Dibuat oleh :
Abdullah Fuad (5115151822)
Wisnu Anggia Destari (5115152319)
(Sumber : Jurnal Universitas Gajah Mada, Litbang Belajar, Biro Penelitian dan
Pengembangan BEM KM UGM 2016)
b. Jenis-Jenis Penelitian
Jenis-jenis Penelitian dibedakan berdasarkan data yang diperlukan secara
umum dibagi menjadi 2, yakni :
1. Penelitian Primer
Penelitian Primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama,
biasanya disebut dengan responden. Datau atau informasi diperoleh melalui
pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan
menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah:
a. Studi kasus
Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya.
Biasanya studi bersifat longitudinal.
b. Survei
merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti
gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei
menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut
aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin besar sampel, semakin
mencerminkan hasil populasinya
c. Riset Eksperimental
c.Tujuan Penelitian
Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian
yaitu:
Dalam upaya memperoleh kebenaran, ada dua buah pendekatan yang dapat
dilakukan, yaitu pendekatan ilmiah dan pendekatan nonilmiah. Pengetahuan yang
diperoleh melalui pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan
dibangun di atas teori tertentu. Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah,
yaitu penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasarkan data empiris. Teori itu
dapat diuji atau dites dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya jika
dilakukan penelitian ulang oleh orang lain menurut langkah-langkah yang serupa
pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang ajeg atau konsisten, yaitu hasil
yang sama atau hampir sama dengan hasil terdahulu. Dengan demikian, pendekatan
ilmiah mempunyai tiga sifat utama yaitu sistematis, terkontrol, dan empiris.
a) akal sehat
b) prasangka
c) intuisi
d) coba-coba
e) pendapat otoritas.
a) Akal Sehat
Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973:3), akal sehat adalah serangkaian
konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk bagan praktis bagi
kemanusiaan. Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal khusus. Bagan konsep adalah seperangkat konsep
yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotesis dan teoretis. Walaupun akal
sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan hal yang
benar, tetapi dapat pula menyesatkan. Misalnya akal sehat tentang peranan
hukuman dan ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke-19, menurut akal sehat
yang diyakini oleh banyak pendidik, hukuman adalah alat utama dalam
pendidian. Penemuan ilmiah ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut.
Hasil-hasil penelitian dalam bidang psikologi dan pendidian menunjukkan
bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam pendidikan,
melainkan ganjaran.
b) Prasangka
c) Pendekatan Intuitif
Sepanjang sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi dan
banyak di antaranya yang berguna. Misalnya, penemuan seorang penderita
malaria pada kolam berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang
tumbang ke dalam parit. Walaupun penemuan secara kebetulan yang demikian
itu sangat berguna, tetapi penemuan tersebut bukan penemuan melalui
pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak
pasti, serta tidak melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali
(terkontrol).
Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-
langkah penelitian yaitu:
Jika dibuat dalam bentuk bagan alur, maka langkah-langkah dalam melakukan
penelitian, adalah sebagai berikut.
• Temukan permasalahan
• Ajukan pertanyaan atas permasalahan
Perumusan
masalah