Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu
bahasa saja, karena pada zaman globalisasi seperti sekarang ini kita wajib
menguasai bahasa lain selain bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan
bangsa lain, akan tetapi kita harus bisa melestarikan bahasa indonesia sebagai
bahasa utama kita, bahasa yang harus sering dipakai dalam pergaulan kita.
Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa Iindonesia sebagai bahasa
pokok kita.

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah


banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa
asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain
bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing di indonesia?
2. Bagaimana kedudukan bahasa nasional dan bahasa asing?
3. Apa yang menjadi jati diri bahasa indonesia?
4. Bagaimana ungesi bahasa asing sebagai kata serapan?
5. Apa pengaruh bahasa asing terhadap kosakata bahasa indonesia?
6. Bagaimana cara penyerapan bahasa asing ke bahasa indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan


bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu “budaya” masyarakat di
Indonesia dan dalam penulisan karya ilmiah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia


1. (Interferensi ) “Masuknya unsur serapan ke dalam bahasa lain yang ber-sifat
melanggar kaidah gramatika bahasa yang menyerap”.

Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai


bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam
masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu
mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan adalah suatu
kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di
samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif
terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih menjadi proporsi
utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia
harus terkalahkan oleh bahasa daerah.
Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur
pungutan dari bahasa Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia,
tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap
pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi
sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi
adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang
digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang
digunakan itu.
Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil
orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang
menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan
bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf

2
sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa
Indonesia.
Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan
yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa
dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa
primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk
“dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”.
Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap
kemampuan berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah,
menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya
kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual
terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai
rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

2. Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap
bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-
unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan
dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya.
Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur
yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata
bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir,
dongkrak.

3. Alih Kode
Alih kode (code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan
dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode
dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.

3
Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau
ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain)
(Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama
tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69).
Di antara ke dua gejala bahasa itu, baik alih kode maupun campur kode
gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode. Biasanya
dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur
bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah tercampur
unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali
bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.1

B. Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing


Kedudukan Bahasa Indonesia yang paling utama adalah sebagai bahasa
persatuan bangsa. Hal tersebut telah tercantum dalam Sumpah Pemuda, yang
berarti bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional serta yang
kedua sebagai Bahasa Negara.

1. Sebagai Bahasa Nasional


Dalam konteks sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki
fungsi yang sangat penting, yaitu:

1) Sebagai lambang kebanggan kebangsaan,


2) Sebagai lambang identitas nasional,
3) Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
4) Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan
latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia.

1
Slamet Soeseno, Teknik Penulisan Ilmiah Populer. (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.
1997).h.15-20.

4
2. Sebagai Bahasa Negara
Selain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga memiliki
kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD
1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Bahasa resmi kenegaraan.


2) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
4) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi moderen.

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing


pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam
hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak
setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam
lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara
lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan
Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang
digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal
tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena
pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume,
frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa
Inggris tersebut mendapat berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa
Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange (bahasa asing pertama).
Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan
tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya

5
sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak
terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai
pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi
perkembangan bahasa ibu.2

C. Jati Diri Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok
tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik
bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah
pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing
ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok
tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia.
Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain
sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis
kelamin. Kalau kita
ingin menyatakan jenis kelamin, cukup diberikan kata ketarngan penunjuk jenis
kelamin, misalnya:
1) Untuk manusia dipergunakan kata laki-laki atau pria dan perempuan/wanita.
2) Untuk hewan dipergunakan kata jantan dan betina.
2. Dalam bahasa asing (misalnya bahasa Ingris, bahasa Arab, dan bahasa Sanskerta)
untuk menyatakan jenis kelamin digunakan dengan cara perubahan bentuk.
Contoh:
1) Bahasa Inggris: lion – lioness, host – hostess, steward -stewardness.
2) Bahasa Arab: muslimi – muslimat, mukminin – mukminat, hadirin – hadirat.
3) Bahasa Sanskerta: siswa – siswi, putera – puteri, dewa – dewi.

2
Slamet Soeseno, Teknik Penulisan Ilmiah Populer. (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. 1997).h.
30-31.

6
Dari ketiga bahasa tersebut yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah
beberapa kata yang berasal dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta; sedangkan
perubahan bentuk dalam bahasa Inggris tidak pernah diserap ke dalam bahasa
Indonesia. Penyerapan dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta pun dilakukan secara
leksikal, bukan sistem perubahannya. Dengan demikian, dalam bahasa Arab, selain
kata muslim, diserap juga kata muslimin dan muslimat; selain mukmin, diserap
juga kata mukminin dan mukminat; selain hadir (yang bermakna ‘datang’, bukan
‘orang yang datang’), diserap juga kata hadirin dan hadirat. Dalam bahasa
Sanskerta, selain dewa, diserap juga dewi; selain siswa diserap juga siswi. 3

D. Ungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan


Fungsi bahasa asing sebagai kata serapan adalah dimana bahasa asing
tersebut berguna menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam bahasa indonesia.
Kata Serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi menjadi 2 golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march,
dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata serapan yang
pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi
penulis, yang pertama adalah bahasa Belanda. Hal ini terutama disebabkan

3
Ari. Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa Asing. (Yogyakarta; Pustaka Pelajar.2008). [Online].
Tersedia:http://cilatutz.blogspot.com/2018/21/03.makalah-kedudukan-dan-peran-bahasa.html

7
lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa
Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi
gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda:
1) advokat (advocaat),
2) brankas (brandkast),
3) demokrasi (demokratie),
4) eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.
Setelah bahasa Belanda, yang menempati peringkat kedua dalam
penyerapan kata-katanya adalah bahasa Inggris.
Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris:
1) aktor (actor),
2) aktris (actress),
3) bisnis (business),
4) departemen (department), dan lain-lain.
Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa
Inggris, Perancis, Mandarin, Belanda, Jerman tidak memiliki kemampuan
untuk bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa
Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa
nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada kenyataanya sebagian
bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu.
Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan
salah satu bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga
berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya.
Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya ialah:
1) Alat penghubung antar bangsa.
2) Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern.
3) Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan
nasional.4

4
Budiman Laksono. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. (Jakarta; PT Raja Grafindo
Persada.2010).h. 72. [online].
Tersediahttp://www.beritaterhangat.net/2018/21/03.fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html

8
E. Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa Indonesia

Adapun Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia adalah antara


lain sebagai berikut.
1. Kekuatan (strength)
Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pemb, endaharaan
kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah
kita berinteraksi khususnya kepada negar-negara lain. Namun, penyerapan
kosa-kota tersebut jangan diterima begitu saja. Dalam proses penyerapan harus
dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia
tidak akan hilang.

2. Kelemahan (weaknes)
Bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan
struktur bahasa Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat menimbulkan kerancuan
dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi supaya orang
yang menggunakannya akan terlihat lebih modern.

3. Peluang (opportunity)
Contoh-Contoh pengaruh positif bahasa asing bagi perkembangan anak
yaitu:

1) Mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak.


2) Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris
maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan.

9
4.Tantangan (threat)
Contoh-contoh dampak negatif masuknya bahasa asing selain diatas yaitu:

1) Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.


2) Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa
Indonesia.5

F. Cara Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia


Ada dua cara Penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia. 1) adalah dengan menyerap secara seluruhnya,
baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan
ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada umumnya
mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya,
diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia. 2) adalah dengan menyesuaikan
ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada umumnya
mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya,
diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini dapat dilihat beberapa
macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia,
Contoh:
a. Canteen (inggris) → Kantiin (ucapan) → Kantin (indonesia)
b. Check (inggris) → Cek (ucapan) → Cek (Indonesia)
Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata
dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.

5
Ibrahim, Ahmad. Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa. (Jakarta; Universitas Terbuka. 2003).h45-46..
[online].
Tersedia:http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2018/21/03.pengaruh-bahasa-asing-terhadap-
bahasa.html

10
1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C, Ch, dan Q. Contoh:

Inggris Ucapan Indonesia

Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat

Check Cek Cek

Chocolate Cokeleit Coklat

Character Karakte(r) Karakter

Quality Kwoliti Kualitas

Quiz Kwiz Kuiz

2. Suku kata bahasa Inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah
menjadi“-si”, Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Adoption Adopsi Mengangkat(anak)

Combination Kombinasi Kumpulan

Condition Kondisi Keadaan

Discussion Diskusi Pembicaraaan

3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan
berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia, Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Activity Aktivitas Kegiatan

Facility Fasilitas Sarana

Integrity Integritas Sifat jujur

11
Namun,hal ini tidak berlaku untuk kata:

Inggris Indonesia Arti

Comodity Komoditi Barang dagangan

Penalty Penalty Hukuman

Royalty Royalty Pembayaran kepada


pemegang hak cipta.

4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah
menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia. Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Argument Argument Bantahan

Dominat Dominan Unggul

Element Elemen Unsure

Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:


Inggris Indonesia Arti

Comment Komentar Pendapat

Investment Investasi Penanaman modal

5. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah
menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia, Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Antogonism Antagonism Bertentangan

Dualism Dualism Bersifat men-dua

Egoism Egoism Mementingkan diri sendiri

12
Organism Organism Mahluk hidup

Optism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat

6. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah
menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia. Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Aggressive Agresif Galak

Competitive Kompetitif Bersaing

7. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah
menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai
dengan ucapannya.Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Emotional Emosional Perasa

Functional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya

Rational Rasional Masuk akal

Proportional Proporsional Sebanding,sesuai

8. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan
ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Phantom Fantom Tiruan,ilusi

Phenomena Fenomena Peristiwa yang hebat

Phrase Frasa Untaian kata

Physics Fisika Ilmu fisika

13
9. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah
menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia. Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Theatre Teater Gedung pertunjukkan

Theme Tema Pokok bahasan

10. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah
menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Anarchy Anarki Kekacauan

Biography Biografi Riwayat hidup

11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.

Inggris Indonesia Arti

Athelete Atlit Olahragawan


Athletic Atletis Sifat badan yang kokoh

Athletics Atletik Cabang olah raga atletik

Fantasy Fantasi Khayalan


Fantasia Fantasia Karya seni penuh fantasi

Fantastic Fantastis Sesuatu yang menakjubkan

Politics Ilmu politik Ilmu tentang tata-cara mengelola negara


Political Politis Berkaitan dengan politik

Politic Politik Berkaitan dengan pemerintahan

14
12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah
menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan
ucapannya.
Contoh:

Inggris Indonesia Arti

Ceremony Seremoni Upacara

Celebrity Selebriti Boring-orang terkenal

Circuit Sirkuit Tempat balapan mobil

Chaotic Keiotik,keiotis Berantakan

Check Cek Memeriksa

Café Kafe Semacam kedai atau restoran

Campus Kampus Lingkungan perguruan tinggi

Career Karir Pekerjaan6

6
Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent. Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia.
(Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. 2004).h.232-233. [online].
Tersedia:http://rascalsilvent.blogspot.com/2018/21/03.pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan masyarakat lebih mementingkan bahasa asing, maka bahasa


Indonesia atau bahasa daerah akan lebih dikesampingkan.
Bahasa asing berdampak positif dan negatif terhadap bahasa
Indonesia. Dampak positifnya, bangsa Indonesia dapat mengikuti
perkembangan internasional dengan lancar. Dan dampak negatifnya,
bahasa Indonesia sedikit demi sedikit akan tergeser dengan bahasa inggris.
Cara supaya sikap nasionalisme berbahasa Indonesia tidak berkurang
yaitu dengan tambahan pelajaran untuk bahasa Indonesia dan bahasa
daerah, lebih cinta terhadap bahasa Indonesia, dan lain-lain.

B. SARAN

Masyarakat lebih mencintai bahasa Indonesia.


1) Walaupun kita belajar bahasa asing, namun kita tidak melupakan nilai-
nilai yang ada dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
2) Bahasa Indonesia dan bahasa daerah lebih diutamakan dalam pendidikan
formal.
3) Masyarakat tidak boleh mengenyampingkan bahasa daerah, Negara
Indonesia mempunyai bermacam-macam bahasa daerah, dan itu yang
memjadi ciri dari Negara Indonesia, dan dipersatukan oleh bahasa
Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Slamet Soeseno, Teknik Penulisan Ilmiah Populer. (Jakarta; PT Gramedia Pustaka


Utama. 1997).
Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent. Pengaruh Bahasa Asing dalam
Bahasa Indonesia (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Umum.2005). [Online]

Ari. Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa Asing. (Yogyakarta; Pustaka


Pelajar.2008). [Online].
Tersedia:http://cilatutz.blogspot.com/2018/21/03.makalah-kedudukan-
dan-peran-bahasa.html
Budiman Laksono. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. (Jakarta; PT Raja
Grafindo Persada.2010). [online].
Tersediahttp://www.beritaterhangat.net/2018/21/03.fungsi-dan-
kedudukan-bahasa-indonesia.html
Ibrahim, Ahmad. Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa. (Jakarta; Universitas
Terbuka. 2003). [online].
Tersedia:http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2018/21/03.pengaruh-
bahasa-asing-terhadap-bahasa.html
Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent. Pengaruh Bahasa Asing dalam
Bahasa Indonesia. (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. 2004). [online].
Tersedia:http://rascalsilvent.blogspot.com/2018/21/03.pengaruh-bahasa-
asing-dalam-bahasa.html

17

Anda mungkin juga menyukai