OLEH
M. JUNIAR ASHAR
51502059
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian dan penggolongan karbohidrat.
2. Untuk mengetahui metode analisis, prinsip dan cara kerjanya.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Cara kerja
1. 5 tetes larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. 10 tetes peraksi Bial dan 2 tetes HCl pekat ditambahkan
3. Campurlah dengan baik, lalu dipanaskan di atas api kecil sampai timbul
gelembung-gelembung gas dipermukaan larutan.
4. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk. Terbentuknya warna
biru menunjukan adanya pentose.
9. Uji Iodium
Uji iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Uji iod juga dapat
membedakan amilum dengan nitrogen. Reaksi antara polisakarida dengan iodin
membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks
(melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat
berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak membentuk struktur
heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin.
a. Prinsip
Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks
adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium
menghasilkan warna biru , dekstrin menghasilkan warna merah anggur,
sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi
dengan iodium membentuk warna cokelat.
b. Cara kerja
1. 3 tetes larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Ditambahkan 2 tetes larutan iodium
3. Diamati perubahan warna yang terjadi
10. Hidrolisa Pati
Mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum (pati).
a. Prinsip Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Hasil hidrolisis dapat
diuji dengan iodium dan menghasilkan warna biru sampai tidak
berwarna. Hasil akhir hidrolisis ditegaskan dengan uji Benedict.
b. Cara kerja
1. 5 mL amilum 1% dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan 2,5 mL HCl 2 N
2. Campurlah dengan baik, lalu dimasukkan ke dalam penangas air
mendidih.
3. Setelah 3 menit, ujilah dengan iodium dengan mengambil 2 tetes larutan
ditambah 2 tetes iodium dalam porselin tetes. Catatlah perubahan warna
yang terjadi.
4. Lakukan uji iodium setiap 3 menit sampai hasil berwarna kuning pucat.
5. Lanjutkan hidrolisis selama 5 menit lagi.
6. Setelah didinginkan, diambil 2 mL larutan hasil hidrolisis, lalu netralkan
dengan NaOH 2%. Uji dengan kertas lakmus.
7. Kemudian ujilah dengan Benedict.
8. Simpulkan apa yang dihasilkan hidrolisis pati.
11. Uji Asam Musat
Dilakukan untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa.
a. Prinsip
Larutan uji dicampurkan dengan HNO3 pekat kemudian dipanaskan.
Karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat larut.
Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan asam musat yang dapat larut.
b. Cara kerja
1. 10 tetes larutan uji dan 2 tetes HNO3 pekat dimasukkan di dalam tabung
reaksi.
2. Selanjutnya dipanaskan dalam penangas air mendidih sampai
volumenya kira-kira tinggal 2-3 tetes.
3. Lalu didinginkan perlahan-lahan, dan perhatikan terbentuknya kristal-
kristal keras seperti pasir.
4. Selanjutnya diamati di bawah mikroskop.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit UI-Press.
Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Organik. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Liberti
Sudarmadji, S; B. Haryono; dan Suhardi. 2003. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty.