Anda di halaman 1dari 14

Penelitian

Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 117

Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya Terhadap


Kehidupan Keagamaan di Indonesia
(Studi Hindu Khrisna Di Asram Prahlada Bumi Manti
Lampung)
Suhanah
Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Balitbang dan Diklat Kemenag RI,
Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat
suhanahkosim@gmail.com
Artikel diterima 28 November, diseleksi 20 Desember, dan disetujui 22 Desember 2016

Abstract Abstrak
This research is about “Sakkhi Spiritual Group and Penelitian ini tentang “Kelompok Spiritual Sakkhi
Its Impact on Religious Life in Indonesia” (Study of dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Keagamaan
the Hindu Krishna in Asram Prahlada Earth Manti Di Indonesia” (Studi tentang Hindu Krisna di Asram
Lampung)” The problems in this research are as Prahlada Bumi Manti Lampung). Permasalahan
follows: 1) What is the basic teachings of Sakkhi?2) dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ajaran pokok
What is the doctrine that distinguishes between Sakkhi? 2) Apakah ajaran yang membedakan Sakkhi
Sakkhi and Hinduism or Hindu Traditional dengan ajaran Hindu Tradisional atau Hindu umum
(e.g., PHDI, Indonesia’s Association of Darma (PHDI)? 3) Apakah ajaran tersebut diakui oleh umat
Hinduism)?3) Is the doctrine recognized by Hindu umumnya (PHDI)? 4) Bagaimana penilaian
Hindus generally (PHDI)?4) What are the views of PHDI terhadap Sakkhi? 5) Apakah keberadaan
PHDI on Sakkhi?5) Does the existence of Sakkhi Sakkhi menimbulkan konflik dengan PHDI?
conflict with PHDI? The purposes of this study Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab
are to address the aforementioned problems. This permasalahan tersebut di atas. Penelitian ini
study uses a qualitative approach with study case menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk
method. The results of the study conclude that: studi kasus. Pengumpulkan data dilakukan melalui
1) The Principal Teachings of Sakkhi regard Lord wawancara, observasi dan melalui dokumen buku-
Krishna as the supreme God and even higher than buku yang terkait. Dari hasil penelitian disimpulkan
that of the Tri Murti. The ultimate source of Sakkhi bahwa: 1) Ajaran Pokok Sakkhi adalah Tuhan Krishna
teaching is the holy book of Bhagavad Gita and dianggap sebagai Tuhan tertinggi dan bahkan lebih
the book of Purana. Sakkhi principles of morality tinggi dari Tri Murti. Sumber pokok ajarannya adalah
that must be executed by followers are as follows kitab suci Bhagavad Gita dan Kitab Purana. Prinsip
a) Do not eat meat, fish and eggs. b) Do not moralitas Sakkhi yang harus dijalankan pengikutnya
get drunk. c) Do not gamble d) Do not commit yaitu a) Tidak memakan daging, ikan dan telur. b)
adultery. 2) The matter that distinguishes between Tidak mabuk-mabukan. c) Tidak berjudi d) Tidak
Sakkhi with Hinduism in general are; a) a place berzina. 2) Ajaran yang membedakan antara Sakkhi
of worship for Sakkhi is called Persembahyangan, dengan Hindu umumnya adalah a) tempat ibadah
while the common Hinduism places of worship Sakkhi disebut persembahyangan, sedangkan
are called Pure. b) Sakkhi, God is called Lord tempat ibadah Hindu umum disebut Pure. b) Sakkhi,
Krishna, while the common Hinduism God Tuhannya adalah Tuhan Krisna, sedangkan Hindu
is called Brahman. 3) Doctrines of Sakkhi are Umum Tuhannya adalah Brahman. 3) Ajaran Sakkhi
admitted by common Hindus because they are sebagian besar umat Hindu umum mengakuinya
still recognized as Hindus and admit that the karena mereka masih mengakui sebagai penganut
Vedas are the scriptures of Hinduism. 4) PHDI agama Hindu dan mengakui kitab Veda sebagai
protect the existence of Sakkhi as long as they can kitab suci agama Hindu. 4) Sakkhi, selama masih
live together and not be exclusive. They do not bisa hidup berdampingan dan tidak bersikap ekslusif,
disput the different concept of God and religious PHDI mengayomi keberadaannya. Kalau masalah
rituals. The important thing is that Sakkhi could konsep ketuhanan dan ritual keagamaannya
assimilate in the celebration of Hinduism. 5) The berbeda silahkan saja, yang penting dalam perayaan
existence of Sakkhi is not conflicted with PHDI kuningan mereka melebur seperti Hindu Umum.
because Sakkhi is part of the Hinduism and under 5) Keberadaan Sakkhi tidak menimbulkan konflik
the auspices of PHDI. They do not accentuate the dengan PHDI karena Sakkhi merupakan bagian dari
differences that exist. Thus it is unlikely to spark agama Hindu dan dibawah naungan PHDI, mereka
any dispute. tidak menonjolkan perbedaan-perbedaan yang ada,
sehingga hampir tidak ada percikan-percikan api
Keywords: Spiritual Group, Sakkhi, Impact, yang menyulut.
Religious Life in Lampung.
Kata kunci: Kelompok Spritual, Sakkhi, Dampak,
Kehidupan Keagamaan di Lampung.

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3


118 Suhanah

Pendahuluan memeluk agamanya masing-masing dan


untuk beribadah menurut agamanya dan
Indonesia merupakan negara yang kepercayaannya itu”. Dengan melihat
penduduknya sangat majemuk apabila dasar tersebut, semua agama yang hidup
dilihat dari segi suku, budaya, dan agama. dalam Negara Republik Indonesia harus
Beberapa agama dunia dan agama lokal dijamin dan dilindungi eksistensinya,
pun hidup dan berkembang di negara tanpa membedakan apakah ia merupakan
ini. Indonesia merupakan negara yang agama yang dianut oleh kebanyakan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, penduduk Indonesia, atau hanya dianut
kebebasan beragama, dan memberikan oleh sebagian kecil penduduk Indonesia.
perlindungan terhadap semua
pemeluk agama dalam mengamalkan Dalam Agama Hindu terdapat
dan menjalankan ajaran agamanya, beberapa sekte, seperti kelompok
sebagaimana diatur dalam Undang spiritual dan kelompok tradisional.
Undang Dasar (UUD) 1945. Dalam kelompok spritual terdapat tiga
buah sekte yang sama-sama merupakan
Masalah kebebasan beragama Sampredaya Kesadaran Khrisna
dikaitkan dengan pelaksanaan hak asasi Indonesia (Sakkhi) dan yang satunya
manusia, tercantum pada pasal 28E, pasal adalah Saibaba.
281 dan pasal 28 J UUD 1945 sebagai
berikut: Pasal 28 E ayat (1) menyebutkan Berdasarkan fakta di lapangan,
bahwa “Setiap orang berhak memeluk di Provinsi Bandar Lampung terdapat
agama dan beribadah menurut kelompok Spiritual yang berada di empat
agamanya, memilih pendidikan dan lokasi yaitu:
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tinggal di 1. Asrama Prahlada (Sakkhi), yang
wilayah negara dan meninggalkannya berlokasi di Jl. Bumi Manti No. 96
serta berhak kembali”; Pada pasal 28 E ayat Kampung Baru, Kodya Bandar
(2) menyebutkan, “Setiap orang berhak Lampung;
atas kebebasan meyakini kepercayaan, 2. Gita Nagari Baru (Sakkhi), yang
menyatakan pikiran dan sikap sesuai berlokasi di Jl. Gita Nagari Baru
dengan hati nuraninya”; Pada ayat (3) Kahuripan Dalam, Kecamatan
menyebutkan, “Setiap orang berhak atas Manggala Timur, Kabupaten Tulang
kebebasan berserikat, berkumpul dan Bawang Barat;
mengeluarkan pendapat”. Sedangkan
pada pasal 281 ayat (2) menyebutkan 3.
Sri Radha Giridhari Asram
bahwa “setiap orang berhak bebas (Kesadaran Krisna) yang berlokasi di
dari perlakuan diskriminatif atas dasar Jl. Dusun V Jatisari RT.45 B Jatimulyo,
apapun dan berhak mendapatkan Kecamatan Jati Agung, Kabupaten
perlindungan terhadap perlakuan yang Lampung Selatan;
bersifat diskriminatif itu” (Kompilasi
4. Mandir Prema Atma Nanda (Sai
Kebijakan dan Peraturan Perundang-
Baba) yang belokasi di Jl. Saraswati
Undangan Kerukunan Umat Beragama,
No.1 Rama Gunawan 7 Seputih
2012: 17).
Rama, Kabupaten Lampung Tengah.
Berkaitan dengan kebebasan
Namun demikian, dari keempat
beragama dan dikaitkan dengan
kelompok spiritual yang ada itu, yang
pelaksanaan hak asasi manusia dan juga
menjadi sasaran penelitian adalah
berdasarkan UUD 1945 Pasal 29 ayat (2)
kelompok spiritual Hindu Krisna di
disebutkan bahwa “negara menjamin
Asram Prahlada (Sakkhi) yang berlokasi
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

HARMONI September - Desember 2016


Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 119

di Jl. Bumi Manti No. 96 Kampung Baru, memiliki pola interaksi yang terorganisasi
Kodya Bandar Lampung. dan terjadi secara berulang-ulang atau
setiap kumpulan orang yang memiliki
Dipilihnya Sakkhi di tempat kesadaran bersama akan keanggotaan
tersebut dengan alasan karena mayoritas dan saling berinteraksi (Paul B Horton &
pengikutnya orang-orang Bali yang belajar Chester L. Hunt, 1993: 214-215).
di UNILA. Padahal, orang Bali biasanya
mengikuti ajaran Hindu Tradisional. Menurut Homans (1950), kelompok
Mereka ini justru lebih memilih ajaran adalah sejumlah individu berkomunikasi
Hindu yang berasal dari India. Selain satu dengan yang lain dalam
itu, dipilihnya daerah Lampung karena jangka waktu tertentu yang jumlahnya
Lampung merupakan daerah yang tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang
banyak diminati orang-orang Bali sebagai dapat berkomunikasi dengan semua
daerah Transmigran orang-orang Bali anggota secara langsung (Homans,
yang cukup besar. 1950: 10-23)  dalam Robert Lawang, M.
Z. (1990). Sedangkan menurut Merton,
Dari deskripsi di atas, dapat disusun kelompok merupakan sekumpulan orang
permasalahan penelitian sebagai berikut: yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
1). Apakah ajaran pokok Sakkhi? 2). yang telah mapan, sedangkan kolektiva
Apakah ajaran yang membedakan Sakkhi merupakan orang yang mempunyai rasa
dengan Hindu tradisional (PHDI)? 3). solidaritas karena berbagai nilai bersama
Apakah ajaran tersebut diakui oleh Umat dan yang telah memiliki rasa kewajiban
Hindu tradisional (PHDI)? 4). Bagaimana moral untuk menjalankan harapan peran
penilaian PHDI terhadap Sakkhi? 5). (Merton, 1968).
Apakah keberadaan Sakkhi menimbulkan
konflik dengan PHDI? Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa “kelompok” adalah
Adapun tujuan penelitian ini sekumpulan orang yang mempunyai
adalah untuk mengetahui beberapa hal tujuan bersama yang berinteraksi
berikut: 1). Ajaran pokok Sakkhi; 2). satu sama lain untuk mencapai tujuan
Ajaran yang membedakan antara Sakkhi bersama, mengenal satu sama lainnya,
dengan Hindu Umumnya (PHDI); 3). dan memandang mereka sebagai bagian
Ajaran tersebut diakui atau tidak oleh dari kelompok tersebut. Kelompok ini
Umat Hindu (PHDI); 4). Penilaian PHDI misalnya adalah keluarga, kelompok
terhadap Sakkhi; 5). Keberadaannya diskusi, kelompok pemecahan masalah,
menimbulkan konflik dengan PHDI atau atau suatu komite yang tengah berapat
tidak. untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi-kelompok,
juga melibatkan komunikasi antar
Penjelasan Konsep pribadi. Karena itu kebanyakan teori
komunikasi antar pribadi berlaku juga
Dalam penelitian ini, ada beberapa
bagi komunikasi kelompok.
konsep yang perlu dijelaskan, yaitu:
Pertama, Kelompok. Dalam buku-buku Dalam penelitian ini yang dimaksud
sosiologi terdapat beberapa pengertian dengan kelompok adalah kelompok
menyangkut kelompok, salah satu di spiritual dan kelompok tradisional yang
antaranya, adalah setiap kumpulan terdapat dalam Agama Hindu. Kelompok
manusia secara fisik (misalnya, spiritual adalah sekumpulan orang atau
sekelompok orang yang sedang menunggu umat Hindu yang mempelajari agama
atau sejumlah orang yang mempunyai Hindu untuk mencari kesadaran akan
ciri-ciri tertentu atau sejumlah orang yang Tuhan dan mencari anugerah dari para
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3
120 Suhanah

dewa melalui pembacaan kitab-kitab demikian, peneliti dapat memahami


seperti Kitab Bhagavat Gita dan Kitab nuansa kekeluargaan di kalangan umat
Purana, dan membaca mantra-mantra Hindu dan masyarakat lingkungan
dan bernyanyi-nyanyi lagu asli berasal sekitar; c) Pengkajian terhadap dokumen
dari India serta biasanya vegetarian. dan studi bahan-bahan tertulis non
pustaka; dan d) Studi pustaka terhadap,
Sedangkan Kelompok Tradisonal
tulisan-tulisan dari majalah, maupun
adalah kelompok umat Hindu yang
mendekatkan dirinya kepada Tuhan buku-buku hasil penelitian.
dengan cara lebih banyak melaksanakan Peneliti juga membuat catatan
ritual keagamaan sehari-hari di rumah. harian atau log book hasil observasi
Biasanya menyalakan lampu, memberi dan wawancara sebagai bukti kegiatan
sesajen kepada dewa-dewi, membaca penelitian dilakukan di lapangan. Data
kitab suci, menyanyikan lagu-lagu
yang terkumpul kemudian diolah dan
pemujaan dalam bahasa Bali, meditasi,
diinterpretasi, sehingga dapat disajikan
baca mantra-mantra.
secara deskriptif, analitis, dan komparatif.
Kedua, Samperadaya yaitu sebuah Analisis data dilakukan secara
perguruan yang hanya mengakui Krisna deskriptif dan kualitatif, yaitu dengan
sebagai Tuhannya serta kitab sucinya menginterpretasi dan menganalisis
adalah kitab Bhagavat Gita dan kitab hasil wawancara, dokumen, observasi
Purana. mendalam berdasarkan log book-nya.

Metode Penelitian Hasil Temuan dan Pembahasan


Penelitian ini menggunakan A. Sejarah Sakkhi di Asrama Prahlada
pendekatan kualitatif, dalam bentuk studi Provinsi Lampung
kasus. Data digali melalui wawancara,
observasi, studi dokumentasi dan studi 1. Sejarah Berdirinya Sampradaya
pustaka yang terkait dengan masalah Kesadaran Krishna Indonesia
penelitian ini. (Sakkhi)

Kelompok spiritual ini dikenal


luas sebagai perkumpulan Hare
Teknik Pengumpulan Data
Krishna karena latihan utamanya yakni
Teknik pengumpulan data dalam pengucapan maha-mantra: “Hare
penelitian ini dilakukan melalui : a) Krishna, Hare Krishna, Krishna Krishna,
Wawancara dengan informan kunci (key Hare Hare, Hare Rama, Hare Rama, Rama
informan) yang dianggap memahami Rama, Hare Hare”. Mantra ini berasal
pokok persoalan, yaitu pembimas dan dari kitab Kalisantarana Upanisad, salah
penyelenggara Hindu Kementerian satu bagian dari kitab-kitab Veda (Yajur
Agama; pandita/pedande, tokoh Veda). Hare Krishna tersebar luas ke
spiritual, guru agama Hindu, pengurus seluruh dunia atas jasa Srila Prabhupada
organisasi atau yayasan umat Hindu, yang pada tahun 1965 meninggalkan
pimpinan Sakkhi dan pengikut Hindu India menuju Amerika Serikat (AS) untuk
tradisional, akademisi dan praktisi; menyampaikan ajaran ini ke dunia Barat.
b) Observasi ditujukan pada aktivitas Ajaran spiritual ini langsung memikat
yang dilakukannya, baik secara terlibat
banyak pemuda Amerika yang frustrasi
(participant) maupun observasi tidak
dengan kemapanan materialisme di AS.
terlibat (non-participant). Dengan
HARMONI September - Desember 2016
Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 121

Mereka menekuni ajaran ini di GBC adalah otoritas manajerial


bawah bimbingan Srila Prabhupada dan tertinggi ISKCON, yang didirikan
pada gilirannya mereka menyebarluaskan oleh Srila Prabhupada pada tahun
ajaran ini ke seluruh pelosok dunia. Srila 1970. Tanggungjawab utama GBC
Prabhupada mengunjungi Jakarta pada adalah menjaga, menyebarluaskan, dan
tahun 1973. Selama tahun 1980-an, hanya melaksanakan perintah-perintah Srila
ada dua pusat pengajaran di Indonesia, Prabhupada. His Holiness Kavicandra
di Jakarta (Rawamangun) dan Bali Swami & His Holiness Ramai Swami
(Sagamona). Pasca reformasi politik pada adalah GBC bersama untuk Indonesia
tahun 1998, tepatnya pada tahun 2000, (http://www.iskconid.org/iskcon-in-
para anggota mengambil kesempatan indonesia, diakses 10 Maret 2016).
untuk menyanyikan Mahamantra Hare
Krishna di tempat-tempat umum, berbaur
dengan para demonstran yang terjadi 2. Berdirinya Sakkhi: Asrama Prahlada
pada masa itu (http://www.iskconid.org/ di Jalan Bumi Manti Lampung
iskcon-in-indonesia, diakses 10 Maret
2016). Agama Hindu sudah lama ada di
Provinsi Lampung, sejak era raja-raja
Pada tanggal 1 Januari Nusantara. Provinsi Lampung tercatat
2002, didirikan Sakkhi untuk bertindak sebagai salah satu provinsi yang pesat
sebagai perantara antara pihak anggota perkembangan agama Hindunya, bahkan
perkumpulan yang jumlahnya terus termasuk provinsi kedua setelah Bali yang
bertambah dengan Dewan Hindu memiliki populasi penduduk beragama
Dharma di Indonesia (Parisada Hindu Hindu terbesar di Indonesia. Umat
Dharma Indonesia). Pada tahun 2015, Hindu di Provinsi Lampung mayoritas
Sakkhi berubah menjadi sebuah badan beretnis Bali yang tersebar di 14 kota dan
hukum dan terdaftar di Kementerian kabupaten sebagai berikut: 1). Kabupaten
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Lampung Barat sebanyak 7.921 jiwa; 2).
Indonesia sebagai “Perkumpulan Kabupaten Tanggamus 16.791 jiwa; 3).
International Society for Krishna Kabupaten Lampung Selatan 244.264 jiwa;
Consciousness (ISKCON)”. Perkumpulan 4). Kabupaten Lampung Timur 184.998
ISKCON ini adalah Dewan Nasional jiwa; 5). Kabupaten Lampung Tengah
untuk ISKCON di Indonesia. Dewan 304.713 jiwa; 6). Kabupaten Lampung
tersebut berperan untuk mengatur Utara 32.131 jiwa; 7). Kabupaten Way
dan melayani para anggota dan entitas Kanan 55.863 jiwa; 8). Kabupaten Tulang
lokal, khususnya dengan menyediakan Bawang 69.381 jiwa; 9). Kabupaten
informasi dan sumber daya dari dunia Pesawaran 29.190 jiwa; 10). Kabupaten
ISKCON global. Untuk melaksanakan Pringsewu 10.617 jiwa; 11). Kabupaten
kegiatan-kegiatannya, penyembah Mesuji 2.784 jiwa; 12). Kabupaten Tulang
ISKCON membentuk unit kegiatan Bawang Barat 8.650 jiwa; 13). Kota Bandar
(temple/centre/nama-hatta) yang menjadi Lampung 8.761 jiwa; 14). Kota Metro 4.928
bagian dari perkumpulan, dan mereka jiwa (Sumber data: Kementerian Agama
mengadakan pertemuan sekali setahun Provinsi Lampung Tahun 2014).
bersama Dewan Pengawas (7 penyembah
dari seluruh Indonesia yang mengawasi Perkembangan ini diiringi pula
aktivitas organisasi), Dewan Pengurus dengan jumlah pura yang tersebar di
(5 penyembah dan 7 departemen berbagai daerah di Provinsi Lampung
yang aktif melayani para penyembah) guna memudahkan umat Hindu untuk
dan perwakilan dari Governing Body beribadah di pura yang jumlahnya
Commission (GBC) ISKCON. mencapai 1.041 buah. Adapun data

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3


122 Suhanah

pegawai Hindu di Provinsi Lampung, ikatan sosial dengan tanah leluhur


berdasarkan data Pembimas Hindu tetap dipertahankan demi kelestarian
Kanwil Kemenag Provinsi Lampung identitas ke-Bali-annya. “Membali” di
Tahun 2014, secara terperinci sebagai Lampung tentu saja merupakan sebuah
berikut: 4 penyuluh PNS, 95 penyuluh proses pembentukan identitas ke-Bali-
non-PNS, 169 guru, dan 2 pengawas an komunitas Hindu di Lampung.
pendidikan. (Yulianto, 2011: 5). Hal tersebut memang
sangat nampak pada saat warga Hindu
Sejarah keberadaan warga Hindu Lampung merayakan festival Ogoh-
Bali di Provinsi Lampung dimulai sejak Ogoh dengan menampilkan elemen-
tahun 1950-an. Saat itu, Lampung masih elemen kebudayaan Bali termasuk dalam
merupakan sebuah Karesidenan yang hal busana yang dikenakan oleh warga
tergabung dengan Provinsi Sumatera Hindu di Lampung (Observasi, 5 Maret
Selatan. Keberadaan warga Bali di Provinsi 2016).
Lampung dimulai pada tahun 1952. Saat
itu gelombang pertama transmigran asal Namun demikian, dari
Bali tiba di ‘tanah harapan’ ini lewat penggambaran tentang keberadaan
Pelabuhan Panjang Lampung. Gelombang umat Hindu beretnis Bali di Provinsi
pertama transmigran asal Bali ini berasal Lampung tersebut, tidak seluruhnya
dari beberapa kabupaten di Bali seperti dapat dikategorikan sebagai umat Hindu
Tabanan, Karangasem, dan Klungkung. Bali yang cukup kuat nuansa upacara
Transmigran Bali yang datang pada tahun keagamaannya atau dalam bahasa lain
1952 ini kemudian menempati wilayah disebut sebagai Hindu Umum atau
Seputih Raman di Lampung Tengah. Hindu Tradisional. Di antara mayoritas
Setelah gelombang pertama tahun 1952, Hindu Umum tersebut terdapat beberapa
gelombang kedua transmigran asal Bali kelompok spiritual yang mempraktikan
datang ke Provinsi Lampung tahun 1963- keberagamaannya dengan cara yang
1964, pasca letusan Gunung Agung di berbeda, meskipun sebagian besar
Bali. Gelombang kedua ini mendiami sama-sama berlatar-belakang etnis
wilayah Lampung Selatan, termasuk Bali dan tetap tidak mengabaikan dan
warga Desa Balinuraga yang berkonflik meninggalkan tradisi dan perayaan yang
dengan warga lain beberapa waktu lalu. termasuk ke dalam kekhasan kelompok
Seperti halnya gelombang pertama, para masyarakat Hindu Umum (I Nyoman
pendatang ini juga mampu bertahan Sudiarsa, 5 Maret 2016).
hidup di tengah kerasnya kondisi alam
di belantara Lampung waktu itu. Berkat
keuletan serta kegigihannya, mereka 3. Perkembangan Sakkhi: Asrama
bisa bertahan hidup dan sukses menjadi Prahlada di Provinsi Lampung
petani di perantauan. Kini warga asal Bali
sudah tersebar di 14 kabupaten/kota di Perkumpulan Sampradaya Hare
Lampung (http://beritabali.com, diakses Krishna tercatat telah memiliki lebih dari
10 Maret 2016). 30 temple/center di Indonesia dengan
lebih dari 4000 pengikut yang tersebar di
Dari berbagai kelompok pendatang beberapa daerah, termasuk di Provinsi
di Lampung, etnis Bali (pemeluk Hindu) Lampung (Media Kit Iskcon Sakkhi:
memiliki ciri khas yang menonjol yakni 2). Di Provinsi Lampung terdapat 3
ke-Bali-annya. Mereka dapat “membali” (tiga) yayasan yang merupakan bagian
atau menjadi Bali di Lampung. Meskipun dari Perkumpulan Hare Krishna.
mereka berbaur satu sama lain dengan Namun dalam penelitian ini hanya
etnis dan agama yang berbeda, namun satu perkumpulan yang diteliti lebih

HARMONI September - Desember 2016


Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 123

mendalam, yaitu Asrama Prahlada Bumi belum terdaftar di Ditjen Bimas Hindu
Manti. dan Kesbangpol setempat, dan baru
sebatas akta notaris pendirian yayasan.
Asram Prahlada didirikan pada Namun demikian, sebagai kelompok
tanggal 7 Desember 1998 oleh 3 (tiga) yang termasuk ke dalam agama Hindu,
serangkai, yakni HM Bhakti Raghava maka Yayasan Prahlada ini bernaung
Swami, HG Gaura Mandala Bumhi, dan di dalam organisasi Parisada Hindu
Angalata Devi Dasi. Asram ini berada Dharma Indonesia. Pengurus PHDI
di bawah payung Yayasan Prahlada. mengakui Hindu Krisna sebagai umat
Asram ini dibangun sehubungan Hindu, karena mereka masih mengakui
dengan meningkatnya jumlah anggota juga kitab Weda sebagai kitab suci agama
yang tergabung ke dalam Sampradaya Hindu walaupun Hindu Krisna kitab
Kesadaran Krishna Indonesia (Sakkhi) suci yang dipedomaninya adalah Kitab
di bawah naungan Yayasan Prahlada. Bhagavad Gita dan Kitab Purana, dan
Asram ini terdiri atas dua buah bangunan sebagai Tuhan tertingginya adalah Krisna.
tempat tinggal untuk anggota laki-laki
dan perempuan, satu bangunan dapur
umum untuk kegiatan masak-memasak
Pokok Ajaran Sampradaya Kesadaran
dan makan bersama. Adapun pembiayaan
Krishna Indonesia (Sakkhi)
pembangunan Asram termasuk
pengadaan tanahnya sepenuhnya 1. Teologi
menjadi tanggung jawab ketiga pendiri
Yayasan Prahlada. Sedangkan untuk Para pengikut ajaran Sakkhi
biaya sehari-hari dan perawatan Asram memiliki salah satu tujuan hidup yaitu
menjadi tanggung jawab dari para mengembalikan keyakinan semua
anggota yang mendiami Asram tersebut. orang kepada Tuhan dan Tuhan yang
Sebelum dibangun Asram ini, para diyakininya adalah Tuhan Krisna sebagai
anggota awalnya melakukan pertemuan entitas tertinggi, bahkan lebih tinggi
di kampus Unila kemudian pindah ke dari Tri Murti. Dengan demikian, posisi
tempat lain yang lokasinya berada di Tuhan Krishna dalam konsep teologis
Kampung Baru, sama seperti letak Asram ajaran Sakkhi sangat supreme melampaui
Prahlada (Wawancara dengan Kadek posisi Sang Hyang Widi Wase yang oleh
Dela Hari Sudewo, 6 Maret 2016). pemeluk Hindu umum atau Hindu
tradisional di Indonesia sebagai entitas
Saat penelitian berlangsung, Asram tertinggi. Adapun kedudukan Tri Murti,
Prahlada yang berlokasi di Jl. Bumi Manti yakni Syiwa, Brahma dan Whisnu, adalah
No. 96 Kampung Baru, Kota Bandar dewa-dewa yang diperintahkan Tuhan
Lampung didiami oleh 20 orang anggota Krishna untuk mengatur alam semesta
yang berstatus mahasiswa. Mereka tidak sesuai dengan tugas dan kedudukannya
hanya menjadikan Asram sebagai tempat masing-masing.
tinggal layaknya tempat kost mahasiswa
pada umumnya. Namun, mereka Terhadap keyakinan yang
melakukan aktifitas-aktifitas pengkajian demikian, PHDI membebaskan Sakkhi
kitab Bhagavad Gita dan kitab-kitab meyakini Tuhan tertingginya yaitu Tuhan
lainnya secara rutin, termasuk melakukan Khrisna, karena Tuhan sebenarnya satu
ibadah bersama (Wawancara dengan I namanya banyak dan bisa berbeda-beda
Wayan Ardik, 6 Maret 2016). nama. Pendapat ini diperkuat dengan
tulisan I Ketut Donder yang menyatakan
Dalam hal administrasi dan hanya satu Tuhan dengan banyak nama
registrasi kelembagaan, hingga saat ini (Harmoni , 2015: 25).
keberadaan organisasi Yayasan Prahlada
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3
124 Suhanah

Sri Krishna juga diyakini sebagai Ini yang membedakan dengan


perwujudan keabadian, pengetahuan Hindu Umum atau Hindu Tradisional
dan kebahagiaan. Sri Krishna adalah yang umumnya mengakui Sang Hyang
Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Widi Wase atau Brahman sebagai
Esa, Sang Pengendali semua pengendali Tuhan dan Trimurti merupakan dewa
bawahan lainnya dan merupakan sumber penjelmaan dari Brahman. Sedangkan
semua inkarnasi atau penjelmaan Tuhan. Hindu Sakkhi Trimurti diakuinya sebagai
Sri Krishna tidak memiliki asal mula atau penjelmaan dari Hare Krisna dan Hare
sumber, melainkan Sri Krishna adalah Krisna yang diyakini satu-satunya
sumber segalanya dan sebab dari segala sebagai Tuhan. Dalam masalah teologis
sesuatu dan merupakan kebenaran mutlak ini yang terjadi di lapangan nampaknya
tertinggi dan perwujudan kebahagiaan baik-baik saja dan tidak ada masalah
abadi. Dia sibuk dalam kegiatan rohani kehadiran mereka diakui dan diterima
bersama potensi internal-Nya di tempat dengan baik selama perbedaan tersebut
tinggal kekal milik-Nya sendiri dan tidak ditonjolkan dalam masyarakat
Dia tidak memiliki hubungan langsung kecuali terhadap pengikutnya.
dengan alam material yang bersifat mati
(I Wayan Ardika, I Kadek dan I Nyoman,
Pengurus Asram Prahlada, 6 Maret 2016).
2. Etika atau Moralitas
Agama Hindu bukan berarti
Dalam ajaran Sampradaya
memiliki banyak Tuhan, Tuhan mereka
Kesadaran Krishna Indonesia, menurut
tetap satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa,
Kadek Setiawan (Wawancara. 6 Maret
sebagaimana yang tercantum dalam lima
sila, yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa, 2016) terdapat 4 prinsip yang harus
sebagai dasar bernegara. Pemahaman dijalankan oleh pengikutnya yaitu:
itu terjadi dalam praktik kesehariannya, 1). Tidak memakan daging, ikan dan
seperti dalam praktik ibadah sembahyang telur. Prinsip ini terkait dengan prinsip
dan pembacaan kitab sucinya. Konsep menghargai kehidupan; 2). Tidak Mabuk-
teologis ini dijelaskan oleh A.C. mabukan; 3). Tidak Berjudi; 4). Tidak
Bhaktivedanta Swami, Pendiri Ajaran Berzina.
Sampradaya Kesadaran Krishna dalam Di samping keempat prinsip
kata pengantar panjangnya di dalam tersebut, dikenal pula 5 (lima) pilar
kitab Bhagavad Gita. Menurut Aslinya, kebaikan yang terdiri dari: 1) dharma
“Sri Krishna merupakan kepribadian (kebenaran); 2) satya (kejujuran); 3) prema
Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana (kasih sayang); 4) shanti (damai); 5) ahimsa
dibenarkan oleh semua acarya atau
(tidak menyakiti). (Nengah Marta, 2012:
para guru kerohanian yang mulia,
2). Kelima pilar tersebut harus dilakukan
seperti Sankaracarya, Ramanujacarya,
oleh setiap pengikut Hindu Krisna. Untuk
Madvhacarya, Nimbarka Swami, Sri
memperkokoh prinsip-prinsip tersebut
Caitanya Mahaprabhu dan banyak
dan untuk memusatkan pikiran dan
penguasa pengetahuan Veda lainnya.
indera-indera pada pencapaian spiritual,
Sri Krishna sendiri membuktikan bahwa
anggota harus mengikuti aturan-aturan
dirinya merupakan Kepribadian Tuhan
dasar yakni diet vegetarian yang ketat,
Yang Maha Esa dalam Bhagavad Gita
dan tidak melakukan keempat larangan
dan Sri Krishna diakui demikian dalam
di atas.
Brahma-Samhita dan semua Purana
khususnya dalam Srimad-Bhagavatam Mereka meyakini pula bahwa
yang terkenal dengan judul Bhagavata sumber daya alam, lingkungan, dan
Purana” (Kitab Bhagavad Gita Menurut tubuh manusia adalah pemberian
Aslinya, 1971: 3). suci dari Tuhan dan harus dikelola
HARMONI September - Desember 2016
Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 125

dengan penuh tanggungjawab. Filosofi di depan altar sembahyangnya diletakkan


Vaisnawa sebagai akar Hare Krishna pohon tersebut dan juga gambar-gambar
mengajarkan bahwa setiap mahluk guru, foto dan patung Hare Krisna yang
hidup saling memiliki jalinan hubungan, diyakini sebagai Tuhannya . Sedangkan di
dengan Krishna sebagai yang tertinggi. Hindu tradisional pohon yang dianggap
Penyembah Krishna menghormati hak suci adalah pohon beringin. Penjelasan
hidup binatang, dan menjalani pola dari peletakan gambar dan patung
makan seminimal mungkin melakukan tersebut dilandasi oleh keyakinan mereka
kekerasan dan eksploitasi. Oleh bahwa Sang roh dianggap mempunyai
karena itu, mereka memandang bahwa hubungan yang kekal dengan Hare Krisna
vegetarianisme dengan keuntungan melalui pengabdian suci bhakti yang
ekologi, sosial dan kesehatan yang tidak bersifat rohani. Dengan menghidupkan
terhitung besarnya merupakan pola hidup kembali bhakti yang murni, seseorang
yang cocok untuk mengembangkan cinta dapat kembali kepada Hare Krisna di
kasih. alam rohani. (Bhagavad Gita, Bab IX).

3. Sumber Ajaran yang membedakan 4. Ciri-ciri atau Simbol Keseharian


antara Sakkhi dengan Hindu
Tradisional Ciri-ciri atau simbol yang nampak
dalam keseharian pengikut Sakkhi
Kitab suci yang menjadi sumber sebagai berikut: 1) Kalung Katimala
ajaran Sakkhi adalah kitab Bhagavad yang dikenakan di leher. Kalung ini
Gita dan Kitab Purana. Sedangkan kitab wajib dipakai oleh setiap pengikut; 2)
suci umat Hindu umum yang menjadi Tilaka atau tanah liat yang sudah diayak
sumber pokok ajarannya adalah kitab yang warnanya nampak keputihan dan
Veda dan merupakan agama tertua di dikenakan di bagian wajah, tepatnya
dunia.(I Ketut Donder, 2015: 24), yang dibubuhkan di antara kedua mata hingga
mengakui juga kitab Bhagavad Gita serta ke bagian hidung bagian atas; 3) Pakaian
kitab Purana. Namun yang membedakan sembahyang bernama Doti untuk laki-laki
pula adalah dalam praktekn Hindu dan baju Sari untuk perempuan. Namun
Krisna mempercayai Trimurti tidak demikian, pakaian ini bukan keharusan
secara khusus melainkan hanya secara karena bisa juga menggunakan pakaian
umum. Karena menurut pengikut lain sesuai adat daerah (Wawancara
Sakkhi, Trimurti adalah manifestasi dari dengan I Wayan Subur, pada FGD 12
Hare Krisna. Sedangkan pengikut Hindu Maret 2016).
umum mengatakan bahwa Trimurti
adalah manifestasi dari Brahman
(Tuhan). Sakkhi mengikuti aturan murni C. Tradisi Keagamaan/Upacara/Ritual
dari India. Sehingga bisa dikatakan Keagamaan/Hari Besar
sebagai Agama Hindu yang moderat.
Di samping itu, adanya perbedaan lain Sakkhi merupakan kelompok yang
dengan Hindu Tradisional yakni mereka mengikuti tata cara aturan murni dari
menganggap suci pohon tulasi sehingga India sebagai berikut:

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3


126 Suhanah

1). Membaca kitab suci Bhagavat Gita perayaan-perayaan sebagai berikut:


dan kitab Purana sebanyak 1x dalam 1) Kemunculan Krishna merupakan
setiap hari, yaitu pada waktu malam hari yang paling suci bagi penyembah
dan 2x kali pada setiap hari Minggu Krishna. Kuil merayakan hari ini dengan
siang dan malam; pemujaan khusus dan program-program
yang meliputi tarian-tarian tradisional,
2).
Melakukan sembahyang rutin pengucapan nama suci, drama dan
sebanyak 2 kali setiap pagi dan makan bersama. Mereka juga berpuasa
malam, dan 3 kali di setiap hari hingga tengah malam kemudian
minggu pagi, siang dan malam; berbuka puasa dengan hidangan yang
3).
Mengucapkan nama suci Tuhan tidak mengandung biji-bijian untuk
Krishna dengan bernyanyi memakai memperingati kemunculan Tuhan
bahasa India, pagi mulai jam 05.00 di dunia; 2). Perayaan Lahirnya Srila
hingga jam 05.45, jam 12.00, dan jam Prabhupada dan guru-guru suci. Di hari
18.30; lahir para guru suci tersebut, pengikut
Hare Krishna memberikan pelayanannya
4). Sarana sembahyangnya meliputi: api, untuk menunjukan rasa syukur dan
dupa, bunga, air, minyak, kapas, hio, apresiasi bagi Srila Prabhupada yang
dan wangi-wangian serta gambar telah menyebarkan pengetahuan
foto atau patung sapi, Hare Krisna tentang Krishna ke seluruh dunia.
dan para guru sucinya. Kesemuanya Para penyembah Krishna berkumpul
sarana itu diletakkan di altar; untuk mengenang Srila Prabhupada
dengan melakukan makan bersama di
5) Cara berpakaian dalam sembahyang
siang hari; 3). Rathayatra, yaitu acara
mengikuti pola dari India.
yang penuh kebahagiaan didasarkan
Pakaian seperti muslimah itu adalah pada tradisi turun temurun. Festival
pakaian kaum ibu pengikut Sakkhi, menarik kereta ini dirayakan di seluruh
pakaian tersebut hanya digunakan Indonesia; 4). Ekadasi, yaitu hari raya suci
ketika melakukan ibadah sembahyang yang dirayakan dengan cara berpuasa
dan membaca kitab Bhagavad Gita sebulan dua kali sesuai dengan kalender
dan Purana saja. Tidak dipakai dalam waisnawa.
kehidupan hari-hari.
Pengikut Hare Krisna yang ada di
Di dalam ajaran Sampradaya Asram Prahlada, pada umumnya mereka
Kesadaran Krishna Indonesia terdapat berasal dari etnis Bali. Mereka juga tetap
beberapa tradisi keagamaan maupun merayakan hari raya nyepi dan galungan

HARMONI September - Desember 2016


Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 127

serta melakukan puasa sebagaimana rumah masing-masing, sembahyang 2x


dilakukan oleh umat Hindu umum atau siang dan malam, kecuali pada setiap
tradisional. hari Minggu 3x pagi, siang dan malam,
ditambah pembacaan kitab suci Bhagvat
Ajaran Hindu Krisna ini tidak hanya Gita pada waktu siang dan malam. Hal
diikuti oleh Sakkhi yang ada di Lampung tersebut sangat efektif meskipun kadang-
saja, melainkan juga diikuti oleh Sakkhi kadang ada tantangan dari orang-orang
yang ada di Indonesia. terdekat, termasuk para orang tua yang
umumnya berlatar belakang Hindu
Umum atau Hindu tradisional.
D. Cara mempertahankan eksistensi
Sakkhi

Dalam mempertahankan dan E. Ajaran Sakkhi diakui oleh Umat


mengembangkan ajaran Sakkhi, para Hindu Tradisiona (PHDI)
anggota/pengikut tidak menonjolkan Ajaran Sakkhi ini oleh sebagian
perbedaan-perbedaan yang ada, besar umat Hindu tradisional (PHDI)
seperti sarana-sarana yang ada dalam diakuinya, karena kelompok mereka
persembahyangan tidak dibawa-bawa ke masih mengakui sebagai penganut agama
pura. Mereka masih mengakui sebagai Hindu dan mengakui kitab Weda sebagai
agama Hindu, sama-sama mengakui kitab suci agama Hindu, walaupun dalam
sapi sebagai hewan yang dianggap praktik ibadah dan konsep ketuhanannya
suci dan merupakan dewa. Selain itu berbeda.
mereka bersikap membaur dengan
masyarakat (tidak ekslusif) dan tidak
berbuat sesuatu yang dapat meresahkan
masyarakat sekitar. Bahkan mereka F. Konflik Internal dan Relasi dengan
berprinsip untuk tidak melakukan misi Pemerintah dan Masyarakat
penyebaran, sehingga jika ada yang Relasi sosial pengikut Sakkhi di
tertarik untuk bergabung semata-mata Asram Prahlada ini dengan aliran yang
dan bukan karena diajak, melainkan berbeda, umat agama lain, termasuk
karena kesadaran dan ketertarikan secara dengan pemerintah dan masyarakat,
pribadi. Sikap para penganut Hindu berlangsung baik dan harmonis. Sejauh
Krisna tidak melakukan penyebaran ini dengan aliran lain tidak ada masalah
kepada penganut lainnya terlihat ketika dan bisa hidup berdampingan dan saling
penulis melakukan observasi, kelompok menghormati (Wawancara dengan I
ini dalam sembahyang dilakukan secara Nyoman Sudiarsa, 5 Maret 2015).
tertutup khusus untuk para pengikutnya
saja. Munculnya Sakkhi ini tidak ada
keberatan dari pihak PHDI, karena Sakkhi
Pada era sebelum reformasi ini keberadaannya tidak membuat resah
politik tahun 1998, ajaran ini relatif sulit masyarkat sekitar dan juga terhadap
melakukan aktifitas pengembangan umat Hindu umumnya. Mereka tidak
dikarenakan situasi politik yang kurang menonjolkan perbedaan-perbedaan yang
kondusif. Di era reformasi, mereka mulai ada, terkecuali dalam komunitasnya saja.
menunjukkan eksistensinya melalui Hal yang sama dikemukakan pula oleh
aktifitas menyanyikan lagu Hare Krishna Ketua RT di lingkungan tempat domisili
dengan iring-iringan. Selain kegiatan- Asrama Prahlada. Menurutnya, selama ini
kegiatan di ruang publik, dalam rangka masyarakat di lingkungan tempat mereka
mempertahankan eksistensinya, mereka tinggal hampir tidak mempersoalkan
mempraktikan kesadaran Krishna di
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3
128 Suhanah

keberadaan Hindu Krisna. Hal ini Hindu dan sempat terjadi ketegangan
dikarenakan sudah bertahun-tahun antara kelompok spiritual dan Hindu
lamanya masyarakat di lingkungan Tradisional sebagaimana pernah terjadi
tersebut senantiasa menjalin hubungan di Bali (Wawancara dengan I. Nyoman,
baik dan saling menghormati, meskipun 12 Maret 2016). Namun demikian
berbeda latar belakang pemahaman pandangan semacam ini terbantahkan
maupun keyakinan, baik etnis maupun oleh pandangan Sekretaris PHDI Provinsi
agama. Pasca peristiwa Balinuraga Lampung yang menyatakan bahwa dalam
sekalipun, hampir tidak ada efek negatif agama Hindu tidak dikenal istilah sesat
yang muncul dan mempengaruhi menyesatkan, kafir mengkafirkan, haram
hubungan yang sudah terjalin dengan mengharamkan ataupun menyimpang
baik. Selain itu, anggota Asram Prahlada (Wawancara dengan, I Ketut Pasek 5
ini pun aktif dalam kegiatan-kegiatan Maret 2016).
yang diinisiasi dan dilakukan oleh warga
di lingkungan Asrama Prahlada, seperti: Berkaitan dengan relasi Sakkhi
kerja bakti membersihkan selokan dengan pemerintah dan masyarakat, Ketua
maupun ronda malam. PHDI Provinsi Lampung menyarankan
mereka membaur, tidak ekslusif
Terkait hubungan dengan Hindu dan ritual yang sudah ada di tempat
Umum atau Hindu Tradisional yang persembahyangan mereka tidka dibawa
dominan dianut oleh Masyarakat ke Pura. Untuk menjaga kerukunan, Ketua
Indonesia termasuk umat Hindu yang PHDI Provinsi Lampung menegaskan
berada di Lampung, inisiatif kebersamaan kepada umat Hindu di Lampung agar
ini memang telah didorong pula oleh saling menghormati dan menghargai.
pemerintah, dalam hal ini adalah Menurutnya, penganut Sakkhi boleh
Pembimas Hindu di Kantor Wilayah menggagungkan Sri Krishna, sebab dalam
Provinsi Lampung. Salah satu bentuk dasar agama Hindu terdapat tiga hal yang
upaya pemerintah pada tingkat pusat harus difahami, yaitu: 1) Agamanya sama-
yakni di Ditjen Bimas Hindu Kementerian sama Hindu; 2) Mengakui kitab yang
Agama RI dan Parisada Hindu Dharma sama yaitu Veda; 3) Etikanya juga sama.
Indonesia bersama para pimpinan Yang memberdakan hanya ritualnya saja
kelompok Hindu spiritual pernah (FGD, 12 Maret 2016).
menginisiasi terjadinya Kesepakatan
Bersama pada tanggal 5 November
2001 yang berisi 4 poin kesepakatan G.
Dampak Terhadap Kehidupan
yang pada intinya adalah sepakat untuk Keagamaan
saling menghormati tata cara kegiatan
kerohanian dan keagamaan masing- Keberadaan Sakkhi di Provinsi
masing Sampradaya. Dasar kesepakatan Lampung dapat dikatakan tidak
tersebut berbasis pada sloka Bhagavad berdampak negatif terhadap lingkungan
Gita yang berbunyi “Bagaimanapun setempat karena kelompok-kelompok
jalan manusia mengikuti-Ku, Aku terima, spiritual tersebut tidak bersikap
wahai Arjuna, manusia mengikuti pada ekslusif, mereka bisa hidup membaur
segala jalan” (Bhagavad Gita, IV: 11). dengan masyarakat. Hingga penelitian
ini dilakukan kerukunan umat Hindu
Kesepakatan tersebut telah menjadi masih terjaga (I Nyoman, FGD, 12 Maret
jawaban atas realitas yang tidak dapat 2016). Dikemukakan pula oleh Ketua RT
dipungkiri bahwa keberadaan kelompok setempat bahwa selama ini masyarakat
Hindu spiritual ini pernah menjadi hampir tidak mempersoalkan keberadaan
kontroversi di kalangan penganut mereka meskipun para anggota Sakkhi

HARMONI September - Desember 2016


Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 129

sembahyang dan pembacaan kitab-kitab 3) Sebagian besar umat Hindu umum


suci setiap hari, pagi, siang, dan malam. mengakui ajaran Sakkhi, karena
kelompok ini masih mengakui
sebagai penganut agama Hindu dan
Kesimpulan mengakui kitab Weda sebagai kitab
sucinya;
Dari uraian di atas dapat dibuat
kesimpulan sebagai berikut: 4) PHDI mengayomi keberadaan
Sakkhi spanjang mereka bisa hidup
1) Ajaran Pokok SAKKHI dilihat dari berdampingan, tidak bersikap
segi teologi menganggap Krisna ekslusif, meskipun masalah teologi
sebagai Tuhan tertinggi, bahkan dan ritualnya berbeda;
lebih tinggi dari Tri Murti. Sumber
pokok ajarannya diambil dari kitab 5) Keberadaan Sakkhi di masyarakat
suci Bhagavad Gita dan Kitab Purana. tidak membawa dampak negatif,
Prinsip moralitas Sakkhi yang harus karena membaur dengan umat
dijalankan pengikutnya adalah tidak beragama lainnya (tidak bersikap
memakan daging, ikan dan telur, ekslusif), dan tidak menonjolkan
tidak mabuk-mabukan, tidak berjudi, perbedaan. Bahkan, Kelompok
dan tidak berzina. Di samping Hindu Krisna ini berada di bawah
itu, harus melakukan dharma naungan dan terdaftar di PHDI.
(kebenaran), satya (kejujuran), prema
6) Di akhir tulisan ini, penulis
(kasih sayang), shanti (damai),
mengucapkan terima kasih kepada
ahimsa (tidak menyakiti). Adapun
Kepala Badan Litbang dan Diklat
ciri khas dalam kesehariannya, antara
Kementerian Agama RI dan Kepala
lain: memakai kalung katimala, tilaka
Puslitbang Kehidupan Keagamaan
yang dipakai di bagian wajah , serta
yang telah memberikan kesempatan
pakaian sembahyang doti untuk laki-
kepada penulis untuk melakukan
laki dan baju sari untuk perempuan.
penelitian tentang isu yang diangkat
2) Ajaran yang membedakan antara dalam tulisan ini, juga beberapa
Sakkhi dengan Hindu umumnya, pihak yang terlibat dalam penggalian
di antaranya: a) Tempat ibadah data dan informasi di dalamnya.
kelompok Sakkhi disebut tempat Tidak ketinggalan, terima kasih
persembahyangan, sedangkan pura juga penulis tujukan kepada Mitra
untuk umat Hindu umum; b) Konsep Bestari Jurnal Harmoni yang telah
Ketuhanan, ritual, guru suci dan memberikan catatan dan saran untuk
pohon yang dianggap suci; perbaikan tulisan ini.

Daftar Pustaka

Asram Prahlada dan Kunti Dewi, Buku Penuntun Sembahyang, Bandar Lampung, Tanpa
tahun.
Airavata Dasa, Bhakti Yoga dan Islam, Denpasar Bali, Tanpa Tahun.
Harmoni Jurnal, Keragaman Teologis dan Kualitas Kehidupan Keagamaan, Puslitbang
Kehidupan Keagamaan, 2015, Jakarta.

Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3


130 Suhanah

I Made Titib, Purana Sumber Ajaran Hindu Konprehensip, Pustaka Mitra Jaya, 2003.
Kompilasi Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Kerukunan Umat Beragama,
2012.
Nengah Maharta, M.Si dan Ni Wayan Seruni, AP,BBa, S.Ag. M.Si, Tanya jawab Agama
Hindu, Prima Bandar Lampung, 2012.
Nengah Maharta, M. Si, dan Ni Wayan Seruni, Ap,.BBA., S. Ag., M.Si, Materi tentang
Navavidya Bhakti dan pemujaan, Sumber dan Manfaat Agni dan lain-lain, Bandar
Lampung, 2014.
Suryalocana, Pendidikan VarnAsrama, Bhakti Raghava Swami, 2008.
Sri Srimad A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada, Bhagavad Gita Menurut Aslinya, 2006.
Homans, “The Human Group”, dalam Robert Lawang, “Teori Sosiologi Modern dan
Teori Sosiologi Klasik”, 1990.
Merton, Robert K, Ssoial Theory and Social Structure”, 1968.
https://dharmasastra3.wordpress.com/page/4/?tag=hindu, diakses 10 Maret 2016.
http://www.solopos.com, diakses 10 Maret 2016.
http://lampung.tribunnews.com/2015/11/26/fkbu-lampung-gelar-doa-bersama-lintas-agama,
diakses 10 Maret 2016.
http://www.jejamo.com/32-kontestan-ramaikan-festival-ogoh-ogoh-lampung-tengah.html,
diakses 10 Maret 2016.
http://www.wisatabaliaga.com/blog/makna-ogoh-ogoh-dalam-perayaan-hari-raya-nyepi/,
diakses 10 Maret 2016.
http://www.iskconid.org/iskcon-in-indonesia, diakses 10 Maret 2016.
http://www.iskconid.org/iskcon-in-indonesia, diakses 10 Maret 2016.
http://beritabali.com, diakses 10 Maret 2016.

HARMONI September - Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai