Anda di halaman 1dari 7

Laporan Tutorial UP 5 Blok 4

“Sistem Sirkulasi Tanpa Pompa”

A. Skenario
Sistem limfatika merupakan salah satu sistem yang terkait erat dengan sistema sirkulatoria.
Meski berbeda cairan yang dialirkannya, tetapi keduanya memiliki hubungan langsung.
Sebagai sistem saluran, sistema limfatika dapat mengalirkan cairan limfe tanpa ada sistem
pemompaan seperti yang dijumpai pada sirkulasi darah yang memiliki jantung.
Sebagai sistem yang salah satunya memiliki fungsi sebagai sistem pertahanan tubuh, sistema
limfatika sangat efektif dalam memberi peringatan dini jika ada infeksi lokal sesuai dengan
letak limfonodus yang bereaksi/meradang.
Bagaimana sistema limfatika dapat mengalirkan cairannya dan mempertahankan arah
alirannya tetap searah dan tidak ada yang membalik merupakan misteri yang menarik serta
telah diungkap dalam dunia medis, baik kedokteran umum maupun kedokteran hewan.

B. Merumuskan Sasaran/Tujuan Belajar


1. Apa definisi dan fungsi sistem limfatika?
2. Bagaimana struktur anatomi (makro dan mikro) sistem limfatika?
3. Bagaimana hubungan antara sistem sirkulasi dengan sistem limfatik?
4. Bagaimana sistem limfatika mampu mengalirkan cairan tanpa pompa?

C. Belajar Mandiri (Mengumpulkan Informasi)


1. Apa definisi dan fungsi sistem limfatika?
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau
getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari system
kardiovaskuler ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem
limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem
sirkulasi (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik).
Sistem limfatik terdiri dari jaringan pembuluh limfe di seluruh tubuh, sekelompok kelenjar
limfe, limpa, kelenjar thymus, serta bagian lain jaringan limfatik, misalnya alur Peyer di
dinding usus. Sistem limfatik membantu mempertahankan tubuh dari infeksi dan juga
menjaga kesimbangan cairan tubuh.
Pembuluh limfe membawa cairan yang disebut limfe ke seluruh tubuh. Limfe membantu
menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan mengumpulkan kelebihan cairan dari jaringan
dan mengembalikannya ke aliran darah. Limfe juga membawa sel darah putih yang melawan
infeksi. Kelenjar limfe yang terletak di titik pertemuan antar pembuluh limfe, menyaring
organisme penginfeksi dari limfe. Kelenjar ini dipenuhi limfosit, sejenis sel darah putih.
Kelompok simpul limfe terdapat di banyak bagian tubuh, termasuk di leher, ketiak, dan lipat-
paha
(http://www.edusehat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=55&Itemid=50).
Sistem limfatika merupakan jalur tambahan di mana cairan dapat mengalir dari ruang
interstisial ke dalam darah. Fungsi utama sistem limfatik,
berlawanan dengan fungsi sirkulasi darah, yakni untuk memelihara keseimbangan dan
menyediakan jarak ruang antara makromolekul dengan cairan interstisial, dengan demikian
dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari ruang jaringan, yang tidak
dapat dipindahkan dengan absorpsi langsung ke dalam kapiler darah. Bahkan sebenarnya
system limfatik merupakan jalur utama proses metastasis berbagai macam kanker secara
umum, termasuk kanker payudara, usus besar, dan kanker kulit.
Demikian pentingnya peranan system limfatika dalam mempertahankan homeostasis tubuh,
sehingga dalam system ini
akan dijumpai adanya proses limfangiogenesis yang hampir sama dengan proses angiogenesis
dalam pembuluh darah.
Limfangiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh
limfe sebelum adanya pembuluh-pembuluh limfe tersebut ada. Limfangiogenesis memiliki
peranan fisiologis yang sangat penting dalam homeostasis, metabolisme, dan imunitas
(http://ima---ime.blog.friendster.com/2008/07/aliran-interstisial-sebagai-petunjuk-adanya-
limfangiogenesis/).
Sistem limfatik merupakan sub-sistem dari sistem sirkulasi yang berfungsi mengkoleksi dan
mengembalikan cairan interstisiil, termasuk protein plasma ke dalam darah, sehingga
membantu mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan tubuh terhadap penyakit
dengan menghasilkan limfosit, dan menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke
dalam darah (Wijayanto, 2008)

2. Bagaimana struktur anatomi (makro dan mikro) sistem limfatika?


a. Makro anatomi
1) Pembuluh limfe
a) Kapiler Limfatik: Merupakan saluran halus yang saling bersambungan dan membentuk
struktur seperti jaring. Terletak di bawah kulit,sejalan dengan kapiler darah.
b) Saluran Limfe ( Lymphatic vessel)
• Merupakan saluran limfatik yang lebih besar,yang terletak di tubuh bagian dalam
• Tempat bermuaranya kapiler-kapiler limfa
• Terdapat bintilan-bintilan seperti buah kacang ” Nodus Limfatikus”
2) Nodus Limfatikus
Merupakan struktur nodular yang tersebar di sepanjang pembuluh limfa. Berbentuk seperti
bintil-bintil kacang, berdiameter 2-35 mm. Berwarna kelabu-merah jambu. Setiap nodus
limfa dikelilingi oleh jaringan ikat yang berperan sebagai kapsula (pembungkus).
Mengandung leukosit yang berfungsi sebagai ”fagositosit”. Sebagai tempat bermuaranya
cairan limfe sebelum kembali ke peredaran darah (Getty,1975)

3) Limfosenter
Merupakan sekelompok nodus limfatikus yang dijumpai secara tetap pada suatu regio dalam
tubuh dan menerima vasa aferen dari regio yang kurang-lebih sama pada semua spesies.
Nodus limfatikus pada mamalia dikelompokkan menjadi 7 limfosenter.
No daerah limfosenter Terdiri dari limfosenter
1 Kepala • mandibularis
• parotis
• retropharyngeal
2 Leher • cervicalis superficialis
• cervicalis profundus
3 Anggota gerak depan • axillaris
4 Cavum thorax • thoracalis dorsalis
• thoracalis ventralis
• mediastinalis
• bronchialis
5 Dinding abdomen dan pelvis • lumbaris
• iliosacral
• inguinalis femoralis (superficialis)
• ischiatica
6 Anggota gerak belakang • iliofemoralis (inguinalis profundus)
• poplitea
7 Viscera abdominalis • celiaca
• mesenterica cranialis
• mesenterica caudalis

(Anonimous, 2008)

(Wijayanto, 2008)
4) Lien (Limpa)
Lien terletak di regio hypogastrica sinister. Konsistensinya lunak dengan vaskularisasi yang
tinggi, berwarna merah terang sampai ungu gelap. Tidak terlalu esensial untuk hidup,
bersama-sama dengan sumsum tulang terutama mendukung fungsi aliran darah. Ia memiliki
peran ganda, yakni bereaksi secara imunologis dan hemopoiesis, walaupun lien lebih
condong ke fungsi imunologis sedang sumsum tulang lebih ke arah hemopoiesis. Lien
mengandung massa lymphoid yang terorganisisr.
Lien ini menyaring darah, menghilangkan zat besi dari hemoglobin, menghasilkan
lymphocyte dan antobodi, serta menyimpan dan melepaskan darah dengan konsentrasi
corpusculi yang tinggi. Berat dan ukurannya bervariasi sepanjang hidup, tergantung kondisi.
Lien memiliki kerangka reticularis yang tertanam dalam jaringan kolagen, dengan kapsul
yang menebal pada hilus, dimana organ ini dilekatkan ke lipatan peritoneum, dan merupakan
titik dimana arteri masuk dan vena keluar. Kapsula menembus organ untuk membentuk
trabecula. Kerangka reticularis mengisi celah-celah diantara kapsula, hilus dan trabecula
bersama-sama dengan sel-sel yang ada membentuk jaringan lienalis. Organ ini terdiri dari
pulpa putih (folikel limfatik) dan pulpa merah (sinus venosus). Arteri berkaitan erat dengan
pulpa putih, sedang vena terkait dengan pulpa merah (Anonimous, 2008)
5) Thymus
Thymus merupakan organ yang berkembang baik pada masa akhir prenatal dan masa awal
postnatal, dengan status yang sangat aktif. Pada individu yang dewasa organ ini involusi,
digantikan oleh infiltrasi lemak dan degenerasi amiloid, tetapi tidak pernah menghilang
secara total. Jika individu dewasa diseksi secara teliti pada jaringan ikat di sekitar lokasi
thymus, maka tetap akan ditemukan adanya agregat kecil jaringan thymus aktif (Anonimous,
2008)

b. Mikro anatomi
1) Limpa/Lien
Kapsula dan trabekula kaya serabut otot polos dan serabut elastis. Kapsula tebal pada kuda
dan sapi, Tipis pada karnivora. Pulpa putih yaitu jaringan limfatik padat (kaya sel limfosit
kecil).Berhubungan erat dengan cabang-cabang arteri trabekuler yang terletak di sentral atau
parasentral. Pulpa merah kaya akan sel darah. Terdapat sinusoid dan tali-tali limfe (korda
splenika). Korda splenika tersusun dari granulosit, progenitor granulosit, sel fagosit dan sel
retikuler.
a) Limpa Babi
Tipe Pertengahan /Intermedier. Pulpa merah dan pulpa putih seimbang. Kapsula dan
trabekula seimbang.
b) Limpa Kelinci
Tipe Pertahanan /Defensif. Pulpa putih lebih banyak dari pulpa merah. Kapsula relativ
tipis.trabekula dan otot polos sedikit.
c) Limpa Anjing
Tipe Penyimpan. Pulpa merah lebih banyak dari pulpa putih. Ukurannya relativ besar.
Kapsula dan trabekula tebal,kaya otot polos dan serabut elastis.
d) Limpa Ayam
Dibungkus kapsula muskuler yang tebal, tidak mempunyai trabekula. Batas pulpa merah dan
pulpa putih tidak jelas. Pulpa putih tersebar merata,tersusun dari limfosit kecil. Pulpa merah
tersusun dari sinus venosus dan tali-tali sel (sel retikuler,makrofag,limfosit,dan erotrosit).
2) Nodus Limfatikus
Kapsula kaya dengan jaringan kolagen padat dengan serabut otot dan serabut elastis. Terdiri
atas:
- Korteks, terletak di perifer. Terdapat nodulus limfatikus yang dikelilingi jaringan limfatik
difus.
- Medula, terdapat tali-tali medula (Korda Medula) yang tersusun atas limfosit,makrofag,sel
plasma dan leukosit lain.
a) Nodus Limfatikus Babi: Tampak terbalik.Nodulus limfatikus di medula dan tali-tali
medula di korteks.
b) Nodulus limfatikus Anjing: Pembagian korteks dan medula jelas.Nodulus limfatikus di
korteks dan tali-tali medula di medula.
c) Nodulus limfatikus Domba: struktur umum sama,tampak lebih merah.
3) Bursa fabricius
Merupakan kantung buntu,terbuka,terletak di dinding proktodeum kloaka bagian dorsal
Epitelium permukaan : pseudokolumner kompleks
Apeks folikel : kolumner simpleks
 Tunika mukosa membentuk lipatan-lipatan membentuk plika sarat ”folikel organ limfatik”
yang terletak di lamina propria mukosae
Folikel terdiri atas :
Korteks/Korona: limfosit kecil
Medulla/Sentrum germinale: limfosit besar
• Pada perifer medulla,lapisan sel-sel epitelium belum terdiferensiasi dan dipisahkan dari
korteks oleh lapisan kapiler.
 Lamina muskularis mukosae,tunika submukosa,tunika muskularis,tunika serosa merupakan
lapisan tipis yang terletak di bawah folikel organ limfatik.
(Anonimous, 2009)

3. Bagaimana hubungan antara sistem sirkulasi dengan sistem limfatik?


Sistem Limfatik Merupakan suatu sistem saluran berlapiskan endotel dengan dinding tipis
yang mengandung cairan dari ruang-ruang jaringan dan mengembalikannya ke dalam darah.
Cairan tersebut disebut cairan limfe, yang hanya mengalir dalam 1 arah, yaitu ke arah
jantung. Saluran limfatik berfungsi untuk menampung atau mengembalikan sebagian cairan
yang mengalami ekstravasasi pada kapiler ke sirkulasi darah sehingga jumlah cairan darah
dapat dipertahankan. Akhir aliran limfatik masuk kembali ke vasa subclavia sinistra.
Sepanjang aliran dilengkapi dengan kelenjar getah bening untuk membersihkan cairan tubuh
dari benda asing sebelum masuk sirkulasi darah. Kapiler limfe berasal dari berbagai jaringan,
sebagai pembuluh halus yang terdiri atas 1 lapis endotel dan lamina basal yang tidak utuh.
Pembuluh-pembuluh limfe tipis secara berangsur-angsur bergabung dan akhirnya membentuk
2 pembuluh besar, yaitu duktus torasikus dan duktus limfatikus kanan, dan masing-masing
bermuara ke perbatasan antara vena jugularis kiri dan vena subclavia kiri, serta bermuara ke
pertemuan vena subclavia kanan dengan vena jugularis interna kanan
(http://choybuccuq.blogspot.com/2009/02/sistem-cardiovaskuler.html).
Proses pengaliran cairan limfe berawal sebagai ujung-ujung saluran buntu yang membentuk
formasi menjari, dengan dinding kapiler yang tipis dalam jaringan ikat. Mereka membentuk
formasi jaringan kapiler tiga dimensi yang mengalir menuju vasa lymphatica yang
mengkoleksi limfe yang lebih besar dan lebih tebal dindingnya, kemudian ductus dan truncus
lymphaticus. Akhirnya limfe dari truncus dan ductus lymphaticus ditumpahkan ke vena cava
cranialis di thoracic inlet.
Lymph capillaries vasa lymphatica lymph node vasa lymphatic cisterna chyli thoracic duct
(Anonimous, 2008)

4. Bagaimana sistem limfatika mampu mengalirkan cairan tanpa pompa?


Gerakan otot rangka yang bersebelahan dengan pembuluh limfe akan menggerakan limfe ke
arah trunkus limfatik. Cara kerja pembuluh limfatik seperti kerja pompa limfe. Tekanan
negatif intra toraks yang terjadi saat inspirasi memberikan efek pengisapan pada limfe dalam
ductus toraks.
duktus thoracis cicterna chyli  vasa limfatik  limfonodus  vasa limfatik Kapiler limfa
Sistem limfatik mencangkup baik jaringan dalam tubuh serta pembuluh limfa yang berkaitan
dengan jaringan limfoid. Sistem ini berperan sebagai system yang mengalirkan cairan
jaringan yang kemudian akan meningkatkan sirkulasi vena dan karenanya membantu
mengontrol cairan interstitial. Sistem ini juga membantu antibody dan bertindak selaku
mekanisme pertahanan melawan – zat – zat yang bersifat racun dengan cara menyaring
keluar cairan jaringan dan memakannya, oleh karena itu berarti mengontrol kemungkinan –
kemungkinan timbulnya infeksi.
Semua jaringan tubuh kecuali beberapa memiliki saluran limfe yang mengalirkan cairan
berlebihan langsung dari ruang interstisial. Pengecualiannya meliputi bagian superficial kulit,
system saraf pusat, bagian dalam saraf perifer, endomisium otot, dan tulang.
Limfe merupakan cairan interstisial yang mengalir ke dalam pembuluh limfe. Faktor yang
meningkatkan tekanan cairan interstisial normalnya akan juga meningkatkan aliran limfe,
faktor tersebut meliputi :
• Peningkatan tekanan kapiler
• Penurunan tekanan osmotik koloid plasma
• Peningkatan protein cairan interstisial
• Peningkatan permeabilitas kapiler
Di samping pemompaan yang disebabkan oleh kontraksi intrinsic dari dinding pembuluh
limfe, factor luar yang juga menyebabkan pemompaan adalah :
• Kontraksi otot-otot di sekitar tubuh
• Pergerakan bagian-bagian tubuh
• Pulsasi arteri
• Penekanan jaringan oleh benda-benda di luar tubuh
(Guyton, 1997)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2008. Systema Lymphatica. Terjemahan “Sisson and Grossman’s the Anatomy
of the Domestics Animals, 5th ed”
Anonimous. 2009. Petunjuk Praktikum Mikroanatomi Blok 4 Sistem Pernafasan dan
kardiovaskuler. Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Yogyakarta
Getty, Robert. 1975. Sisson and Grossman’s The Anatomy of The Domestic Animals.
Philadelphia W.B. Saunders
Guyton. 1997. Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik
http://www.edusehat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=55&Itemid=50
http://ima---ime.blog.friendster.com/2008/07/aliran-interstisial-sebagai-petunjuk-adanya-
limfangiogenesis/
http://choybuccuq.blogspot.com/2009/02/sistem-cardiovaskuler.html
Wijayanto, Hery. 2008. Anatomi II “Systema Lymphatica”. Fakultas Kedokteran Hewan
UGM. Yogyakarta
http://natural-veterinary.blogspot.com/2009/07/laporan-tutorial-up-5-blok-4.html

Anda mungkin juga menyukai