Anda di halaman 1dari 14
JSBN D99_£D9_2094. 90.9 c| PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL Biren E wea B tra teAn Wy Dilaksanakan oleh: @@ 5 Program Studi Teknik Sipil UNIVERSITAS MULAWARMAN ~ Diterbitkan oleh: Disponsori oleh: /, mutawarman ~\ University press ADIPRAYA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTARISI ... BAGIANI: REKAYASA GEOTEKNIK Andi Marini Indriani, Agus Sugianto ANALISIS PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI DALAM MENGGUNAKAN DATA CPT DAN N-SPT .. Morris $.8.S. Tomanduk, Tendly S. Maki ANALISIS PENYEBAB TANAH LONGSOR DI JALAN RAYA TOMOHON - MANADO KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA x Maraden Panjaitan ANALISA DINDING PENAHAN TANAH PADA BANGUNAN DINDING PENAHAN TANAH DI BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I KOTA BALIKPAPAN, 15 BAGIAN II: REKAYASA SUMBER DAYA AIR Sulardi IMPLEMENTASI PONDASI AKAR BAKAU PADA PERBAIKAN BANGUNAN DERMAGA, FACE FENDERDAN BREASTING DHOLPINPT PERTAMINA RU V BALIKPAPAN ..... ist 38 Achmad Rusdiansyah, Anwari KAJIAN PERGERAKKAN ARUS (MODEL HIDRODINAMIKA) MUARA SUNGAI BARITO..... 45 Melly Lukman, Iwan Lie, Happy Mulya BEBERAPA MODEL PENDEKATAN UJI AKUIFER UNTUK MENDUGA POTENST DARI KARAKTERISTIK AKUIFER DI WILAYAH KABUPATEN JENEPONTO, BANTAENG, BULUKUMBA, WAJO DAN BONE (21 LOKASI) Shalaho Dina Devy, Harjuini Hasan, Windhu Nugroho HIDROGEOLOG! DAN PEMODELAN AIR TANAH WILAYAH SAMARINDA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ‘Tamrin Rahman, Mega Mawarni, Mardewi Jamal STUDI PENGOPTIMALAN LUAS KOLOM RETENSI BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TANGKI PENDORONG DI SIMPANG EMPAT LEMBUSWANA SAMARINDA ......._74 SSN Banjarsanti, Garini Widosari, Kukuh Prihatin PENGENDALIAN BANJIR BERDASARKAN SKALA PRIORITAS PENANGANAN DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDAKALIMANTAN TIMUI Haeruddin C. Maddi, Saleh Pallu, Arsyad Thaha, Rita Lopa PENGARUH POROSITAS SEDIMEN TERHADAP PENURUNAN ENERGI ALIRAN DEBRIS PADA SABO DAM TIPE TERBUKA.. 53 = 61 83 95 BAGIAN IIT: REKAYASA STRUKTUR Basyaruddin, Irma Rezkianti Ibnu PERBANDINGAN KAPASITAS PENAMPANG KOLOM NON-PRATEGANG DENGAN KOLOM PRATEGANG DARI POLA JIVTERACTION CURVE P-M 103 -Wv~ Joko Suryono PENGARUH BALOK LAMINA TERHADAP KEKAKUAN MOEDAN KEKAKUAN LENTUR MOR PADA KAYU KAPUR (DRYOBALANOPS SPP, ) Agus Sugianto, Andi Marini Indriani PERILAKU PENGGUNAAN MODEL STRUKTUR PENUNJANG DAN PENGIKAT (STRUT -AND -TIE MODEL) PADA BALOK BETON MUTU NORMAL TINGGI 800 MM........ 127 Haeruddin C. Maddi, Erin Priandini PENGGUNAAN BETON PRECASTUNTUK MENGISI SWELLING PRESSURE PADA REHABILITAS SISTEM IRIGASI WADUK KEDUNG OMBO. Rael Rabang Matasik, M. W. Tjaronge, Rudy Djamaluddin, Rita Inmawaty KAPASITAS LENTUR U-DITCH PRACETAK DENGAN DINDING BERGELOMBANG. Rossy Timur Wahyuningsih, Ansar Suyuti, Herman Parung, Rita Immawaty SISTEM MONITORING DELAMINASI PERKUATAN FRP PADA BALOK BETON BETULANG 2 Fakhruddin, Rudy Djamaluddin, Rita imawaty, Junichiro Niwa PENGARUH GAYA PRATEGANG TERHADAP PERILAKU SAMBUNGAN LANTAI LAMA DAN LANTAI BARU 7 137 152 158 BAGIAN IV: REKAYASA TRANSPORTASI Achmad Zultan M. PEMANFAATAN PASIR PANTAI SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN AC-WC DENGAN PENAMBAHAN ADITIF WETFIX-BE ‘Muhammad Djaya Bakri STUDI KINERJA ASPAL PORUS MENGGUNAKAN MATERIAL DAUR ULANG ASPAL BETON DENGAN PEMANFAATAN PASIR PANTAI Muhammad Reza Permana, Listiono Torig Kennedy, Reza Dwi Ryan ANALISA TRANSPORTASI MASSAL DI KOTA BALIKPAPAN Hasmar Halim, Sakti Adji Adisasmita, Muhammad Isran Ramli, Sumarni Hamid Aly ANALISIS KARAKTERISTIK DAN BIAYA KECELAKAAN DI KOTA MAKASSAR, Lidiya Rizkhyanti ESTIMASI NILAI BIAYA PERJALANAN AKIBAT ADANYA FLY OVER SIMPANG AIR HITAM... ‘Triana Sharly Permaisuri Arifin, Ari Athfin, Ahmad Helmi Nasution ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SAAT KEADAAN BERHENTI DI SIMPANG ‘TIGA BERSINYAL AGUS SALIM - KUSUMA BANGSA KOTA SAMARINDA pee 214) 167 116 185 194 204 AGIAN V: REKAYASA MATERIAL BAHAN BANGUNAN DAN KONSTRUKSI ‘Muhammad Busyairi, Jommy Christiady, Waryati PEMANFAATAN SERBUK KAYU BENGKIRAI DENGAN KULIT LAI SEBAGAT BAHAN BAKU PEMBUATAN BRIKET ARANG Budi Santoso, Fachriza Noor Abdi, Dr. Hj. Mardewi Jamal PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUMEPADA CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR DITINJAU DARI KUAT TEKAN .. 2 228 232 Akhmad Gazali, Hudan Rahmani, Abdurrahman, Tezar Aulia Racmand KONTRIBUSI PENGGUNAAN ZAT ADDITIVE (SEMEN PORTLAND) TERHADAP TANAH LOKAL LEMPUNG ORGANIK GAMBUT UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDAST «0.0. Tumingan KEKUATAN TEKAN BETON MENGGUNAKAN BAHAN POND ASHDAN LATERIT SEBAGAIPENGGANTIPASIR .. roomie yAZaO 249 BAGIAN VI: REKAYASA LINGKUNGAN ,REKAYASA TATA RUANG AS WaLAZAH ‘Waryati, Indra Sanjaya, Dyah Wahyu Wijayanti PENGOLAHAN LZACHATEMENGGUNAKAN SISTEM HORIZONTAL FLOW BERTINGKAT DENGAN TANAMAN MELATI AIR UNTUK MENURUNKAN KADAR BOD DAN N TOTAL .......... he a seen - 255 Ritnawati, Muh. Saleh Pallu, Mary Selintung, Shitly Wunas KARAKTERISTIK RUANG TERBUKA HIJAU BANTARAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS PEMUKIMAN BANTARAN SUNGAI KARANG MUMUS KOTA SAMARINDA . 265 BAGIAN VII: MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Dewi Yustriani KAJIAN KOMPREHENSIF UNSAFE ACTION PEKERJAAN KONSTRUKSI DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI IMade Tapa Yasa, I Made Anom Santiana, I Made Sastra Wibawa, I Wayan Suasira KAJIAN PENYUSUTAN UKL DAN UPL PADA PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNGAN TITAB KABUPATEN BULELENG .. ‘Mursalim, Sakti Adji Adisasmita, Rusdi Usman Latief, Suharman Hamzah KAJIAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DENGAN PENGGUNAAN DANA INFAQ/ SEDEKAH DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN, JALAN MUSTAFA DG BUNGA - MUTTALIB DG NARANG, SULAWESI SELATAN) Habir PENERAPAN KONTRAK KONSTRUKSI DITINJAU TERHADAP ASPEK RESIKO 210 an 283 299 BAGIAN VIII : GEOMATIKA DAN SURVEYING Revia Oktaviani KAJIAN SLAKE DURABILITAS PADA BATUAN LEMAH DAN SHALE, DI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR 316 PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MULAWARMAN 2017 21 AGUSTUS 2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA, KONTRIBUSI PENGGUNAAN ZAT ADDITIVE (SEMEN PORLAND) TERHADAP. TANAH LOKAL LEMPUNG ORGANIK GAMBUT UNTUK MENINGKATKAN NILAL CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI Akhmad Gazali'*, Hudan Rahmani?, Abdurrahman** dan Tezar Aulia Rachman* '2°4 Program Studi Teknik Sipil, Fakultes Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin, ‘Adhyaksa No.2 Banjarmasin, Indonesia *akhmadgazaliS1@gmail.com abdurrahman6564@igmail.com Abstrak Hal yang diperhatikan dalam pembangunan jalan adalah tanah dasar dari lokasi jalan tersebut dibangun, di daerah kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan merupakan dacrah rawa bergambutdan rawa pasang surut, umumnya untuk membuat badan jalan digunakan urugan setempat yang merupakan tanah lempung organik ini, Karena tanah timbunan untuk badan jalan yang mempunyai nilai CBR tinggi didapat dari lokasi daerah lwar dengan jarak tempuh yang.jauh. Dalam pembanguman jalan perlu dilakukan penyelidikan terhadap daya dukung tanah sehingga dapat diketahui apakah ‘anah tersebut mampu menerima gaya-gaya yang bekerja di atasnya. Salah satu cara meningkatkan daya dukung tanah ‘adalah dengan menambahkan bahan alternatif berupa semen. Tanah yang diperiksa diambil dari sekitar lokast pembangunan ruas jalan kota Banjarmasin arah kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Semen yang digunakan sebagai bahan alternatif stabilisasl tanah dasar diperoleh dari pabrik semen di kota Tanjung Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan dengan persentase penambahan semen ssebesar 096, 59%, 10%, 15% dan 209% dari berat campuran dengan masa pemeraman I hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Pengujian tanah di laboratorium meliputi pengujian sifatfsiktanah asli dan sifat mekanik tanah asli dan ‘campuran. Analisis data hasil pengujian mengeunakan analisis Regresi Polinomial Pangkat Tiga. Berdasarkan pemeriksaan sifat fisik tanah asli, AASHTO mengklasifitasikan tanah dasar sebagai tanah lanau erlempung dalam kelompok 4-5 (10) dan USCS mengklasifikasikan tanah dasar sebagai tanah lanau berlempung dalam kelompok ML, analisis varian menyatakan baiwa penambahan semen memberikan pengaruh yang nyata (signifktan) terhadap nilai CBR untuk perbaikan daya dukung tanah dasar, sedangkan analisis regresi polinomial pangkat tiga menyarakan bahwa untuk tanah asli pada masa pemeraman 7 hari diperolch nilai CBRmas sebesar +4,0639% dan untuk tanah campuran dengan kadar optimum penambahan semen pada masa pemeraman! hari. 7 hari, 14 havi, 21 hari dan 28 hari adalah sebesar 7,9876%, 10,0431%, 13,1479%, 11,7018%, dan 11,1861% dengan nila (CBR yts masing-masing sebesar 7,9145%, 8,1381%, 10,0031%, 10,4013%, dan 11,6104% Kata Kunci : Stabilisasi Tanah, Semen Portland, CBR PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan transportasi di Kalimantan Selatan pada saat ini lebih ditekankan pada bidang pembangunan transportasi 50% dari berat total lolos saringan No.200, secara visual butirbutir tanah berbutirhalus tidak dapat dilihat oleh mata. cc. Tanah organik dapat dikenal dari warna, bau dan humus tumbuhan yangterkandung di dalamnya. 2. Sistem Klasifikasi AASHTO (American Association of State High Way andTransportation Officials). Sistem klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Hogentogler dan Terzaghiyang akhimya diambil oleh Bureau of Public Roads (Sukirman, 1999).Dikembangkan pada tahun 1929 sebagai Public Roads Administration ClassificationSystem. Sistem ini sudah mengalami beberapa perbaikan dan versi yang berlaku saatini adalah yang digjukan olen Committee on Classification of Materials for Subgradeand Granular Type Road of Highway Research Board pada tahun 1945 (Das, 1988).Sistem klasfikasi AASHTO didasarkan pada kriteria berikut ini (Das, 1988): ‘Ukuran butiran b, Plastisitas. Sifat Indeks Tanah Sifatsifat indeks tanah mencerminkan karakteristik tanah yang ditinjau, maka sifat-sifat ini menuntun dalam ‘menentukan tanah-tanah serupa di tempat yang Iain.Perbedaan sifat mekanik dua macam tanah yang berbeda lebih penting dan lebih besar, karena itu pencarian metode pembedaan tanah yang tergolong dalam suatu kategori tertentu ‘merupakan salah satu tujuan utama dari berbagai usaha untuk mengurangi risiko dalam masalah tanh. Sifat-sifat indeks dan pengujian yang diperiukan untuk menentukan sifat indeks disebut Uji Klasifikas partikel di dalam massa tanah tersebut, Karena itu sifat indeks perl dibagi menjadi dua kelas; 1. Sifat Butiran Tanah (soil grain properties) Sifat yang utama dari butiran tanah adalah bentuk ukuran butiran tanah adalah sangat beragam dengan variasi yang ccukup besar. Ukuran butiran ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui seperangkatsaringan yang, disusun dengan lubang yang paling besar berada paling atas dan makin ke bawah makin kel, 2. Agregat Tanah (soil aggregate properties) ‘Akibat susunan 22 PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL UNIVERSITA MULAWARMAN 2017 21 AGUSTUS 2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA Istilah agregat secara keseluruhan berhubungan ke tanah itu sendiri bukan ke bagian-bagian penyusunnya, Secara kkualitatif, agregat tanah mungkin memiliki tekstur struktur dan konsistensi yang berbeda. Istilah konsistensi berhubungan dengan derajat adhesi antara partikel tanah dan tahanan yang muncul guna melawan gaya yang ceenderung merubah atau meruntuhkan agregat tanah, Dari segi kuantitas agregat-agregat tanah mungkin memiliki porisitas, Kerapatan relat, kadar air dangas, seria konsistensi yang berbeda. Informasi kualitatif diperoleh di Japangan melalui pengamatan langsung (Visual), tanpa informasi deskripsi tanah belum lengkap. Stabilisasi Tanah (soil stabilization) dan Pemadatan Tanah(Soil Compaction) Stabilisasi Tanah (soil stabilization) Apabila perkerasan akan dibangun di atas tanah yang mengalami pemuaian dan penyusutan yang berbedabed, perubahan kandungan kelembaban ataupun bergerak melendut apabila dibebani roda yang bergerak, maka biasanya {ana tersebut perlu distablisasi untuk mengurangi perubahan volume dan menguatkan sampai pada taraf dimana tanah ‘ersebut dapat memikul beban yang berada atau dilewatkan di atasnya. Secara umum ada 2 (dua) macam penstabilan atau modifikasi tanah yang seringdigunakan yaitu: 1. Modifikasi mekanik (mechanical modification) 2. Modifikasi kimia (chemical modification) Pemadatan Tanah (soil compaction) Pemadatan merupakan suatu usaha untuk mempertinggi kerapatan tanah dengan pemakaian energi mekanis untuk ‘menghasilkan pemampatan partikel atau suatu proses dimana partikel-partikel tanah diatur kembali dan dikemas ‘menjadi bentuk yang padat dengan bantuan peralatan mekanik dan bertujuan untuk mengurangi porositas tanah sehingga memperbesar berat isi kering (drydensity) tanah tersebut (Theodasiusdkk, 2002). Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pemadatan yaitu: = Mempertinggi kuat geser tanah. ~ Berkurangnya penurunan permukaan tanah (subsident) akibat berkurangnya angka pori tanah, = Mengurangi permeabilitas. + Bertambahnya kekuatan tanah = Mengurangi perubahan volume tanah sebagai akibat perubahan kadar air dari nilai patokan pada saat pengeringan, Percobaan pemadatan di laboratorium dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu 4) Percobaan pemadatan standard (Standard Proctor Test) ‘Pemadatan ini dikembangkan oleh R.R Proctor ketika sedang membangun bendungan untuk Los Angeles Water District di California pada akhir tahun 1920-an(Bowles. 1991), Percobaan ini dilakukan dengan memadatkan tanah di dalam suatu cetakan (mold) dengan volume 1/30 ft dengan ‘menggunakan palu pemadat yang beratnya 5,5 Lb(2,5 kg) dan ketinggian jatuh palu 12 inch (30,5 em). Cetakan diisi dengan tanah yang terdiri dari 3 (tiga) lapis, masing-masing lapisan dipadatkan sebanyak 25 kali tumbukan ‘dengan syarattanal yang digunakan harus lolos saringan No. 4. b) Percobaan pemadatan modified (Modified Proctor Test) Cara melakukan pereobaan ini kurang lebih sama dengan cara melakukan pereobaan pemadatan standard. Ukuran cetakan dan jumlah tumbukan pada setiap lapisan sama dengan percobaan pemadatan standard, yang berbeda hhanyalah berat palu pemadat yatu 10 Lb (5 kg), tinggi jatuh palu 18 inch (45 em) dan jumlah lapisan tanah yang dipadatkan adalah $ (ima) lapisan. CBR (CaliforniaBearingRatio) Tanah CBR (California Bearing Ratio) adalah suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban standar (standard load) dan dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan cara mendapatkan conioh tanahnya, CBR dapat dibagi menjadi 1, CBR lapangan (CBR in place atau field CBR). ‘Umumnya digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya sudah tidak akan dipadatkan lagi. Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi kadar air tanah tinggi (musim penghujan) atau dalam kondisi terburuk ‘yang mungkin terjadi. 2. CBR lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR). Digunakan untuk mendapatkan besamya nilai CBR asli di lapangan pada keadaanjenuh air dan tanah mengalami pengembangan (swell) yang maksimum, 3. CBR laboratorium/CBR rencana ttik (laboratory CBRI design CBR). 243 PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL. UNIVERSITAS MULAWARMAN 2017 21 AGUSTUS 2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA ‘Tanah dasar pada konstruksi jalan baru dapat berupa tanah asli, tanah timbunan atau tanah galian yang sudah ddipadatkan sampai mencapai kepadatan 95% kepadatan maksimum. Berarti nilai CBRnya adalah nilai CBR yang dipcroleh dari contoh tanah yang dibuatkan mewakili keadaan tanah tersebut setelah dipadatkan, CBR ini disebut CBR laboratoriuin karena disiapkan di laboratorium atau disebut juga CBR rencana titi. CBR Laboratorium dapat dibedakan atas 2 (dua) macam: 1) CBR laboratorium rendaman (soaked laboratory CBRIsoaked design CBR). 2) CBR laboratorium tanpa rendaman (usoaked laboratory CBRlunsoaked design CBR). METODE PENELITIAN Umum Penelitian di lapangan meliputi survei lokasi pengambilan sampel tanah. Pemboran fanah dan pengambilan contoh tanah. Pemboran dilakukan adalah pemboran ringan sampai kedalaman dangkal (< 10 in), bor yang digunakan adalah bor jenis Iwan (Iwan Auger), Penelitian di laboratorium menggunakan metode eksperimen untuk mengetahui efektifitas semen sebagai bahan alteratif stabilisasi tanah dasar. Pembuatan dan pengujian terhadap sampel akan dilakukan di laboratorium Mekanika ‘Tanah Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan, Penelitian ini terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan bahan dan alat. Pemeriksaan sifat fisik dan sifat mekanik tanah asi Perencanaan campuran dengan proporsi yang ditentukan berdasarkan metode coba-coba (rial and error). Pemeriksaan sifat mekanik campuran. Analisis data, emeriksaan tanah asl: Pemeriksaan kadar air tanah Pemeriksaan berat isi Pemeriksaan berat jenis (specific gravity) Pemeriksaan batas-batasatterberg a Pemeriksaan batas cai (liquid limit) b. Pemeriksaan batas plasts (aplastic limit) . Pemeriksaan batas susut (shrinkage limit) 5. Pemeriksaan/analiss saringan (sieve analysis) 6. Analisis hidrometer(iydrometer analysis) Peyry veep Pemeriksaan sifat mekanik tanah asli: 1, Pemeriksaan pemadatan laboratorium (compaction test) 2. Pemeriksaan CBR laboratorium (laboratory CBR) 244 PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL. UNIVERSITAS MULAWARMAN 2017 21 AGUSTUS2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA Tahap-Tahap Penelitian Persiapan Peralatan asi) Persiapan Penelitian Lapangan (Penyelidikan dan Penentuan Pengambilan Sampel Perencanaan Campuran Pembuatan Sampel Pemeriksaan Sifat Fisik Tanah Asli (sampel tanah tak terganggu) Kedar Air [Berat Is Pembuatan sample untuk Pemeriksaan Silat Mekanik [Berat Jenis CBatadatas Atterberg, E Analisa Saringan [_ Analisa Hidrometer tanah Asli dan Campuran: c UjiPemadatan Laboratorium c Uji CBR Laboratorium ‘Analisis Data Hasil Pengujj Kesimpulan dan Saran 245 PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MULAWARMAN 2017 21 AGUSTUS 2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Sifat Fisik Tanah Sifatfisik tanah (Index Properties) yaitu sift tanah dalam keadaan asli, yang digunakan untuk menentukan jens tanah, ‘Tabel 1, Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tanah No. Jenis Pemeriksaan ‘Tanah Tidak ‘Terganggu 1, | Kadar Air (Water Content %) 43,48 2. | Berat Isi (Density Test gr/ec) 1,08 3. | Berat Jenis (Specific Gravity) 2a1 4. | Batas-batas Atterberg (%) . - LL (Batas Cait) 44/50 -PL (Batas Plast) 34,00 - PI (Indeks Plastsitas) 9,98 - SL Batas Susut) 81,96 5. | Analisa Saringan (Sieve Analysis) : - Persentase Berat Tertahan di Saringan No. 200 (%) 13,12 - Persentase Lolos Saringan No, 200 (%) 86,25 6. | Analisa Hidrometer (Hydrometer Analysis) (9%) ~ 22,1731 Lempung Klasifikasi Tanah Sistem Klasifikasi AASHTO Kiasifikas tanah berdasarkan sistem AASHTO mengikutiprosedur scbagai berikut: ‘Dati hasil pemeriksaan analisa saringan, persentase material loos saringan No. 200 (0,075 mm) = 86,25% > 35%, maka tanah tersebut termasuk dalam klasifikasitanah berbutirhalus (tanah-fanah lanaulempung) kelompok A-d, A= 5, A6 dan A. b. Dari hasil pemeriksaan Batas-batas Atterberg didapat nla Batas Cair (LL) = 44,50% > 40% dan Indeks Plastisits (PI) = 9,98% < 10 % maka tanah tersebut termasuk kelompok A-5 tanh berlanau (Gambar 40. AASHTO Liquta Limit (20) osuesssased z » © 8 @ W Pasty Indl (%) Gambar 1. Grafik Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem Klasifikasi AASHTO. Kelompok A-5 merupakan kelompok tanah lanau berlempung yang mengandung lebih banyak bi sehingga sifat plastisitasnya lebih besar dari kelompok A Dari persamaan didapat: a 16,35 = 35) [0,2 + 0,005 (44,50 ~ 40)] + (86,25 ~ 15) — (9,98 - 10) 97810 Jadi tanah diklasifikasikan sebagai tanah lanau berlempung dalam kelompok A ~ 5 (10). 246 TOCIDING CEMINAR NACIONAL TERME OM. UNIVERSTTAs MULAWaRa4an 2017 21 AGUSTUS 2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA Sistem Klasifikasi USCS Klasifikasi tanah berdasarkan sistem USCS mengikuti prosedur sebagai berikut: a. Dari hasil pemerikszan analisa saringan, persentase material Iolos saringan No.200 (0,075 mm) 86,25 > 50%, maka tanah tersebut termasuk ke dalam tanah berbutir halus. b. Dari hasil pemeriksaan batas-batas Atterberg didapat nilai Batas Cair (LL) = <50% dari% < 50 %, maka tanah tersebut termasuk kelompok ML, CL dan OL. ©. Dari grafik Batas Cair (LL) dan Indeks Plastisitas (PI) (Gambar 4,2) setelah nilai LL dan PI diplot, tik tersebut berada di bawah garis A, maka tanah tersebuttermasuk kelompok ML dan OL. UNIFIED & ASTM © ;° : {0 bs 0 ° zz - o 0 0 ws oom mo tM Ligad Le) Gamibar 2, Grafik Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem Klasifikasi UNIFIED & ASTM Kelompok ML merupakan kelompok lanau anorganik dan pasir sangat halus, serbuk batuan, pasir halus berlanau atau berlempung dengan plastisitas rendah. Jadi tanah diklasfikasikan sebagai tanah lanau berlempung dalam kelompok ML, Pelaksanaan Pembuatan Sampel dan Pengujian Pembuatan sampel dan pengujian dilaksanakan dengan kriteria seperti pokok tabel di bawah ini ‘Tabel 2, Pokok Tabel dalam Pembuatan Sampel dan Pengujian N ‘Umur (Masa Penambahan Semen Nilai CBR “a Pemeraman) (optimum) yang dicap: 1. 2 33 T Analisis Regresi Polinomial Berdasarkan kecenderungan data nilai CBR yang ada, maka hubungan antara penambahan semen dan nilai CBR tanah akan dinyatakan dengan menarik sebuah regres, yaitu regesi Polinomial pangkat tiga. Bentuk umum Polinomial pangkat tiga adalah :y anatase” ase 247 PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MULAWARMAN 2017 21 AGUSTUS 2017, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut a. Darihasil pemeriksaan sifatfisik tanah rata-rata diperoleh nilai kadar air = 43,48%: berat isi = 1,08 gv/oc; berat jenis, (Gs) = 241; batas air (LL) = 44,5%:; batas plasts (PL) ~ 34,00%; indeks plastisitas (PI) = 9,98%: batas susut (SL) = 43,49%; analisissaringan tertahan di saringan No, 200= 13,12% dan lolos saringan No. 200 = 86,25% b. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan batas-batas Atterberg, analisis saringan, dan nilai Gl. Tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: persentase material lolos saringan No. 200 (0,075 mm) rata-rata = 86,25% > 35 %; dari pemeriksaan batas-batas Atterberg didapat nilai batas cair (LL) rata-rata = 44,5% < 40 %, indeks plastsitas (PP rata-rata = 9,98% > 10 % dan indeks grup/group index (GI) = 10, maka menurut sistem AASHTO tanah lasifikasikan sebagai tanah lanau berlempung dalam kelompok A-S (10). Berdasarkan hasil dari pemeriksaan batas-batas Atterberg, analisis saringan dan nilai Gl, tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: persentase material lolos saringan No. 200 (0,075 mm) rata-rata = 86,25%>50%; dari pemerikséan batas-batas.Atterberg ddidapat nila batas cair (LL) rata-rata = 44,5% < 50, maka menurut sistem USCS tanah diklasifikasikan sebagai tanah lanau berlempung dalam kelompok ML. Hail anliss varians menyatakan bahwa penggunaan semen sebagai bahan alteratfstabilisasitanah dasar memberikan pengaruh yang nyataterbadgp nai CBR untuk perbaikan daya dukung tanah dasar. ‘Berdasarkan hasil analisis regresi polynomial pangkat tiga, diperoleh nilai sebagai berikut: ‘Tabel 3. Hasil Analisis Varians Berdasarkan Analisis Regresi Polynomial Pangkat Tiga ie ‘Umur (Masa | Penambahan Semen | i. opp. Pemeraman) (optimum) ibs 1 hari 7,9876% 7,9145 % 2, Thati 10,0431 % 8,1381% 3. 14 hart 13,1479 % 10,0031 % 4. 21 hari 11,7018 % 10,4013 % 5, 28 hari 11,1861 % 11,6104 % Dapat disimpulkan semakin lama masa pemeraman dan penambahan semen akan mempengaruhi peningkatan nila CBRosts, hal ini dapat dilihat pada pemeraman 28 hari dengan penambahan semen optimum sebesar 11,1861 % dan di peroleh CBRyais sebesar 11,6104 %. REFERENSI [1] Das, BM, Mckanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1988. [2] Direktorat Jenderal Bina Marga, Konstruksi Pondasi Jalan, Cetakan Ketiga, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, 1992. [3] Madyayanti, E. dan M.J. Smith, Seri Pedoman Godwin, Mekanika Tanah, Edisi Keempat, Penerbit Erlangea, Jakarta, 1992, [4] Nakazawa, K. dan S. Sosrodarsono, Mekanika Tanah & Teknik Pondasi, Cetakan Ketujuh, Penerbit PT. Pradnya Paramha, Jakarta, 2000. [3] Pumomo, E.S.J dan G.D. Soedarmo, Mekanika Tanah 2, Penerbit Kanisius, Malang, 1997. [6] Wesley, L.D, Mekanika Tanah, Cetakan VI, Badan Penerbit Pekerjaan. Umum, Jakarta Selatan, 1977. 248 Rs. Yes aad, 5 wwwsipil.ftunmulac.id www.hmts-ftunmul.com A wat (7 University rness i Picea nna Seer See ent 7D 786026 834287

Anda mungkin juga menyukai