Kelompok Spiritual Sakkhi dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keagamaan di Indonesia (Studi Hindu Khrisna ... 117
Abstract Abstrak
This research is about “Sakkhi Spiritual Group and Penelitian ini tentang “Kelompok Spiritual Sakkhi
Its Impact on Religious Life in Indonesia” (Study of dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Keagamaan
the Hindu Krishna in Asram Prahlada Earth Manti Di Indonesia” (Studi tentang Hindu Krisna di Asram
Lampung)” The problems in this research are as Prahlada Bumi Manti Lampung). Permasalahan
follows: 1) What is the basic teachings of Sakkhi?2) dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ajaran pokok
What is the doctrine that distinguishes between Sakkhi? 2) Apakah ajaran yang membedakan Sakkhi
Sakkhi and Hinduism or Hindu Traditional dengan ajaran Hindu Tradisional atau Hindu umum
(e.g., PHDI, Indonesia’s Association of Darma (PHDI)? 3) Apakah ajaran tersebut diakui oleh umat
Hinduism)?3) Is the doctrine recognized by Hindu umumnya (PHDI)? 4) Bagaimana penilaian
Hindus generally (PHDI)?4) What are the views of PHDI terhadap Sakkhi? 5) Apakah keberadaan
PHDI on Sakkhi?5) Does the existence of Sakkhi Sakkhi menimbulkan konflik dengan PHDI?
conflict with PHDI? The purposes of this study Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab
are to address the aforementioned problems. This permasalahan tersebut di atas. Penelitian ini
study uses a qualitative approach with study case menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk
method. The results of the study conclude that: studi kasus. Pengumpulkan data dilakukan melalui
1) The Principal Teachings of Sakkhi regard Lord wawancara, observasi dan melalui dokumen buku-
Krishna as the supreme God and even higher than buku yang terkait. Dari hasil penelitian disimpulkan
that of the Tri Murti. The ultimate source of Sakkhi bahwa: 1) Ajaran Pokok Sakkhi adalah Tuhan Krishna
teaching is the holy book of Bhagavad Gita and dianggap sebagai Tuhan tertinggi dan bahkan lebih
the book of Purana. Sakkhi principles of morality tinggi dari Tri Murti. Sumber pokok ajarannya adalah
that must be executed by followers are as follows kitab suci Bhagavad Gita dan Kitab Purana. Prinsip
a) Do not eat meat, fish and eggs. b) Do not moralitas Sakkhi yang harus dijalankan pengikutnya
get drunk. c) Do not gamble d) Do not commit yaitu a) Tidak memakan daging, ikan dan telur. b)
adultery. 2) The matter that distinguishes between Tidak mabuk-mabukan. c) Tidak berjudi d) Tidak
Sakkhi with Hinduism in general are; a) a place berzina. 2) Ajaran yang membedakan antara Sakkhi
of worship for Sakkhi is called Persembahyangan, dengan Hindu umumnya adalah a) tempat ibadah
while the common Hinduism places of worship Sakkhi disebut persembahyangan, sedangkan
are called Pure. b) Sakkhi, God is called Lord tempat ibadah Hindu umum disebut Pure. b) Sakkhi,
Krishna, while the common Hinduism God Tuhannya adalah Tuhan Krisna, sedangkan Hindu
is called Brahman. 3) Doctrines of Sakkhi are Umum Tuhannya adalah Brahman. 3) Ajaran Sakkhi
admitted by common Hindus because they are sebagian besar umat Hindu umum mengakuinya
still recognized as Hindus and admit that the karena mereka masih mengakui sebagai penganut
Vedas are the scriptures of Hinduism. 4) PHDI agama Hindu dan mengakui kitab Veda sebagai
protect the existence of Sakkhi as long as they can kitab suci agama Hindu. 4) Sakkhi, selama masih
live together and not be exclusive. They do not bisa hidup berdampingan dan tidak bersikap ekslusif,
disput the different concept of God and religious PHDI mengayomi keberadaannya. Kalau masalah
rituals. The important thing is that Sakkhi could konsep ketuhanan dan ritual keagamaannya
assimilate in the celebration of Hinduism. 5) The berbeda silahkan saja, yang penting dalam perayaan
existence of Sakkhi is not conflicted with PHDI kuningan mereka melebur seperti Hindu Umum.
because Sakkhi is part of the Hinduism and under 5) Keberadaan Sakkhi tidak menimbulkan konflik
the auspices of PHDI. They do not accentuate the dengan PHDI karena Sakkhi merupakan bagian dari
differences that exist. Thus it is unlikely to spark agama Hindu dan dibawah naungan PHDI, mereka
any dispute. tidak menonjolkan perbedaan-perbedaan yang ada,
sehingga hampir tidak ada percikan-percikan api
Keywords: Spiritual Group, Sakkhi, Impact, yang menyulut.
Religious Life in Lampung.
Kata kunci: Kelompok Spritual, Sakkhi, Dampak,
Kehidupan Keagamaan di Lampung.
di Jl. Bumi Manti No. 96 Kampung Baru, memiliki pola interaksi yang terorganisasi
Kodya Bandar Lampung. dan terjadi secara berulang-ulang atau
setiap kumpulan orang yang memiliki
Dipilihnya Sakkhi di tempat kesadaran bersama akan keanggotaan
tersebut dengan alasan karena mayoritas dan saling berinteraksi (Paul B Horton &
pengikutnya orang-orang Bali yang belajar Chester L. Hunt, 1993: 214-215).
di UNILA. Padahal, orang Bali biasanya
mengikuti ajaran Hindu Tradisional. Menurut Homans (1950), kelompok
Mereka ini justru lebih memilih ajaran adalah sejumlah individu berkomunikasi
Hindu yang berasal dari India. Selain satu dengan yang lain dalam
itu, dipilihnya daerah Lampung karena jangka waktu tertentu yang jumlahnya
Lampung merupakan daerah yang tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang
banyak diminati orang-orang Bali sebagai dapat berkomunikasi dengan semua
daerah Transmigran orang-orang Bali anggota secara langsung (Homans,
yang cukup besar. 1950: 10-23) dalam Robert Lawang, M.
Z. (1990). Sedangkan menurut Merton,
Dari deskripsi di atas, dapat disusun kelompok merupakan sekumpulan orang
permasalahan penelitian sebagai berikut: yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
1). Apakah ajaran pokok Sakkhi? 2). yang telah mapan, sedangkan kolektiva
Apakah ajaran yang membedakan Sakkhi merupakan orang yang mempunyai rasa
dengan Hindu tradisional (PHDI)? 3). solidaritas karena berbagai nilai bersama
Apakah ajaran tersebut diakui oleh Umat dan yang telah memiliki rasa kewajiban
Hindu tradisional (PHDI)? 4). Bagaimana moral untuk menjalankan harapan peran
penilaian PHDI terhadap Sakkhi? 5). (Merton, 1968).
Apakah keberadaan Sakkhi menimbulkan
konflik dengan PHDI? Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa “kelompok” adalah
Adapun tujuan penelitian ini sekumpulan orang yang mempunyai
adalah untuk mengetahui beberapa hal tujuan bersama yang berinteraksi
berikut: 1). Ajaran pokok Sakkhi; 2). satu sama lain untuk mencapai tujuan
Ajaran yang membedakan antara Sakkhi bersama, mengenal satu sama lainnya,
dengan Hindu Umumnya (PHDI); 3). dan memandang mereka sebagai bagian
Ajaran tersebut diakui atau tidak oleh dari kelompok tersebut. Kelompok ini
Umat Hindu (PHDI); 4). Penilaian PHDI misalnya adalah keluarga, kelompok
terhadap Sakkhi; 5). Keberadaannya diskusi, kelompok pemecahan masalah,
menimbulkan konflik dengan PHDI atau atau suatu komite yang tengah berapat
tidak. untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi-kelompok,
juga melibatkan komunikasi antar
Penjelasan Konsep pribadi. Karena itu kebanyakan teori
komunikasi antar pribadi berlaku juga
Dalam penelitian ini, ada beberapa
bagi komunikasi kelompok.
konsep yang perlu dijelaskan, yaitu:
Pertama, Kelompok. Dalam buku-buku Dalam penelitian ini yang dimaksud
sosiologi terdapat beberapa pengertian dengan kelompok adalah kelompok
menyangkut kelompok, salah satu di spiritual dan kelompok tradisional yang
antaranya, adalah setiap kumpulan terdapat dalam Agama Hindu. Kelompok
manusia secara fisik (misalnya, spiritual adalah sekumpulan orang atau
sekelompok orang yang sedang menunggu umat Hindu yang mempelajari agama
atau sejumlah orang yang mempunyai Hindu untuk mencari kesadaran akan
ciri-ciri tertentu atau sejumlah orang yang Tuhan dan mencari anugerah dari para
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3
120 Suhanah
mendalam, yaitu Asrama Prahlada Bumi belum terdaftar di Ditjen Bimas Hindu
Manti. dan Kesbangpol setempat, dan baru
sebatas akta notaris pendirian yayasan.
Asram Prahlada didirikan pada Namun demikian, sebagai kelompok
tanggal 7 Desember 1998 oleh 3 (tiga) yang termasuk ke dalam agama Hindu,
serangkai, yakni HM Bhakti Raghava maka Yayasan Prahlada ini bernaung
Swami, HG Gaura Mandala Bumhi, dan di dalam organisasi Parisada Hindu
Angalata Devi Dasi. Asram ini berada Dharma Indonesia. Pengurus PHDI
di bawah payung Yayasan Prahlada. mengakui Hindu Krisna sebagai umat
Asram ini dibangun sehubungan Hindu, karena mereka masih mengakui
dengan meningkatnya jumlah anggota juga kitab Weda sebagai kitab suci agama
yang tergabung ke dalam Sampradaya Hindu walaupun Hindu Krisna kitab
Kesadaran Krishna Indonesia (Sakkhi) suci yang dipedomaninya adalah Kitab
di bawah naungan Yayasan Prahlada. Bhagavad Gita dan Kitab Purana, dan
Asram ini terdiri atas dua buah bangunan sebagai Tuhan tertingginya adalah Krisna.
tempat tinggal untuk anggota laki-laki
dan perempuan, satu bangunan dapur
umum untuk kegiatan masak-memasak
Pokok Ajaran Sampradaya Kesadaran
dan makan bersama. Adapun pembiayaan
Krishna Indonesia (Sakkhi)
pembangunan Asram termasuk
pengadaan tanahnya sepenuhnya 1. Teologi
menjadi tanggung jawab ketiga pendiri
Yayasan Prahlada. Sedangkan untuk Para pengikut ajaran Sakkhi
biaya sehari-hari dan perawatan Asram memiliki salah satu tujuan hidup yaitu
menjadi tanggung jawab dari para mengembalikan keyakinan semua
anggota yang mendiami Asram tersebut. orang kepada Tuhan dan Tuhan yang
Sebelum dibangun Asram ini, para diyakininya adalah Tuhan Krisna sebagai
anggota awalnya melakukan pertemuan entitas tertinggi, bahkan lebih tinggi
di kampus Unila kemudian pindah ke dari Tri Murti. Dengan demikian, posisi
tempat lain yang lokasinya berada di Tuhan Krishna dalam konsep teologis
Kampung Baru, sama seperti letak Asram ajaran Sakkhi sangat supreme melampaui
Prahlada (Wawancara dengan Kadek posisi Sang Hyang Widi Wase yang oleh
Dela Hari Sudewo, 6 Maret 2016). pemeluk Hindu umum atau Hindu
tradisional di Indonesia sebagai entitas
Saat penelitian berlangsung, Asram tertinggi. Adapun kedudukan Tri Murti,
Prahlada yang berlokasi di Jl. Bumi Manti yakni Syiwa, Brahma dan Whisnu, adalah
No. 96 Kampung Baru, Kota Bandar dewa-dewa yang diperintahkan Tuhan
Lampung didiami oleh 20 orang anggota Krishna untuk mengatur alam semesta
yang berstatus mahasiswa. Mereka tidak sesuai dengan tugas dan kedudukannya
hanya menjadikan Asram sebagai tempat masing-masing.
tinggal layaknya tempat kost mahasiswa
pada umumnya. Namun, mereka Terhadap keyakinan yang
melakukan aktifitas-aktifitas pengkajian demikian, PHDI membebaskan Sakkhi
kitab Bhagavad Gita dan kitab-kitab meyakini Tuhan tertingginya yaitu Tuhan
lainnya secara rutin, termasuk melakukan Khrisna, karena Tuhan sebenarnya satu
ibadah bersama (Wawancara dengan I namanya banyak dan bisa berbeda-beda
Wayan Ardik, 6 Maret 2016). nama. Pendapat ini diperkuat dengan
tulisan I Ketut Donder yang menyatakan
Dalam hal administrasi dan hanya satu Tuhan dengan banyak nama
registrasi kelembagaan, hingga saat ini (Harmoni , 2015: 25).
keberadaan organisasi Yayasan Prahlada
Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 15 No. 3
124 Suhanah
keberadaan Hindu Krisna. Hal ini Hindu dan sempat terjadi ketegangan
dikarenakan sudah bertahun-tahun antara kelompok spiritual dan Hindu
lamanya masyarakat di lingkungan Tradisional sebagaimana pernah terjadi
tersebut senantiasa menjalin hubungan di Bali (Wawancara dengan I. Nyoman,
baik dan saling menghormati, meskipun 12 Maret 2016). Namun demikian
berbeda latar belakang pemahaman pandangan semacam ini terbantahkan
maupun keyakinan, baik etnis maupun oleh pandangan Sekretaris PHDI Provinsi
agama. Pasca peristiwa Balinuraga Lampung yang menyatakan bahwa dalam
sekalipun, hampir tidak ada efek negatif agama Hindu tidak dikenal istilah sesat
yang muncul dan mempengaruhi menyesatkan, kafir mengkafirkan, haram
hubungan yang sudah terjalin dengan mengharamkan ataupun menyimpang
baik. Selain itu, anggota Asram Prahlada (Wawancara dengan, I Ketut Pasek 5
ini pun aktif dalam kegiatan-kegiatan Maret 2016).
yang diinisiasi dan dilakukan oleh warga
di lingkungan Asrama Prahlada, seperti: Berkaitan dengan relasi Sakkhi
kerja bakti membersihkan selokan dengan pemerintah dan masyarakat, Ketua
maupun ronda malam. PHDI Provinsi Lampung menyarankan
mereka membaur, tidak ekslusif
Terkait hubungan dengan Hindu dan ritual yang sudah ada di tempat
Umum atau Hindu Tradisional yang persembahyangan mereka tidka dibawa
dominan dianut oleh Masyarakat ke Pura. Untuk menjaga kerukunan, Ketua
Indonesia termasuk umat Hindu yang PHDI Provinsi Lampung menegaskan
berada di Lampung, inisiatif kebersamaan kepada umat Hindu di Lampung agar
ini memang telah didorong pula oleh saling menghormati dan menghargai.
pemerintah, dalam hal ini adalah Menurutnya, penganut Sakkhi boleh
Pembimas Hindu di Kantor Wilayah menggagungkan Sri Krishna, sebab dalam
Provinsi Lampung. Salah satu bentuk dasar agama Hindu terdapat tiga hal yang
upaya pemerintah pada tingkat pusat harus difahami, yaitu: 1) Agamanya sama-
yakni di Ditjen Bimas Hindu Kementerian sama Hindu; 2) Mengakui kitab yang
Agama RI dan Parisada Hindu Dharma sama yaitu Veda; 3) Etikanya juga sama.
Indonesia bersama para pimpinan Yang memberdakan hanya ritualnya saja
kelompok Hindu spiritual pernah (FGD, 12 Maret 2016).
menginisiasi terjadinya Kesepakatan
Bersama pada tanggal 5 November
2001 yang berisi 4 poin kesepakatan G.
Dampak Terhadap Kehidupan
yang pada intinya adalah sepakat untuk Keagamaan
saling menghormati tata cara kegiatan
kerohanian dan keagamaan masing- Keberadaan Sakkhi di Provinsi
masing Sampradaya. Dasar kesepakatan Lampung dapat dikatakan tidak
tersebut berbasis pada sloka Bhagavad berdampak negatif terhadap lingkungan
Gita yang berbunyi “Bagaimanapun setempat karena kelompok-kelompok
jalan manusia mengikuti-Ku, Aku terima, spiritual tersebut tidak bersikap
wahai Arjuna, manusia mengikuti pada ekslusif, mereka bisa hidup membaur
segala jalan” (Bhagavad Gita, IV: 11). dengan masyarakat. Hingga penelitian
ini dilakukan kerukunan umat Hindu
Kesepakatan tersebut telah menjadi masih terjaga (I Nyoman, FGD, 12 Maret
jawaban atas realitas yang tidak dapat 2016). Dikemukakan pula oleh Ketua RT
dipungkiri bahwa keberadaan kelompok setempat bahwa selama ini masyarakat
Hindu spiritual ini pernah menjadi hampir tidak mempersoalkan keberadaan
kontroversi di kalangan penganut mereka meskipun para anggota Sakkhi
Daftar Pustaka
Asram Prahlada dan Kunti Dewi, Buku Penuntun Sembahyang, Bandar Lampung, Tanpa
tahun.
Airavata Dasa, Bhakti Yoga dan Islam, Denpasar Bali, Tanpa Tahun.
Harmoni Jurnal, Keragaman Teologis dan Kualitas Kehidupan Keagamaan, Puslitbang
Kehidupan Keagamaan, 2015, Jakarta.
I Made Titib, Purana Sumber Ajaran Hindu Konprehensip, Pustaka Mitra Jaya, 2003.
Kompilasi Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Kerukunan Umat Beragama,
2012.
Nengah Maharta, M.Si dan Ni Wayan Seruni, AP,BBa, S.Ag. M.Si, Tanya jawab Agama
Hindu, Prima Bandar Lampung, 2012.
Nengah Maharta, M. Si, dan Ni Wayan Seruni, Ap,.BBA., S. Ag., M.Si, Materi tentang
Navavidya Bhakti dan pemujaan, Sumber dan Manfaat Agni dan lain-lain, Bandar
Lampung, 2014.
Suryalocana, Pendidikan VarnAsrama, Bhakti Raghava Swami, 2008.
Sri Srimad A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada, Bhagavad Gita Menurut Aslinya, 2006.
Homans, “The Human Group”, dalam Robert Lawang, “Teori Sosiologi Modern dan
Teori Sosiologi Klasik”, 1990.
Merton, Robert K, Ssoial Theory and Social Structure”, 1968.
https://dharmasastra3.wordpress.com/page/4/?tag=hindu, diakses 10 Maret 2016.
http://www.solopos.com, diakses 10 Maret 2016.
http://lampung.tribunnews.com/2015/11/26/fkbu-lampung-gelar-doa-bersama-lintas-agama,
diakses 10 Maret 2016.
http://www.jejamo.com/32-kontestan-ramaikan-festival-ogoh-ogoh-lampung-tengah.html,
diakses 10 Maret 2016.
http://www.wisatabaliaga.com/blog/makna-ogoh-ogoh-dalam-perayaan-hari-raya-nyepi/,
diakses 10 Maret 2016.
http://www.iskconid.org/iskcon-in-indonesia, diakses 10 Maret 2016.
http://www.iskconid.org/iskcon-in-indonesia, diakses 10 Maret 2016.
http://beritabali.com, diakses 10 Maret 2016.