Setelah
saya
pelajari
dan
mendalami
semua
pekerjaan
yang
terkait
dengan
penyusunan
dokumen
perencanaan
pembangunan
yang
ada
di
Bappeda,
saya
berkesimpulan
bahwa
sebenarnya
semua
pekerjaan
rutin
tersebut
bisa
di
sederhanakan
dengan
sebuah
aplikasi
seperti
aplikasi
SIPPD
Bappeda.
Semua
produk
dokumen
yang
ada
di
Bappeda
sebenarnya
sudah
memiliki
format
baku
yang
diatus
sesuai
dengan
Permendagri
Nomor
54
Tahun
2010
tentang
Pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
8
Tahun
2008
tentang
Tahapan,
Tata
cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah.
Dalam
Permendagri
No
54
tersebut
sudah
dijelaskan
secara
rinci
mekanismenya
tinggal
mengikuti
sesuai
aturan
yang
berlaku.
Namun
masalahnya
karena
tidak
diolah
dengan
sistematis
dengan
aplikasi
khusus
maka
sangat
memperlambat
dalam
penyusunan
dokumen.
Jika
semua
dokumen
tersebut
hanya
diolah
mengandalkan
software
standar
seperti
MS
Excel
maka
sangat
banyak
sekali
masalah
yang
akan
timbul
terutama
dalam
mengsingkronkan
data-‐data
tersebut
antar
dokumen
yang
berbeda.
Belum
lagi
perhitungan
pagu
anggaran
yang
sebenarnya
sederhana
namun
karena
datanya
banyak
maka
agak
sulit
menyelesaikan
dalam
waktu
yang
singkat.
Atas
dasar
itu
saya
berupaya
membuat
sebuah
aplikasi
khusus
untuk
mengolah
database
dokumen
perencanaan
pembangunan
daerah
yang
mudah
di
dipakai,
dan
tidak
merepotkan.
Ini
sebenarnya
tantangan
bagi
saya
untuk
membuat
sebuah
program
aplikasi
SIPPD
yang
mudah
dan
simpel.
Aplikasi
SIPPD
ini
bisa
dijalankan
secara
online
dan
offline.
Namun
lebih
menguntungkan
jika
dijalankan
secara
online.
Anda
bisa
menyewa
server
hosting
yang
murah
atau
menyediakan
server
internet
sendiri
di
kantor
agar
bisa
diakses
oleh
seluruh
SKPD
dari
kantor
masing-‐masing
melalui
jaringan
internet.
Karena
dukungan
jaringan
internet
sekarang
sudah
sangat
bagus
maka
sebenarnya
bukan
masalah
lagi
kalau
semua
SKPD
diminta
untuk
mengakses
aplikasi
ini
dari
kantor
mereka
masing-‐masing.
Bappeda
cukup
memberikan
username
dan
password
login
kepada
masing-‐masing
operator
SKPD.
Setiap
SKPD
hanya
bisa
mengakses
data
SKPD
mereka
masing-‐masing.
Hak
akses
pengguna
aplikasi
bisa
diatur
sesuai
keinginan
admin
Bapedda
sehingga
bentuknya
bisa
macam-‐macam.
?Semua
tahapan
mengikuti
JADWAL
AGENDA.
Admin
mengatur
Jadawal
terlebihdahulu.
Misal
penginutan
musrenbang
dari
tanggal
berapa
smapai
tanggal
berapa,
penginputan
RENJA
dari
tanggal
berapa
samapai
tanggal
berapa
dan
seterusnya
sampai
tahapan
penginputan
RKA.
?Memungkinkan
pengiriman
sms
ke
operator/kepala
OPD
dan
Bupati.
Tersedia
fitur
untuk
mengingatkan
OPD
dan
juga
memberi
tembusan
lporan
ke
kepala
daerah
bagi
yang
OPD
yang
tidak
menginput
data.
?Semua
nomenklatur
urusan,
program,
kegiatan
hanya
bisa
diinput
oleh
Admin,
operator
OPD
tinggal
memakai
yang
tersedia.
Jadi
bisa
meminalisir
kesalahan
ketik.
Kami
dapat
membantu
memasukkan
semua
program
dan
kegiatan
yang
ada
di
SIMDA
jika
kami
diberikan
izin
untuk
mengexport
data
dari
SIMDA.
?Jika
ada
program
kegiatan
yang
kurang,
operator
OPD
menghubungi
Admin
untuk
ditambahkan
program
kegiatan
baru.
?Upload
berita
acara,
daftar
hadir
dan
foto
dokumentasi.
Fitur
ini
tersedia
pada
modul
Musrenbang
Desa,
Musrenbang
Kecamatan
dan
Forum
SKPD.
Sehingga
bisa
menjadi
pelaksanaan
acara
tersebut,
karena
ini
yang
sering
ditanyakan
oleh
KPK/BPK.
?Konsistensi
dengan
RPJM
ada
di
menu
Prioritas
Daerah
dan
Sasaran
Daerah.
Implementasi
pada
tahapan
Forum
OPD.
?Usulan reses dewan dilakukan sebelum Forum OPD untuk bisa dimasukkan ke RENJA OPD
?Masyarakat/publik
dapat
melihat
usulan-‐usulan
yang
disetujui
dan
yang
tidak
disetujui
dari
halaman
depan
tanpa
harus
login.
Pada
menu
Rekap
Usulan
Masyarakat.
?
PENTING!!!
Sejak
awal
2011
saya
mulai
memperlajari
dokumen-‐dokumen
perencanaan
di
Bappeda.
Akhirnya
rekan
saya
meminta
saya
untuk
membuat
aplikasi
SIPPD
berbasis
web
untuk
mempermudah
pekerjaannya.
Karena
saya
juga
paham
alur
kerjanya
dan
filosofi
perencanaan
di
Bappeda
maka
saya
mulai
membuat
dengan
program
sederhana.
Pada
awalnya
hanya
menu
Musrenbang
saja
yang
saya
buat
tapi
karena
respon
user
sangat
bagus
dalam
membantu
pekerjaan
dikantor
maka
saya
coba
membuat
yang
lebih
bagus
lagi.
Maka
saya
rilis
SIPPD
versi
2
yang
lebih
baik
dari
sebelumnya.
Sudah
ada
RENJA,
RKPD,
Forum
SKPD,
KUA,
PPAS
dan
Perubahan
–
Perubahannya.
Lalu
saya
coba
promosikan
di
blog
saya,
dan
langsung
ada
yang
mau
beli
dari
kabupaten
lain.
Tapi
saya
harus
mengubah
banyak
fitur
dan
dan
penyesuaian.
Barulah
saya
paham
ternyata
aplikasi
yang
saya
buat
tidak
sama
kondisinya
untuk
daerah
lain.
Lalu
saya
melakukan
banyak
perombakan
program
lagi.
Lalu
ada
lagi
dari
daerah
lain
yang
mau
beli,
dan
kasusnya
sama,
ada
banyak
penambahan
dan
penyesuaian.
Yang
pada
akhirnya
saya
kembali
mengupdate
aplikasi
SIPPD
saya
untuk
kesekian
kalinya.
Bahkan
saya
sampai
nggak
hapal
ini
sudah
versi
berapa
karena
saya
hampir
tiap
minggu
melakukan
update
dan
update.
Dengan
begitu
saya
jadi
paham
bahwa
aplikasi
ini
memang
sulit
dibuat
oleh
seorang
programmer
yang
kalaupun
dia
jago
memprogram
tapi
kalau
nggak
paham
filosifi
perencanaan
maka
programnya
akan
jadi
monoton
dan
kurang
efisien.
Adanya
input
berulang
membuat
user
repot.
Bahkah
terkesan
seperti
memindahkan
MS
Excel
ke
Web.
Padalah
ada
banyak
bisnis
proses
yang
harus
dipahami
dengan
benar
sesuai
dengan
aturan
yang
berlaku.
Setiap
saya
ke
daerah-‐daerah
saya
selalu
berdiskusi
dengan
pejabat
dan
kepala
Bappeda
langsung.
Bahkan
saya
sering
disidang
oleh
mereka
bersama
kabid
dan
staf
mereka.
Saya
harus
menjawab
banyak
pertanyaan-‐pertanyaan
untuk
menjelaskan
konsep
detil
aplikasi
saya.
Tapi
hampir
semua
kebutuhan
mereka
bisa
saya
tuangkan
dalam
aplikasi
ini
karena
saya
yakin
pondasi
aplikasi
ini
sudah
benar
dan
tinggal
dikembangkan
saja.
Inilah
yang
membuat
klien
saya
senang
berkerjasama
dengan
saya
karena
setiap
masukan
dan
usulan
perubahan
saya
cepat
paham
apa
maksud
mereka
dan
bisa
saya
kerjakan
dengan
cepat.
Jika
anda
berminat
untuk
memberli
produk
ini
anda
bisa
langsung
hubungi
saya.
Produk
ini
sudah
dipakai
di
banyak
daerah
dan
sampai
sekarang
masih
saya
monitoring
dan
dampingi.
Jika
ada
kendala
saya
selalu
siap
membantu.
Saya
tidak
mau
menjual
program
dengan
cara
lepas
begitu
saya
karena
sebagus
apapun
program
itu
pasti
ada
banyak
kekurangannya.
Maka
saya
selalu
membantu
klien
saya
sebisa
mungkin
agar
aplikasi
ini
bisa
diimplementasikan
semaksimal
mungkin.
Apalagi
melihat
pola
kerja
di
Bappeda
sangat
berbeda
dengan
kantor
lain,
ada
kebutuhan-‐kebutuhan
mereka
yang
spesifik
dan
selalu
berubah-‐ubah.
Sehingga
kalau
aplikasi
e-‐planning
yang
dipakai
tidak
dinamis
dalam
artian
Bappeda
tidak
memiliki
kewenangan
untuk
mengubah-‐ubah
aplikasinya
maka
ini
tentu
sangat
menghambat
pekerjaan.
Maka
seyogyanya
aplikasi
E-‐Planning
harus
dimiliki
penuh
oleh
Bappeda
harus
memiliki
pengembang
aplikasi
yang
siap
membantu
mereka.
Walaupun
saya
domisili
di
Jambi
dengan
klien
di
Maluku
misalnya,
bagi
saya
tidak
masalah
karena
jarak
sudah
tidak
masalah
lagi
sekarang.
Sarana
komunikasi
sangat
mudah.
Sarana
transportasi
juga
sudah
mudah.
Dan
tidak
perlu
terlalu
formal,
klien
saya
biasanya
hanya
dengan
WA
dan
email
saja
untuk
melaporkan
perkembangan
disana
dan
saya
bisa
langsung
update
dari
sini.
Ada
banyak
versi
e-‐planning
yang
digunakan
sekarang.
Setalah
melakukan
studibanding
sana-‐sini
tentu
kita
ingin
produk
yang
terbaik.
Dengan
mencontoh
kabupaten
/
kota
yang
sudah
maju
tidak
mudah
mendapatkan
hasil
seperti
mereka.
Sebuah
capaian
yang
baik
tentu
melalui
proses
yang
panjang
dan
rumit.
Masalahnya
kebanyakan
kita
hanya
mau
hasilnya
saja
tidak
melihat
bagaimana
proses
yang
telah
dilalui
sehingga
bisa
mendapatkan
hasil
seperti
itu.
Maka
dari
itulah
saya
merancang
aplikasi
yang
unik.
Uniknya
adalah
kita
bisa
langsung
mendapatkan
hasil
yang
maksimal
tanpa
harus
melalui
banyak
proses
dan
biaya-‐biaya
yang
besar.
Tidak
perlu
SDM
yang
handal
untuk
mengelola
aplikasi
ini,
tidak
perlu
perangkat
yang
mahal
dan
media
khusus.
Dengan
pengalaman
saya
mengimplementasikan
e-‐gov
di
banyak
tempat
hal
itu
bisa
disiasati.
Dan
yang
paling
penting
adalah
kita
jangan
sampai
ketergantungan
dengan
pihak
lain,
sebab
pekerjaan
di
bappeda
sangat
dinamis.
Perubahan-‐perubahan
format,
inputan
dan
kebutuhan2
lainnya
sangat
cepat,
jadi
kalau
semua
itu
harus
tergantung
dengan
pihak
lain
akan
sangat
menghambat
pekerjaan
nantinya.