Disharmoni peraturan terjadi antara Pasal 166 ayat (1) UU Kesehatan dengan Pasal
22 ayat (1) dan (2), serta Pasal 27 ayat (1) UU No. 40 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (UU SJSN). Pasal 166 ayat (1) UU Kesehatan menentukan bahwa upaya
kesehatan hanya meliputi pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan.
Sedangkan Pasal 22 ayat (1) UU SJSN menentukan pelayanan kesehatan mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan
medis habis pakai yang diperlukan. Selain itu, Pasal 166 ayat (1) UU Kesehatan
yang menentukan bahwa majikan atau pengusahan wajib menanggung seluruh
biaya pemeliharaan kesehatan pekerja tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat
(2) UU SJSN yang menentukan, “Untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan
penyalahgunaan pelayanan, peserta dikenakan urun biaya” dan dengan Pasal 27
ayat (1) UU SJSN yang menentukan bahwa iuran jaminan kesehatan untuk peserta
penerima upah secara bertahap ditanggung bersama oleh pekerja dan pemberi kerja.
C. UNDANG-UNDANG K3