PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu
bahasa saja, karena pada zaman globalisasi seperti sekarang ini kita wajib
menguasai bahasa lain selain bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan
bangsa lain, akan tetapi kita harus bisa melestarikan bahasa indonesia sebagai
bahasa utama kita, bahasa yang harus sering dipakai dalam pergaulan kita.
Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa Iindonesia sebagai bahasa
pokok kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing di indonesia?
2. Bagaimana kedudukan bahasa nasional dan bahasa asing?
3. Apa yang menjadi jati diri bahasa indonesia?
4. Bagaimana ungesi bahasa asing sebagai kata serapan?
5. Apa pengaruh bahasa asing terhadap kosakata bahasa indonesia?
6. Bagaimana cara penyerapan bahasa asing ke bahasa indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa
Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan
yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa
dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa
primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk
“dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”.
Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap
kemampuan berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah,
menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya
kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual
terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai
rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
2. Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap
bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-
unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan
dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya.
Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur
yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata
bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir,
dongkrak.
3. Alih Kode
Alih kode (code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan
dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode
dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.
3
Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau
ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain)
(Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama
tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69).
Di antara ke dua gejala bahasa itu, baik alih kode maupun campur kode
gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode. Biasanya
dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur
bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah tercampur
unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali
bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.1
1
Slamet Soeseno, Teknik Penulisan Ilmiah Populer. (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.
1997).h.15-20.
4
2. Sebagai Bahasa Negara
Selain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga memiliki
kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD
1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
memiliki fungsi sebagai berikut:
5
sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak
terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai
pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi
perkembangan bahasa ibu.2
2
Slamet Soeseno, Teknik Penulisan Ilmiah Populer. (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. 1997).h.
30-31.
6
Dari ketiga bahasa tersebut yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah
beberapa kata yang berasal dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta; sedangkan
perubahan bentuk dalam bahasa Inggris tidak pernah diserap ke dalam bahasa
Indonesia. Penyerapan dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta pun dilakukan secara
leksikal, bukan sistem perubahannya. Dengan demikian, dalam bahasa Arab, selain
kata muslim, diserap juga kata muslimin dan muslimat; selain mukmin, diserap
juga kata mukminin dan mukminat; selain hadir (yang bermakna ‘datang’, bukan
‘orang yang datang’), diserap juga kata hadirin dan hadirat. Dalam bahasa
Sanskerta, selain dewa, diserap juga dewi; selain siswa diserap juga siswi. 3
3
Ari. Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa Asing. (Yogyakarta; Pustaka Pelajar.2008). [Online].
Tersedia:http://cilatutz.blogspot.com/2018/21/03.makalah-kedudukan-dan-peran-bahasa.html
7
lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa
Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi
gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda:
1) advokat (advocaat),
2) brankas (brandkast),
3) demokrasi (demokratie),
4) eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.
Setelah bahasa Belanda, yang menempati peringkat kedua dalam
penyerapan kata-katanya adalah bahasa Inggris.
Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris:
1) aktor (actor),
2) aktris (actress),
3) bisnis (business),
4) departemen (department), dan lain-lain.
Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa
Inggris, Perancis, Mandarin, Belanda, Jerman tidak memiliki kemampuan
untuk bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa
Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa
nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada kenyataanya sebagian
bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu.
Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan
salah satu bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga
berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya.
Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya ialah:
1) Alat penghubung antar bangsa.
2) Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern.
3) Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan
nasional.4
4
Budiman Laksono. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. (Jakarta; PT Raja Grafindo
Persada.2010).h. 72. [online].
Tersediahttp://www.beritaterhangat.net/2018/21/03.fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html
8
E. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia
2. Kelemahan (weaknes)
Bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan
struktur bahasa Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat menimbulkan kerancuan
dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi supaya orang
yang menggunakannya akan terlihat lebih modern.
3. Peluang (opportunity)
Contoh-Contoh pengaruh positif bahasa asing bagi perkembangan anak
yaitu:
9
4.Tantangan (threat)
Contoh-contoh dampak negatif masuknya bahasa asing selain diatas yaitu:
5
Ibrahim, Ahmad. Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa. (Jakarta; Universitas Terbuka. 2003).h45-46..
[online].
Tersedia:http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2018/21/03.pengaruh-bahasa-asing-terhadap-
bahasa.html
10
1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C, Ch, dan Q. Contoh:
2. Suku kata bahasa Inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah
menjadi“-si”, Contoh:
3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan
berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia, Contoh:
11
Namun,hal ini tidak berlaku untuk kata:
4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah
menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia. Contoh:
5. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah
menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia, Contoh:
12
Organism Organism Mahluk hidup
6. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah
menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia. Contoh:
7. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah
menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai
dengan ucapannya.Contoh:
8. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan
ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.Contoh:
13
9. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah
menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia. Contoh:
10. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah
menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.Contoh:
11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.
14
12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah
menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan
ucapannya.
Contoh:
6
Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent. Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia.
(Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. 2004).h.232-233. [online].
Tersedia:http://rascalsilvent.blogspot.com/2018/21/03.pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17