Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum, wr. wb.

Kepada hadirin yang terhormat,

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat-
Nya sehingga kita dapat berkumpul disini, dan pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak
kita semua untuk memliki rasa nasionalisme yang tinggi kepada negri kita yang tercinta ini.
Pasalnya kita sudah merdeka akan tetapi kita masih terjajah, salah satunya contohnya adalah
sumber daya alam yang seharusnya kita yang memliki akan tetapi dimiliki oleh orang lain.

Seperti yang hadirin sekalian ketahui. Sangatlah banyak jenis sumber daya alam yang dapat
ditemukan di negara kita. Entah itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun tidak.
Tak akan menjadi masalah bilamana, sumber daya yang tidak diperbaharui ini diambil orang
lain. Namun, kejadian beberapa tahun berakhir cukup membuat kita geram. Yakni,
pengambilan emas di daerah Indonesia Timur sana oleh para orang-orang asing. Orang-orang
asing yang tidak pernah mengenal rasa cukup, rasa terima kasih, bahkan rasa kemanusiaan !

Freeport lagi-lagi hendak memperpanjang kontrak. Mereka masih ingin mengeruk seluruh
kekayaan emas kita yang masih mempunyai persediaan hingga 50 tahun lagi. Dan apa yang
mereka berikan sebagai jaminan perpanjangan ? Tidak ada ! Tidak ada selain para pejabat
yang justru ikut-ikutan mendapatkan uang dibalik penderitaan masyarakat disana. Yak, apa
pedulinya sama pemilik tanah ? Selama mereka bisa terus-menerus memanfaatkan sumber
daya kita untuk kepentingan mereka.

Siapa yang rugi ? Apakah para pejabat ? Atau pemerintah yang duduk tenang di dalam
bangunan ibu kota ? Mereka yang sama sekali tidak pernah menyentuh lapangan. Seperti
yang saua ucapkan tadi. Mereka tidak ada ruginya sama sekali. Dengan alasan klise,
menambah devisa negara. Justru para rakyatlah yang menjadi korban. Uang yang katanya
dijadikan buat anggaran pembangunan, itulah hanya iming-iming semata. Toh, ujung-
ujungnya berakhir dikorupsi.

Lalu apa solusinya ?

Sebagai seorang pemuda yang masih pemula di dalam bidang teknik. Terkhususnya teknik
kimia yang pasti menyinggung soal dunia pertambangan. Mulai dari berbagai aspek seperti
pemeliharaan lahan yang paling umum, sampai pengadaan kerja sama dan ekonomi seperti
yang perusahaan Freeport lakukan. Kita sebagai mahasiswa, calon penerus bangsa yang kritis
dapat melalui perubahan lewat hal-hal yang kecil.

Seperti contohnya ialah, mendesak pemerintah yang baru-baru ini untuk lebih bersikap tegas.
Ya, sebelum kita menjadi salah satu yang duduk di dalam bangunan ibu kota sana, hanyalah
bentuk pemaksaan semata yang bisa kita lakukan. Kita melakukan demo, atau bagi yang tidak
menyukai cara yang keras, bisa memberikan opini mereka di berbagai macam lembaga pers.
Kita bersama dapat mem-viralkan semua topik berkaitan dengan dunia pertambangan ngera
kita. Apapun itu ! Semua perubahan dilakukan dari hal yang kecil, perlahan-lahan berubah
menjadi besar.

Jadi kita idak boleh bangga dengan masuknya perusahaan asing ke negara kita. Akan tetapi
sebaliknya kita seharusnya menolak perusahaan asing dengan cara mendidik generasi muda
anak bangsa agar sumber daya alam kita sendiri. Semoga apa yang telah saya katakan tadi
bisa memotifasi dan menumbuhkan rasa nasionalisme kita kepada negri ini. Terima kasih atas
perhatian para hadirin semua.

Walaikumsallam, wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai