Oleh :
Zaenal Abidin / 201410340311195
BAB I
PENDAHULUAN
Baja canai dingin (Cold-formed steel) saat ini telah banyak digunakan dalam
kehidupan masyarakat. Penggunaan baja canai dingin pada struktur ornamental
sebuah bangunan menjadi hal yan biasa. Inovasi dan perkembangan
penggunaan baja canai dingin pada struktur utama seperti kolom, balok, dan
batang utama pada konstruksi jembatan telah berkembang. Penggunaan baja
canai dingin (Cold-formed steel) pada struktur jembatan telah berkembang sejak
tahun 1850 di Amerika dan Britania Raya (Yu, W.W, 2000). Baja canai dingin
yang ringan menjadi salah satu alternatif material penyusun jembatan yang
menjadi salah satu keunggulan material baja canai dingin. Baja canai dingin
memiliki sifat fisika seperti baja konvensional namun memiliki ukuran yang
lebih kecil sehingga ringan, mudah diangkut, mudah pengerjaannya, dan faktor
pasar membuat baja canai dingin lebih tahan terhadap korosi. Commented [J2]: Kudu dihapus nanti ya 😊
1.4.BATASAN MASALAH
Batasan perencanaan jembatan ini adalah.
1. Jembatan ini adalah jembatan pejalan kaki kelas II (berdasarkan
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung untuk Pejalan
Kaki tahun 2007) dengan asumsi beban kendaraan bermotor 2 (dua)
roda dengan 2 lajur.
2. Jembatan ini menggunakan rangka tipe deck truss.
3. Perencanaan Struktur atas jembatan ini meliputi perencanaan struktur
rangka batang, perletakan serta sambungan.
4. Perencanaan jembatan ini tidak membahas mengenai estimasi biaya
yang dibutuhkan.
1.5.MANFAAT PENULISAN
Melalui penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai manfaat penggunaan baja canai dingin yang dapat digunakan sebagai
struktur utama rangka jembatan. Sehingga kedepannya penulisan tugas akhir ini
dapat menjadi referensi acuan perencanaan jembatan pejalan kaki dengan
struktur baja canai dingin.