Anda di halaman 1dari 4

MP-ASI

1. Definisi

MP-ASI merupakan singkatan dari Makanan Pendamping Air Susu


Ibu. MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes, 2006). MP -ASI merupakan
makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat
pencernaan bayi dalam menerima MP-ASI (Depkes RI, 2004).

MP-ASI merupakan peralihan asupan yang semata berbasis susu


menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan
ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks
menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan cairan
dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian
belakang (Depkes,2000).

Adapun waktu yang baik dalam memulai pemberian MP-ASI pada


bayi adalah umur 6 bulan. Pemberian makanan pendamping pada bayi
sebelum umur tersebut akan menimbulkan risiko sebagai berikut :

a. Rusaknya sistem pencernaan karena perkembangan usus bayi dan


pembentukan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan memerlukan
waktu 6 bulan. Sebelum sampai usia ini, ginjal belum cukup
berkembang untuk dapat menguraikan sisa yang dihasilkan oleh
makanan padat.
b. Tersedak disebabkan sampai usia 6 bulan, koordinasi syaraf otot
(neuromuscular) bayi belum cukup berkembang untuk mengendalikan
gerak kepala dan leher ketika duduk dikursi. Jadi, bayi masih sulit
menelan makanan dengan menggerakan makanan dari bagian depan
ke bagian belakang mulutnya, karena gerakan ini melibatkan susunan
refleks yang berbeda dengan minum susu.
c. Meningkatkan resiko terjadinya alergi seperti asma, demam tinggi ,
penyakit seliak atau alergi gluten (protein dalam gandum).
d. Batuk, penelitian bangsa Scotlandia adanya hubungan antara
pengenalan makanan pada umur 4 bulan dengan batuk yang
berkesinambungan.
e. Obesitas, penelitian telah menghubungkan pemberian makanan yang
berlebih di awal masa perkenalan dengan obesitas dan peningkatan
resiko timbulnya kanker, diabetes dan penyakit jantung di usia lanjut
(Lewis, 2003).
2. Tujuan pemberian MP-ASI

Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk


melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang. Mengembangkan
kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan
berbagai rasa dan bentuk. Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan, mencoba adaptasi terhadap makanan yang
mengandung kadar energy tinggi.

3. Jenis MP-ASI

Beberapa Jenis MP-ASI yang sering diberikan adalah:


a. Buah, terutama pisang yang mengandung cukup kalori. Buah jenis
lain yang
sering diberikan pada bayi adalah : pepaya, jeruk, dan tomat
sebagai sumber
vitamin A dan C.
b. Makanan bayi tradisional :
Bubur susu buatan sendiri dari satu sampai dua sendok makan
tepung beras sebagai sumber kalori dan satu gelas susu sapi
sebagai sumber protein.
c. Nasi tim saring, yang merupakan campuran dari beberapa bahan
makanan, satu sampai dua sendok beras, sepotong daging, ikan
atau hati, sepotong tempe atau tahu dan sayuran seperti wortel dan
bayam, serta buah tomat dan air kaldu.
d. Makanan bayi kalengan, yang diperdagangkan dan dikemas dalam
kaleng, karton, karton kantong (sachet) atau botol : untuk jenis
makanan seperti ini perlu dibaca dengan teliti komposisinya yang
tertera dalam labelnya (Lewis, 2003).

4. Frekuensi dan jumlah pemberian MP-ASI

Frekuensi pemberian MPASI pada bayi menurut kemenkes (2011):

a. Usia 6-9 bulan diberikan 3x makanan lumat + ASI, jumlah setiap


kali makan secara bertahap ditingkatkan sampai 2/3 mangkok
ukuran 250 ml tiap kali makan.
b. Usia 9-12 bulan diberikan 3x makanan lembek+ 2x makanan
selingan+ ASI jumlah setiap kali makan sebanyak ¼ mangkok
ukuran 250 ml
c. Usia 12-24 diberikan 3x makanan keluarga+ 2x makanan selingan+
ASI, jumlah setiap kali makan yaitu semangkuk penuh ukuran 250
ml.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pemberian MP-ASI


Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut:

a. Faktor ekonomi, meliputi pendapatan keluarga dan harga pangan


b. Faktor social budaya, meliputi pantangan dalam mengonsumsi jenis
makanan tertentu yang makin lama akan berubah sesuai
kebiasaan/ adat.
c. Agama, meliputi pantangan yang didasari oleh agama seperti
makanan/ minuman tertentu dari sisi agama yang dianggap
membahayakan jasmani dan rohani.
d. Pendidikan, pengetahuan akan berpengaruh terhadap pemilihan
makanan yang akan diberikan kepada bayi.
e. Lingkungan, meliputi lingkungan keluarga, sekolah, serta media
yang bisa mempengaruhi pemberian makanan.

Daftar pustaka

Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air


Susu Ibu (Mp-Asi) Lokal. Jakarta: Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai