Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian Penelitian, Jenis-Jenis Penelitian, Tujuan Penelitian,


dan Langkah-Langkah Penelitian

Dibuat oleh :
Abdullah Fuad (5115151822)
Wisnu Anggia Destari (5115152319)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK
ELEKTRO
TAHUN 2018
a. Pengertian Penelitian menurut Para Ahli

1. Research is a sistematic inquiryaimed at providing information to solve


problems. (William and Donald, 1995 : 11).
2. Research (Penelitian) adalah penyelidikan atau percobaan khususnya untuk
menemukan dan menafsirkan fakta, memperbaiki teori atau hukum dengan
berpegang pada fakta baru atau menerapkan fakta, teori atau hukum yang
baru atau sudah diperbaiki tersebut (Guritno, 1993 : 353).
3. Scientific Research is a sistematic, controlled, empirical, and critical
investigationof hypothetical propositios about the presumed relations
among phenomena.
4. Penelitian adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris “research”
yang berarti usaha atau pekerjaaan untuk mencari kembali yang dilakukan
dengan suatu metode tertentu dan dengan cara hati-hati, sistematis serta
sempurna terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk
menyelesaikan atau menjawab problemnya (Subagyo, 1997 : 2).
(Sumber : Jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Metodelogi Penelitian
Manajemen Bisnis, halaman 5-6)
5. Soerjono Soekanto
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu
analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis,
metodologis dan juga konsisten serta bertujuan untuk dapat
mengungkapkan kebenaran ialah sebagai salah satu manifestasi keinginan
manusia untuk dapat mengetahui mengenai apa yang sedang dihadapinya.
6. Sanapiah Faisal
Penelitian adalah suatu aktivitas didalam menelah suatu problem ialah
dengan menggunakan metode ilmiah dengan secara tertata serta sistematis
untuk dapat menemukan pengetahuan baru yang bisa diandalkan
kebenarannya tentang dunia alam serta juga dunia sosial.
7. Soetrisno Hadi
Penelitian adalah usaha didalam menemukan segala sesuatu untuk dapat
mengisi kekosongan atau juga kekurangan yang ada, dan menggali lebih
mendalam apa yang sudah ada, mengembangkan serta memperluas, dan
juga menguji kebenaran dari apa yang sudah ada namun tetapi
kebenarannya itu masih diragukan.
8. Donald Ary
Penelitian adalah suatu penerapan dari pendekatan ilmiah disuatu
pengkajian masalah didalam memperoleh suatu informasi yang berguna
serta hasil yang didapat itu bisa dipertanggungjawabkan.
9. John
Penelitian adalah pencarian fakta dengan menurut metode objektif yang
jelas didalam menemukan hubungan diantara fakta serta menghasilkan
hukum tertentu.
10. Woody
Penelitian merupakan suatu metode untuk dapat menemukan suatu
pemikiran yang kritis. Penelitian tersebut meliputi pemberian definisi serta
juga redefinisi terhadap suatu masalah, dan membuat formulasi hipotesis
atau juga mengadakan suatu uji coba yang harus sangat hati-hati atas semua
kesimpulan yang diambil didalam menentukan apakah kesimpulan itu
sesuai dengan hipotesis.
11. Parson
Penelitian adalah suatu pencarian dari segala sesuatu yang dilakukan dengan
secara sistematis, yang dengan penekanan bahwa pencariannya itu
dilakukan pada suatu masalah- masalah yang bisa dipecahkan dengan
penelitian.
12. Hill Way
Dikemukakan didalam bukunya yang berjudul “Introduction to Research”
yang mendefinisikan ialah bahwa penelitian adalah suatu metode studi
yang sifatnya itu mendalam serta penuh dengan kehati-hatian dari semua
bentuk fakta yang dapat dipercaya dari suatu masalah tertentu dalam upaya
untuk membuat pemecahan suatu masalah tersebut.

(Sumber : Jurnal Universitas Gajah Mada, Litbang Belajar, Biro Penelitian dan
Pengembangan BEM KM UGM 2016)

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah disebutkan menurut para ahli, penulis


mendapatkan kata-kata kunci sebagai berikut :

- Percobaan - Sistematis - Metode


- Menafsirkan - Fakta - Penyelesaian
- Masalah - Mencari
- Ilmiah - Kegiatan ilmiah

Berdasarkan kata kunci tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:


Penelitian adalah suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mencari jawaban atas
suatu permasalahan yang ada berdasarkan fakta dan data yang diperoleh dan
kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan metode-
metode ilmiah yang bersifat sistematis.

b. Jenis-Jenis Penelitian
Jenis-jenis Penelitian dibedakan berdasarkan data yang diperlukan secara
umum dibagi menjadi 2, yakni :

1. Penelitian Primer
Penelitian Primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama,
biasanya disebut dengan responden. Datau atau informasi diperoleh melalui
pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan
menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah:

a. Studi kasus
Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya.
Biasanya studi bersifat longitudinal.
b. Survei
merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti
gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei
menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut
aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin besar sampel, semakin
mencerminkan hasil populasinya
c. Riset Eksperimental

Menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi. Pada umumnya


riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan objek
sebagai bahan studinya. Kelompok pertama merupakan kelompok yang
diteliti sedang kelompok kedua sebagai kelompok pembanding (control
group). Penelitian eksperimental menggunakan desain yang sudah baku,
terstuktur dan spesifik.
2. Penelitian Sekunder
Penelitian Sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama
sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab
masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian yang
menggunakan studi kepustakaan dan yang biasa digunakan oleh peneliti
yang menganut paham pendekatan kualitatif.
Suharsini Arikunto (1992) membagi jenis-jenis penilitian berdasarkan
a) Tujuan
b) Pendekatan
c) Bidang ilmu
d) Tempat atau latar dan
e) Kehadiran variabel
f) Dilihat dari tujuannya
a) Dilihat dari tujuannya maka ada tiga subjenis penelitian, yaitu
penilitian eksploratori, penelitian verifikatif, dan penelitian
pengembangan. Jenis eksploratori digunakan untuk melakukan
pencarian jawaban mengapa muncul kejadian-kejadian tertentu,
misalnya muncul bencana alam didaerah tertentu secara terus
menerus. Jenis verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil
penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikatif
kebenaran hasil penelitian sebelumnya tersebut. Penelitian
pengembangan bertujuan untuk mengembangkan model atau hal-hal
yang inovatif. Penelitian jenis ini biasanya dilakukan di suatu
perusahaan dalam rangkan pengembangan produk atau layanan
baru.
b) Dilihat dari pendekatan
Dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan longitudinal (bujur) dan
cross-sectional (silang). Pendekatan pertama melakukan penelitian
berdasarkan pada periode waktu tertentu, biasanya waktunya lama,
misalnya seorang peneliti melakukan penelitian perkembangan
kemampuan berbicara anak mulai umur 10 bulan s/d 24 bulan.
Sebaliknya pendekatan kedua peneliti melakukan studi kemampuan
berbicara anak mulai dari yang berumur 10 bulan s/d 24 bulan secara
serentak dalam waktu yang bersamaan
c) Dilihat dari bidang ilmu
Dilihat dari perspektif, maka jenis penelitian ini dibagi berdasarkan
disiplin ilmu masing-masing, misal penelitian pendidikan, penelitian
teknik, penelitian ekonomi dll.
d) Dilihat dari latar
Dilihat dari latar maka jenis penelitian ini dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Laboratorim,
b. Lapangan,
c.penelitian perpustakaan.
Penelitian laboratorium biasanya dilakukan dalam bidang ilmu
eksakta, misal penelitian penelitian kedokteran,sipil, elektro dll.
Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan
ekonomi di mana lokasi penelitian nya berada di masyarakat atau
kelompok manusia tertentu atau objek tertentu sebagai latar di mana
peneliti melakukan penelitian. Penelitian perpustakaan dilakukan di
perpustakaan dengan melakukan kajian terhadap literatur, penelitian
sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di
perpustakaan.
e) Dilihat dari variabel
Dapat dikategorikan dalam penelitian yang objeknya merupakan
variabel masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang. Penelitian
yang obejknya masa lalu dan saat ini disebut juga penelitian
desriptifatau menggambarkan variabel-variabel yang sedang diteliti.
Penelitian yang objeknya variabel akan datang, maka variabelnya
belum ada tapi sengaja diciptakan oleh peneliti dengan memberikan
pelakuan.penelitian jenis ini juga disebut dengan penelitian
eksperimen yang tujuannya digunakan untuk mencari hubungan
kausal antar variabel yang diteliti
(Sumber : Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif &
Kualitatif:2006, Graha Ilmu)

c.Tujuan Penelitian

Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian
yaitu:

1. Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu


(ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh
melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya.
Misalnya suatu penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif
dalam MBS. Contoh lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu
metode baru pembelajaran matematika yang menyenangkan siswa.
2. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari
sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh
digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau
ilmu pengetahuan tertentu. Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk
membuktian adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya
kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan untuk
menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan di luar
negeri jika diterapkan di Indonesia.
3. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan
sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada.
Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam pembela-
jaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA.
Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality
Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah
berhasil diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan.

(Sumber : Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderat Peningkatan Mutu


Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008, Modul
Pendekatan Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan, halaman 8-9)
Tujuan pokok penelitian adalah menemukan, mengembangkan atau menguji
kebenaran suatu pengetahuan secara empiris berdasarkan data dan fakta (Semi,
1990:7). Dikatakan lebih lanjut bahwa penemuan, pengembangan, atau pengujian
kebenaran, yang dicapai dengan penelitian tentulah digunakan sebagai dasar
melakukan tindakan dan keputusan dalam segala aspek pembangunan. Tidak ada
pembaharuan atau pembangunan apabila tidak ada data yang dapat dipercaya
karena penelitian tidak pernah dilaksanakan. Tidak ada kenyataan yang dapat
diyakini apabila tidak pernah diuji sebelumnya melalui penelitian. Tidak ada
pengembangan ilmu dan kemajuan tanpa penelitian.

Dalam upaya memperoleh kebenaran, ada dua buah pendekatan yang dapat
dilakukan, yaitu pendekatan ilmiah dan pendekatan nonilmiah. Pengetahuan yang
diperoleh melalui pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan
dibangun di atas teori tertentu. Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah,
yaitu penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasarkan data empiris. Teori itu
dapat diuji atau dites dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya jika
dilakukan penelitian ulang oleh orang lain menurut langkah-langkah yang serupa
pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang ajeg atau konsisten, yaitu hasil
yang sama atau hampir sama dengan hasil terdahulu. Dengan demikian, pendekatan
ilmiah mempunyai tiga sifat utama yaitu sistematis, terkontrol, dan empiris.

Sekadar perbandingan, ada juga kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan


nonilmiah, yang dapat dilakukan dengan

a) akal sehat
b) prasangka
c) intuisi
d) coba-coba
e) pendapat otoritas.

Uraian selengkapnya tentang hal ini akan disarikan dari Suryabrata,dkk.(1983:3-5).

a) Akal Sehat

Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973:3), akal sehat adalah serangkaian
konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk bagan praktis bagi
kemanusiaan. Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep
yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotesis dan teoretis. Walaupun akal
sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan hal yang
benar, tetapi dapat pula menyesatkan. Misalnya akal sehat tentang peranan
hukuman dan ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke-19, menurut akal sehat
yang diyakini oleh banyak pendidik, hukuman adalah alat utama dalam
pendidian. Penemuan ilmiah ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut.
Hasil-hasil penelitian dalam bidang psikologi dan pendidian menunjukkan
bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam pendidikan,
melainkan ganjaran.

b) Prasangka

Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang


yang melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah
beralih menjadi prasangka. Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit
pengalamannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu dan cenderung
mengkambinghitamkan orang lain atau menyokong suatu pendapat. Orang
sering tidak mengendalikan keadaan yang juga dapat terjadi pada keadaan lain.
Orang cenderung melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab
akibat yang langsung dan sederhana padahal sesungguhnya gejala yang diamati
itu merupakan akibat dari berbagai hal.

c) Pendekatan Intuitif

Dalam pendekatan intuitif, orang menentukan pendapat mengenai sesuatu


berdasar atas pengetahuan yang langsung atau didapat dengan cepat melalui
proses yang tidak disadari atau yang tidak dipikirkan lebih dahulu. Dengan
intuisi, orang memberikan penilaian tanpa didahului suatu renungan.
Pencapaian pengetahuan dengan cara seperti itu sukar dipercaya karena tidak
melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali. Metode yang
demikian itu sering disebut metode apriori, cocok dengan penalaran, tetapi
belum tentu cocok dengan data empiris.
d) Penemuan Kebetulan dan Coba-Coba

Sepanjang sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi dan
banyak di antaranya yang berguna. Misalnya, penemuan seorang penderita
malaria pada kolam berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang
tumbang ke dalam parit. Walaupun penemuan secara kebetulan yang demikian
itu sangat berguna, tetapi penemuan tersebut bukan penemuan melalui
pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak
pasti, serta tidak melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali
(terkontrol).

Penemuan coba-coba (trial dan error) diperoleh tanpa kepastian akan


diperolehnya suatu kondisi tertentu atau pemecahan suatu masalah. Usaha coba-
coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan
pemecahan tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan
serangkaian usaha; usaha yang berikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju,
daripada yang mendahuluinya. Penemuan secara kebetulan pada umumnya
tidak efesien dan tidak terkontrol.

e) Pendapat Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis

Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan


formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu
bidang cukup banyak. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa
diuji karena dipandang benar. Namun, pendapat otoritas ilmiah itu tidak
selamanya benar. Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu
kemudian tidak benar, karena pendapat tersebut tidak diasalkan dari penelitian,
melainkan hanya didasarkan atas pemikiran logis. Kiranya jelas bahwa
pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar kalau
premis-premisnya benar.

(Sumber : Universitas Pendidikan Ganesha, 2008, Pengantar Metodologi


Penelitian Bahasa, halaman 3-5)
d.Prosedur Penelitian

Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-
langkah penelitian yaitu:

1. Merumuskan masalah, yaitu mengajukan pertanyaan untuk dicari


jawabannya. Tanpa adanya masalah tidak akan terjadi penelitian, karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Rumusan masalah
penelitian pada umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan..
2. Mengajukan hipotesis, adalah dengan mengemukakan jawaban sementara
(masih bersifat dugaan) atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji berbagai teori
berkaitan dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam perumusan
masalah. Peneliti menelusuri berbagai konsep, prinsip, generalisasi dari
sejumlah literatur, jurnal dan sumber lain berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Kajian terhadap teori merupakan dasar dalam merumuskan
kerangka berpikir sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai alternatif
jawaban atas masalah.
3. Verifikasi data, merupakan pengumpulkan data secara empiris kemudian
mengolah dan menganalisis data untuk menguji kebenaran hipotesis. Jenis
data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang tersirat dalam rumusan
hipotesis. Data empiris yang diperlukan adalah data yang dapat digunakan
untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis
data, dari mana data diperoleh, serta teknik untuk memperoleh data. Data
yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan cara-cara tertentu yang
memenuhi kesahihan dan keterandalan sebagai bahan untuk menguji
hipotesis.
4. Menarik kesimpulan, dilakukan dengan menentukan jawaban-jawaban
definitif atas setiap pertanyaan yang diajukan (menerima atau menolak
hipotesis). Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau hasil penelitian.
Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian disimpulkan.
Kesimpulan merupakan adalah jawaban atas rumusan masalah penelitian
yang disusun dalam bentuk proposisi atau pernyataan yang telah teruji
kebenarannya.

(Sumber : Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderat Peningkatan Mutu


Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008, Modul
Pendekatan Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan, halaman 5-6)

Jika dibuat dalam bentuk bagan alur, maka langkah-langkah dalam melakukan
penelitian, adalah sebagai berikut.

• Temukan permasalahan
• Ajukan pertanyaan atas permasalahan
Perumusan
masalah

• Mengemukakan jawaban sementara


• Mengkaji teori yang berkaitan dengan rumusan masalah
Pengajuan • Merumuskan kerangka berpikir
hipotesis

• Pengumpulan data secara empiris


• Mengolah data
• Menganalisis data
Verifikasi

• Tentukan jawaban yang sifatnya definitif


• Membahas temuan penelitian
Membuat • Sintesiskan
kesimpulan • Simpulkan

Anda mungkin juga menyukai