam jumlah yang lebih
kecil dikembalikan oleh pembakaran batubara, kayu dan minyak bumi.
respirasi tumbuhan dan hewan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida
Siklus carbon diawali dengan pembentukan karbon (CO2) di udara. Co2
dapat terbentuk karena 2 hal yaitu aktivitas organisme dan aktivitas alam.
Aktivitas organisme termasuk respirasi,dekomposisi makhluk hidup yang
mati, pembakaran batu bara, asap pabrik dll. Serta aktivitas alam seperti
erupsi vulkanis.
CO2 di udara kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses
berfotosintesis. Hasil fotosintesis berupa oksigen dan glukosa, kemudian
digunakan oleh hewan dan manusia. Proses pernafasan manusia dan
hewan menghasilkan H20 dan CO2. CO2 tersebut dimanfaatkan kembali
oleh tumbuhan dan begitu seterusnya. Sedangkan glukosa digunakan oleh
tumbuhan sebagai sumber energi baginya dalam pertumbuhan. Selain
sebagai sumber energi, senyawa organik tersebut sebagian disimpan dalam
tubuh organisme. Senyawa organik pada tumbuhan banyak terkandung
dalam batang. Adapun pada manusia dan hewan, bahan organik banyak
terdapat pada bagian tulang. Jika organisme mati, senyawa karbon akan
diuraikan dan diendapkan menjadi batuan karbonat dan kapur. Jika
tersimpan dalam perut bumi dalam jangka waktu yang sangat lama,
senyawa karbon sisa organisme mati dapat menghasilkan bahan bakar fosil
(minyak bumi). Akhirnya oleh kegiatan manusia bahan bakar fosil tersebut
kembali membebaskan CO2 ke udara.

Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi makhluk hidup merupakan


sumber utama CO2. Tinggi rendahnya kadar CO2 dan O2 di atmosfer
secara berkala disebabkan oleh penurunan aktivitas fotosintesis. Semakin
banyak populasi manusia dan hewan, maka kadar CO2 dalam udara
semakin meningkat. Untuk menjaga keseimbangan kadar CO2 dan O2
maka harus diimbangi dengan penanaman tumbuh-tumbuhan sebagai
penghasil O2.
Salah satu reaksi penting dalam siklus karbon adalah penyebab klasik
pencemaran air. danau dan sungai menyerap oksigen dari atmosfer
sementara mikroorganisme secara simultan mengkonsumsi oksigen
terlarut dan karbon organis dari air. Bila karbon banyak, oksigen
dikonsumsi lebih cepat daripada yang bisa diganti dari atmosfer. ini
mengurangi oksigen terlarut (DO) dan bisa ndanger ikan dan organisme air
lainnya yang diinginkan.
Mengurangi karbon organik dalam limbah cair merupakan batu kunci
pengendalian pencemaran air. Reaksi biologis yang sama yang terjadi di
ariver digunakan untuk keuntungan saat dipercepat dalam proses
pengolahan air limbah biologis
a. Siklus nitrogen
Bentuk nitrogen organik adalah protein dan urea. ini terurai menjadi
amonia, yang pada gilirannya dapat dikonversi menjadi nitrit, dan menjadi
nitrat. nitrat dapat dikonversi menjadi gas nitrogen dan kembali ke
atmosfir. Nitrogen gas dapat digunakan langsung oleh kacang polong dan
kembali ke atmosfer. Pupuk nitrogen komersial dibuat dari nitrogen gas.
Dengan demikian siklus nitrogen antara waduk di atmosfer, hidup dan
membusuknya biota, tanah, air.

Gambar 3.8 siklus nitrogen. nitrogen di atmosfer dapat diperbaiki dengan


produksi pupuk industri atau oleh pabrik pengikat nitrogen. N organik
terutama protein membusuk untuk menghasilkan amonia, yang diubah
dalam tubuh menjadi urea untuk ekskresi. Dengan adanya oksigen, bakteri
nitrifikasi akan mengubah amonia menjadi nitrit dan nitrat dan kemudian
nitrat menjadi nitrat. amonia, nitrit, dan nitrat dapat diambil oleh tanaman
dan karenanya diubah kembali menjadi nitrogen organik. nitrat dapat
dikonversi, dalam proses biologis menjadi gas nitrogen.
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme
yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini
memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan
nitrogen.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri
yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama
nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas
mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit
(NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab
untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit
menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi
kehidupan tanaman.
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas
nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini
dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium
dalam kondisi anaerobik.
6. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke
elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari
konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga
dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik
b. Siklus fosfor
Semua tanaman dan binatang membutuhkan fosfor untuk tumbuh,
sehingga setiap makanan mengandung fosfor. Tidak ada phosporus, tidak
ada makanan.
Tuntutan kehidupan modern dapat mengganggu siklus phosporus lebih
banyak daripada yang lainnya, kecuali pelepasan karbon dioksida
imposporus modern yang masih ditambang untuk membuat pupuk yang
menyebar di lahan pertanian dalam jumlah banyak dan dibawa ke saluran
air oleh erosi dan badai. limpasan. Salah satu konsekuensinya adalah
stimulasi pertumbuhan alga dan gulma di danau, waduk dan muara.
Gambar 3.9 siklus alami phosporus dalam air. Organik dan anorganik P
dapat eksis sebagai bahan tertentu atau mudah larut. pengangkutan P ke
darat oleh burung laut dan oleh panen manusia ikan atau tanaman air tidak
ditunjukkan. Pengangkutan semprotan laut di atmosfer adalah mekanisme
kecil
Fosfor di alam berentuk fosfat organik dan anorganik, tumbuhan menyerap
fosfat anorganik dari tanah dan hewan mendapatkan fosfat organik melalui
rantai makanan, sumber fosfor berasal dari pelapukan batuan fosfor, hasil
penguaraian organisme yang mati dan hasil penguraian urin dan feses,
1. Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari
pelapukan batuan fosfat. Batuan tersebut lapuk oleh perubahan
cuaca. Fosfat dari pelapukan batuan fosfat meresap ke dalam tanah
dan menyuburkan tanaman sekitarnya.
2. Fosfat anorganik yang tersedia di dalam tanah diserap tumbuhan.
Hewan tidak dapat menyerap fosfat anorganik. Hewan hanya
mampu menyerap fosfat organik. Kebutuhan fosfor organik ini
terpenuhi dengan cara memakan tumbuhan melalui proses rantai
makanan.
3. Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan urinnya akan terurai
menjadi fosfat organik. Bakteri menguraikan fosfat organik ini
menjadi fosfat anorganik. Fosfat ini akan tersimpan ke dalam tanah
kembali dan diserap oleh tumbuhan.
4. Di dalam ekosistem air, juga terjadi daur fosfor. Fosfat yang
terlarut di dalam air diserap oleh ganggang dan tumbuhan air. Ikan-
ikan mendapatkan fosfat melalui rantai makanan. Dekomposer
menguraikan organisme air yang mati serta hasil ekskresinya
menjadi fosfat anorganik.
5. Selain hasil urai dekomposer, sumber fosfat dalam air berasal dari
pelapukan batuan mineral (endapan batuan fosfat, fosil tulang)
yang hanyut di perairan. Fosfat yang terlarut di lautan dalam akan
membentuk endapan fosfor. Endapan ini tidak dapat dimanfaatkan
lagi karena tidak ada arus air di perairan dalam. Fosfat yang
terlarut di perairan dangkal teraduk oleh arus air sehingga
menyuburkan ekosistem. Ekosistem yang subur menjadi tempat
hidup bagi banyak biota air.
6. Di tempat tertentu, terjadi penimbunan fosfor karena penumpukan
kotoran burung guano. Burung guano adalah spesies burung laut
yang memangsa ikan-ikan laut. Gerombolan burung ini membawa
kembali fosfat dari laut menuju darat melalui feses.
c. Siklus sulfur
Atmosfer merupakan bagian penting dari siklus sulfur. Bentuk utama
belerang di atmosfer adalah belerang dioksida, yang bisa berasal dari
penyebab alami (gunung berapi), namun terutama berasal dari pembakaran
produk batubara dan minyak bumi. belerang dioksida bereaksi dengan uap
air di udara untuk membentuk asam sulfat.
Sulfida mudah membentuk hidrogen sulfida, atau sulfat. Bentuk ini bisa
dikurangi kembali menjadi sulfida. Jadi, likecarbon dan nitrogen, belerang
bisa bergerak bebas antara udara, biota, air, dan tanah.
kondisi yang mempromosikan atau menghambat transformasi ini penting
dilakukan di pabrik pengolahan air limbah dan lingkungan perairan.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah, yaitu ketika ion-ion sulfat di serap
oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh
tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein
tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia
senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme
tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu zat
yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar
kandungan sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau.
Batu bara dan minyak bumi mengandung sulfur dan pembakarannya
membebaskan sulfur dioksida ke atmosfer. Sulfur terjadi akibat dari proses
terjadinya pembakaran bahan bakar fosil, batu bara, atau terjadi akibat
adanya aktifitas gunung berapi, lalu asapnya akan naik ke atmosfer. Udara
sulfur oksida itu akan berada diawan yang menghidrolisis air membentuk
H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan
hujan yang dikenal dengan hujan asam. Air hujan itu akan masuk kedalam
tanah yang akan diubah menjadi sulfat yang sangat penting untuk
tumbuhan.

Pembuatan dan penggunaan chemichals di bidang manufaktur terkait


dengan siklus alami bahan kimia di lingkungan. Beberapa elemen penting adalah
bahan pokok kehidupan-karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, phosporus dan
belerang. Jika aktivitas kita mengganggu, tidak seimbang, atau mengganggu
siklus alami bahan kimia ini, kita menciptakan kondisi lokal yang tidak stabil dan
tidak sehat. Tidak ada kekurangan teknologi untuk mengendalikan bahan kimia ini

Anda mungkin juga menyukai