Data Karakteristik Agregat Upik

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
JL.Jendral Sudirman No.6 Kota Gorontalo
PENGUJIAN KADAR AIR AGREGAT
Tanggal Praktikum : 04 Desember 2017

Dikerjakan Oleh : Taufik H. Sino
Jenis Material : Coarse Aggregate (CA),Medium Aggregate (MA)
dan Fine Aggregate (FA)
Lokasi Pengambilan : AMP Bongomeme (SKC)
Hasil Pengujian :
Material CA
1 No. Cawan Timbang

2 Berat Cawan Kosong M1 Gram
3 Berat Cawan + Agregat Basah M2 Gram
4 Berat Cawan + Agregat Kering M3 Gram
5 Berat Air (M2 - M3) Gram
6 Berat Agregat Kering (M3 – M1) Gram
7 Kadar Air (%) [(M2 - M3)/(M3 – M1)] x 100 %
8 Kadar Air Rata-Rata (%)
Material MA
1 No. Cawan Timbang

7 Kadar Air (%) [(M2 - M3)/(M3 – M1)] x 100 %
Material FA
1 No. Cawan Timbang

7 Kadar Air (%) [(M2 - M3)/(M3 – M1)] x 100 %
ERI GORONTALO
TEKNIK
TEKNIK SIPIL
o.6 Kota Gorontalo
R AIR AGREGAT
Aggregate (CA),Medium Aggregate (MA)
1 2
5.76 5.74
55.28 58.59
55.06 58.37
0.22 0.22
49.3 52.63
0.45 0.42
0.43
1 2
5.68 5.77
52.16 46.83
51.93 46.58
0.23 0.25
46.25 40.81
0.50 0.61
0.55
1 2
5.45 5.81
33.53 45.88
33.37 45.57
0.16 0.31
27.92 39.76
0.57 0.78
0.68
FAKULTAS TEKNIK
PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR
Tanggal Praktikum : 03 Januari 2018

Jenis Material : Coarse Aggregate (CA) dan
Medium Aggregate (MA)
Hasil Pengamatan :
Jenis Material (CA)

1 Nomor Pemeriksaan I
2 Berat Contoh Kering [A] Gram 1001.27
Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan
3 [B] Gram 1009.13
(SSD)
4 Berat Contoh Dalam Air [C] Gram 629.36
5 Berat Jenis Bulk 2.64

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan
6 2.66
(SSD)
7 Berat Jenis Semu (Apparent) 2.69
8 Penyerapan (Absorption) 0.79
Jenis Material (MA)

2 Berat Contoh Kering [A] Gram 1000.08
3 [B] Gram 1009.37
(SSD)
4 Berat Contoh Dalam Air [C] Gram 632.84

6 2.68
(SSD)

catatan :
Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%
Berat jenis (specific gravity) agregat kasar dan halus tidak boleh berbeda lebih dari 0.2

FAKULTAS TEKNIK
PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS

Jenis Material : Fine Aggregate (FA)
Hasil Pengamatan :
Jenis Material (FA)
2 [A] Gram 50
(SSD)
3 Berat Contoh Kering [B] Gram 49.12
4 Berat Piknometer + Air Temperatur 25 [C] Gram 156.22
5 Berat Piknometer + Contoh (SSD) + Air [D] Gram 186.97

7 2.60
(SSD)

catatan :
Penyerapan air oleh agregat maksimum 3%
Berat jenis (specific gravity) agregat kasar dan halus tidak boleh berbedalebih dari 0.2
I GORONTALO
EKNIK
EKNIK SIPIL
Kota Gorontalo
S AGREGAT KASAR
(CA)
II Rata-Rata
1000.83 -
1005.14 -
642.92 -
2.76 2.70
2.77 2.72
2.80 2.74
0.43 0.61
(MA)
II Rata-Rata
1000.97 -
1012.9 -
632.87 -
2.63 2.64
2.67 2.67
2.72 2.72
1.19 1.06
GORONTALO
KNIK
EKNIK SIPIL
Kota Gorontalo
S AGREGAT HALUS
(FA)
II Rata-Rata
50 -
48.73 -
155.47 -
187.15 -
2.66 2.61
2.73 2.66
2.86 2.77
2.61 2.20
Lampiran 5

FAKULTAS TEKNIK
INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN

Jenis Material : Coarse Aggregate (CA)
Hasil Pengamatan :
Jenis Aggregat A
Berat Awal 1000.58
Persen Lolos Tertahan
Ukuran Saringan Berat tertahan
Tertahan Kepipihan Kelonjongan
Inch mm gram % gram gram
2½ " 63.0 0 0 - -
2" 50.0 0 0 - -
1½ " 37.5 0 0 - -
1" 28.0 0 0 - -
3/4 " 20.0 0.00 28.20 31.52
1/2 " 14.0 486.73 48.67 52.46 41.23
3/8 " 10.0 321.95 32.20 13.73 17.44
1/4 " 6.3 14.62 1.46 6.16 8.68
M1= 823.3
M2= 808.68 M3F= 94.39
M3E= 90.19
Indeks Kepipihan (%) (M3F/M2)100%= 11.67%
Indeks Kelonjongan (%) (M3E/M2)100%= 11.15%
Jenis Aggregat B
Berat Awal 1001.42
2½ " 63.0 0 0 - -
2" 50.0 0 0 - -
1½ " 37.5 0 0 - -
1" 28.0 0 0 - -
3/4 " 20.0 394.46 39.45 31.34 28.64
1/2 " 14.0 453.34 45.33 37.15 43.86
3/8 " 10.0 127.88 12.79 26.74 19.73
83
Lampiran 5
1/4 " 6.3 22.53 2.25 9.11 10.21

M1= 998.21
M2= 975.68 M3F= 95.23
M3E= 92.23
Dimana : M2= Total berat sampel yang tertahan >5%
M3F= Total berat sampel yang lolos alat pengujian kepipihan
M3E= Total berat sampel yangtertahan alat pengujian kelonjongan
Catatan :
Presentase pertikel pipih maksimun 10%
Presentase pertikel lonjong maksimun 10%

FAKULTAS TEKNIK

Jenis Material : Medium Aggregate (MA)
Hasil Pengamatan :
Jenis Aggregat A
Berat Awal 1000.4
2½ " 63.0 0 0 - -
2" 50.0 0 0 - -
1½ " 37.5 0 0 - -
1" 28.0 0 0 - -
3/4 " 20.0 0 0.00 - -
1/2 " 14.0 324.12 32.41 31.22 45.24
3/8 " 10.0 441.57 44.16 39.7 32.05
1/4 " 6.3 216.02 21.60 21.58 18.43
M1= 981.71
M2= 981.71 M3F= 92.5
M3E= 95.72
83
Lampiran 5
Jenis Aggregat B
Berat Awal 1000.18
2½ " 63.0 0 0 - -
2" 50.0 0 0 - -
1½ " 37.5 0 0 - -
1" 28.0 0 0 - -
3/4 " 20.0 0 0 - -
1/2 " 14.0 258.69 25.87 32.64 23.16
3/8 " 10.0 521.80 52.18 49.73 51.02
1/4 " 6.3 215.44 21.54 14.31 22.3
M1= 995.93
M2= 995.93 M3F= 96.68
M3E= 96.48
Dimana : M2= Total berat sampel yang tertahan >5%
M3F= Total berat sampel yang lolos alat pengujian kepipihan
M3E= Total berat sampel yangtertahan alat pengujian kelonjongan
Catatan :
Prosentase Partikel Pipih dan Partikel Lonjong maksimum 10%
Dalam tabel 6.3.2.(1a). Ketentuan agregat kasar. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi 3.
83
FAKULTAS TEKNIK

Hasil Pengamatan :
Berat Awal (gr) 2002.65

Ukuran Saringan Persentase Lolos Uji
Berat
Berat Kepipihan
Inch mm Tertahan (gr)
Tertahan (%) (gr)
3/4" 19.1 1000.58 49.98 79.3
1/2" 14.0 1001.42 50.02 105.05
3/8" 10.0 0 0
1/4" 6.3 0 0
Total 2002
Material Pipih (gr) 184.35
Material Lonjong (gr)
Indeks Kepipihan (%) 9.21
Indeks Kelonjongan (%) 9.08
FAKULTAS TEKNIK
NDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN
2002.65
Tertahan Uji
Kelonjongan
(gr)
0
181.78
181.78
9.21
9.08
FAKULTAS TEKNIK
PENGUJIAN KADAR LUMPUR

dan Medium Aggregate (MA)
Jenis Material Agregat Kasar (CA)

Sampel
No. Item Pengujian Indeks
1
1 Berat agregat kering W1 1000.32
Berat agregat kasar kering oven setelah
2 W2 993.34
dicuci dan tertahan saringan No.200
3 Kadar Lumpur 0.70
Presentasi Rata-Rata 0.74
Jenis Material Agregat Sedang (MA)

Sampel
No. Item Pengujian Indeks
1
1 Berat agregat kering W1 1001.51
Berat agregat kasar kering oven setelah
2 W2 985.29
dicuci dan tertahan saringan No.200
3 Kadar Lumpur 1.62
Presentasi Rata-Rata 1.95

NIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
PENGUJIAN KADAR LUMPUR
Jenis Material Agregat Kasar (CA)

Sampel
2
1001.22
993.93
0.79
0.74
Jenis Material Agregat Sedang (MA)

Sampel
2
1001.06
978.15
2.29
1.95
FAKULTAS TEKNIK
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

(ABRATION TEST)

Hasil Pengujian : 1
Ukuran Saringan Klasifikasi Abrasi Test (B)

Lolos Tertahan (5000 ± 10°, 11 Bola baja)
mm inch mm inch Sebelum Test
37.5 1 1/2" 25 1" -
25 1" 19 3/4" -
19 3/4" 12.5 1/2" 2500
12.5 1/2" 9.5 3/8" 2500
9.5 3/8" 6.3 1/4" -
6.3 1/4" 4.75 #4 -
4.75 #4 2.36 #8 -
Berat Sample Total (A) (Gram) 5000
Tertahan Saringan #12 (B) (Gram) -
Nilai Keausan (%) ((A-B)/A) x 100%
Catatan :
Abrasi dengan mesin Los Angeles nilai keausannya maksimum 40 %

Berdasarkan hasil pengujian Abrasi untuk agregat kasar menggunakan mesin Los Engeles, di dapat
nilai Abrasi dibawah 40%, yang mengindikasikan bahwa agregat tersebut digolongkan sebagai
agregat tahan aus.

FAKULTAS TEKNIK

(ABRATION TEST)

Jenis Material : Medium Aggregate (MA)
Hasil Pengujian : 2
Ukuran Saringan Klasifikasi Abrasi Test (C)

Lolos Tertahan (5000 ± 10°, 8 Bola baja)
mm inch mm inch Sebelum Test
37.5 1 1/2" 25 1" -
25 1" 19 3/4" -
19 3/4" 12.5 1/2" -
12.5 1/2" 9.5 3/8" -
9.5 3/8" 6.3 1/4" 2500
6.3 1/4" 4.75 #4 2500
4.75 #4 2.36 #8 -
Berat Sample Total (A) (Gram) 5000
Tertahan Saringan #12 (B) (Gram) -
Nilai Keausan (%) ((A-B)/A) x 100%
Catatan :
Abrasi dengan mesin Los Angeles nilai keausannya maksimum 40 %
Berdasarkan hasil pengujian Abrasi untuk agregat kasar menggunakan mesin Los Engeles, di dapat
nilai Abrasi dibawah 40%, yang mengindikasikan bahwa agregat tersebut digolongkan sebagai
agregat tahan aus.
FAKULTAS TEKNIK

(ABRATION TEST)
Klasifikasi Abrasi Test (B)

(5000 ± 10°, 11 Bola baja)
Sesudah Test
-
-
-
-
-
-
-
4824.02
4080.18
18.40
el 6.3.2.(1a). Ketentuan agregat kasar. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi 3.
an hasil pengujian Abrasi untuk agregat kasar menggunakan mesin Los Engeles, di dapat
si dibawah 40%, yang mengindikasikan bahwa agregat tersebut digolongkan sebagai
han aus.

FAKULTAS TEKNIK

(ABRATION TEST)
Klasifikasi Abrasi Test (C)

(5000 ± 10°, 8 Bola baja)
Sesudah Test
-
-
-
-
-
-
-
4783.96
3556.27
28.87
el 6.3.2.(1a). Ketentuan agregat kasar. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi 3.
an hasil pengujian Abrasi untuk agregat kasar menggunakan mesin Los Engeles, di dapat
si dibawah 40%, yang mengindikasikan bahwa agregat tersebut digolongkan sebagai
han aus.
Lampiran 9

FAKULTAS TEKNIK
PENGUJIAN SAND EQUIVALENT

Jenis Material : Fine Aggregate (FA)
Hasil Pengamatan :
Material (FA)
No. Uraian 1 2
Tera tinggi tangkai penunjuk beban kedalaman
1 10.5 10.5
gelas ukur ( gelas dalam keadaan kosong )
Baca skala lumpur ( pembacaan skala permukaan
2 4.6 4.7
lumpur dilihat pada skala gelas ukur)
Masukkan beban, baca skala beban pada tangkai
3 13.9 13.4
penunjuk
4 Baca skala pasir pembacaan (3) - pembacaan (1) 3.4 2.9
5 Nilai Sand Equivalen (%) 73.91 61.70
6 Rata-rata nilai Sand Equivalen (%) 67.81
Catatan
Prosentase Sand Equivalen minimal 60%
Dalam tabel 6.3.2.(2). Ketentuan agregat halus. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi 3.
87
FAKULTAS TEKNIK
PEMERIKSAAN BERAT JENIS ASPAL
Tanggal Praktikum : 27 Februari 2018

Jenis Material : Aspal Pertamina Penetrasi 60/70
Hasil Pengamatan :
Contoh
Pembacaan Waktu
Dipanaskan Pembacaan Suhu
Pembukaan Contoh
Mulai Jam : 12.40 140°C
Selesai Jam : 13.00
Diamkan Pada
Pembacaan Waktu
Mendinginkan Suhu Ruang Diamkan pada
Contoh Mulai Jam : 13.00 Suhu Ruang
Selesai Jam : 13.40
Direndam Pada
Pembacaan Waktu
Mencapai Suhu Suhu 25°C
Pemeriksaan Mulai Jam : 13.40
Selesai Jam : 14.10 Pembacaan Suhu
Penetrometer
Penetrasi Pada Temperatur 25°C
Pembacaan Waktu
Suhu 25°C
Pemeriksaan
Mulai Jam : 14.10
Selesai Jam : 14.20
No. Contoh I II Rata-Rata

Berat Piknometer Kosong [A] Gram 30.24 30.24 30.24
Berat Piknometer + Air [B] Gram 51.97 51.34 51.66
Berat Piknometer + Contoh [C] Gram 46.48 45.92 46.20
Berat Piknometer + Contoh + Air [D] Gram 52.46 51.78 52.12
Berat Air/Isi Piknometer [B-A] Gram 21.73 21.1 21.42
Berat Contoh [C-A] Gram 16.24 15.68 15.96
Berat Air [D-C] Gram 5.98 5.86 5.92
Isi Bitumen ([B-A] - [D-C]) Gram 15.75 15.24 15.50
Berat Jenis [C-A]/([B-A] - [D-C]) 1.031 1.029 1.03
Berat jenis aspal ≥ 1,0

Dalam tabel 6.3.2.(5). Ketentuan-ketentuan untuk aspal keras, Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi 3.
Lampiran 15

FAKULTAS TEKNIK
PENGUJIAN PENETRASI ASPAL

Hasil Pengamatan :
Contoh
Pembacaan Waktu
Dipanaskan Pembacaan Suhu
Pembukaan Contoh Mulai Jam : 13.00
146°C
Selesai Jam : 13.20
Diamkan pada
Pembacaan Waktu
Suhu Ruangan
Mulai Jam : 13.20 Pembacaan Suhu
Mendinginkan Contoh
Temperatur 25°C
Selesai Jam : 14.20
Direndam Pada
Pembacaan Waktu
Suhu 25°C
Mencapai Suhu suhu 25°C : 14.20
Pemeriksaan
Penetrometer
Temperatur 25°C
Penetrasi Pada
Pembacaan Waktu
Suhu 25°C
Selesai Jam : 16.00
Penetrasi pada suhu 25 C

1 2
100 gr, 5 detik
1 69 70
2 65 66
Pengamatan 3 70 68
4 70 69
5 68 66
Rata - Rata 68.4 67.8
Rata - Rata Total 68.1
Nilai Penetrasi Aspal : 68.1

penetrasi aspal yang digunakan yaitu penetrasi 60/70
93
Lampiran 16

FAKULTAS TEKNIK
PEMERIKSAAN DAKTILITAS

Hasil Pengamatan :
Contoh Dipanaskan Pembacaan Waktu

Pembacaan Suhu
Pembukaan Contoh
Mulai Jam : 13.00 140°C
Selesai Jam : 13.20
Diamkan Pada Suhu

Pembacaan Waktu Pembacaan Suhu
Mendinginkan Ruang
pada Temperatur
Contoh Mulai Jam : 13.20
25°C
Selesai Jam : 13.50
Direndam Pada
Pembacaan Waktu
Mencapai Suhu Suhu 25°C
Pada Temperatur
25°C
Pada Suhu 25°C Pembacaan Waktu
Selesai Jam : 15.50
Daktilitas Pada 25°C Pembacaan Pada Pengukur Alat

5 cm/menit (cm)
Pengamatan I 126
Pengamatan II 130
Rata - rata 128
Catatan :
Daktilitas pada suhu 25°C ≥ 100 cm
Dalam tabel 6.3.2.(5). Ketentuan-ketentuan untuk aspal keras, Spesifikasi Umum
Bina Marga 2010, Revisi 3.
94
Lampiran 17

FAKULTAS TEKNIK
PEMERIKSAAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR

Dikerjakan Oleh : Muhammad Ikbal
Hasil Pengamatan :

Pembacaan Suhu
Pembukaan Contoh Mulai Jam : 10.00 150°C
Selesai Jam : 10.55
Penuangan Contoh Pembacaan Waktu

Menentukan Titik Pembacaan Suhu
Nyala Contoh Mulai Jam : 10.55 Menuang 150°C
Selesai Jam : 10.58
Sampai 56°C dibawah

TTN Pembacaan Waktu
15°C/m
Kenaikan Suhu Mulai Jam : 11.00 5°C - 6°C/m
Selesai Jam : 15.20
Antara 56°C s/d 28°C Pembacaan Waktu
Pemeriksaan Mulai Jam : 15.00 TN Diperiksa 320°C
Selesai Jam : 15.08
°C Dibawah Titik
Waktu °C Titik Nyala °C
Nyala
280°C 11.00-15.20 280°C
Catatan :
Dari hasil pengamatan didapat Titik Nyala 280°C & Titik Bakar 320°C
Titik nyala (°C) ≥ 232
Dalam tabel 6.3.2.(5) Ketentuan-ketentuan untuk aspal keras, Spesifikasi Umum Bina
Marga 2010, Revisi 3.
95
Lampiran 18

FAKULTAS TEKNIK
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK

Hasil Pengamatan :

Pembacaan Suhu
Pembukaan Contoh
Mulai Jam : 13.35 140°C
Selesai Jam : 14.00
Diamkan Pada Suhu

Pembacaan Waktu Pembacaan Suhu
Mendinginkan Ruang
Waterbath
Contoh Mulai Jam : 14.00
Temperatur 25°C
Selesai Jam : 15.00
Direndam Pada Suhu

Pembacaan Waktu
Mencapai Suhu 25°C
Penetrometer
Penetrasi Pada Suhu Temperatur 25°C
Pembacaan Waktu
25°C
Pemeriksaan
Mulai Jam : 15.15
Selesai Jam : 16.00
Suhu yang Diamati Waktu Menit ( menit ) Titik Lembek ( °C )

( °C ) 1 2 1 2
5 - - - -
10 1 menit 12 detik 1 menit 12 detik - -
58 8 menit 56 detik 8 menit 56 detik 56° 56°
Sampel 1 2
Titik Lembek ( °C ) 56 56
Titik Lembek Rata-Rata 56
96
Lampiran 18
Titik Lembek ( °C ) ≥ 48°C

Dalam tabel 6.3.2.(5) Ketentuan-ketentuan untuk aspal keras, Spesifikasi Umum
Bina Marga 2010, Revisi 3.
96
Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas Dengan Metode Marshall
Agregat Gsb Gsa
CA 2.6998 2.7443
MA 2.6450 2.7213
Penetrasi Aspal 60/70 ABU BATU 2.6058 2.7660
BJ Aspal 1.030
Kode Prosentase Agregat Kadar BJ.Bulk BJ. Eff Berat Sampel (gram) Volume BJ.Bulk BJ.Maks Rongga Rongga Volume Rongga Stabilitas
Flow
Benda Terhadap Total Agregat Aspal Agregat Agregat Di Dalam Total Camp. Teoritis Udara Antar Butir Aspal Terisi Kalibrasi =16.50 Kg
SSD
Uji CA MA ABU BATU (%) (Gsb) (Gse) Udara Air (cm3) (Gmb) (Gmm) (%) Aspal Dibaca Konversi (mm)
A B C D G H I J K L M N O P Q R S T U V
VIM VMA VFB

Berat Campuran = 1200 gr Gsb Gse Vmb Gmb Gmm
(1-N/O)100 100-(100-G). G.N/Gbit R/(R+O)
I 10 33 57 5.0 2.63 2.69 1192.53 717 1196.13 479.13 2.489 101 1899.8 3.50
II 1190.15 702 1193.18 491.18 2.423 110 1978.4 4.20
III 1191.56 711 1195.10 484.10 2.461 114 2050.3 3.10
IV 1192.67 713 1195.94 482.94 2.470 94 1690.6 3.50
VI 1189.93 690 1193.44 503.44 2.364 115 1973.4 7.10
2.441 2.488 1.879 11.742 11.851 86.318 1918.5 4.28
I 10 33 57 5.5 2.63 2.69 1194.35 715 1196.60 481.60 2.480 120 2257.2 4.50
II 1189.70 689 1190.92 501.92 2.370 120 2059.2 2.60
III 1191.10 713 1193.86 480.86 2.477 100 1881.0 2.50
IV 1190.64 710 1191.83 481.83 2.471 110 2069.1 2.60
VI 1190.90 711 1192.58 481.58 2.473 114 2144.3 3.10
2.454 2.470 0.624 11.741 13.105 95.457 2082.2 3.06
I 10 33 57 6.0 2.63 2.69 1191.14 716 1192.27 476.27 2.501 101 1899.8 4.10
II 1190.31 713 1190.98 477.98 2.490 99 1862.2 2.50
III 1190.35 710 1192.04 482.04 2.469 118 2219.6 3.00
IV 1186.71 685 1187.76 502.76 2.360 94 1613.0 3.00
VI 1188.96 694 1189.80 495.80 2.398 115 1973.4 3.60
2.444 2.452 0.314 12.581 14.236 97.841 1913.6 3.24
I 10 33 57 6.5 2.63 2.69 1197.53 720 1198.63 478.63 2.502 93 1749.3 4.40
II 1191.72 701 1192.15 491.15 2.426 88 1582.7 3.90
III 1188.60 691 1190.42 499.42 2.380 65 1115.4 3.70
IV 1187.34 687 1188.40 501.40 2.368 90 1544.4 3.50
VI 1196.18 719 1197.17 478.17 2.502 94 1768.1 5.00
2.436 2.434 -0.079 13.339 15.370 100.520 1552.0 4.10
I 10 33 57 7.0 2.63 2.69 1188.24 689 1189.02 500.02 2.376 86 1475.8 3.80
II 1193.67 714 1195.31 481.31 2.480 89 1674.1 5.80
III 1192.94 703 1193.71 490.71 2.431 76 1366.9 3.80
IV 1189.51 692 1191.20 499.20 2.383 81 1390.0 3.60
VI 1197.54 716 1198.47 482.47 2.482 71 1335.5 4.10
2.430 2.416 -0.597 13.983 16.518 103.752 1448.4 4.22
absorpsi aspal = 0.88286 %

absorpsi aspal max = 1.7 %
Perbandingan Tebal
Marshall Film
(kg/mm) Aspal
W X
(Mikron)
U/1,02xV
439.46 #REF!
667.10 #REF!
579.04 #REF!
371.11 #REF!
336.50 #REF!
GRAFIK PENGUJIAN MARSHALL AC - WC
Ke p adatan (gr/cm 3 )
Grafik Vim
10.0
Vim (%)
Grafik Kepadatan 9.0
8.0
2.48
7.0
2.47
2.46
6.0
Max
5.0
2.45
2.44 R² = 0.7564121205
4.0
Min
3.0
2.43
2.0
2.42
1.0
2.41
0.0
2.40
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
Kadar Aspal Kadar Aspal

Stabilitas (kg)
Grafik VMA
Grafik Stabilitas
VMA (%)
2600.00 19.0
18.5
2300.00
18.0
2000.00 17.5
1700.00 17.0
16.5
1400.00 16.0
1100.00 15.5
15.0 Min
800.00 Min 14.5
500.00 14.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
Grafik Flow Marshall Quotient

Flow (mm)
7.00 700.0
650.0
6.00 600.0 Max
550.0
5.00 500.0
450.0
4.00 400.0
350.0
3.00
Min 300.0
250.0 Min
2.00 200.0
150.0
1.00 100.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
VFB BFT
100.0 12.0
95.0
11.0
90.0
85.0 10.0
80.0 9.0
75.0
70.0 8.0
65.0 Min 65 7.0

60.0
6.0
55.0
50.0 5.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5

70.0 8.0
65.0 7.0
60.0
6.0
55.0
50.0 5.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5

GRAFIK BALOK (BAR CHART)
Kepadatan KAO 5.75

Kepadatan 2.44
Stabilitas
VFB 97.84
VMA
VIM 0.31
VFB
VMA 12.58
VIM
Stabilitas 1913.60
Kelelehan Kelelehan 3.24
MQ MQ 579.04
Kadar aspal, %
Kadar Aspal Optimun (KAO) = 5.75%

%
t/m3
%
%
%
kg
mm
kg/mm
Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas Dengan Metode Marshall Pada KAO
Agregat Gsb Gsa

CA 2.6998 2.7443
MA 2.6450 2.7213
Penetrasi Aspal 60/70 ABU BATU 2.6058 2.7660
BJ Aspal #REF! 1.04
Kode Prosentase Agregat Kadar BJ.Bulk BJ. Eff Berat Sampel (gram) Volume BJ.Bulk BJ.Maks Rongga Rongga Volume Rongga Stabilitas
Flow
Benda Terhadap Total Agregat Aspal Agregat Agregat Di Dalam Total Camp. Teoritis Udara Antar Butir Aspal Terisi Kalibrasi =16.50 Kg
SSD
Uji CA MA ABU BATU (%) (Gsb) (Gse) Udara Air (cm3) (Gmb) (Gmm) (%) Aspal Dibaca Konversi (mm)
A B C D G H I J K L M N O P Q R S T U V
VIM VMA VFB

Berat Campuran = 1200 gr Gsb Gse Vmb Gmb Gmm
(1-N/O)100 100-(100-G). G.N/Gbit R/(R+O)
KAO tanpa aditif Wetfix-BE

I 10 33 57 5.75 2.63 2.69 1185.15 717 1188.19 471.19 2.515 111 2087.9 4.50
II 1185.94 701 1193.63 492.38 2.409 117 2104.2 3.40
III 1191.57 706 1194.46 488.21 2.441 118 2122.2 2.30
IV 1192.11 699 1196.18 497.43 2.397 115 2068.3 3.30
VI 1192.33 704 1197.41 493.91 2.414 113 2032.3 2.70
2.435 #REF! #REF! 12.664 #REF! #REF! 2083.0 3.24
KAO dengan aditif Wetfix-BE

I 10 33 57 5.75 2.63 2.69 1192.08 711 1193.26 482.26 2.472 133 2501.7 2.70
II 1189.11 697 1191.67 494.67 2.404 121 2176.2 3.00
III 1189.21 703 1190.98 487.98 2.437 114 2050.3 4.10
IV 1191.90 709 1192.56 483.56 2.465 122 2194.2 3.10
VI 1190.28 704 1191.01 487.01 2.444 110 1978.4 3.40
2.444 #REF! #REF! 12.331 #REF! #REF! 2180.1 3.26
Perbandingan Tebal
Marshall Film
(kg/mm) Aspal
W X
(Mikron)
U/1,02xV
630.29 #REF!
655.64 #REF!
GRAFIK PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MARSHALL AC - WC PADA KAO
2.446 4.700
2.444
4.300
2.442
Kepadatan(gr/cm3)
2.44 3.900
VIM(%)
2.438 2.444
2.436 3.500
2.434 2.435
2.432 3.100
1 2 1 2
1 : Tanpa Aditif Wetfix-BE2 : menggunakan Aditif Wetfix-BE 1 : Tanpa Aditif Wetfix-BE2 : menggunakan Aditif Wetfix-BE
2200.000 12.700
2180.000 12.600
2160.000
2140.000 12.500
2120.000
Stabilitas (kg)
12.400
VMA(%)
2100.000 2180.145 12.664
2080.000 12.300
2060.000 2082.993 12.200 12.331
2040.000
2020.000 12.100
1 2 1 2
3.265 670.000
3.260 650.000
3.255 630.000
3.250 610.000
Max
Marshall Quotient
Flow(mm)
3.245 590.000 655.643

3.260
3.240 570.000 630.293
3.235 550.000
3.240
3.230 530.000
3.225 510.000
1 2 1 2
81.000 12.000
79.000 10.000
77.000
75.000 8.000
73.000 6.000
VFB
BFT
71.000 4.000
69.000
67.000 2.000
65.000 0.000
1 2 1 2

Data Karakteristik Agregat Upik

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Data Karakteristik Agregat Upik

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGUJIAN KADAR AIR AGREGAT

Tanggal Praktikum : 04 Desember 2017

1 No. Cawan Timbang

1 No. Cawan Timbang

1 No. Cawan Timbang

Aggregate (CA),Medium Aggregate (MA)

PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR

Tanggal Praktikum : 03 Januari 2018

Jenis Material (CA)

5 Berat Jenis Bulk 2.64

8 Penyerapan (Absorption) 0.79

Jenis Material (MA)

5 Berat Jenis Bulk 2.66

8 Penyerapan (Absorption) 0.93

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS

Tanggal Praktikum : 04 Januari 2018

Jenis Material (FA)

4 Berat Piknometer + Air Temperatur 25 [C] Gram 156.22

5 Berat Piknometer + Contoh (SSD) + Air [D] Gram 186.97

6 Berat Jenis Bulk 2.55

Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan

8 Berat Jenis Semu (Apparent) 2.67

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN

Tanggal Praktikum : 04 Januari 2018

1/4 " 6.3 22.53 2.25 9.11 10.21

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN

Tanggal Praktikum : 04 Januari 2017

INDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN

Tanggal Praktikum : 04 Januari 2018

Berat Awal (gr) 2002.65

NDEKS KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN

PENGUJIAN KADAR LUMPUR

Tanggal Praktikum : 05 Januari 2018

Jenis Material Agregat Kasar (CA)

3 Kadar Lumpur 0.70

Presentasi Rata-Rata 0.74

Jenis Material Agregat Sedang (MA)

3 Kadar Lumpur 1.62

Presentasi Rata-Rata 1.95

PENGUJIAN KADAR LUMPUR

Jenis Material Agregat Kasar (CA)

Jenis Material Agregat Sedang (MA)

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

Tanggal Praktikum : 02 Januari 2018

Ukuran Saringan Klasifikasi Abrasi Test (B)

Abrasi dengan mesin Los Angeles nilai keausannya maksimum 40 %

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

Tanggal Praktikum : 02 Januari 2018

Ukuran Saringan Klasifikasi Abrasi Test (C)

Abrasi dengan mesin Los Angeles nilai keausannya maksimum 40 %

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

Klasifikasi Abrasi Test (B)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT

Klasifikasi Abrasi Test (C)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGUJIAN SAND EQUIVALENT

Tanggal Praktikum : 12 Januari 2018