Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengkajian

A) Anamnesa

a. Identitas penderita
Meliputi nama anak, usia (rentan pada anak berusia 1-14 tahun dengan status
gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi), jenis kelamin anak,
suku bangsa, dan lain-lain
b. Keluhan utama
Anak masuk kerumah sakit biasanya dengan kelihan adanya ritema dibelakng
telinga, dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang
bawah, badan panas (demam), enantema (titik merah) di palatum durum atau
dipalatum mole.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Pada anak yang terinfeksi virus campak biasanya ditanyakan pada orang
tuanya kapan timbulnya panas, batuk, konjungtivis, ruam kulit, dan adanya
penurunan nafsu makan, lemah, serta lesu.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah anak belum pernah mendapatkan vaksinasi campak dan kontak
langsung dengan pasien campak.
e. Riwayat imunisasi
Imunisasi apa saja yang sudah didapatkan, misalnya BCG, POLIO, DPT, dan
Campak.

B) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

a. Status kesehatan umum : Meliputi keadaan penderita, kesadaran, tinggi badan,


berat badan, dan tanda-tanda vital
b. Kepala dan leher :
- Inspeksi: kaji bentuk kepala, keadaan rambut, kulit kepala, konjungtivis,
adanya eritema dibelakang telinga, bagian atas tengkuk, sepanjang rambut,
dan bagian belakang bawah
- Palpasi: apakah ada pembesaran kelenjar getah bening di sudut
mandibularis dan didaerah leher belakang
c. Mulut :
- Inspeksi: kaji adanya bercak koplik di mukosa, enantema di palatum
durum atau palatum mole, perdarahan pada mulut dan sistem pencernaan
d. Toraks:
- Inspeksi: kaji bentuk dada anak, kaji adanya batuk, secret pada nasofaring,
perdarahan pada hidung. Pada penyakit campak gambaran penyakit secara
klinis menyerupai influenza
- Auskultasi: kaji adanya suara paru tambahan seperti ronchi
e. Abdomen:
- Inspeksi: kaji bentuk perut anak
- Auskultasi: kaji suara bising usus anak, apakah normal atau hiperperistaltik
- Perkusi: hanya dilakukan bila terdapat tanda abnormal, misalnya masa atau
pembengkakan
f. Kulit:
- Inspeksi: kaji adanya eritema pada kulit, hiperpigmentasi,dan kulit bersisik
- Palpasi: kaji turgor kulit, apakah normal atau menurun

C) Pemeriksaan penunjang

- Pemeriksaan darah, berupa leukopenia dan limfositopenia


- Pemeriksaan imunoglobulin M (IgM) campak, juga dapat membantu
diagnosis dan biasanya terdeteksi sejak hari pertama dan ke-2 setelah
timbulnya ruam. IgM campak ini dapat tetap terdeteksi setidaknya sesudah
infeksi
(Ricky Gustian Halim, 2016)

Daftar pustaka:

Halim, Ricky Gustian. 2016. Campak Pada Anak. Volume 43 nomor 3. Cikarang: RS.
Hosana Medica Lippo Cikarang

Anda mungkin juga menyukai