Alat Dan Kapal Penangkap Ikan PDF
Alat Dan Kapal Penangkap Ikan PDF
MODUL PRAKTIKUM
TIM PENYUSUN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
DAFTAR ISI
BAB I
1.1. Deskripsi Mata Kuliah ................................................................. I-1
1.2. Deskripsi Praktikum Mata Kuliah................................................ I-1
1.3. Kompetensi Praktikum Mata Kuliah............................................ I-2
1.4. Materi Praktikum.......................................................................... I-2
1.5. Penilaian Hasil Praktikum............................................................. I-2
1.6. Tata Tertib Praktikum................................................................... I-2
BAB II
2.1. Pengenalan Alat dan Kapal Penangkapan Ikan............................ II-1
2.2. Kapal Penangkap Ikan.................................................................. II-2
2.3. Bahan Pembuat Jaring.................................................................. II-16
2.4. Simpul........................................................................................... II-19
2.5. Mata Jaring/ Mesh Size................................................................ II-20
2.6. Mata Pancing................................................................................ II-21
2.7. Pelampung dan Pemberat............................................................. II-31
i
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Bagian-bagian Kapal................................................................... II-7
2 Panjang Kapal.............................................................................. II-9
3 Lebar Kapal................................................................................. II-10
4 Purse Winch................................................................................. II-12
5 Power Block................................................................................. II-12
6 Line Hauler.................................................................................. II-13
7 Branch Winder............................................................................. II-13
8 Line Arranger............................................................................... II-13
9 Trawl Winch................................................................................ II-14
10 Boom Samping............................................................................ II-14
11 Monofilament dengan Continuous Filament (1); Monofilament II-16
12 Netting Twine or Folded Yarn..................................................... II-17
13 Arah Pilinan................................................................................. II-18
14 Struktur Benang Anyam.............................................................. II-19
15 Bagian-bagian Mata Pancing....................................................... II-23
16 Point............................................................................................. II-24
17 Shank............................................................................................ II-25
18 Sabiki Hook................................................................................. II-26
19 Model-model Single Hook........................................................... II-27
20 Treble Hook................................................................................. II-28
21 Double Hook................................................................................ II-28
22 Mata O’shsughenssy.................................................................... II-29
23 Mata Big Game............................................................................ II-29
24 Circle Hook.................................................................................. II-30
25 Bentuk-bentuk Mata Pancing....................................................... II-29
26 Penomoran Mata Pancing............................................................ II-31
27 Bentuk-bentuk Pemberat.............................................................. II-36
ii
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
1.4.Materi Praktikum
Materi praktikum terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
- Pengenalan alat dan kapal penangkap ikan
- Menggambar konstruksi kapal
- Pengenalan bahan dan perhitungan konstruksi alat penangkap ikan
I-2
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
II-3
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-4
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Kapal purse seine yang digunakan di Indonesia adalah kapal purse seine
kayu tanpa menggunakan power block. Purse seine biasanya menggunakan tenaga
manusia sebagai penggerak .
Karakteristik :
1. Kapasitas kapal : 30 – 600 GT
2. Awak kapal : 20 – 35 Orang
3. Sistem Operasi :
- Satu Kapal (One Boat)
- Dua Kapal (Two Boat)
4. Jenis
- Kapal Pukat Cincin Pantai
- Kapal Pukat Cincin Lepas Pantai
II-5
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-6
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Karakteristik :
1. Kapasitas kapal : ≤ 30 GT
2. Awak kapal : 7 – 12 Orang
3. Jaring : 10 – 30 Pis
4. Jenis :
- Kapal Jaring Insang Permukaan (Surface Gill Net)
- Kapal Jaring Insang Pertengahan (Mid Water Gill Net)
- Kapal Jaring Insang Dasar (Bottom Gill Net)
II-7
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Karakteristik :
1. Kapasitas kapal: 50 – 200 GT
2. Awak kapal : 10 – 25 Orang
3. Operasi Penangkapan : 15 – 60 hari/ Trip
4. Perlengkapan :
- Pelempar Tali (Line Thrower)
- Pengatur Tali (Line Arranger)
- Penarik Tali (Line Hauler)
- Palka
5. 50-100 Basket Jaring, 5-15 Pancing per basket
Kapal Tonda
Kapal tonda adalah kapal penangkapan ikan dengan pancing yang ditarik
sepanjang permukaan. Ukuran kapal tonda sangat variatif dari yang berukuran
kecil dengan geladak terbuka hingga berukuran besar yang dilengkapi dengan
sistem refrigerasi sepanjang 25-30 meter. Umumnya kapal digerakan dengan
mesin tetapi juga dipasang layar untuk mempertahankan haluan saat sedang
melakukan tarikan/towing. Di Indonesia kapal tonda masih menggunakan layar
terutama yang beroperasi di sekitar kepulauan Karimun Jawa dan Bawean.
karakteristik :
1. Kapasitas kapal : ≤ 15 gross ton (gt)
2. Awak kapal : 5 – 7 orang
3. tali pancing : 5 – 30 buah
4. umpan buatan
5. jenis :
- tonda surface (permukaan)
- tonda mid water (pertengahan)
II-8
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Bagian-bagian
bagian utama :
1. Smokestack atau Cerobong
2. Buritan
Buritan adalah bagian belakang dari kapal.. Di bagian buritan terdapat
instrumen pengendali (rudder
( dan lain sebagainya). (Wikipedia, 2012)
3. Kemudi
rudder)) adalah perangkat untuk mengubah arah kapal dengan
Kemudi (rudder
mengubah arah arus air yang mengakibatkan perubahan arah kapal. Kemudi
ditempatkan di ujung belakang lambung kapal/buritan di belakang, baling
baling-baling
digerakkan secara mekanis atau hidraulik dari anjungan dengan menggerakkan
roda kemudi.
4. Portside
Portside adalah lambung kiri kapal, gunanya untuk bersandar ke pelabuhan
sehingga muncul kata “Port”
“ side.
5. Jangkar
Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan
perairan, di laut, sungai
ataupun danau sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus
ataupun gelombang.. Jangkar dihubungkan dengan rantai yang terbuat dari besi ke
kapal dan dengan tali pada kapal kecil atau perahu. Jangkar didisain sedemikian
sehingga
ehingga dapat tersangkut di dasar perairan. Jangkar biasanya dibuat dari bahan
besi cor.. (Anonim, 2012)
6. Bulbous bow
II-9
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Bulsous bow adalah bagian kapal yang terletak di bagian haluan. Bagian ini
merupakan bagian yang terintegrasi dengan lambung kapal yang berfungsi untuk
mengurahi hambatan kapal pada saat ekplotasi atau operasi sebuah kapal dengan
cara membangkitkan gelombang atau mengiterferensi gelombang kapal yang
datang dari haluan, sehingga gelombang yang datang akan kehilangan tenaga
kerja karenainterferensi gelombang dari bulbous bow. (Wikipedia, 2013)
7. Haluan
Haluan adalah bagian depan dari badan kapal. Haluan kapal dirancang untuk
mengurangi tahanan ketika haluan kapal memecah air dan harus cukup tinggi
untuk mencegah air masuk kedalam kapal akibat ombak atau belahan air saat
kapal berlayar. (Wikipedia, 2012)
8. Geladak
Geladak atau deck adalah lantai kapal, nama – nama geladak ini tergantung
dari banyaknya geladak yang ada dikapal tersebut. Pada umumnya geladak yang
berada di bawah sendiri dinamakan geladak dasar serta geladak yang di atas
dinamakan geladak atas atau geladak utama (main deck).
9. Anjungan
Anjungan adalah ruang komando kapal dimana ditempatkan roda kemudi
kapal, peralatan navigasi untuk menentukan posisi kapal berada dan biasanya
terdapat kamar nahkoda dan kamar radio. Anjungan biasanya ditempatkan pada
posisi yang mempunyai jarak pandang yang baik kesegala arah.
II-10
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
LOA ⎯Length Over All. LOA adalah panjang kapal yang diukur dari ujung
paling depan haluan kapal hingga ujung paling belakang buritan kapal.
LBP ⎯ Length Between Pependicular. LBP yaitu panjang kapal yang diukur
dari mulai garis tegak pada tepi air di linggi depan hingga garis tegak pada
poros kemudi
LWL ⎯ Length on the designed load water line. LWL , yaitu panjang kapal
yang diukur pada garis muatan penuh
- Lebar Kapal
Ukuran lebar kapal dinyatakan dengan ukuran sebagai berikut :
Beam (extreme) - Extreme Breadth
Extreme Breadth, yaitu lebar kapal pada bagian terlebar kapal yang diukur
dari tepi luar kulit kapal di lambung kanan hingga tepi luar kulit kapal di lambung
kanan sejajar lunas
Beam (moulded) - Moulded Breadth
Moulded Breadth, yaitu lebar kapal pada bagian terlebar kapal yang diukur
dari tepi dalam kulit kapal di lambung kanan hingga tepi dalam kulit kapal di
lambung kanan sejajar lunas.
II-11
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
- Dalam
Ukuran dalam kapal dinyatakan dengan ukuran sebagai berikut:
Depth (D) :
--- Jarak vertikal dari dasar badan kapal sampai titik tertinggi rangka samping
kapal
Draft (d) :
--- Jarak vertikal dari dasar badan kapal sampai batas muka air
L/B : berpengaruh terhadap kecepatan
L/D : berpengaruh terhadap tarikan longitudinal
B/D : berpengaruh terhadap stabilitas
- Sarat
Sarat (draft) adalah ukuran kapal yang diukur dari titik terendah badan kapal
hingga garis air (water line). Sarat selalu berubah tergantung dari muatan kapal
temasuk perbekalan kapal dan komponen alat penangkap ikan, awak kapal beserta
keperluannya, masa jenis air laut dimana kapal mengapung
- Tonnage (Tonase)
Ukuran besar/ bobot kapal biasanya dinyatakan tonnage. Macam-macam
Tonnage :
Gross Tonnage (GT)
Net Tonnage (NT)
II-12
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-13
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Power Block
Power block terdiri dari sebuah keeping beralur yang dilapisi bahan dari
karet untuk memudahkan penhiboban jaring.
II-14
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Branch winder
Digerakan dengan tenaga listrik yang berfungsi sebagai penggulung branch
line.
Line Arranger
Alat ini digerakkan dengan tenaga listrik atau hidrolik dipasang diatas kotak
penyimpanan main line pada kapal rawai tuna
II-15
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Boom Samping
Berfungsi sebagai penahan warp saat tahapan thowing dan menggantung
sementara otter board pada persiapan setting dan hauling.
II-16
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Test:
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kapal Penangkap Ikan?
2. Jelaskan dengan jelas jenis-jenis kapal penangkap ikan serta uraikan
perbedaannya !
3. Sebutkan jenis-jenis ikan yang tertangkap berdasarkan jenis-jenis kapal
penangkapan ikan !
4. Sebutkan kelemahan dan kelebihan beberapa kapal penangkapan ikan !
5. Sebutkan kapal penangkapan yang banyak dioperasikan di wilayah perairan
Indonesia, kemudian jelaskan alasannya !
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan panjang kapal serta uraikan beberapa
ukuran panjang kapal?
7. Mengapa harus ada beberapa ukuran panjang kapal kemudian jelaskan
alasannya !
8. Sebutkan perbedaan antara Gross Tonnage (GT), Net Tonnage (NT),
Displacement Tonnage (DT), Dead Weight Tonnage (DWT) !
9. Dalam merancang sebuah kapal, ukuran yang tepat dan sesuai merupakan
hal yang sangat menentukan. Mengapa demikian?
10. Singkronisasi berbagai aspek ukuran kapal (panjang, lebar, speed, dll)
merupakan hal yang penting. Jelaskan !
II-17
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Jenis benang:
1) Benang tunggal (single
( yarn)
Single yarn adalah benang jenis continuous yang sangat sederhana yang
terdiri atas beberapa serat. Jenis material serat akan dapat membedaka
membedakan
antara yarn tunggal terpuntal (single
( spun yarn),
), yarn filamen tunggal
single filamen yarn),
(single yarn single yarn yang terbuat dari monofilament dan single
split fibre yarn.. Benang tunggal adalah bagian dari benang jaring.
II-18
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-19
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Konstruksi Benang:
1. Pilinan (Twist)
Setiap jenis benang memiliki pilinan (twist).
( Twist adalah penyusunan
bentuk spiral pada bahan benang tunggal, folded yarn atau netting yarn.
Sebagian suatu nilai numerik, istilah ini mengindikasikan jumlah putaran
per unit panjang. Misalnya per 1 m (t/m) atau per 1 inchi (t/inchi).
Arah pilinan ditunjukan
ditunjukan dengan huruf kapital S atau Z. suatu produk
memiliki pilinan S jika ketika ditegakkan pada posisi bertikal, maka pilinan
yang dibentuk oleh serat atau filament yang mengelilingi sumbunya
memiliki kemiringan yang sama dengan arah bagian tegak huruf kapital S,
sebaliknya dengan huruf Z.
Koefisien pilinan atau factor pilinan (α). Huruf α adalah ukuran kekerasan
benang yang ditentukan dengan melipat gandakan putaran per unit panjang
dengan akar pangkat 2 dari jumlah suatu
s system langsung.
2. braiding)
Anyaman (braiding
Ini adalah proses penjalinan 3 atau lebih benang dengan cara menyilangkan
satu dengan lainnya dan dikaitkan bersama dalam formasi diagonal. Proses
ini terkadang juga disebut dengan plaiting (penjalinan). Hasil akhir proses
braiding adalah braided netting yarn
II-20
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-21
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Berat Benang
1. Beberapa potongan sampel dipersiapkan dengan cara benang digantungkan
secara vertikal, bagian atas dijepit dengan penjepit atas (upper clamp) dan
bagian bawah dengan penjepit bawah (lower clamp) yang diberi beban W
dengan berat tertentu. Besar beban W akan memberikan tegangan awal
(initial tension) pada benang sampel, titik K menunjukan jarak 1m dari
bagian penjepit atas sampel tersebut. Pemotongan benang T tepat pada
bagian bawah penjepit atas sampel tersebut. Pemotongan benang T tepat
pada bagian bawah penjepit atas pada titik K akan mendapatan sampel uji
tepat sepangan 1 m.
2. Untuk mendapatkan berat kering, 10 sampel uji ditimbang bersama-sama.
Linear density benang dapat dihitung dari panjang per berat sampel uji.
3. Berat basah diperoleh dengan merendam ke-10 sampel uji ke dalam air
selama ≥ 12 jam, selanjutnya sampel dibiarkan hingga airnya habis menetes.
Dalam keadaaan demikian ke-10 sampel ditimbang, berat basah dinyakatan
dalam % dari berat kering.
f. Bentuk Pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara
praktikum yang telah disediakan.
II-22
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Panjat Tebing, terbagi kedalam empat macam. Adapun jenis-jenis simpul antara
lain sebagai berikut:
Simpul Pengunci/kancing
Simpul penyambung (Bends)
Simpul Melingkar ( Loops)
Simpul Pengikat ( Hitches)
d. Alat
Gunting
Mistar
e. Bahan
Tali/ Benang
f. Prosedur Kerja
a. Praktikan mempersiapkan bahan dan memotong sesuai dengan ukuran yang
ditentukan
b. Membuat jenis simpul yang ditentukan
c. Menggambar dan mendefinisikan bentuk simpul yang telah dibuat
g. Bentuk Pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara
praktikum yang telah disediakan.
II-23
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
efisiensi alat tangkap. Pemilihan ukuran mata jaring sangat penting bagi gillnet
(jaring insang). Penentuan ukuran mata jaring yang optimal harus memperhatikan
elastisitas tubuh ikan, ketegangan dan daya regang benang jaring, rasio
pemanjangan (elongation ratio) benang jaring, momentum ikan dan bentuk badan
ikan sasaran.
d. Alat yang digunakan
- Beberapa jenis jaring - Jangka sorong
e. Prosedur kerja
1) Pengukuran dengan penggaris (cara I)
a) Satu mata jaring ditarik penuh.
b) Dilakukan pengukuran mulai dari titik tengah simpul ke titik tengah
berikutnya, atau
c) Dilakukan pengukuran dari bagian luar kebagian dalam simpul pada satu
mata jaring.
d) Pengukuran dilakukan antara 5-10 kali pada beberapa tempat.
2) Pengukuran dengan jangka sorong (cara II)
a) Satu mata jaring ditarik penuh
b) Jangka sorong dimasukan ke dalam mata jaring.
c) Ukuran jangka sorong disesuaikan dengan bukaan mata jaring
d) Pengukuran dilakukan antara 5-10 kali pada beberapa tempat berbeda
3) Pengukuran dengan menentukan jumlah simpul per unit panjang (cara III)
a) Satu jaring ditarik penuh dihitung jumlah simpulnya.
b) Pada jaring yang ditarik penuh dihitung jumlah simpulnya.
c) Ukuran mata jaring adalah jumlah simpul per unit panjang.
d) Pengukuran dilakukan antara 5-10 kali ulangan dengan panjang dan
jumlah simpul berbeda.
f. Bentuk pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara
praktikum yang telah disediakan.
II-24
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Bagian-bagian hook
Berikut adalah penjelasan dari tiap bagian hook :
a. Tip
Tip pada hook harus benar-benar tajam, supaya bisa hook up (ikan terkait
mata kail) dengan sempurna.
b. Barb
II-25
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Barb berfungsi agar hasil pancingan tidak mudah terlepas setelah hook up,
tapi di beberapa tempat pemancingan melarang penggunaan hook yang memilki
barb yang terlalu panjang, karena barb yang panjang dapat menyebabkan luka
parah pada ikan yang terpancing.
c. Point
Point terbentuk dengan cara stamping, cutting, grinding atau gabungan dari
ketiga proses tersebut. Point merupakan bagian yang terpenting dari hook dan
sangat berpengaruh pada saat hook up. Hook point dibedakan menjadi :
- Hollow point, misalnya : Chinu, Marusode
- Curved in point, misalnya : Tuna circle
- Dublin point, misalnya : O’Shaughnessy, Round bent sea
- Knife edge point, misalnya : Tuna hook, Beak hook
d. Gap
Lebar dan sempitnya gap dipengaruhi oleh bentuk bend serta ukuran hook.
Umumnya gap yang lebar akan sangat berguna jika kita memancing dengan
menggunakan umpan alami, karena ada kelebihan ruang diantara gap.
e. Throat
Dalam dan dangkalnya throat atau tenggorokan mata kail yang dipakai
tergantung jenis ikan dan cara makan ikan yang dipancing.
f. Bend
Umumnya bentuk bend juga mempengaruhi kekuatan hook saat penetrasi
dan hook up. Bentuk-bentuk bend dibedakan menjadi :
Kirbed, misalnya : American Kirby, Tuna hook, Tuna circle
Straight, misalnya : O’Shaughnessy, Sproat hook
II-26
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-27
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-28
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
b. Worm hook, hook dengan 900 offset shank dekat ringed (2 kali bent shank).
Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet.
c. Weedless hook, Hook yang memiliki kawat dibagian depan hook,
melintang dari kepala sampai barb. Fungsinya agar saat dipakai mancing,
rumput atau tumbuhan air tidak tersangkut dimata kail. Pada saat hook up
kawat akan terdorong ke belakang karena mendapatkan tekanan.
d. Jighead, Hook yang kepalanya berbentuk seperti ikan dan bisa berfungsi
sebagai pemberat. Dalam penggunaanya, umumnya jighead dipasang
dengan bulu-bulu atau umpan karet dan biasanya dipakai untuk memancing
dengan teknik jigging. Berat hook berkisar antara + 0.5 gr sampai 50 gr.
e. Pancing Udang, pancing yang tidak memiliki barb dan umumnya dipakai
untuk mancing udang.
II-29
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
kepada anda. Walaupun ia agak rapuh tetapi ia boleh bertukar kepada pelbagai
jenis kekuatan ekstra mata 3 seperti kekuatan 3x, 4x, 5x.
II-30
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
kosong. Namun begitu anda akan sentiasa merasa renggutan umpan dimakan ikan.
Jika anda memancing ikan karang yang sederhana sizenya, sebaiknya anda
menggunakan mata Pancing yang berteras halus kerana bila tersangkut ia mudah
lurus dan senang membentuknya semula
II-31
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
yang makannya secara menggetu,juga tidak sesuai untuk pancingan tunda kecuali
menggunakan umpan hidup atau mati. Mengikut kajian penggunaan mata jenis
lingkar ini kadar sangkutannya adalah lebih 95%.Apabila ikan menyambar umpan
dan melarikannya, perambut dan tali yang tegang akan membawa mata Pancing
kesudut mulut atau tepi rahang ikan. Samaada umpan telah ditelan atau tidak,
bahagian jurang mata Pancing ( gap ) akan tergelincir pada tulang rahang atau
sudut mulut ikan. ketegangan
ketegangan yang meningkat akan memaksa mata Pancing
tersangkut dengan baik dan sukar untuk melepaskan diri.
Bentuk-bentuk
bentuk Mata Pancing
Gambar 25.
2 Bentuk-bentuk Mata Pancing
II-32
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-33
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-34
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
c. Pendahuluan
Pemberat atau timbel digunakan sebagai penyeimbang di dalam air. Jumlah
beratnya sendiri sangat disesuaikan dengan kedalaman kolam serta besar
pelampung. Takaran berat yang pas akan memberikan keseimbangan yang pas
sehingga umpan tidak terombang-ambing karena arus air dan posisi pakan
umpan selalu berada mengambang pas dengan posisi makan ikan.
Pelampung merupakan satu kesatuan dengan pemberat yang merupakan alat
penyeimbang senardan mata pancing , fungsi pelampung sendiri sebenarnya lebih
sebagai pembantu penglihatan pemancing jika umpan telah disambar ikan.
Pelampung akan bergerak – gerak dan tenggelam saat ikan mulai memakan ikan,
dan itu pertanda bahwa pemancing harus menarik joran sesegera mungkin.
Pelampung yang baik harus dapat dilihat secara jelas oleh kita.
Secara fisik jenis pelampung pancingan ada dua, yaitu pelampung yang
gemuk di pangkal dan pelampung yang gemuk dibagian ujung. Sedangkan secara
kegunaan, juga terbagi dua, yaitu pelampung pada permukaan air yang tenang dan
Pelampung pada permukaan air yang berarus atau mengalir.
a) Pelampung pada permukaan air yang tenang
Kelompok pertama ialah pelampung yang dirancang untuk digunakan
saat mancing di perairan yang permukaannya tenang atau relatif diam. Bentuknya
antara lain silinder pendek, silinder panjang atau silinder dengan bagian yang
membengkak di dekat pangkal. Bentuk batang silinder pendek misalnya, paling
pas digunakan untuk mancing pada kondisi tidak ada angin dan permukaan air
"licin" bagai berminyak. Pelampung dengan bentuk batang silinder panjang lebih
pas dipakai untuk mancing di perairan yang agak beriak sedangkan pelampung
yang gemuk di pangkal cocok digunakan manakala riak di permukaan air menjadi
masalah bagi pelampung berbentuk silinder rata. Apabila diujung pelampung
terdapat semacam jarum indikator, gunanya ialah agar dihasilkan sensitivitas yang
lebih jelas teramati, khususnya pada saat mancing ikan yang cara makan
umpannya tergolong sangat "santun". Pelampung jenis pertama ini dipakai dengan
meloloskan senar utama melalui cincin kawat di bagian pangkal dan posisinya
II-35
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-36
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-37
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Bentuk-bentuk Pemberat
Bila pemancing menyebut kata “Timah”, yang dimaksud adalah pemberat.
Kegunaannya agar kombinasi line, mata kail dan umpan lebih cepat tenggelam
atau bila di”cast” bisa mencapai jarak yang jauh.
Timah sering menjadi pilihan bahan, karena berat jenisnya yang tinggi,
mudah dibentuk karena titik lelehnya yang tidak terlalu tinggi dan relatif murah
harganya. Walaupun akhir2 ini seiring dengan menipisnya deposit timah dinegeri
kita, harganya menjadi semakin berat juga. Bentuk dan kegunaan dari pemberat
ini sangat bervariasi, tergantung dari cara memancing.
Timah dalam kaitan sebagai pemberat biasanya adalah timah hitam (Pb-
plumbum). Termasuk salah satu logam berat seperti Mercury (Hg), Cadmium
(Cd) dll, yang sebenarnya bisa berbahaya bagi kesehatan.
II-38
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-39
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
II-40
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM
II-41
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Praktikum 1. Tanggal :
Nama :
Kelompok :
II-42
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Praktikum 1. Tanggal :
Nama :
Kelompok :
II-43
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Praktikum 2. Tanggal :
Nama :
Kelompok :
II-44
Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkap Ikan 2014
Praktikum 2. Tanggal :
Nama :
Kelompok :
II-45