Bab 1. Pendahuluan
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah
industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat
dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.Pencemar sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan
asam/basa. Sumber-sumber air semakin dicemari oleh limbah industri yang tidak diolah atau
tercemar karena penggunaannya melebihi kapasitasnya untuk dapat diperbaharui
(Herlambang, 2006).
Sumber polusi air sungai antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit
penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan
kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen
(endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Terjadinya pembusukan
yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar
dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic
yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan akan
menimbulkan banjir (Adack, 2013).
Bab 2. Contoh Kasus
Semakin besar jumlah penduduk maka kegiatan manusia akan semakin padat
termasuk kegiatan rumah tangga pertanian maupun industri yang menimbulkan limbah dan
akan mengakibatkan terjadinya pencemaran air sungai yang ditimbulkan oleh warga, seperti
pembuangan limbah rumah tangga, limbah pertanian dan membuang sampah langsung ke
sungai. Studi kasus yang kami angkat yaitu dampak pencemaran air terhadap kesehatan
lingkungan dalam perspektif hukum lingkungan (studi kasus sungai code di Kelurahan
Wirogunan Kecamatan Mergangsan Dan Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan).
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa berdasarkan data dari sampel air sumur warga seta
hasil uji laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) DIY
menunjukkan bahwa kualitas contoh air sumur warga yang diambil di Kelurahan Wirogunan
RT.05 RW. 4 kecamatan Mergasan Yogyakarta secara fisik kimia juga tidak memenuhi syarat
air bersih, karena parameter nitrat melebihi batas syarat parameter-parameter syarat air
bersih. Sungai Code merupakan salah satu sungai yang diajdikan sampel. Kondisi sungai
code dalam lokasi memang snagat memperhatikan. Hal ini disebabkan secara fisik dapat
dilihat bahwa air sungai tersebut berwarna keruh, berasa dan berbau. Banyak sekali sampah
yang teronggok dan ikut terbawa aliran sungai. Sampah tersebut berasak dari perilaku warga
yang membuang sampah sembarangan disungai serta limbah cair rumah tangga. Berikut
merupakan gambar akibat pencemaran lingkungan.