I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan tentang perpindahan kalor.
2. Menjelaskan tentang benda hitam.
3. Memformulasikan dengan benar Hukum Stefan-Boltzman tentang energi kalor
radiasi yang dipancarkan oleh permukaan suatu benda berdasarkan literatur
yang ada.
4. Menghitung energi kalor radiasi berdasarkan formulasi hukum Stefan-
Boltzman.
5. Memformulasikan Hukum Pergeseran Wien.
6. Menghitung panjang gelombang berdasarkan formulasi Hukum pergeseran
Wien.
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan tentang hipotesis Plank.
2. Menjelaskan tentang efek fotolistrik.
2. Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik adalah pristiwa lepasnya partikel elektron dari plat katoda
karena terkena cahaya. Efek fotolistrik tidak dapat dijelaskan oleh teori klasik.
Einstein mencoba menjelaskan kegagalan ini dengan mengadopsi teori
kuantum dari Max Planck. Menurut Einstein, cahaya mengenai plat katoda
dalam bentuk paket-paket energi yang dinamakan foton dimana tiap foton
membawa energi sebesar :
E foton h . f
Oleh elektron energi ini akan dipakai untuk melepaskan diri dari atom dan
sisanya dipakai sebagai energi gerak (Ek), sehingga memenuhi persamaan :
E foton W E k Atau hf h fo E k
Kegiatan Inti :
2. 95 menit
- Guru menginformasikan tentang efek fotolistrik dan kegagalan
teori klasik dalam menjelaskan fenomena tersebut.
- Mendiskusikan penerapan hipotesa planck dalam menjelaskan
efek fotolistrik
- Menerapkan persamaan – persamaan pada hipotesa Plank dan
efek fotolistrik pada beberapa soal.
3. Kegiatan Penutup 25 menit
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan
b. Mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan tentang efek Compton.
2. Menjelaskan tentang hipotesis de Broglie
h
' 1 cos
m0c
Ket :
Perubahan panjang gelombang ini hanya dapat dijelaskan dengan hukum
kekekalan momentum (foton dianggap sebagai sebuah materi).
2. Hipotesis de Broglie
de Broglie menyatakan bahwa jika pada suatu saat cahaya dapat bersifat
sebagai partikel, maka pada suatu saat pula partikel, misalnya proton dan
electron dapat bersifat sebagai gelombang.
Teori ini dibuktikan oleh Davisson & Germer melalui peristiwa difraksi.
Kegiatan Inti :
2. 95 menit
- Guru menginformasikan tentang efek fotolistrik dan kegagalan
terori klasik dalam menjelaskan fenomena tersebut.
- Mendiskusikan penerapan hipotesa planck dalam menjelaskan
efek fotolistrik
No. KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
KUNCI
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan tentang efek rumah kaca.
Kegiatan Inti :
2. 65 menit
- Menonton film “An Inconvenient Truth” yang bertemakan
tentang efek rumah kaca
3. Kegiatan Penutup 15 menit
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan
b. Mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
1. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida
(CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Energi yang diserap dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi.
Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan
dan gas CO2 dan gas lainnya, sehingga radiasi inframerah ini membuat suhu di
bumi semakin panas.
2. Yang menunjukkan bahwa pemanasan global itu benar-benar terjadi :
a. Telur unggas menetas lebih cepat dari waktunya
b. Es di kutub mencair
c. Pulau-pulau menyempit karena air laut naik tiap tahunnya
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan tentang karakteristik teori atom Dalton, Thomson, Rutherford,
Niels Bohr, dan mekanika kuantum.
Kelemahan :
Model Atom Thomson gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan
hamburan partikel α yang dilakukan oleh Rutherford.
atom Dalton
- Guru meminta kelompok 2 untuk mempresentasikan tentang teori
atom Thomson
- Guru meminta kelompok 3 untuk mempresentasikan tentang teori
atom Rutherford
- Guru meminta kelompok 4 untuk mempresentasikan tentang teori
atom Bohr
3. Kegiatan Penutup 25 menit
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan
b. Mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
3. Percobaan Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°),
tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
4. *] membutuhkan **]melepaskan
Mengetahui, Palembang, Juli 2014
Kepala MAN 1 Palembang Guru Fisika
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menghitung perubahan energi elektron yang mengalami eksitasi.
2. Menghitung panjang gelombang terbesar dan terkecil pada deret Lyman,
Balmer, Paschen, Bracket, dan Pfund pada spektrum atom hidrogen
b. Deret Balmer,
1 1 1
R dengan n = 3, 4, 5, . . . .
2 2
2 n
c. Deret Paschen,
1 1 1
R dengan n = 4, 5, 6, . . . .
2 2
3 n
d. Deret Bracket,
1 1 1
R dengan n = 5, 6, 7, . . . .
2 2
4 n
e. Deret Pfund
1 1 1
R dengan n = 6, 7, 8, . . . .
2 2
5 n
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
1. Energi yang diemisikan oleh elektron yang berpindah dari orbit dengan
bilangan kuantum 3 ke 1 adalah ....
2. Diketahui konstanta Rydberg sama dengan 1,097 x 107 m-1. Tentukan panjang
gelombang terpanjang dari deret:
a) Balmer,
b) Lyman,
c) Paschen,
d) Brackett, dan
e) Pfund
12. Foton yang panjang gelombangnya 15. Suatu logam yang disinari belum
3000Ao, tetapan Planck (h)= 6,60 x menunjukkan peristiwa foto listrik
10-34 Js, maka momentum fotonya maka agar terjadi peristiwa foto
adalah .... listrik ....
-27
a. 2,2 x 10 kgm/s a. digunakan sinar yang panjang
b. 22 x 10-27 kgm/s gelombangnya lebih kecil
c. 220 x 10-27 kgm/s b. intensitas sinar diperbesar
-27
d. 2200 x 10 kgm/s c. intensitas sinar diperkecil
-27
e. 22000 x 10 kgm/s d. digunakan sinar yang
frekuensinya dan intensitas lebih
13. Sebuah peluru massanya 40 gram rendah
bergerak dengan kecepatan 100 m/s, e. digunakan sinar yang
-34
jika tetapan Planck (h)= 6,60 x 10 frekuensinya lebih rendah
Js, maka panjang gelombang de
Broglie adalah ....
19. Panjang gelombang de Broglie
16. Berkas elektron bergerak dengan sebuah elektron yang bergerak
7
kecepatan 2,2 X 10 m/s. Jika dengan kelajuan 0,3 c dengan c =
konstanta Planck = 6,6 x 10-34 Js, 3.108 m/s dan massa elektron 9,1.10-
dan massa elektron 9,0 x 10-31 kg, 31
kg adalah ....
maka panjang gelombang berkas a. 0,02 Å d. 0,08
elektron tersebut adalah .... Å
a. 4,0 x 10-11 m d. 3,0 x b. 0,04 Å e. 0,09
10-11 m Å
-11
b. 3,6 x 10 m e. 2,6 x c. 0,06 Å
-11
10 m
c. 3,3 x 10-11 m 20. Sinar ultraviolet yang di gunakan
untuk menyinari permukaan logam
-34
17. Jika tetapan Planck 6,6.10 Js dan memiliki panjang gelombang 2.000
8
kecepatan cahaya 3.10 m/s, maka Å. Elektron yang terlepas dari
energi yang di bawa tiap foton sinar permukaan logam mempunyai
ungu yang panjang gelombangnya energi kinetik sebesar 4,1875 eV.
6600 A adalah ... joule. Fungsi kerja dari logam tersebut
-19 -
a. 7.10 d. 4.10 adalah ....
19
a. 5 eV d. 2 eV
b. 6.10-19 e. 3.10- b. 4 eV e. 1 eV
19
c. 3 eV
-19
c. 5.10
21. Dua keping logam di berikan beda
18. Sinar yang memiliki energi foton potensial V. Elektron menumbuk
terkecil dari gelombang-gelombang anode dengan kelajuan v. Bila massa
elektromagnetik di bawah ini elektron m dan muatannya e maka
adalah .... kelajuan elektron dapat di
a. sinar merah d. Sinar nyatakan ....
gamma
b. sinar biru e. Sinar
ungu
c. sinar ultarviolet
2 eV a. Tidak dapat menjelaskan
a. d.
m kestabilan atom
b. Tidak dapat menjelaskan
1 eV
spektrum garis atom hidrogen
2 m
c. Tidak dapat menjelaskan
2 eV eV
b. e. 2 kuantisasi energi total elektron
2m m
d. Tidak dapat menjelaskan
eV kuantisasi jari-jari orbit elektron
c.
m e. Tidak dapat menjelaskan
terpecahnya garis spektrum bila
atom berada dalam medan
22. Berdasarkan efek fotolistrik dan magnet luar
efek Compton dapat di tarik
kesimpulan bahwa cahaya
mempunyai sifat sebagai .... 25. Salah satu konsep atom menurut
Dalton adalah
a. gelombang
b. materi a. Molekul terdiri dari atom-atom
28.
a. Lyman
b. Balmer
c. Paschen
d. Bracket
e. Pfund
29.
a. 1 ke 3
b. 3 ke 1
c. 2 ke 3
d. 3 ke 2
e. ...
30.
a. 4 ke 2
b. 2 ke 4
c. 6 ke 4
d. 4 ke 6
e. ...
KUNCI ULANGAN
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. menyebutkan jenis-jenis bilangan kuantum (utama, orbital, magnetik, dan
spin).
2. Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan bilangan kuantum dari
sebuah elektron yang disampaikan oleh guru.
3. Guru memberikan beberapa soal menentukan bilangan kuantum dari sebuah
elektron untuk dikerjakan oleh peserta didik.
4. Guru memberikan beberapa soal tentang konfigurasi elektron
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih terdapat peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
II. Materi Ajar :
Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi
yang mengandung elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai
sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai tersebut melambangkan K, L,
M, dst.
Kulit K L M N O
Nilai n 1 2 3 4 5
Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini
menggambarkan subkulit yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f,
bilangan kuantum azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3.
Nama
Kulit Subkulit Jumlah Maksimum
Orbital Orientasi (m1)
(n) (l) Orbital Terisi
(nl)
n=1 l=0 1s ml = 0 1 2 e-
l=0 2s ml = 1, 0-1 1 2 e-
n=2
l=1 2p ml = 1, 0-1 3 6 e-
l=0 3s ml = 0 1 2e-
n=3 l=1 3p ml = 1, 0-1 3 6 e-
l=2 3d ml = 2, 1, 0, -1, -2 5 10 e-
Bilangan kuantum spin
Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin
mempunyai simbol s atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin
magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = +½ atau –
½.
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu.
Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas),
sedangkan s = -½ berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah
karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian,
peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke
bawah adalah 50% .
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
1. Manakah orbital-orbital berikut yang tidak mungkin : 1p, 2s, 3f dan 4d!
a. n = 1, l = 0, m = 0
b. n = 2, l = 1, m = – 1
c. n = 3, l = 2, m = + 1
5. Tentukan harga keempat bilangan kunatum elektron terakhir atom unsur 23V, 35Br dan
50 Sn!
2+
6. Tentukan harga keempat bilangan kunatum elektron terakhir ion 23V , 35Br - dan
4+
50 Sn !
7. Tentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur untuk atom unsur: 28Ni, 53I dan 56
Ba!
8. Tentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur untuk atom unsur yang berbentuk
ion: 23V
2+
, 35Br – dan 50 Sn 4 + !
INDIKATOR :
Memformulasikan relativitas khusus untuk massa, panjang dan waktu
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menerangkan percobaan Michelson-Morley untuk membuktikan ada-tidaknya
eter.
2. Menjelaskan ketidakabsahan penggunaan transformasi Galileo dan mekanika
Newton dalam mengukur laju benda yang bergerak mendekati kecepatan
cahaya.
3. Menjelaskan postulat Einstein.
4. Menjelaskan syarat terjadinya transformasi Lorentz.
5. Menghitung kecepatan benda yang bergerak menurut transformasi Lorentz.
2. Transformasi Galileo
Jauh sebelum Einstein lahir, Galileo Galilei telah membuat pemikiran tentang
relativitas atau yang lebih dikenal dengan transformasi relativitas Galilean.
Untuk memahami relativitas galilean tinjaulah kerangka acuan di bawah ini :
YB
OB XB
ZB
YA
O XA
ZA
Perhatikan bahwa baik di OA maupun OB, waktu t senantiasa bernilai sama. Inilah
yang dikenal sebagai transformasi Galileo .
Gambar 2. Wanita A
yang diam, laki-laki di
atas lori bergerak dengan
kecepatan v relatif
terhadap A dan buah
apel jatuh sebagai obyek
titik P
Sekarang anggaplah suatu benda ditempatkan pada titik P (lihat gambar 2). Kedua
pengamat mendapatkan persamaan kecepatan dan posisi sebagai berikut.
XB = XA + vt
YA = YB
vBx = vAx + v
vAy = vBy
Dimana XA dan YA adalah koordinat titik P diukur oleh pegamat A dan X B dan YB
adalah koordinat yang diukur oleh pengamat B. Sedangkan vAx, dan vAy adalah
komponen kecepatan P yang diukur oleh A, dan vBx dan vBy adalah komponen
kecepatan yang diukur oleh B. Waktu tang diukur t dan v adalah kecepatan relatif
kedua pengamat. Persamaan posisi dan kecepatan ditulis dalam bentuk vektor
adalah sebagai berikut. Persamaan yang muncul dikenal dengan Transformasi
Relativitas Galileo
rB = rA + v t
vB = vA + v
Semua perubahan bentuk persamaan ini dapat dilihat pada diagram berikut:
beberapa saat t
Dengan demikian galileo berkonsep bahwa tidak ada ruang mutlak yang ada adalah
ruang relatif. Isaac Newton dengan mengacu pada transformasi Galileo, juga
menolak adanya ruang mutlak. Menurut Newton, sebuah obyek hanya bisa disebut
bergerak jika telah terjadi perubahan jarak dengan obyek lain (sembarang obyek)
di dunia ini. Jadi yang ada hanya ruang relatif. Namun baik Galileo
maupun Newton tetap meyakini adanya waktu mutlak. Yakni waktu bagi seluruh
obyek di alam semesta ini adalah identik, tanpa dipengaruhi kedudukan dan
kecepatan setiap obyek. Anggapan tentang waktu mutlak inilah yang direvisi oleh
Einstein dengan relativitas khususnya.
3. Postulat Einstein
Postulat I
Hukum-hukum fisik dapat dinyatakan dengan persamaan yang berbentuk sama,
dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap
yang lain, artinya bentuk persamaan dalam fisika selalu tetap meskipun diamati dari
keadaan yang bergerak.
Postulat II
Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak
tergantung dari gerak pengamat. Artinya laju cahaya tetap c = 3 108 m/s walaupun
diamati oleh pengamat yang diam maupun oleh pengamat yang sedang bergerak,
dan tidak ada benda yang kelajuannya = laju cahaya.
4. Transformasi Lorentz
transformasi Lorentz hanya valid untuk kondisi pengamat dan objek yang diam.
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
INDIKATOR :
Memformulasikan relativitas khusus untuk massa, panjang dan waktu
Menganalisis relativitas panjang, waktu, massa
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menunjukkan perubahan panjang sebuah benda yang bergerak dengan laju
mendekati kecepatan cahaya oleh seorang pengamat.
2. Menjelaskan syarat terjadinya dilatasi waktu.
3. Menjelaskan relativitas massa.
t o
t =
2
v
1- 2
c
to = selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari
kerangka bergerak)
t = selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam)
2. Kontraksi panjang
Benda yang panjangnya Lo, oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan
panjang benda dan dengan kecepatan v, panjangnya akan teramati sebagai
L.
2
L = Lo 1 - v
2
c
Massa benda yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap
benda, berbeda dengan massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak
dengan kecepatan v terhadap benda.
m= m0
2
v
1- 2
c
mo = massa diam atau massa yang teramati oleh pengamat yang tidak
bergerak terhadap benda.
m = massa relativistik = massa benda dalam kerangka bergerak atau massa
yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v terhadap
tanah.
Besaran energi kinetik
m o c2
Ek = mo c2
2
v
1- 2
c
Ek = m c2 mo c2
Ek = (m - mo) c²
Ek = E Eo
E = energi total = m c²
Eo = energi diam = mo c²
Ek = energi kinetik benda
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
1. Dua orang kembar A dan B berumur 25 tahun. Pada usia tersebut A berkelana
dengan pesawat antariksa ke suatu planet diluar tata surya kita. A kembali ke
bumi tepat ketika B berusia 35 tahun. Jika kecepatan pesawat antariksa 0,98 c,
berapakah umur B menurut pengamatan A ?
2. Sebuah benda dalam keadaan diam massanya 1 kg. Berapakah massa benda itu
jika bergerak dengan kecepatan 0,4 c ?
3. Benda yang panjangnya 100 m diamati oleh pengamat yang bergerak sejajar
dengan panjang kawat dan dengan laju 2.105 km/s. Berapakah panjang benda itu
menurut pengamatan orang yang bergerak ?
4. Seorang antariksawan dari dalam pesawatnya melihat pesawat lain bergerak
dengan kecepatan 0,4 c mendekati pesawatnya. Pesawat itu dilihat dari bumi
bergerak dengan kecepatan 0,5 c. Menurut Eisntein berapa kecepatan pesawat
yang dinaiki antariksawan tersebut bila diamati dari bumi.
INDIKATOR :
Menganalisis relativitas energi, dan momentum
Mendeskripsikan penerapan kesetaraan massa dan energi pada teknologi nuklir
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan relativitas momentum.
2. Menjelaskan relativitas energi.
3. Menjelaskan penerapan kesetaraan massa dan energi pada teknologi nuklir.
Pada mulanya, kesetaraan massa dan energi belum menjadi prinsip penting. Sampai
disadari bahwa terdapat hubungan antara gaya ikat inti dan defek massa di dalam
inti atom. Jika prinsip kesetaraan massa dan energi ini diterapkan pada inti atom,
bisa dikatakan bahwa massa yang hilang (defek massa) telah diubah menjadi energi
untuk mengikat nukleon-nukleon di dalam inti atom. Jadi, defek massa bersesuaian
dengan energi ikat inti.
Kegiatan Inti :
2. 65 menit
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
relativitas momentum.
Peserta didik memperhatikan penjelasan relativitas energi yang
disampaikan oleh guru.
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan
momentum, dan energi relativistik dari sebuah benda yang
disampaikan oleh guru.
Guru memberikan beberapa soal menentukan menentukan
massa, momentum, dan energi relativistik dari sebuah benda
untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau
belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
penerapan kesetaraan massa dan energi pada teknologi nuklir.
3. Kegiatan Penutup 15 menit
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan
b. Mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
1. Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan 0,8c. Berapakah energi total dan energi
kinetik elektron? ( me = 9 x 10-31 kg).
2. Dalam keadaan diam massa sebuah elektron 9,11 x 10-31 kg. Dengan kecepatan
berapa massa elektron akan menjadi dua kali lipat?
3. Sebuah pesawat antariksa bergerak secara relativistik dan pada suatu saat energi
kinetiknya adalah 1/12 kali energi diamnya. Berapakah laju pesawat saat itu?
4. Setiap detik di matahari terjadi perubahan 4 x 109 kg materi menjadi energi radiasi.
Jika laju cahaya di vakum 3 x 108 m/s, hitung daya yang dipancarkan oleh matahari?
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI (AFEKTIF)
Item Penilaian *)
Kelompok No. Nama Skor Nilai
(1) (2) (3) (4)
Kelompok 1
Kelompok 2
K
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
K
Kelompok 6
Skor Kriteria
Siswa dapat memberikan penjelasan kepada teman pada kelompoknya tapi tidak
3
selalu menyetujui penjelasan temannya
Skor Kriteria
3 Siswa dapat mengajukan pertanyaan dengan jelas, lengkap tapi tidak ilmiah
(3) Presentasi
Skor Kriteria
4 Siswa dapat menyajikan hasil diskusi dengan terstruktur, ilmiah dan memuaskan
Skor Kriteria
INDIKATOR :
Mendeskripsikan karakteristik inti atom
Mendeskripsikan karakteristik radioaktivitas
Mendeskripsikan prinsip kesetaraan massa dan energi pada konsep energi ikat inti
Mendeskripsikan karakteristik radioisotop
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian nukleon.
2. Menjelaskan konsep partikel penyusun atom.
3. Membedakan nomor atom dan nomor massa atom.
4. Menghitung jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
5. Menjelaskan konsep isotop, isoton, dan isobar pada atom.
6. Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isoton, dan isobar.
7. Menjelaskan pengertian defek massa.
8. Menghitung energi ikat inti.
9. Menjelaskan pengertian radioaktivitas.
10. Menganalisis peristiwa radioaktivitas yang terjadi pada inti atom yang tidak
stabil.
11. Membedakan peluruhan alfa, beta, dan gamma.
12. Menghitung laju peluruhan dan waktu paroh pada inti atom yang tidak stabil.
2.
3. Isotop, isoton dan isobar
a. Unsur yang mempunyai jumlah proton yang sama, tetapi jumlah netron
yang berbeda disebut ISOTOP
b. Unsur yang mempunyai jumlah netron yang sama, disebut ISOTON
c. Unsur yang mempunyai nomor massa yang sama, tetapi nomor atom
berbeda disebut ISOBAR
4. Defek massa adalah perubahan massa partikel penyusun inti menjadi energi ikat
inti sehingga menyebabkan massa inti atom menyusut.
E m.c 2.
E ( Z .m p ( A Z ).mn mi 931MeV
5.
1
0 n , 11 p , 42 , 10e , 00 , 10 , 10
7.
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
Uraian singkat
Instrumen Evaluasi : Tes akhir
INDIKATOR :
Mendeskripsikan karakteristik radioaktif pada reaksi fisi dan fusi
Mendeskripsikan pemanfaatan dalam bidang kesehatan, industri, dan pertanian
Mendeskripsikan skema reaktor nuklir dan manfaatnya
Mendeskripsikan penghitungan umur fosil atau batuan dengan menggunakan prinsip
waktu paruh
Menjelaskan bahaya radioisotop dan cara mengurangi resikonya
I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dapat :
1. Menjelaskan syarat terjadinya reaksi inti.
2. Menuliskan persamaan reaksi inti.
3. Menjelaskan pengertian fisi nuklir.
4. Menjelaskan proses fisi nuklir.
5. Menjelaskan proses reaksi fisi berantai.
6. Menjelaskan skema reaktor nuklir dan manfaatnya.
7. Menjelaskan pengertian fusi nuklir.
8. Menjelaskan proses fusi nuklir.
9. Menjelaskan efek yang ditimbulkan oleh radiasi.
10. Menjelaskan pemanfaatan radioaktif dalam bidang kesehatan, industri, dan
pertanian.
11. Menghitung umur fosil atau batuan dengan menggunakan prinsip waktu paruh.
12. Menjelaskan bahaya radioaktif dan cara mengurangi risikonya.
5. RADIOISOTOP
Radioisotop adalah isiotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi
inti dengan netron.
Penggunaan radioisotop:
- Bidang hidrologi
- biologi
- industri, dan lain-lain
Manfaat Radioisotop :
1. Bidang kedokteran
-24.
Iodium-131
-sel kanker dalam tubuh manusia dengan Kobalt-60.
-24.
2. Bidang pertanian
-unsur tertentu oleh tumbuhan.
karakteristik baru.
-14.
-serangga.
-60.
3. Bidang industri
atau mengukur ketebalan baja
dengan sinar
gamma yang dipancarkan Kobalt-60 atau Iridium-192.
4. Bidang hidrologi
ukur kecepatan aliran atau debit fluida dalam pipa.
lumpur bergerak
dan terbentuk.
-14.
VI. Penilaian :
1. Jenis tagihan :
Tes tertulis : post test / tes akhir
2. Bentuk instrumen :
PG
Instrumen Evaluasi : Tes akhir