Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN GEMELLI PRETERM DENGAN POSISI


KEPALA-LINTANG

Penulis :
Oktaviani Meiliza
1102013222

Pembimbing :
dr. Husny B. Sismawan, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD ARJAWINANGUN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan presentasi kasus dengan judul
“Kehamilan Gemelli Preterm dengan Posisi Kepala-Sungsang” sebagai tugas kepanitraan
Kebidanan RSUD Arjawinangun. Tidak lupa shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, izinkan kami selaku penulis untuk mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan presentasi kasus ini,
terima-kasih kepada dr. K.A. Halim Lutfi, Sp.OG, MH.Kes selaku kepala kepamitraan
Kebidanan yang telah meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi masukan-masukan
kepada penulis mengenai presentasi kasus ini dan kepada dr. Isnaena Perwira, Sp.OG dan dr.
Husny B. Sismawan, Sp.OG dan dr. Trubus Priyoko, Sp.OG yang turut membantu dan
membimbing penulis, dan juga kepada seluruh dokter, staf bagian kebidanan, orang tua kami
yang telah mendukung secara moril maupun materil demi terwujudnya cita-cita kami, dan
teman-teman sejawat lainnya yang turut membantu penyusun selama kepanitraan di bagian
Ilmu Kebidanan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebesar-besarnya atas bantuan
yang diberikan selama ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan presentasi kasus ini masuh banyak terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun
dalam laporan presentasi kasus ini untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga presentasi kasus
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan
datang. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Arjawinangun, Juli 2017

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

Prematuritas adalah kelahiran yang berlangsung pada umur kehamilan 20 minggu


hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.1 Terdapat 3 subkategori usia
kelahiran prematur berdasarkan kategori World Health Organization (WHO), yaitu:2
1) Extremely preterm (< 28 minggu)
2) Very preterm (28 hingga < 32 minggu)
3) Moderate to late preterm (32 hingga < 37 minggu).
Angka kejadian kelahiran prematur di Indonesia belum dapat dipastikan jumlahnya,
namun berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan tahun
2007, proporsi BBLR di Indonesia mencapai 11,5%, meskipun angka BBLR tidak mutlak
mewakili angka kejadian kelahiran prematur.3 Dalam studi yang dilakukan di RSUP Dr.
Kariadi Semarang tahun 2002 didapatkan kelahiran prematur sebesar 138 kasus (4,6%).4
Gemelli/kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih intrauteri.
Kehamilan ganda dianggap mempunyai risiko tinggi karena dapat menyebabkan komplikasi
lebih tinggi untuk mengalami hiperemesis gravidarum, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan
dengan hidramnion, persalinan dengan prematuritas, pertumbuhan janin terhambat.5,6 Gemelli
merupakan 30% penyebab terjadinya prematur di Indonesia pada tahun 2010.3 Fisiologi dari
kehamilan ganda yaitu dua ovum yang dibuahi pada saat hampir besamaan atau berasal dari
satu ovum yang mengalami pemecahan disaat dini. Persalinan prematur pada kehamilan ganda
dapat terjadi dikarenakan terjadinya overdistensi, maka retraksi akibat ketegangan otot uterus
makin dini sehingga dimulailah proses Braxton Hicks, kontraksi makin sering dan menjadi HIS
persalinan.5,6
Berikut ini diajukan suatu kasus seorang wanita 25 tahun dengan G1P0A0 parturien 32-
33 minggu kala I fase laten dengan gemelli presentasi kepala-sungsang Selanjutnya akan
dibahas apakah tindakan penatalaksaaan pada kasus ini sudah tepat dan sesuai dengan literatur.

3
BAB II
LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Ciperna
Tanggal masuk RS : 26 Februari 2018 pukul 07.45

II. Anamnesis
A. Keluhan Utama:
Pasien datang rujukan dari Puskesmas dengan mules-mules sejak pukul 01.00
(26/2/2018).

B. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien G1P0A0 merasa hamil 7 bulan. Mules (+) dirasakan sejak kemarin malam sekitar
pukul 01.00. Keluar lendir dan darah (+) sejak tadi subuh. Keluar air (-). Gerakan janin
masih dirasakan.

C. Riwayat Menstruasi:
 Menarkhe : 12 tahun
 Siklus : Teratur, 28 hari
 Lama haid : 7 hari
 Keluhan saat haid : Disangkal, 3 kali ganti pembalut
 HPHT : 9 Juli 2017
 HTP : 16 April 2018

4
D. Riwayat Obstetri:
1. Hamil sekarang.
E. Riwayat KB:
Tidak ada.

F. Riwayat Pernikahan:
Menikah 1 kali dengan usia pernikahan 8 bulan.

G. Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit, alergi, obat-obatan maupun makanan.

H. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit pada keluarga pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda Utama :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 60x/menit
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Suhu : 36,2°C

B. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
Normocephal

2. Mata
Pupil bulat isokor, sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-

3. Leher
Trakea terletak di media, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.

5
4. Telinga
Simetris kanan dan kiri, sekret -/-

5. Hidung
Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung -/-, sekret (-)

6. Mulut
Bibir tidak kering, sianosis (-)

7. Thorax:
A. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 4 linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I & II regular, Murmur (-), Gallop (-)

B. Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris bilateral, pernapasan simetris dalam keadaan
statis maupun dinamis, retraksi sela iga (-)
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

8. Abdomen
Status Obstretikus.

9. Ekstremitas
Akral hangat, udem (-)

10. Genitalia
Status Obstretikus.

C. Status Obstretikus
Abdomen
1. Inspeksi
 Membuncit sesuai usia kehamilan
6
 Linea Mediana hiperpigmentasi
 Striae gravidarum (+)
 Sikatrik (-)
2. Palpasi
 Leopold I : TFU 36 cm. Teraba tahanan memanjang.
 Leopold II : Tahanan memanjang di perut bagian kiri, bulat besar keras di
perut bagian kanan.
 Leopold III : Teraba bulat besar keras
 Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP

3. Auskultasi
 Bising usus (+) Normal
 DJJ 1: 152x/menit, reguler, punggung kanan.
 DJJ 2: 150 x/menit, reguler, punggung kiri.

Genitalia
1. Inspeksi
Tidak tampak kelianan
2. Pemeriksaan Dalam
V/V : Tidak ada kelainan
Pembukaan : 1 cm
Porsio : Tebal
Ketuban : Positif

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
Nama Test Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap :
Hemoglobin 10,9 11,7-15,5
Leukosit 7,23 3,6-11
Trombosit 157 150-440
Hematokrit 32,4 35-47

7
Eritrosit 4,05 3,8-5,2
MCV 80,2 80-100
MCH 27,0 26-34
MCHC 33,6 32-36
RDW 17,4 11,5-14,5
MPV 12,0 7,0-11,0
PDW 54,7 15,0-17,0

Hitung Jenis (Diff)


Segmen 72,2 28,0-78,0
Limfosit 15,5 25-40
Monosit 9,3 2-8
Eosinofil 1,7 2-4
Basofil 0,4 0-1
Luc 0,8 3-6
Golongan Darah A

Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 73 75-140

Imunologi
HBsAg Kuantitatif 0,01 Negatif <0,13
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif

 USG (Dokter Jaga)


Janin ganda
Anak 1 letak kepala, DJJ +, TBJ 1666 gram.
Anak 2 letak sungsang, DJJ +, TBJ 1800 gram.
Usia 32-33 minggu
Plasenta terletak di fundus, kalsifikasi plasenta grade II
Ketuban (+), Cukup

8
V. DIAGNOSIS KLINIS
G1P0A0 parturien 32-33 minggu kala I fase laten dengan gemelli presentasi kepala-
sungsang

VI. PENATALAKSANAAN
Dokter jaga : IVFD RL 20 tetes/ menit
Cefotaxime 2x1 gram

9
Dokter Spesialis Obgyn: IVFD RL 20 tetes/ menit
Drip Ketorolac 2 ampul (60 mg)
Duvadilan (Isosuprin) 3x1 tab per oral
Dexamethason inj 3x1 amp (5 mg) selama 2 hari
Cefotaxime inj 2x1 vial (1 gram)
Livron 2x1 tab

VII. RENCANA
 Obeservasi TTV serta DJJ
 Sectio caessaria elektive atas indikasi janin gemeli dengan letak kelapa, letak
sungsang.

VIII. LAPORAN PERINATOLOGI


Bayi 1.
Pada jam 13.20 di ruang bersalin, lahir bayi seorang perempuan, secara normal dan
langsung menangis. Berat lahir 1600 gram, Panjang badan 43 cm, Lingkar kepala 31 cm,
Lingkar dada 28 cm. Bayi segera diletakkan di atas meja resusitasi yang telah
dihangatkan lebih dahulu dengan posisi semi ekstensi setelah lahir. Kemudian bayi
dikeringkan dengan memakai kain yang kering, bersih dan halus mulai dari muka, kepala
dan seluruh tubuh sambil dilakukan pengisapan lendir dan mulut, orofaring dan kedua
lubang hidung, kemudian dilakukan stimulasi takstil. Bayi menangis kuat, BJ
140x/menit. Kulit mulai memerah. APGAR : 7/8/9. Kemudian dilakukan perawatan tali
pusat. Tali pusat diklem dan dipotong kemudian dibungkus dengan kasa steril.
A. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Aktif, menangis
Denyut jantung : 140 x/ menit
Pernafasan : 41 x/menit
Suhu :36,2 ⁰C

1. Kepala
 Ubun-ubun besar datar
 Konjungtiva tidak anemis
 Sklera tidak ikterik

10
 Pernafasan Cuping Hidung (-)
 Perioral sianosis (-)
 Langit-langit intak

2. Leher
Retraksi suprasternal (-)

3. Thorax
 Bentuk dan gerak simetris
 Retraksi interkostal -/-

4. Cor
Bunyi jantung murni regular

5. Pulmo
Suara nafas vesikuler kiri = kanan

6. Abdomen
 Datar lembut, retraksi epigastrium (-)
 Hepar/lien tidak teraba
 Bising usus (+) normal

7. Ekstremitas
 Akral hangat
 Capillary refill time < 3”
 Akrasianosis (-)

8. Reflex
 Moro (+)
 Sucking (+)
 Rooting (+)
 Grasping (+)

11
B. DIAGNOSIS KLINIS
Neonatus kurang bulan, Kecil masa kehamilan

C. PENATALAKSANAAN
 Pertahankan suhu 36,5 – 36,9 ⁰C
 Vit. K 1 mg i.m.
 Sementara rawat kamar bayi dikarenakan bayi kecil

Bayi 2
Pada jam 13.40 di ruang bersalin, lahir bayi seorang perempuan, secara spontan bracht
dan tidak segera menangis. Berat lahir 1900 gram, Panjang badan 43 cm, Lingkar kepala
33 cm, Lingkar dada 29 cm. Bayi segera diletakkan di atas meja resusitasi yang telah
dihangatkan lebih dahulu dengan posisi semi ekstensi setelah lahir. Kemudian bayi
dikeringkan dengan memakai kain yang kering, bersih dan halus mulai dari muka, kepala
dan seluruh tubuh sambil dilakukan pengisapan lendir dan mulut, orofaring dan kedua
lubang hidung, kemudian dilakukan stimulasi takstil. Bayi menangis kuat, BJ
140x/menit. Kulit mulai memerah. APGAR : 6/7/8. Kemudian dilakukan perawatan tali
pusat. Tali pusat diklem dan dipotong kemudian dibungkus dengan kasa steril.
A. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Aktif, menangis
Denyut jantung : 142 x/ menit
Pernafasan : 46 x/menit
Suhu : 36 ⁰C

1. Kepala
 Ubun-ubun besar datar
 Konjungtiva tidak anemis
 Sklera tidak ikterik
 Pernafasan Cuping Hidung (-)
 Perioral sianosis (-)
 Langit-langit intak

12
2. Leher
Retraksi suprasternal (-)

3. Thorax
 Bentuk dan gerak simetris
 Retraksi interkostal -/-

4. Cor
Bunyi jantung murni regular

5. Pulmo
Suara nafas vesikuler kiri = kanan

6. Abdomen
 Datar lembut, retraksi epigastrium (-)
 Hepar/lien tidak teraba
 Bising usus (+) normal

7. Ekstremitas
 Akral hangat
 Capillary refill time < 3”
 Akrasianosis (-)

8. Reflex
 Moro (+)
 Sucking (+)
 Rooting (+)
 Grasping (+)

B. DIAGNOSIS KLINIS
Neonatus kurang bulan, Kecil masa kehamilan

13
C. PENATALAKSANAAN
 Pertahankan suhu 36,5 – 36,9 ⁰C
 Vit. K 1 mg i.m.
 Sementara rawat kamar bayi dikarenakan bayi kecil

Follow up Ruangan
Waktu Follow Up
26/7/18 S : Mules (+), Keluar air (+) disertai lendir dan darah
O : TD: 120/80 mmHg P: 88x/menit RR: 20x/menit S:36,30C
KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Kepala : CA -/- SI -/-
Leher : JVP tidak meningkat
Thoraks :
cardio : BJ I-II reguler m (-), g (-)
Ictus cordis teraba 2 cm lateral dari MCS
Paru : VBS ka=ki ronkhi (+), weezhing (-)
Ekstremitas : oedem (-)
Abdomen : janin ganda
BJA 1: 138 x/menit reguler, puka
BJA 2: 134 x/ menit reguler, puki
Pemeriksaan Dalam :
Pembukaan 2-3 cm
Portio tipis
Ketuban (-)
A : G1P0A0 parturien 32-33 minggu kala I fase laten dengan
gemelli presentasi kepala-sungsang
P : Rencana SC besok
IVFD RL 20 tetes/ menit
Drip Ketorolac 2 ampul
Duvadilan 1 tab per oral
Dexamethason inj 3x1 amp selama 2 hari
Cefotaxime inj 2x1 gram

14
26/02/2018 S : Mules (+), Keluar air (+) disertai lendir dan darah
O : TD: 120/80 mmHg P: 88x/menit RR: 20x/menit S:36,30C
KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Kepala : CA -/- SI -/-
Leher : JVP tidak meningkat
Thoraks :
cardio : BJ I-II reguler m (-), g (-)
Ictus cordis teraba 2 cm lateral dari MCS
Paru : VBS ka=ki ronkhi (+), weezhing (-)
Ekstremitas : oedem (-)
Abdomen : janin ganda
BJA 1: 138 x/menit reguler, puka
BJA 2: 134 x/ menit reguler, puki
Pemeriksaan Dalam :
Pembukaan 2-3 cm
Portio tipis
Ketuban (-)
A : G1P0A0 parturien 32-33 minggu kala I fase laten dengan
gemelli presentasi kepala-sungsang
P : Pindah ke ruang VK

15
27/02/2018 S : Tidak ada keluhan
O : TD: 120/80 mmHg P: 82x/menit RR: 20x/menit S:360C
KU: Tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Kepala : CA -/- SI -/-
Leher : JVP tidak meningkat
Thoraks :
cardio : BJ I-II reguler m (-), g (-)
Ictus cordis teraba 2 cm lateral dari MCS
Paru : VBS ka=ki ronkhi (+), weezhing (-)
Ekstremitas : oedem (-)
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusar
Genitalia : perdarahan sedikit
A : P1A0 post partum spontan dengan gemelli presentasi kepala-
sungsang
P : Acc pulang

16
BAB III
PEMBAHASAN

Telah dilaporkan suatu kasus wanita 25 tahun yang kemudian didiagnosa dengan
G1P0A0 Partuerien Preterm kala I Fase Laten dengan Gemelli presentasi kepala dan sungsang,
hidup, intrauterin, dengan riwayat mules. Selanjutnya akan dibahas:

1. Apakah diagnosa dan pemeriksaan pada kasus ini sudah tepat.


Pasien ini didiagnosa dengan G1P0A0 Partuerien Preterm kala I Fase Laten dengan
Gemelli presentasi kepala dan sungsang, hidup, intrauterin, dengan riwayat mules.
Usia kehamilan yang preterm pada kasus ini dapat dibuktikan dari anamnesis pasien
yang mengaku hamil 7 bulan, perhitungan usia kehamilan berdasarkan HPHT yang
menunjukan usia kehamilan 32-33 minggu serta dari pemeriksaan USG yang menunjukan usia
kehamilan 32-33 minggu.
Untuk menegakan diagnosis kehamilan ganda (Gemelli) sebagai berikut :

Gemelli pada kasus ini ditentukan dari hasil pemeriksaan Leopold, auskultasi denyut
jantung janin, selain itu dari hasil pemeriksaan USG. Pemeriksaan Leopold I ditemukan TFU
36 cm dan teraba tahanan memanjang. Pada pemeriksaan Leopold II ditemukan tahanan
memanjang di perut bagian kiri, bulat besar keras di perut bagian kanan. Auskultasi denyut
jantung janin yang terdengar lebih dari satu tempat yaitu di bawah umbilikus ada perut kanan
serta di sejajar umbilikus pada perut kiri. Pemeriksaan USG ditemukan adanya 2 buah janin.
Presentasi kepala dan sungsang pada kasus ini ditentukan dari hasil pemeriksaan
Leopold, auskultasi denyut jantung janin, pemeriksaan dalam, serta pemeriksaan USG.
Pemeriksaan Leopold I ditemukan TFU 36 cm dan teraba tahanan memanjang. Pada
pemeriksaan Leopold II ditemukan tahanan memanjang di perut bagian kiri, bulat besar keras
di perut bagian kanan. Auskultasi denyut jantung janin yang terdengar lebih dari satu tempat
yaitu di bawah umbilikus ada perut kanan serta di sejajar umbilikus pada perut kiri. Pada

17
pemeriksaan dalam menunjukan bagian keras yang mengesankan kepala. Pemeriksaan USG
ditemukan bahwa janin I posisi kepala berada di bagian bawah dan janin II posisi kepala berada
di bagian fundus.

2. Apakah penatalaksanaan kasus ini sudah tepat


Pada pasien ini dengan usia kehamilan 32-33 minggu. Pada premature kontraksi
diberikan obat-obatan:
1. Untuk pematangan paru
Diberikan kepada wanita hamil antara 24-34 minggu berupa Deksametason 6 mg tiap
12 jam (i.m) sampai 4 dosis atau Betametason 12 mg (i.m) sampai 2 dosis dengan
interval 24 jam.
Pada pasien ini sudah diberikan Dexamethason inj 3x1 amp (5 mg) selama 2 hari.
2. Tokolitik
i. Salbutamol
Diberikan dengan dosis 10 mg dalam larutan NaCl atau RL . Dimulai dengan infus
10 tetes/menit, bila kontraksi masih ada tingkatkan tetesan infus 10 tetes/menit setiap
30 menit sampai kontraksi berhenti atau nadi ibu melebihi 120x/menit. Bila
kontraksi berhenti, tetesan tersebut dipertahankan sampai 12 jam setelah kontraksi
berakhir. Sebagai dosis jaga, diberikan Salbutamol per oral 3x4 mg per hari selama
7 hari.
ii. Isoksuprin
Diberikan per infus dengan kecepatan 0,25-0,5 mg/menit (1,5-3cc/menit) bisa
dinaikan 1 mg/menit, dua jam setelah kontraksi menghilang dilanjutkan dengan
pemberian 10 mg/3-6 jam secara i.m selama 12-24 jam kemudian dilanjutkan dengan
pemberian 10-20 mg tablet setiap 6 jam selama 3 hari.
iii. Terbutalin
250 ug secara i.v dilanjutkan dengan pemberian per infus 10 ug/menit. Pengobatan
dipertahankan sampai 8 jam kemudian dilanjutkan dengan pemberian subkutan 250
ug setiap jam selama 24 jam. Pengobatan dilanjutkan secara per oral dengan dosis
2,5 ug/4-6 jam.
Pada pasien ini diberikan Duvadilan (Isoksuprin) 3x1 tab per oral
3. Antibiotik

18
Antibiotik profilaksis diberikan sampai bayi lahir. Pilihan antibiotika yang rutin
diberikan untuk persalinan preterm (untuk mencegah infeksi streptokokus group B)
adalah :
 Ampisilin : 2 gram IV setiap 6 jam atau
 Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam atau
 Klindamisin : 3x300mg per oral (jika alergi terhadap penisilin)
Pada pasien ini diberikan Cefotaxime inj 2x1 vial (1 gram).

Pada kasus ini, pasien direncanakan untuk sectio caessaria atas indikasi janin presentasi
bokong pada primigravida. Tetapi terapi pada premature kontraksi gagal sehingga dilakukan
persalinan per vaginam.

19
Prinsip Dasar Persalinan Sungsang
1.
Persalinan pervaginam
a. Persalinan spontan; janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara
ini disebut Bracht.

20
b. Manual aid (partial breech extraction); janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan
kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.
c. Ektraksi sungsang (total breech extraction); janin dilahirkan seluruhnya dengan
memakai tenaga penolong.
2. Persalinan perabdominan (sectio caesaria).

Prosedur persalinan sungsang secara spontan :


1. Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar merupakan
fase yang tidak berbahaya.
2. Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada fase ini kepala
janin masuk PAP, sehingga kemungkinan tali pusat terjepit.
3. Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh bagian kepala, kepala
keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar
yang tekanannya lebih rendah sehingga kepala harus dilahirkan
perlahan-lahan untuk menghindari pendarahan intrakranial (adanya tentorium
cerebellum).
Pada kasus ini bayi I dengan presentasi kepala sedangkan bayi II dengan presentasi
bokong. Bayi I lahir spontan langsung menangis dengan berat lahir . 20 menit selanjutnya
bayi II lahir spontan Bracht tidak langsung menangis. Lalu dilakukan peregangan tali pusat
terkendali.

21
BAB IV
KESIMPULAN

 Pemeriksaan dan diagnosis kasus ini dapat diterima dan sesuai dengan literatur yang
ada.
 Pada kasus ini dilakukan persalinan per vaginam pada bayi I dengan spontan dan bayi
II spontan Bracht.
 Penatalaksanaan pada pasien diatas sudahlah tepat karena sudah memperhatikan pinsip
dan keamanan untuk ibu serta bayi mengingat usia kehamilan premature dan letak bayi
kepala-sungsang.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Preterm Labor and Preterm Birth [internet]. American College of Obstetricians and
Gynecologists; 2013 [update 2013 May; cited 2018 Mar 4 ]. Available from
http://www.acog.org/~/media/For%20Patients/faq087.pdf
2. Latifah L, Anggraeni M.D. hubungan kehamilan pada usis remaja dengan kejadian
prematuritas, berat bayi lahir rendah dan asfiksia. Purwokerto: Universitas Soedirman;
2009.
3. Prediksi Persalinan Preterm [internet]. Health Technology Assessment Indonesia; 2010
[cited 2018 Mar 5]. Available from http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com
4. Soehermawan D. Faktor Risiko Partus Prematurus Di RSUP Dr. Kariadi Semarang
Tahun 2002. Semarang: Universitas Dipenogoro; 2002.
5. Manuaba I.B.G., Manuaba Chandranita, Manuaba Fajar. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta: EGC; 2007
6. http://www.mshc.org.au/portals/_default/uploads/fact_sheets/Bacterial_Va
ginosis_(BV)_a4.pdf

7. Buku saku, Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, ed
pertama, 2013.

8. Cunningham, Leveno et al. 23rd edition Williams Obstetric. Mc Graw-Hill Companies.


United States. 2010.

23

Anda mungkin juga menyukai