Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) merupakan salah satu unit

pelaksana teknis pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 8 Tahun 2007, PPPPTK IPA

mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan (PTK) IPA. Untuk melaksanakan pengembangan dan

pemberdayaan PTK, PPPPTK IPA didanai oleh APBN dalam menyelenggarakan

setiap kegiatannya. Dalam rangka pelaksanaan APBN, Pengguna Anggaran (PA)

atau Kuasa Pengguna Aggaran (KPA) menyusun DIPA sebagai dasar pelaksanaan

anggaran setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan. DIPA digunakan

sebagai dasar pelaksanaan kegiatan satker dan pencairan dana atau pengesahan bagi

Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara yang merupakan

kesatuan yang tidak terpisahkan dari DIPA.

PPPPTK IPA termasuk unit pelaksana teknis BPSDMPK yang

mendapatkan alokasi dana pemerintah yang sangat besar setiap tahunya. Suatu
2

sistem pengelolaan keuangan yang ada di pemerintahan sangat berpengaruh

terhadap tata kelola perencanaan keuangan yang ada di PPPPTK IPA. Sejalan

dengan adanya peraturan Kementrian Keuangan, maka PPPPTK IPA harus

mengikuti prosedur atau mekanisme yang ditentukan oleh peraturan pemerintahan

yang sudah ditetapkan. Disamping itu, PPPPTK IPA memiliki kewenangan dan

tanggung jawab penggunaan anggaran dari dana pemerintah, sehingga terdapat

suatu prosedur atau mekanisme permintaan dana dan pencairan dana dari

pemerintah baik untuk Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP)

maupun Langsung (LS).

Mekanisme pencairan dana langsung secara umum dapat digunakan untuk

belanja pegawai dan non pegawai. Sedangkan uang persediaan yang menjadi uang

muka PPPPTK IPA dapat digunkan untuk keperluaan pembiayaan kegiatan

operasional sehari-hari dan pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui

mekanisme pembayaran langsung (LS).

Uang persediaan diberikan kepada PPPPTK IPA sebagai pendanaan awal

kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain PPPPTK IPA diberikan uang persediaan

sebagai uang muka kegiatan, PPPPTK IPA juga dapat melakukan penggantian uang

persediaan atau revolving yang disebut Ganti Uang Persediaan (GUP). Uang

Persediaan digunakan untuk kegiatan belanja barang, belanja modal dan belanja

lain-lain seperti alat tulis kantor (ATK), biaya perjalanan dinas, pengeluaan honor

panitia pengadaan paket yang dilelangkan, biaya pengawasan gedung, dan

pengeluaran lain yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung dalam

rangka perolehan aset. Sedangkan, apabila uang persediaan yang tersedia tidak
3

mencukupi untuk mendanai kegiatan tersebut dan kegiatan tersebut tergolong

mendesak dan tidak dapat ditunda lagi seperti rapat, pengadaan diklat atau

perjalanan dinas, maka PPPPTK IPA akan mengajukan Tambahan Uang Persediaan

yang disebut TUP. Untuk sistem pencairan dana TUP memiliki ketentuan dalam

pelaksanaan proses pencairan dana yang ditetapkan, baik dalam pengumpulan

dokumen ataupun bagian yang terkait atau berperan dalam melakukan pengesahan

dokumen. Sebelum adanya pencairan dana Tambahan Uang Persediaan, ada proses

yang harus dilalui oleh PPPPTK IPA yaitu diawali dengan diajukannya oleh Kuasa

Pengguna Anggaran untuk diterbitkan Surat Permohonan TUP.

Berdasarkan pengamatan yang didapatkan oleh penulis selama melakukan

praktik kerja lapangan, KPPN pernah menolak pengajuan Tambahan Uang

Persediaan pada PPPPTK IPA. Mengingat Tambahan Uang Persediaan diajukan

dalam kedaan mendesak seharusnya ketelitian dalam prosedur pengajuan tambahan

uang persediaan lebih diutamakan agar tidak menghambat kegiatan-kegiatan

penting lainnya. Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk mengangkat

judul “Prosedur Pengajuan Tambahan Uang Persediaan pada PPPTK IPA

Kota Bandung”

I.2. Tujuan Praktik Kerja

Adapun tujuan yang merupakan hasil dari praktik kerja lapangan pada

Bagian Keuangan pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) adalah untuk

mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya, mengamati secara langsung


4

prosedur pengajuan tambahan uang persediaan pada PPPPTK IPA sesuai Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan serta untuk mengetahui dokumen

ataupun berkas yang terkait dalam prosedur pengajuan tambahan uang persediaan

selain itu mempraktikan ilmu teori yang didapat diperkuliahan ke lapangan dan

sarana dalam penyusunan laporan.

I.3. Manfaat Praktik Kerja

Dari pelaksanaan praktik kerja lapangan di Bagian Keuangan pada Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) adapun manfaat yang didapatkan antara lain

adalah mendapat pembelajaran tentang tambahan uang persediaan sehingga dapat

memperoleh kesesuaian fakta di lapangan dengan teori yang ada serta mengetahui

dengan jelas bagaimana permohonan tambahan uang persediaan di PPPPTK IPA

dimulai dari pengajuan hingga pencairan, selain itu mengetahui permasalahan yang

ada saat pengajuan tambahan uang persediaan pada PPPPTK IPA serta bisa

membantu pegawai PPPPTK IPA dan mengetahui situasi dan lingkungan bekerja

yang sesungguhnya di instansi pemerintah PPPPTK IPA.

I.4. Prosedur Pelaksanaan Praktik Kerja

Pada akhir perkuliahan semester 4, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Bandung memberikan tugas untuk mencari tempat kerja praktik. Penulis

memutuskan untuk membuat surat permohonan kerja praktik di PPPPTK IPA yang
5

beralamat di Jalan Dipenogoro Nomor 12 Bandung. Surat permohonan kerja praktik

tersebut langsung di kirimkan ke instansi dengan cara mendatangi tempatnya

langsung. Setelah mengirimkan surat permohonan kerja praktik tersebut, PPPPTK

IPA meminta untuk datang kembali pada tanggal 3 Juli 2017 untuk mengambil surat

keputusan dari bagian Kepegawaian dan saat itu Bagian Keuangan memberikan

konfirmasi kesanggupan menerima dan memberi kesempatan untuk melaksanakan

kerja praktik selama enam minggu.

Pelaksanaan Kerja Praktik pada PPPPTK IPA dimulai pada tanggal 4 Juli

2017 sampai dengan 11 Agustus 2017. Jadwal Praktik Kerja Lapangan adalah hari

Senin sampai dengan hari Kamis dimulai dari pukul 07.30 hingga pukul 16.30,

sedangkan hari Jumat dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00. Pada

minggu pertama lebih difokuskan mengenai kegiatan praktik kerja dari

pembimbing dan tugas-tugas di bagian keuangan, dan mulai ditugasi untuk men-

san dokumen kegiatan Guru Pembelajar (GP).

Pada minggu kedua kegiatan yang dilaksanakan ialah mengisi formulir

Surat Setoran Pajak (SSP), selain itu membuat struk honorium peserta dan panitia

menggunakan Excel, dan men-scan dokumen. Selanjutnya pada minggu ketiga

menginput tunjangan kinerja memakai aplikasi dan membuat struk honorium

peserta, mengisi formulir SSP, men-scan dokumen. Kegiatan praktik kerja pada

minggu keempat ialah menyusun berkas-berkas SPPD peserta berdasarkan

wilayah, membuat struk honorium, men-scan dokumen dan dijelaskan mengenai

kegiatan diklat oleh staff pada Bagian Penyelenggaraan.

Praktik kerja pada minggu kelima dijelaskan mengenai bagian yang terkait
6

dengan pengajuan TUP dan membuat surat pernyataan permohonan TUP, selain

itu men-scan dokumen, mengisi formulir SSP, menyusun berkas-berkas SPPD

peserta, dan membuat struk honorium. Pada minggu keenam pegawai di Bagian

Keuangan banyak yang melakukan perjalanan dinas sehingga pada tanggal 7

Agustus 2017 tidak ada kegiatan. Keesokannya kegiatan yang dilaksanakan ialah

membuat dan menstempel struk honorium widyaiswara PPPPTK IPA, membuat

struk honorium, mengisi formulir SSP, menyusun berkas-berkas SPPD peserta.

Pada tanggal 11 agustus 2017 setelah membereskan pekerjaan diakhiri dengan

salam perpisahan dengan seluruh staff bagian keuangan di PPPPTK IPA.

Anda mungkin juga menyukai