Preskas Kehamilan Gemelli Prematur
Preskas Kehamilan Gemelli Prematur
Penulis :
Oktaviani Meiliza
1102013222
Pembimbing :
dr. Husny B. Sismawan, Sp.OG
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan presentasi kasus dengan judul
“Kehamilan Gemelli Preterm dengan Posisi Kepala-Sungsang” sebagai tugas kepanitraan
Kebidanan RSUD Arjawinangun. Tidak lupa shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, izinkan kami selaku penulis untuk mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan presentasi kasus ini,
terima-kasih kepada dr. K.A. Halim Lutfi, Sp.OG, MH.Kes selaku kepala kepamitraan
Kebidanan yang telah meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi masukan-masukan
kepada penulis mengenai presentasi kasus ini dan kepada dr. Isnaena Perwira, Sp.OG dan dr.
Husny B. Sismawan, Sp.OG dan dr. Trubus Priyoko, Sp.OG yang turut membantu dan
membimbing penulis, dan juga kepada seluruh dokter, staf bagian kebidanan, orang tua kami
yang telah mendukung secara moril maupun materil demi terwujudnya cita-cita kami, dan
teman-teman sejawat lainnya yang turut membantu penyusun selama kepanitraan di bagian
Ilmu Kebidanan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebesar-besarnya atas bantuan
yang diberikan selama ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan presentasi kasus ini masuh banyak terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun
dalam laporan presentasi kasus ini untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga presentasi kasus
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan
datang. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Arjawinangun, Juli 2017
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Ciperna
Tanggal masuk RS : 26 Februari 2018 pukul 07.45
II. Anamnesis
A. Keluhan Utama:
Pasien datang rujukan dari Puskesmas dengan mules-mules sejak pukul 01.00
(26/2/2018).
C. Riwayat Menstruasi:
Menarkhe : 12 tahun
Siklus : Teratur, 28 hari
Lama haid : 7 hari
Keluhan saat haid : Disangkal, 3 kali ganti pembalut
HPHT : 9 Juli 2017
HTP : 16 April 2018
4
D. Riwayat Obstetri:
1. Hamil sekarang.
E. Riwayat KB:
Tidak ada.
F. Riwayat Pernikahan:
Menikah 1 kali dengan usia pernikahan 8 bulan.
B. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
Normocephal
2. Mata
Pupil bulat isokor, sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-
3. Leher
Trakea terletak di media, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
5
4. Telinga
Simetris kanan dan kiri, sekret -/-
5. Hidung
Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung -/-, sekret (-)
6. Mulut
Bibir tidak kering, sianosis (-)
7. Thorax:
A. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 4 linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I & II regular, Murmur (-), Gallop (-)
B. Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris bilateral, pernapasan simetris dalam keadaan
statis maupun dinamis, retraksi sela iga (-)
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
8. Abdomen
Status Obstretikus.
9. Ekstremitas
Akral hangat, udem (-)
10. Genitalia
Status Obstretikus.
C. Status Obstretikus
Abdomen
1. Inspeksi
Membuncit sesuai usia kehamilan
6
Linea Mediana hiperpigmentasi
Striae gravidarum (+)
Sikatrik (-)
2. Palpasi
Leopold I : TFU 36 cm. Teraba tahanan memanjang.
Leopold II : Tahanan memanjang di perut bagian kiri, bulat besar keras di
perut bagian kanan.
Leopold III : Teraba bulat besar keras
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
3. Auskultasi
Bising usus (+) Normal
DJJ 1: 152x/menit, reguler, punggung kanan.
DJJ 2: 150 x/menit, reguler, punggung kiri.
Genitalia
1. Inspeksi
Tidak tampak kelianan
2. Pemeriksaan Dalam
V/V : Tidak ada kelainan
Pembukaan : 1 cm
Porsio : Tebal
Ketuban : Positif
7
Eritrosit 4,05 3,8-5,2
MCV 80,2 80-100
MCH 27,0 26-34
MCHC 33,6 32-36
RDW 17,4 11,5-14,5
MPV 12,0 7,0-11,0
PDW 54,7 15,0-17,0
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 73 75-140
Imunologi
HBsAg Kuantitatif 0,01 Negatif <0,13
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
8
V. DIAGNOSIS KLINIS
G1P0A0 parturien 32-33 minggu kala I fase laten dengan gemelli presentasi kepala-
sungsang
VI. PENATALAKSANAAN
Dokter jaga : IVFD RL 20 tetes/ menit
Cefotaxime 2x1 gram
9
Dokter Spesialis Obgyn: IVFD RL 20 tetes/ menit
Drip Ketorolac 2 ampul (60 mg)
Duvadilan (Isosuprin) 3x1 tab per oral
Dexamethason inj 3x1 amp (5 mg) selama 2 hari
Cefotaxime inj 2x1 vial (1 gram)
Livron 2x1 tab
VII. RENCANA
Obeservasi TTV serta DJJ
Sectio caessaria elektive atas indikasi janin gemeli dengan letak kelapa, letak
sungsang.
1. Kepala
Ubun-ubun besar datar
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
10
Pernafasan Cuping Hidung (-)
Perioral sianosis (-)
Langit-langit intak
2. Leher
Retraksi suprasternal (-)
3. Thorax
Bentuk dan gerak simetris
Retraksi interkostal -/-
4. Cor
Bunyi jantung murni regular
5. Pulmo
Suara nafas vesikuler kiri = kanan
6. Abdomen
Datar lembut, retraksi epigastrium (-)
Hepar/lien tidak teraba
Bising usus (+) normal
7. Ekstremitas
Akral hangat
Capillary refill time < 3”
Akrasianosis (-)
8. Reflex
Moro (+)
Sucking (+)
Rooting (+)
Grasping (+)
11
B. DIAGNOSIS KLINIS
Neonatus kurang bulan, Kecil masa kehamilan
C. PENATALAKSANAAN
Pertahankan suhu 36,5 – 36,9 ⁰C
Vit. K 1 mg i.m.
Sementara rawat kamar bayi dikarenakan bayi kecil
Bayi 2
Pada jam 13.40 di ruang bersalin, lahir bayi seorang perempuan, secara spontan bracht
dan tidak segera menangis. Berat lahir 1900 gram, Panjang badan 43 cm, Lingkar kepala
33 cm, Lingkar dada 29 cm. Bayi segera diletakkan di atas meja resusitasi yang telah
dihangatkan lebih dahulu dengan posisi semi ekstensi setelah lahir. Kemudian bayi
dikeringkan dengan memakai kain yang kering, bersih dan halus mulai dari muka, kepala
dan seluruh tubuh sambil dilakukan pengisapan lendir dan mulut, orofaring dan kedua
lubang hidung, kemudian dilakukan stimulasi takstil. Bayi menangis kuat, BJ
140x/menit. Kulit mulai memerah. APGAR : 6/7/8. Kemudian dilakukan perawatan tali
pusat. Tali pusat diklem dan dipotong kemudian dibungkus dengan kasa steril.
A. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Aktif, menangis
Denyut jantung : 142 x/ menit
Pernafasan : 46 x/menit
Suhu : 36 ⁰C
1. Kepala
Ubun-ubun besar datar
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Pernafasan Cuping Hidung (-)
Perioral sianosis (-)
Langit-langit intak
12
2. Leher
Retraksi suprasternal (-)
3. Thorax
Bentuk dan gerak simetris
Retraksi interkostal -/-
4. Cor
Bunyi jantung murni regular
5. Pulmo
Suara nafas vesikuler kiri = kanan
6. Abdomen
Datar lembut, retraksi epigastrium (-)
Hepar/lien tidak teraba
Bising usus (+) normal
7. Ekstremitas
Akral hangat
Capillary refill time < 3”
Akrasianosis (-)
8. Reflex
Moro (+)
Sucking (+)
Rooting (+)
Grasping (+)
B. DIAGNOSIS KLINIS
Neonatus kurang bulan, Kecil masa kehamilan
13
C. PENATALAKSANAAN
Pertahankan suhu 36,5 – 36,9 ⁰C
Vit. K 1 mg i.m.
Sementara rawat kamar bayi dikarenakan bayi kecil
Follow up Ruangan
Waktu Follow Up
26/7/18 S : Mules (+), Keluar air (+) disertai lendir dan darah
O : TD: 120/80 mmHg P: 88x/menit RR: 20x/menit S:36,30C
KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Kepala : CA -/- SI -/-
Leher : JVP tidak meningkat
Thoraks :
cardio : BJ I-II reguler m (-), g (-)
Ictus cordis teraba 2 cm lateral dari MCS
Paru : VBS ka=ki ronkhi (+), weezhing (-)
Ekstremitas : oedem (-)
Abdomen : janin ganda
BJA 1: 138 x/menit reguler, puka
BJA 2: 134 x/ menit reguler, puki
Pemeriksaan Dalam :
Pembukaan 2-3 cm
Portio tipis
Ketuban (-)
A : G1P0A0 parturien 32-33 minggu kala I fase laten dengan
gemelli presentasi kepala-sungsang
P : Rencana SC besok
IVFD RL 20 tetes/ menit
Drip Ketorolac 2 ampul
Duvadilan 1 tab per oral
Dexamethason inj 3x1 amp selama 2 hari
Cefotaxime inj 2x1 gram
14
26/02/2018 S : Mules (+), Keluar air (+) disertai lendir dan darah
O : TD: 120/80 mmHg P: 88x/menit RR: 20x/menit S:36,30C
KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Kepala : CA -/- SI -/-
Leher : JVP tidak meningkat
Thoraks :
cardio : BJ I-II reguler m (-), g (-)
Ictus cordis teraba 2 cm lateral dari MCS
Paru : VBS ka=ki ronkhi (+), weezhing (-)
Ekstremitas : oedem (-)
Abdomen : janin ganda
BJA 1: 138 x/menit reguler, puka
BJA 2: 134 x/ menit reguler, puki
Pemeriksaan Dalam :
Pembukaan 2-3 cm
Portio tipis
Ketuban (-)
A : G1P0A0 parturien 32-33 minggu kala I fase laten dengan
gemelli presentasi kepala-sungsang
P : Pindah ke ruang VK
15
27/02/2018 S : Tidak ada keluhan
O : TD: 120/80 mmHg P: 82x/menit RR: 20x/menit S:360C
KU: Tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Kepala : CA -/- SI -/-
Leher : JVP tidak meningkat
Thoraks :
cardio : BJ I-II reguler m (-), g (-)
Ictus cordis teraba 2 cm lateral dari MCS
Paru : VBS ka=ki ronkhi (+), weezhing (-)
Ekstremitas : oedem (-)
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusar
Genitalia : perdarahan sedikit
A : P1A0 post partum spontan dengan gemelli presentasi kepala-
sungsang
P : Acc pulang
16
BAB III
PEMBAHASAN
Telah dilaporkan suatu kasus wanita 25 tahun yang kemudian didiagnosa dengan
G1P0A0 Partuerien Preterm kala I Fase Laten dengan Gemelli presentasi kepala dan sungsang,
hidup, intrauterin, dengan riwayat mules. Selanjutnya akan dibahas:
Gemelli pada kasus ini ditentukan dari hasil pemeriksaan Leopold, auskultasi denyut
jantung janin, selain itu dari hasil pemeriksaan USG. Pemeriksaan Leopold I ditemukan TFU
36 cm dan teraba tahanan memanjang. Pada pemeriksaan Leopold II ditemukan tahanan
memanjang di perut bagian kiri, bulat besar keras di perut bagian kanan. Auskultasi denyut
jantung janin yang terdengar lebih dari satu tempat yaitu di bawah umbilikus ada perut kanan
serta di sejajar umbilikus pada perut kiri. Pemeriksaan USG ditemukan adanya 2 buah janin.
Presentasi kepala dan sungsang pada kasus ini ditentukan dari hasil pemeriksaan
Leopold, auskultasi denyut jantung janin, pemeriksaan dalam, serta pemeriksaan USG.
Pemeriksaan Leopold I ditemukan TFU 36 cm dan teraba tahanan memanjang. Pada
pemeriksaan Leopold II ditemukan tahanan memanjang di perut bagian kiri, bulat besar keras
di perut bagian kanan. Auskultasi denyut jantung janin yang terdengar lebih dari satu tempat
yaitu di bawah umbilikus ada perut kanan serta di sejajar umbilikus pada perut kiri. Pada
17
pemeriksaan dalam menunjukan bagian keras yang mengesankan kepala. Pemeriksaan USG
ditemukan bahwa janin I posisi kepala berada di bagian bawah dan janin II posisi kepala berada
di bagian fundus.
18
Antibiotik profilaksis diberikan sampai bayi lahir. Pilihan antibiotika yang rutin
diberikan untuk persalinan preterm (untuk mencegah infeksi streptokokus group B)
adalah :
Ampisilin : 2 gram IV setiap 6 jam atau
Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam atau
Klindamisin : 3x300mg per oral (jika alergi terhadap penisilin)
Pada pasien ini diberikan Cefotaxime inj 2x1 vial (1 gram).
Pada kasus ini, pasien direncanakan untuk sectio caessaria atas indikasi janin presentasi
bokong pada primigravida. Tetapi terapi pada premature kontraksi gagal sehingga dilakukan
persalinan per vaginam.
19
Prinsip Dasar Persalinan Sungsang
1.
Persalinan pervaginam
a. Persalinan spontan; janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara
ini disebut Bracht.
20
b. Manual aid (partial breech extraction); janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan
kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.
c. Ektraksi sungsang (total breech extraction); janin dilahirkan seluruhnya dengan
memakai tenaga penolong.
2. Persalinan perabdominan (sectio caesaria).
21
BAB IV
KESIMPULAN
Pemeriksaan dan diagnosis kasus ini dapat diterima dan sesuai dengan literatur yang
ada.
Pada kasus ini dilakukan persalinan per vaginam pada bayi I dengan spontan dan bayi
II spontan Bracht.
Penatalaksanaan pada pasien diatas sudahlah tepat karena sudah memperhatikan pinsip
dan keamanan untuk ibu serta bayi mengingat usia kehamilan premature dan letak bayi
kepala-sungsang.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Preterm Labor and Preterm Birth [internet]. American College of Obstetricians and
Gynecologists; 2013 [update 2013 May; cited 2018 Mar 4 ]. Available from
http://www.acog.org/~/media/For%20Patients/faq087.pdf
2. Latifah L, Anggraeni M.D. hubungan kehamilan pada usis remaja dengan kejadian
prematuritas, berat bayi lahir rendah dan asfiksia. Purwokerto: Universitas Soedirman;
2009.
3. Prediksi Persalinan Preterm [internet]. Health Technology Assessment Indonesia; 2010
[cited 2018 Mar 5]. Available from http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com
4. Soehermawan D. Faktor Risiko Partus Prematurus Di RSUP Dr. Kariadi Semarang
Tahun 2002. Semarang: Universitas Dipenogoro; 2002.
5. Manuaba I.B.G., Manuaba Chandranita, Manuaba Fajar. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta: EGC; 2007
6. http://www.mshc.org.au/portals/_default/uploads/fact_sheets/Bacterial_Va
ginosis_(BV)_a4.pdf
7. Buku saku, Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, ed
pertama, 2013.
23