Anda di halaman 1dari 10

A.

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip pengembangan kurikulum SMK Yasiha mengacu pada Permendikbud nomor 61 tahun
2014 yang meliputi : :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral
berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

3. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

B. Acuan konseptual dalama pengembangan kurikulum berdasarkan pada Permendikbud nomor 61


tahun 2014 yang meliputi :

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa,
dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan


interumat atau antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses holistik/ sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang


holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir
kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta


didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis


pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.


Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global


Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip pengembangan kurikulum SMK Yasiha mengacu pada Permendikbud nomor 61 tahun
2014 yang meliputi : :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral
berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

1. Tahapan penyusunan kurikulum SMK Yasiha mencakup :


a. Kepala Sekolah membentuk Tim Pengembang Kurikulum 2013
b. Tim pengembang kurikulum melakukan analisis konteks bersama bagian kurikulum,
sarpras, kesiswaan dan ketua program keahlian.
c. Tim pengembang menyiapkan draf kurikulum.
d. Tim pengembang kurikulum melakukan workshop ke-1 bersama seluruh komponen
sekolah untuk merevisi dan merevie draf kurikulum
e. Tim pengembang kurikulum melakukan workshop ke-2 bersama seluruh komponen
sekolah untuk finalisasi dan pemantapan draf kurikulum
f. Tim pengembang kurikulum menghadap pengawas sekolah untuk melakukan pemantapan
dan penilaian draf kurikulum
g. Tim pengembang kurikulum meminta tanda tangan pengesyahan kurikulum 2016/2017
dengan kepala sekolah, komite sekolah dan kepala dinas pendidikan wilayah Jawa
Tengah.
h. Pendokumentasian kurikulum.
i. Penetapan pemberlakuan kurikulum SMK Yasiha dilakukan kepala sekolah berdasarkan
hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
j. Kemudian Pengesyahan kurikulum SMK Yasiha dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Wilayah Jawa Tengah.
ASPEK PENYUSUNANAN SILABUS

No Aspek Analisis Deskriptor

1. Kelengakapan Identitas  Memuat nama satuan pendidikan (sekolah), nama bidang


keahlian, nama program keahlian, nama kompetensi
keahlian, dan nama mata pelajaran.
 Memuat Kompetensi Inti *)
2. Kompetensi Dasar.  Rumusan KD sesuai dengan isi kurikulum.
 Jika terjadi perubahan urutan,maka sesuai dengan
hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi.
3. Indikator  Rumusan indikator berisi jabaran perilaku untuk
mengukur tercapainya KD
 Rumusan indikator berupa kata kerja operasional yang
dapat diukur dan diobservasi.
 Terdiri dari beberapa rumusan indikator (minimal 2
indikator) untuk setiap KD.
 Tingkat kata kerja operasional sesuai dengan rumusan
KD.
4. Keakuratan Materi  Materi pembelajaran benar secara teoritis.
Pembelajaran  Materi pembelajaran mendukung pencapaian KD (selaras
dengan KD).
 Sesuai dengan tingkat perkembangan dan bermanfaat
bagi peserta didik.
 Relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan, khususnya dunia kerja.
5. Waktu  Alokasi waktu sesuai dengan keluasan dan kedalaman
materi.
 Alokasi waktusesuai dengan kebutuhan pengalaman
belajar yang dilalui oleh peserta didik.
6. Kegiatan Pembelajaran  Kegiatan pembelajaran memuat aktivitas belajar yang
berpusat pada siswa/belajar aktif.
 Tahapan kegiatan pembelajaran mendukung tercapainya
KD.
 Kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan 4 C (creativity, critical
thinking skill, communication, colaboration).
 Sesuai dengan pengalaman belajar yang dikembangkan
dalam kegiatan pembelajaran,
 Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran
minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa,
yaitu performa siswa dan lingkup materi.
 Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai
dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
 Aktivitas pembelajaran adalah gambaran dari
pendekatan saintifik.
7. Penilaian  Teknik penilaian sesuai dengan aspek yang dinilai
 Penilaian mencakup seluruh indikator.
A. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti ini dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti menggunakan notasi berikut :

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap ketrampilan.

Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan. Uraian tentang Kompetensi Inti untuk
jenjang Sekolah Menengah Kejuruan

Sedangkan Struktur kurikulum yang dikembangkan berpedoman pada Permendikbud


no. 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMK – MAK. Sehingga
struktur mata pelajaran SMK Yasiha ada empat kelompok mata pelajaran yaitu Muatan
nasional, Muatan kewilayahan , dan peminatan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kelas X dan XI,
sedangkan muatan lokal mengacu pada Peraturan Daerah Jawa Tengah nomor. 9 Tahun
2012 serta Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor. 57 Tahun 2013. seperti pada tabel
dibawah :

KELAS

MATA PELAJARAN X XI XII

1 2 3 4 5 6

A. Muatan Nasional

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -

6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4

B. Muatan Kewilayahan

7 Seni Budaya 3 3 - - - -

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -


9 Bahasa Jawa *) 2 2 2 2 2 2

C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian

10 Simulasi Digital 3 3 - - - -

11 Fisika 3 3 - - - -

12 Kimia 3 3 - - - -

C2. Dasar Program Keahlian

14 Gambar Teknik 4 4 - - - -

15 Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -

16 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -

C3. Paket Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan

17 Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 8 8 9 9

Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga


18 - - 8 8 8 8
Kendaraan Ringan

19 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 8 8 8 8

20 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5

TOTAL 48 48 48 48 48 48
*) sesuai Perda Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012

Pengaturan alokasi waktu pembelajaran berdasarkan permendikbud nomor 60 tahun


2014 dan Keputusan Pendidikan Menengah nomor 1464/D3.3/KEP/KP/2014 menetapkan
alokasi waktu adalah 48 jam tatap muka setiap minggunya. Untuk SMK Yasiha
mengaolkaiskan waktu pembelajaran 50 jam tatap muka setiap minggunya, penambahan 2
jam setiap minggu tersebut meliputi : bahasa Jawa sebanayk 2 jam perminggu sedangkan
BP / BK kegiatan konseling diakui setara 2 jam perminggu tidak masuk kedalam belajar
mengajar dikelas.

A. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum merupakan mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler wajib
yang harus ditempuh oleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Muatan
kurikulum tersebut yaitu :

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas X untuk tahun pelajaran 2016/2017
berpedoman pada Permendikbud Nomor 60 tahun 2014, sedangkan untuk kelas XI
dan XII mata pelajaran serta alokasi waktu tertera pada struktur kurikulum yang
tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang standar isi.

Mata pelajaran untuk kelas X DAN XI dikelompokkan atas:


a. mata pelajaran Kelompok A adalah Muatan Nasional
b. mata pelajaran Kelompok B adalah Muatan Kewilayahan
c. mata pelajaran Kelompok C adalah Muatan Peminatan Kejuruan.
Sedangkan rincian mata pelajaran Kelompok A terdiri atas:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia dan
6. Bahasa Inggris.
Kemudian rincian mata pelajaran Kelompok B terdiri atas:
7. Seni Budaya;
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan
9. Bahasa Jawa
Serta rincian mata pelajaran peminatan kelompok C terdiri atas tiga kelompok yaitu
Mata pelajaran kelompok C1 disebut Dasar Bidang Keahlian terdiri atas :
10. Simulasi Digital
11. Fisika
12. Kimia
Mata pelajaran kelompok C2 disebut Dasar Program Keahlian terdiri atas :
13. Gambar Teknik
14. Teknologi Dasar Otomotif
15. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
Serta mata pelajaran kelompok C3 disebut Paket Keahlian terdiri atas :
16. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
17. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor
18. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor
19. Pengembangan Produk Kreatif

2. Muatan Lokal
Muatan lokal yang masuk dalam kelompok B merupakan mata pelajaran untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk
keunggulan daerah. Muatan lokal yang dilaksanakan adalah Bahasa Jawa

Bahasa Jawa dimasukkan dalam pelajaran wajib yang dilaksanakan di kelas X, XI


dan XII dengan durasi waktu pelaksanaan yaitu 2 Jam Pelajaran perminggu.
Landasan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan revisi kedua Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan ( SNP ).
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Prasarana.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2014 tentang Masa
Orientasi Peserta Didik Baru di sekolah.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
SMK
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Ekstra
Kurikuler Wajib Pramuka.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran dan RPP dan direvisi dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan konseling
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
32. Peraturan Daerah Jawa Tengah no. 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara
Jawa.
33. Peraturan Gubernur Jawa Tengah no. 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda No. 9 Tahun 2012.
34. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl 23 Juli 2013
tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013.
35. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 423.5/14995 tgl 4 Juni
2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di
Provinsi Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai