Anda di halaman 1dari 8

OKSIDA, HIDROKSIDA, SULFAT, DAN FOSFAT

ALLIKA FADIA HAYA SUKUR1 , NURUL HIDAYATI LALUSU2


1Praktikan, Praktikum Mineral dan Kristalografi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin.
2Asisten, Praktikum Mineral dan Kristalografi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin.

Sari

Mineral merupakan hasil bentukan alam yang berupa padat, umumnya berbentuk kristal,
homogen, memiliki sifat fisik maupun kimia dalam batas – batas tertentu. Maksud sifat fisik
dalam batas – batas tertentu pada mineral ialah sifat fisik dari mineral seperti warna, kilap,
belahan, pecahan dn lain – lain. Praktikum ini bermaksud untuk memperkenalkan mineral
golongan oksida, hidroksida,sulfat, dan fosfat yang bertujuan agar praktikan dapat
mengetahui gologan dan mendeskripsi Mineral yang ditemukan. Penggunaan metode
menggunakan bantuan lembar deskripsi dengan prosedurnya mempersiapkan alat dan
bahan, lalu mengambil sampel dilanjutkan dengan penggambaran sampel dan terakhir
yaitu pendeskripsian.Dan menghasilkan deskripsi data pada tiap sempel, yaitu sampel 1
termasuk golongan mineral Halida dengan nama mineral Flourite, sampel 2 dan 3
termasuk golongan mineral Native Element dengan nama mineral Copper dan
Sulfur.Sampel 4 termasuk golongan mineral Sulfida dengan nama mineral Chalcopyrite,
dan sampel 5 termasuk golongan mineral Sulfida dengan nama mineral Pyrite

Kata Kunci : Mineral, Golongan Native element, Sulfida, dan Halida

I. Pendahuluan diartikan sebagai bahan bukan organik


Mineralogi adalah salah satu (anorganik). Maka pengertian yang
cabang ilmu geologi yang mempelajari jelas dari batasan mineral oleh
mengenai mineral, baik dalam bentuk beberapa ahli geologi perlu diketahui
individu maupun dalam bentuk walaupun dari kenyataannya tidak ada
kesatuan, antara lain mempelajari satupun persesuaian umum untuk
tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, definisinya.
cara terdapatnya, cara terjadinya dan Setelah mengetahui arti dari
kegunaannya. Minerologi terdiri dari mineral, maka mineral tersebut dapat
kata mineral dan logos, dimana digolongkan berdasarkan ; komposisi
mengenai arti mineral mempunyai kimia dan struktur pembentuk Mineral.
pengertian berlainan dan bahkan Dasar dari pengelompokkan tersebut
dikacaukan dikalangan awam. Sering maka terdapat pengelompokkan
Mineral yang terdiri atas delapan memungkinkan, mereka akan dibatasi
golongan Mineral yaitu, Native oleh bidang-bidang rata, dan
Element, Mineral Sulfida, Mineral diasumsikan sebagai bentukbentuk
Halida, Mineral Oksida, Mineral yang teratur yang dikenal sebagai
Hidroksida, Mineral Sulfat, Mineral “kristal”. Dengan demikian, kristal
Fosfat, dan Mineral Silikat secara umum dapat didefinisikan
Adapun maksud dari praktikum sebagai bahan padat yang homogen
ini adalah untuk memahami dan yang memiliki pola internal susunan
mengetahui tentang golongan mineral tiga dimensi yang teratur. Studi yang
oksida, hidroksida, sulfat, dan fosfat khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk
dan tujuan dari praktikum ini adalah susunan dan cara-cara terjadinya
agar praktikan dapat mendeskripsi bahan padat tersebut dinamakan
sifat-sifat fisik mineral yang didapatkan kristalografi. (Djauhari Noor, 2009)
pada saat praktikum. Pengetahuan tentang “mineral”
II. Tinjauan Pustaka merupakan syarat mutlak untuk dapat
2.1 Pengertian Mineral mempelajari bagian yang
Mineral dapat kita definisikan padat dari Bumi ini, yang terdiri dari
sebagai bahan padat anorganik yang batuan. Bagian luar yang padat dari
terdapat secara alamiah, Bumi ini disebut litosfir,
yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi yang berarti selaput yang terdiri dari
dalam perbandingan tertentu, dimana batuan, dengan mengambil “lithos”
atom-atom didalamnya tersusun dari bahasa latin yang
mengikuti suatu pola yang sistimatis. berarti batu, dan “sphere” yang berarti
Mineral dapat kita jumpai dimanamana selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis
disekitar kita, dapat berwujud sebagai mineral yang kita ketahui sekarang.
batuan, tanah, atau pasir yang Beberapa daripadanya merupakan
diendapkan pada dasar sungai. benda padat dengan ikatan unsur
Beberapa daripada mineral tersebut yang sederhana (Djauhari Noor, 2009)
dapat mempunyai nilai ekonomis
karena didapatkan dalam jumlah yang 2.2 Sifat-sifat Fisik Mineral
besar, sehingga memungkinkan untuk
ditambang seperti emas
dan perak. Mineral, kecuali beberapa
jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu
dalam keadaan padatnya, sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur
III. Prosedur Percobaan
didalamnya. Apabila kondisinya
Adapun prosedur percobaan
pada praktikum mineralogi dan
kristalografi acara 4 sistem kristal
monoklin dan triklin adalah sebagai
berikut:

1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, praktikan bersiap- TAHAP PERSIAPAN
siap untuk mengikuti praktikum. Pada
tahap ini, diawali dengan
pengumpulan tugas pendahuluan,
pemeriksaan alat dan bahan yang
digunakan selama praktikum yang
telah diberikan asisten dan TAHAP PENGAMATAN

dilanjutkan dengan respon tulis.


2. Tahap Pengamatan
Tahap yang kedua yaitu tahap
pengamatan. Pada tahap ini,
praktikan dapat mengambil masing- TAHAP ANALISIS
masing 2 sampel untuk golongan DATA
mineral native element, 2 sampel
untuk sulfida, dan 1 sampel untuk
halida
3. Tahap Analisis Data TAHAP PEMBUATAN
Pada tahap ini, praktikan melakukan JURNAL

penggambaran sampel sesuai dengan Gambar 3.1 Prosedur Percobaan


sampelnya masing-masing. Setelah
dilakukan penggambaran, maka IV. Pembahasan
dilanjutkan dengan pendeskripsian 1. Sampel 1
pada sampel tersebut.
Pada sampel nomor urut 01
4. Tahap Pembuatan Jurnal
dengan nomor peraga 2. Sampel mineral
Setelah dilakukan analisis data,
ini memiliki warna lapuk jingga dan warna
maka dilanjutkan ke tahap pembuatan
segar hitam kecoklatan. Dan memiliki
jurnal.
cerat putih. Cerat yaitu warna mineral
pada saat mineral tersebut berbentuk
bubuk. Kilap yang dihasilkan dari mineral
ini yaitu kilap kaca. Kilap merupakan
kesan yang kita dapatkan dari hasil dan pada lingkungan sedimen – yaitu
pemantulan sinar oleh bidang permukaan dalam pasir, kerikil-kerakal di sungai.
mineral. Belahan dari mineral ini yaitu
Mineral ini sering berasosiasi
jelas. Belahan adalah salah satu sifat fisik
dengan khlorit, mika, olivin, serpentin,
mineral yang membelah pada bidang
magnetit, spinel, kianit, dan diaspor.
yang rata. Dan pecahan dari mineral ini
adalah uneven dengan kekerasan mineral Kegunaan dari mineral ini yaitu
ini menurut Skala Mohs yaitu 9 Jika diuji untuk pembuatan batu permata dan
dengan alat kekerasan, mineral ini hanya sebagai pengasah
dapat tergores oleh kikir baja. Berat jenis
dari mineral ini yaitu 3,18 gr/cm 3. Sifat
kemagnetannya yaitu paramagnetik
karena mineral ini dapat ditarik oleh
magnet tetapi sifatnya lemah atau tidak
terlalu kuat. Dengan derajat
kejernihannya opaq. Derajat kejernihan
yaitu kemampuan mineral untuk Foto 4.1 Korondum
meneruskan cahaya. Tenacity mineral ini
2. Sampel 2
adalah brittle. Tenacity adalah sifat
mineral bilamana kita berusaha untuk Pada sampel nomor urut 02 dengan
mematahkannya,memotongnya,menghan nomor peraga 20. Sampel mineral ini
curkannya,membengkokkannya, ataupun memiliki warna lapuk coklat dan warna
mengirisnya. Mineral ini termasuk ke segar silver. Dan memiliki cerat putih.
dalam sistem kristal heksagonal dengan Cerat yaitu warna mineral pada saat
komposisi kimia Al2O3. Mineral ini mineral tersebut berbentuk bubuk. Kilap
termasuk ke dalam golongan mineral yang dihasilkan dari mineral ini yaitu kilap
oksida. Dari deskripsi diatas, maka dapat logam. Kilap merupakan kesan yang kita
disimpulkan bahwa mineral ini adalah dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh
Korondum bidang permukaan mineral. Belahan dari
mineral ini yaitu jelas. Belahan adalah
Genesa pembentukan mineral ini
salah satu sifat fisik mineral yang
adalah terbentuk pada batuan metamorf,
membelah pada bidang yang rata. Dan
yaitu sebagai mineral asesori dalam
pecahan dari mineral ini adalah uneven
batugamping kristalin, sekis-moka dan
dengan kekerasan mineral ini jika diuji
genes. Dapat juga dalam lingkungan
dengan alat kekerasan, mineral ini dapat
batuan beku, khususnya sienit dan sienit
tergores oleh kawat tembaga, kaca, paku,
nefelin ; dalam pegmatit, retas lamprofir,
dan kikir baja. Berat jenis dari mineral ini
yaitu 2-3 gr/cm3. Sifat kemagnetannya kaca. Kilap merupakan kesan yang kita
yaitu paramagnetik karena mineral ini dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh
dapat ditarik oleh magnet tetapi sifatnya bidang permukaan mineral. Belahan dari
lemah atau tidak terlalu kuat. Dengan mineral ini yaitu jelas. Belahan adalah
derajat kejernihannya opaq. Derajat salah satu sifat fisik mineral yang
kejernihan yaitu kemampuan mineral membelah pada bidang yang rata. Dan
untuk meneruskan cahaya. Tenacity pecahan dari mineral ini adalah uneven
mineral ini adalah brittle. Tenacity adalah dengan kekerasan mineral ini jika diuji
sifat mineral bilamana kita berusaha dengan alat kekerasan, mineral ini dapat
untuk mematahkannya, memotongnya, tergores oleh kuku, kawat tembaga, kaca,
menghancurkannya,membengkokkannya paku, dan kikir baja. Berat jenis dari
, ataupun mengirisnya. Mineral ini mineral ini yaitu 2,3 gr/cm3. Sifat
termasuk ke dalam sistem kristal kemagnetannya yaitu paramagnetik
tetragonal dengan komposisi kimia karena mineral ini dapat ditarik oleh
CawO4. Mineral ini termasuk ke dalam magnet tetapi sifatnya lemah atau tidak
golongan mineral oksida. Dari deskripsi terlalu kuat. Dengan derajat
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kejernihannya translucent. Derajat
mineral ini adalah Dari deskripsi diatas, kejernihan yaitu kemampuan mineral
maka dapat disimpulkan bahwa mineral untuk meneruskan cahaya. Tenacity
ini adalah Scheelite mineral ini adalah brittle. Tenacity adalah
sifat mineral bilamana kita berusaha
untuk mematahkannya, memotongnya,
menghancurkannya,membengkokkannya
, ataupun mengirisnya. Mineral ini
termasuk ke dalam sistem kristal
monoklin dengan komposisi kimia CaSO4.
2H2O. Mineral ini termasuk ke dalam
golongan mineral sulfat. Dari deskripsi
Foto 4.2 Scheelite
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
3. Sampel 3 mineral ini adalah Dari deskripsi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa mineral
Pada sampel nomor urut 03 dengan
ini adalah Gypsum
nomor peraga 12. Sampel mineral ini
memiliki warna lapuk putih dan warna Mineral ini terbentuk melalui
segar bening. Dan memiliki cerat putih. pengendapan langsung dr air garam/
Cerat yaitu warna mineral pada saat merupakan hasil hidrasi/alterasi anhidrit
mineral tersebut berbentuk bubuk. Kilap selama proses diagenesa. Gipsum dpt
yang dihasilkan dari mineral ini yaitu kilap juga terbtk oleh sublimasi langsung dr
fumarola/diendapkan mata air panas. pecahan dari mineral ini adalah uneven
Juga diagenesa sebagai Galian block- dengan kekerasan mineral ini menurut
block konkresi dalam lempung dan napal, Skala Mohs adalah 5 dan jika diuji dengan
sedang anhidrit merupakan hasil alat kekerasan, mineral ini dapat tergores
dehidrasi gypsum. oleh kaca, paku, dan kikir baja. Berat jenis
dari mineral ini yaitu 3,16-3,22 gr/cm3.
Mineral ini berasosiasi dengan
Sifat kemagnetannya yaitu paramagnetik
anhidrit (CaSO4), mineral sulfat sejenis
karena mineral ini dapat ditarik oleh
gypsum tetapi tidak mengandung kristal
magnet tetapi sifatnya lemah atau tidak
H2O
terlalu kuat. Dengan derajat
Saat ini gypsum sebagai bahan kejernihannya opaq Derajat kejernihan
bangunan digunakan untuk membuat yaitu kemampuan mineral untuk
papan gypsum dan propil pengganti meneruskan cahaya. Tenacity mineral ini
triplek dari kayu adalah brittle. Tenacity adalah sifat
mineral bilamana kita berusaha untuk
mematahkannya, memotongnya,
menghancurkannya,membengkokkannya
, ataupun mengirisnya. Mineral ini
termasuk ke dalam sistem kristal
hexagonal dengan komposisi kimia Ca5
(PO4)3 (F, CI, OH). Mineral ini termasuk ke

Foto 4.3 Gypsum dalam golongan mineral fosfat. Dari


deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan
4. Sampel 4
bahwa mineral ini adalah Dari deskripsi
Pada sampel nomor urut 04 dengan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
nomor peraga 9. Sampel mineral ini mineral ini adalah Apatite
memiliki warna lapuk abu-abu dan warna
Mineral ini terbentuk dari proses
segar putih. Dan memiliki cerat putih.
kristalisasi magma yaitu proses utama
Cerat yaitu warna mineral pada saat
dari pembentukan batuan vulkanik dan
mineral tersebut berbentuk bubuk. Kilap
plutonik. Mineral ini berasosiasi dengan
yang dihasilkan dari mineral ini yaitu kilap
molibdenit, ilmenit, kalsit dan magnetit.
kaca. Kilap merupakan kesan yang kita
dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh
bidang permukaan mineral. Belahan dari
mineral ini yaitu jelas. Belahan adalah
salah satu sifat fisik mineral yang
membelah pada bidang yang rata. Dan
5. Sampel 5 maka dapat disimpulkan bahwa mineral
ini adalah Barite
Pada sampel nomor urut 05 dengan
nomor peraga 52. Sampel mineral ini
memiliki warna lapuk coklat dan warna
segar merah. Dan memiliki cerat putih.
Cerat yaitu warna mineral pada saat
mineral tersebut berbentuk bubuk. Kilap
yang dihasilkan dari mineral ini yaitu kilap
tanah. Kilap merupakan kesan yang kita V. KESIMPULAN
dapatkan dari hasil pemantulan sinar oleh
1. Kesimpulan pada praktikum kali
bidang permukaan mineral. Belahan dari
ini adalah golongan mineral yang
mineral ini yaitu jelas. Belahan adalah
dideskripsi yaitu golongan native element,
salah satu sifat fisik mineral yang
sulfida, dan halida. Sampel yang
membelah pada bidang yang rata. Dan
dideskripsikan terdiri dari 5 sampel
pecahan dari mineral ini adalah uneven
dengan 2 sampel untuk native element, 2
dengan kekerasan mineral ini jika diuji
sampel untuk sul
dengan alat kekerasan, mineral ini dapat
2.
tergores oleh kawat tembaga, kaca, paku,
3. fida, dan 1 sampel untuk halida. Pada
dan kikir baja. Berat jenis dari mineral ini
sampel pertama menghasilkan deskripsi
yaitu 4,48 gr/cm3. Sifat kemagnetannya
dengan mineral yang memiliki sistem
yaitu paramagnetik karena mineral ini
Kristal Isometrik dan dengan nama
dapat ditarik oleh magnet tetapi sifatnya
mineral Flourite, sedangkan sampel
lemah atau tidak terlalu kuat. Dengan
kedua menghasilkan deskripsi dengan
derajat kejernihannya opaq Derajat
mineral yang memiliki sistem kristal
kejernihan yaitu kemampuan mineral
Isometrik dan dengan mineral Copper.
untuk meneruskan cahaya. Tenacity
Pada sampel ketiga dengan sistem kristal
mineral ini adalah brittle. Tenacity adalah
orthorombik dan nama mineralnya
sifat mineral bilamana kita berusaha
Sulphur. Pada sampel keempat dengan
untuk mematahkannya, memotongnya,
sistem kristal Trigonal dan nama
menghancurkannya,membengkokkannya
mineralnya Cinnabar. Dan sampel kelima
, ataupun mengirisnya. Mineral ini
dengan sistem kristal Isometrik dan nama
termasuk ke dalam sistem kristal
mineralnya Pyrite
orthorombik dengan komposisi kimia Ca5
BaSO4 Mineral ini termasuk ke dalam
golongan mineral sulfat. Dari deskripsi
DAFTAR PUSTAKA
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
mineral ini adalah Dari deskripsi diatas,
Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi.
Universitas Pakuan. Bogor
Sukandarumidi. 2015. Mengenal Mineral
Secara Megascopis. Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai