Filsafat
Filsafat
Sebagaimana kita ketahui bahwa Islam memiliki dua sumber tasyri’ yang utama, yakni
al-Qur’an dan al-Hadits (as-Sunnah). Para ahli ‘aqal dan naqal, telah berijma’ bahwa
al-Hadits (as-Sunnah) itu, dasar bagi hukum-hukum Islam dan bahwa para umat
ditugaskan untuk mengikutinya al-Hadits (as-Sunnah) sebagaimana mengikuti al-
Qur’an1 . Hal ini sejalan dengan firman Allah Ta’ala,
…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah… (QS. Al-Hasyr 59:7)
المحدثين اصطالح في السنة: قول من الرسول عن أثر ما كل هي، فعل أو، خلقيته صفة أو تقرير أو، خلقية أو، سيرة أو
بعدها أم حراء غار في كتخنثه بعثته قبل كان أ سواء2
الفقه أصول علماء اصطالح في السنة: النبي عن صدر ما كل هيr قول من الكريم القرآن غير، فعل أو، يصلح مما تقرير أو
شرعي لحكم دليال يكون أن3
الفقهاء اصطالح في السنة: النبي عن ثبت ما كل هيr الواجب ال و القرض باب من يكن لم و4
Ketiga, al-Hadits (as-Sunnah) adalah semua yang ditetapkan Nabi saw. yang tidak
bertemali dengan fardlu dan wajib.
Rasulullah saw. sebagai penutup para rasul ialah sosok insan yang dipilih Allah untuk
menerima wahyu, yakni al-Quran. Juga beliau pula yang mempunyai otoritas untuk
mengejawantahkannya, yang dikenal dalam bentuk al-Hadits (as-Sunnah). Hal ini
ditegaskan dalam firman-Nya bahwa beliau adalah yang membacakan, mubayyin, dan
yang mengajarkan al-Qur`an, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
…اس ِلت ُ َب ِينَُ الذِك َُر ِإلَيكَُ َوأَنزَ لنَا َُ ( النحل( َيتَفَ َّك ُرونَُ َولَ َعلَّ ُهمُ ِإلَي ِهمُ نُ ِز16): 44)
ُ ِ َّل َما لِلن
…Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan (QS. Al-
Nahl 16:44)
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS.
Ali Imran 3:164)
Banyak sekali ayat yang memerintahkan kepada kita untuk mengikuti Rasul saw.,
bahkan Allah mengancam bagi siapa saja yang menyalihi beliau saw. di antaranya:
Ta’atilah Allah dan Rasul, supaya kamu dirahmati (QS. Ali Imran 3: 132)
Katakanlah (hai Muhammad): Ta’atilah Allah dan Rasul. Jika mereka berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir (QS. Ali Imran 3:32)
a) Bayan tafsir, yaitu menerangkan ayat-ayat yang sangat umum (mujmal) dan
musytarak. Seperti hadits: “Shallu kama ra’aitumuni ushalli
Jika kita berdakwah (amr bil ma’ruf wa nahya ‘anil munkar) atau mengajak kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita ‘ilm wa
hilm (’ilmu dan kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt.
Sebagaimana dalam hadits qudsi (kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan
keutamaan umat akhir zaman kepada Nabi isa as., mereka memakai sarung pada perut-
perut mereka, jika mereka berjalan di tanah rata mereka berdzikir “alhamdulillah”,
ditanah yang menanjak mereka berdzikir “allahuakbar” ,jika berjalan ditanah yang
menurun mereka berdzikir “subhanallah” dan mereka mengajak kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran (berdakwah) ,
sedangkan mereka bodoh (tidak punya banyak ilmu) dan kasar (tidak hilm)
maka Nabi isa as. bertanya : “Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka
tidak punya ‘ilm dan hilm(kelembutan hati)?
Maka Allah firmankan :”Aku sendiri yang akan memberikan kepada mereka ilm dan
hilm” (Muntakhob ahadits)
ilmu laduniadalah karunia khusus/khas bagi hambanya,
terlebih bagi mereka yang telah ma’rifat.
Orang yang telah ma’rifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada
keinginan dunia dalam hatinya.
Nabi SAW bersabda : “man wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla
syai”
artinya : Barang siapa kenal kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya
Barang siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-
galanya.”
Dalam kitab kimiyai saadat,
bahwa ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa memahami alqur’an :
Pertama : Seorang yang tidak memahami bahasa arab
Kedua : Orang yang berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bid’ah. Ini karena dosa
dan amalan bid’ah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu
memahami alqur’an.
ketiga : Orang yang yakin hanya terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-hal
aqidah (mengambil makna dhohir dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah:
mu’tazillah, mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca
ayat alqu’an yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang demikian tidak
akan bisa memahami alqur’an.
B. PENGERTIAN ILMU/PENGETAHUAN
Ilmu adalah intlektual[2], ilmu berasal dari kata ‘alima( )علمmengetahui ia, tahu ia akan
sesuatu (‘alim al- amr ). Jamaknya ‘ulum ( ) علم. Kata aliimun ( ) عليمyang mengetahui,
jamaknya ulama ( ) علماءorang-orang yang mengetahui. Dari kata ini juga Al-‘Aliim (
) العليم,Al-‘A liim ) ) العاليمdan Al ‘Allama ( ) االعللمyang berarti nama Tuhan ( Allah) yang
maha mengetahui.
Pengertian kata atau bahasa tentang ilmu yakni mengetahui (kata benda), sesuatu yang
diketahui, yang dengannya orang memahami, mengerti tentang eksistensi dan esensi
sesuatu.Pengertian secara bahasa ini terasa sempit dan belumlagi menggambarkan
pengertian secara lengkap menurut bentuk, sifat dan karakteristik ilmu.Adapun definisi
Ilmu menurut beberapa ahli sebagai berikut:
Ednurut Dr. MJ. Langerveld, Pengetahuan ialah kesatuan subjek yang mengetahui dan
objek yang diketahui. Suatu kesatuan dalam mana objek itu dipandang oleh subjek
sebagai diketahuinya,
Menurut A. Baikuni, Ilmu merupakan general consensus dari masyarakat yang terdiri
dari para scientist.
Menurut Mohammad Hatta, Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun
menurut kedudukannya, tampak dari luar maupun menurut bangunnya dari dalam.[3]
Ensiklopedia Amerikana, menjelaskan sebagai berikut. Science, is one defines as
systematized positif knowledge, then the history of science is the description and
explanation of the velopment of that knowledge. For example considering all that know
today in Astronomy. It is a very long story which takes us beck to prehistoric time when
men began to observe the sun , moon, stars, planets….. .[4](Sains adalah suatu
penegasan tentang sistem ilmu pengetahuan positif, tentang sejarah dari sains yang
merupakan diskripsi dan eksplanasi dari perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai
contoh Dasar dari semua pengetahuan pada hari ini (misanya) dalam Astronomi. Hal itu
merupakan sejarah yang panjang dimana yang demikian memakai latar belakang waktu
prehistoris kemudian orang mulai mengobservasi matahari, bulan, bintang, planet…..)
Dalam khasanah ilmu barat modern, ilmu bersifat positif-materialis, dapat diamati
diobsevasi, dan diuji dan disimpulkan secara paktual.Hal ini menunjukkan ilmu adalah
sesuatu yang rill.Dalam satu sisi Ilmu yang demikian dapat diterima, karena ilmu tidak
hanya bersifat khusus, tetapi juga bersifat umum.
Suriasumantri mengatakan, Pengetahuan dapat diartikan secara luas, yaitu mencakup
segala hal yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu.
1. Pengetahuan indrawi ( Knouledge). Pengetahuan ini meliputi semua phenomena
yang dapat dijangkau secara langsung oleh panca indra.
2. Pengetahuan ilmiah (scince). Pengetahuan yang meliputi semua phenomena yang
dapat diteliti dengan riset atau eksprimen, sehingga apa yang berada dibalik knouledge
bisa terjangkau lagi oleh rasio.
3. Pengetahuan filsafat. Pengetahuan ini mencakup segala phenomena yang tak
dapat diteliti, tetapi dapat dipikirkan, batas pengetahuan ini adalah alam bahkan diluar
alam yaitu Tuhan.[5]
4. Menurut Anshari selain dari tiga jenis pengetahuan diatas terdapat Pemgetahuan
teologi, yaitu pengetahuan keagamaan, pengetahuan tentang agama, pengetahuan
tentang pemberitaan dari Tuhan. Pengetahuan keagamaan atau pengetahuan agama
adalah faham subjek mengenai objek yang dalam hal ini adalah agama.[6]
هللا صلى هلل رسول ان عباس ابن عن ابيه عن هند بن سعيد بن هللا عبد اخبرني جعفر بن اسماعيل اخبرنا حجر بن حدثناعلي
[ فيدين يفقهه خير به يردهللا من قال وسلم عليه7]
Artinya: Ali ibnu Hujr menceritakan kepada kami, Ismail bin Ja’far memberitahukan
kami, Abdullah bin Said bin Abi Hindun menceritakan kepada kami dari ayahnya dari
ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. Bersabda: Barang siapa dikehendaki oleh Allah
kebaikan padanya, maka Allah memberikan kefahaman (ilmu) dalam soal agama (Hadis
Hasan)
Dalam hadis ini terlihat bahwa kebaikan dikaitkan dengan kefahaman dalam soal agama
(ilmu),.Orang yang memiliki ilmulah yang dapat melakukan kebajikan dalam hidup,
disebabkan kefahamnnya terhadap agama dan kebaikan.Nabi dalam salah satu hadis
mengkaitkan agama dengan akal.
Pemilik ilmu adalah Allah maka Ia akan memberikan-nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dengan disertai kebaikan dan kemudahan memahaminya dalam soal
agama, tentunya yang dimaksudkan adalah ilmu pengetahuan secara luas, tidak seperti
pandangan Barat yang sekuler. Pada prinsifnya ilmu pengetahuan dipandang sebagai
kesatuan, kemudian dipisahkan sesuai dengan objeknya, dan pembidangan ilmu
pengetahuan bertujuan untuk merumuskan spesialisasinya serta menunjukkan bentuk
dan sifat ilmu. Dalam hadis ini terlihat bahwa, pertama, fungsi atau tujuan ilmu adalah
membuat kebaikan, ilmu adalah untuk kemaslahatan, bukan ilmu untuk ilmu. Kedua, ada
hubungan kebaikan dengan kefahaman, khususnyakefahaman ilmu agama, dimana
dasar ilmu agama memberikan sifat kebaikan meskipun seseorang itu menguasai ilmu-
ilmu lainnya, demikian pentingnya dasar ilmu agama bagi dasar penguasaan ilmu
pengetahuan, lemahnya dasar ilmu agama maka penguasaan ilmu pengetahuan
menyebabkan kerusakan, kesombongan dan kesewenang-wenangan.Dasar ilmu agama
itu adalah pengetahuan tentang Tuhan.
هللا اال اله ال انه فاعلم
( محمد19)
Maka ketahuilah bahwa tidak ada tuhan selain Allah.
Hadis berikut menjelaskan amal yang uatama dalah berilmu mengenai Allah, merupakan
dasar kefahaman agama dan dasar ilmu penegatahuan.
كثيهر وال العمل قليل معه الينفعك الجهل وان وكثيره العمل قليل معه ينفعك العلم ان هلل با العلم االعمال افضل
Artinya: Amal yang paling utama adalah berilmu mengenai Allah, sesungguhnya ilmu itu
mendatangkan manfaat bagimu (bila engkau) bersamanya sedikit maupun banyak amal.
Dan sesungguhnya bodoh itu tidaklah mendatangkan manfaat bagimu (bila engkau)
bersamanya, sedikit maupun banyak amal itu
(Hadis diriwayatkan oleh al-Hakim, at Turmuzi dalam Nawaadir dan ibnu Abdil Bar dan
lain keduanya dari Anas ra
Anas meriwayatkan bahwa seorang laki-lakin datang menemui Nabi saw. Dia berkata;
Apa amal yang utama ?, beliau menjawab; Berilmu mengenai Allah. Kemudian dia
bertanya lagi (setelah datang kedua kalinya), lalu beliau menjawab seperti itu juga.Maka
laki-laki itu berkata; Ya Rasulallah, sesungguhnya aku bertanya padamu mengenai
amal. Maka nabi meneruskan; Sesungguhnya ilmu itu mendatangkan manfaat
bagimu….dan seterusnya bunyi hadis.
Hadis ni diterangkan sebagai berikut:
Allah swt.Berfirman; Sesungguhnya Allah bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Dia. Dia
dan para malaikat serta orang-orang yang berilmu menegakkan keadilan.
Artinya: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan melainkan Dia yang
menegakkan keadilan, para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu) Tidak ada tuhan selain Dia yang maha perkasa lagi maha bijaksana
(S. Ali Imran ; 18)[8]
Firman Allah Surah Fathir; 28
ُ ِ َّب الن
َُاس َومِ ن ُِ للاَ َيخشَى ِإنَّ َما َكذَلِكَُ أَل َوانُ ُهُ ُمختَلِفُ َواْلَن َع
ُِ ام َوالد ََّوا َُّ ُن العُلَ َما ُُء ِع َبا ِدُِه مِ ن َُّ ُغفُور
َُّ للاَ ِإ َ ع ِزيز
َ (28
Artinya: Dan demikian (pula) diantara manusia, binatang-binatang melata dan binatng
ternak yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut
kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.Sesungguhnya Allah maha
perkasa lagi maha pengampun.Firman Allah Al-Ankabut: 43
ُُ اس نَض ِربُ َها اْلَمثَا
َُل َوتِلك ُ ِ َّال يَع ِقلُ َها َو َما لِلن
َُّ ال َعا ِل ُمونَُ ِإ
Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada
yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Firman Allah lagi. S. Az-Zumar;9:
Artinya: Ahmad bin Ghailan menceritakan kepada kami. Abu Usamah memeberitahukan
kami dari al-A’masyi dari Abi Shaleh dari Abi Hurairah berkata. Rasulullah saw.
Bersabda. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan
baginya jalan menuju syurga.
(Hadis ini hasan)
بن انس عن انس بن بيع الر عن ارازي جعفر ابي عن العتلي يزيد بن لد خا اخبرنا علي نصربن حدثنا
فهو علم طلب في خرج من وسلم عليه هللا صلي هللا رسول قال لك ما
[يرجع حتي هللا سبلى في11]
Artinya: Nasr bin Ali menceritakan kepada kami , Khalid bin Yazid al-Attall
memberitahukan kepada kami, dari Abu Ja’far ar-Razi dari ar-Rabi bin Anas, dari Anas
bin malik Rasulullah saw. Berkata: Barang siapa keluar (dari rumahnya) untuk mencari
ilmu maka dia jihad di jalan Allah sehingga ia kembali (Hadis ini Hasan Garib dan
sebahagian ahli hadis meriwayatkan hadis ini tapi tidak meriwayatkannya secara marfu)
3. Hilangnya ilmu dengan meninggalnya ulam
قال العاص وبن عمر بن عبدهللا عن ابيه عن عروه ين هشام عن سليمان بن ابدهللا اخبرنا الهمداني اسحاق بن هارون حدثنا
لم ازا حتى العلماء بقبضى العلم يقبض واكن س النا من انتزاعايتزعه العلم اليقبض هللا ان وسلم عليه هللا صلى هللا رسول قال
واضلوا فضلوا علم بعير فافتوا فسئلوا جهاال رؤسا اتخزالناس عالما يترك
Artinta: Harun bin Ishak al-Hamdani mencerirtakan kepada kami, Abdallah bin Sulaiman
memberitahukan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Abdullah bin al-
Ash Rasulullah saw. Bersabda, sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan
mencabutnya dari manusia tetapi Allah mengambil ilmu dengan caramengambil para
ulama, sehingga jika Dia tidak meninggalkan seorang alim, maka orang-orang
menjadikan pemimpin mereka dari orang-orang yang bodoh lalu mereka ditanya maka
mereka menjawab tanpa dengan ilmu, kemudian mereka sesat dan menyesatkan.
النار ف العالم وكان الجنه في ولعمل العلم كان يعلم بما العالم يعمل فازلم الجنه في ولعمل والعلم العالم
Artinya: Orang ‘alim, ilmu dan amalnya berada dalam syurga, apabila seorang ‘alim
tidak mengamalkan ilmunya maka yang berada dalam syurga hanyalah ilmu dan
amalnya saja, sedang orang ‘alimnya berada dalam neraka.
Hadis ini seiring dengan ancaman Allah dalam al-quran. surat Shaff ;
ال َما تَقُولُونَُ ل َُِم آ َ َمنُوا الَّذِينَُ أ َ ُّي َها َيا َُِّ ُال َما تَقُولُوا أَن
َُ َُ( ت َف َعلُون2) للا عِن َُد َمقتاا َكب َُُر َُ َُت َف َعلُون
Artinya; Hai oran-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak
kamu perbuat ?. Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
yang tidak kamu kerjakan [12] (S. as-Saff; 2,3)
بن كعب ابن حدثى طلحة بن يحي بن اسحاق اخبرنا خالد بن امية اخبرنا البسرى العجلى المقدام احمدبن ابواالشعث حدثنا
السفهاء به اوليمارى العلماء به ليجارى العلم طلب من يقول وسلم عليه هللا صلى هللا رسول سمعت قال ابيه عن مالك
النار هللا ادخله اليه الناس وجوة به ويصرف
Artinya; Abu al-Asy-ats ahmad bin al-Miqdam al-Jili al-Basri, menceritakan kepada
kami Umayyah bin Khalid, memberitahukan kepada kami Ishaq bin yahya bin thalhah,
memberitahukan kepada kami ibnu Kaab bin Malik dari ayahnya berkata; Aku
mendengar Rasulullah saw. Bersabda.Barang siapa mencari ilmu agar diperlakukan
sebagai seorang yang pandai atau untuk berbantah dengan orang-orang yang bodoh
atau menarik perhatian manusia kepadanya niscaya kelak Allah memasukkannya ke
neraka (hadis ini gharib)
عن دريك خالدبن عن السختيانى ايوبي عن المبارك بن علي اخبرنا الهنائي عباد محمدبن احبرنا علي نصربن بن علي حدثنا
النار من مقعده فليتبوا عيرهللا به اراد او لعيرهللا علما تعلم من قال وسلم عليه هللا صلى النبي عن عمر ابن
Artinya; Ali bin Nasr bin Ali menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad al-
Hunaini, memberitahukan kepada kami dari Ayyub as-Shakhutiyani dari Khalid bin
Duraik dari ibnu Umar dari Nabi saw. Bersabda; Brang siapa belajar ilmu karena selain
Allah atau menghendaki dengan ilmu itu selain Allah, maka hendaklah ia menyiapkan
tempat duduknya di neraka
E. ANALISIS
Penuntut ilmu pengetahuan, orang berilmu pengetahuan dan yang mengamalkan ilmu
pengetahuan sangat mulia disisi Allah swt, malaikat dan manusia. Ilmu pengetahuan
dalam Hadis-hadis Nabi saw, tidak sekedar bentuk dan rumusan dari aspek-aspek
material duniawi semata, kebenaran ilmu harus merujuk kepada nilai fungsional dan
tujuannya, sebagai mana cuplikan hadis Nabi saw.
Amal yang paling utama adalah berilmu mengenai Allah, sesungguhnya ilmu itu
mendatangkan manfaat bagimu (bila engkau)bersamanya sedikit maupun banyak amal.
Dan sesungguhnya bodoh itu tidaklah mendatangkan manfaat bagimu (bila engkau)
bersamanya, sedikit maupun banyak amal itu
Ilmu pengetahun berkembang secara sistematis, logik, menurut formatnya, rasional,
berdasar objektifitas dan universal diakui sebagai hal-hal yang alamiah, tetapi tidak
meninggalkan aspek spritualnya (ruh), yang membentuk world vieaw (pandangan dunia
yang melandasi ilmu pengetahuan dan tujuan ilmu pengetahuan, dengakan kata lain
ilmu pengetahuan memiliki muatan nilai-nilai Ilahiat dan manusia adalah pewaris ilmu-
ilmu Allah. Pandangan ini menjelaskan, ilmu pengetahuan tidak sekedar persoalan
dunia tetapi ladangnya amal (pahala disisi Allah swt), bahwa disamping tujuan-tujuan
alamiah manusia, ada tujuan-tujuan akhirat yang dihasilkan para alim dan muta’alim
dengan pemanfaatan ilmu.
Perbedaannya dengan world vieawseaculer science adalah, ilmu pengetahuan terbatas
dalam natural science tidak memiliki spiritual being yang memberi muatan
Ilahiat.Pandangan ilmu pengetahuan sekuler ini menjadikan manusia hamba dari ilmu,
sedanga pandangan Hadis (Islam) ilmu pengetahuan menjadi alat pengabdian kepada
Tuhan.Ini artinya manusia ditempatkan sebagai hamba, yang kerjanya melakukan
pengabdian, kesejahteraan umat manusia dibumi dan ada balasan yang setimpal di
dunia dan diakhirat bagi pengamal ilmu.Sedang ilmu pengetahuan sekuler mengangkat
ilmu sebagai sesembahan, dimana orang berilmu menjadi penguasa dan pengatur
dengan ilmunya, bahkan menjadikan orang-orang berilmu menjadi tuhan-tuhan di bumi
yang pada gilirannya dengan ilmunya menggerakkan tangannya merusak darat dan
lautan, mengeksploitasi sumberdaya alam sesuka hati.
F. PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang dengannya orang mengerti, memahami gejala-
gejala (phenomena) alam, manusia, dan Tuhan yang didukung oleh fakta-fakta alamiah.
Hadis-hadis Nabi saw. mengisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan adalah berbasifat ke-
Tuhanan, yang menjadi bentuk rumusan ilmu pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan
berdasarkan alamiah, tetapi memiliki fundasi esensi Ilahiat atau format Ilahiat. Hal ini
didasarkan kepada;
Ilmu milik Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya beserta
memudahkan untuk memahaminya.Penuntut ilmu adalah dalam jihat dan
memudahkannya ke-syurga.Kebaikan didasarkan kepada pemahaman kepada
agama.Ilmu, orang berilmu dan amal yang berdasarkan ilmu masuk syurga.Ilmu tentang
Allah dalah yang utama.Ilmu adalah sarana untuk mengabdi kepada Allah.Kecelakaan
bagi orang berilmu dengan tujuan duniawi dan kesombongan, dan orang berilmu tidak
mengamalkan ilmunya Allah mengancam dengan memasukkan ilmu dan amalnya
kesyurga sedang alimnya masuk neraka.
Ilmu pengetahuan adalah, kefahaman tentang sesuatu (Tuhan, manusia dan alam)
dimanfaatkan sebagai ladang ibadah untuk mengabdi kepada Tuhan sebagai hamba
untuk kesejahteraan dunia dan akhirat
Pembagian ilmu; Pengetahuan, sains, filsafat dan teologi, hanya dilihat dari objeknya,
sebagai spesipikasi keilmuan.Namun Islam melihatnya sebagai sesuatu yang utuh
secara konseptual, spesipikasi ilmu pengetahuan tidak menghilangkan unsur spirit ilmu
yakni keilahiatannya.
Kefahaman tentang Tuhan merupakan dasar kefahaman tentang ilmu pengetahuan dan
sebagai ruh terhadap kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Qawaid Quamar, Tuhan dan Ilmu Pengetahuan Modern Terj. Dari Buku God’s
Existence and Contemporery Science ITB. Cet. II. 1983.
2. Leksikon Islam, Tim Penyusun Pustaka Azet, Jakarta, 1988.
3. Idris al-Marbawi, Munjid Fil lughah, Darul Masyriq, Beirut, 946.
4. The Ensyclopedia Americana, International Edition, Vol. 24. Lexington Avenue
New York. Copyright 1971.
5. Al Imam at-Tirmizi, Sunan Tirmizi, Jami’us shahihain, Dar al-Ma’rifah, Publishing
& Distributing, Beirut. 1423 H, 2002 M.
6. Ibid.( Lihat juga Shahih Bukhari, Afkaru ad-dauliyah, Riyadh.
7. Ibid.
8. Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang yang berilmu.
9. Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafiad-Damsyiqi, Asbabul Wurud, Latar Belakang
Historis, timbulnya Hadis-Hadis Rasul. Jilid 1. Terjemah. M. Suwarta Wijawa dan
Zafrullah salim, Pen. Kalam Mulia, Jakarta, Cet. III, 1996.
10. Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahannya, Pen. CV. J-ART,tt.
11. The Ensyclopedia Americana, International
hadis seng pertama iku menerangkan bahwa, 1 ulama kuwi sebagai pemegang kunci
ilmu, ulama wafat sma dg hilangnya ilmu, dan bahayanya kalo ulama wafat adl
penggantinya yg tdak memiliki ilmu akan menyebarkan pemahaman mereka yg g pati
bener iku dan dijadikan pegangan umat maka sesat kabeh, 2. Ilmu tdak dapat dilihat,
ada di hati manusia tdak dapat diwariskan, tdak dpat diserah terimakan, ilmu adalah hal
batin yg akan dibawa manusia sampai mati
2. Ilmu boleh dijadikan alasan utk iri dan semangat utk mencarinya. karena menuntut
ilmuadallah wajib
Karena ilmu tdak dapat hilang atau hbis, maka ilmu yg disebarkan dan manfaat bagi org
lain akan menjadi kebaikan yg jdi penolong dihari akhir, bukan ilmu yg hanya disimpan
dan dibawa mati tanpa memiliki pengikut atau murid
Nyambung, krna ilmu yg dibawa mati tanpa murid akan sama saja tdak manfaat bagi
orang lain, karena mkna lain bermanfaat adl dapat menjadikan org lain lbih baik,
berdampak memotivasi org lain yg awalnya kurang baik jdi lbih baik, kuwi juga termasuk
ancaman ben mnusia tdak menyembunyikan ilmu, alias duwe ilmu kudu disebarno, ojo
disimpen dewe
يقل عنه هللا رضي العاص بن عمرو بن هللا عبد عن: يقول وسلم عليه هللا صلى هللا رسول سمعت: ن َُّ ِالَ هللاَُ إ
ُ ضُُ ِالعِل ُِم يَقب
ع ُهُ انتِزَ اعاا َ
ُ ِ َُّ الن, ُض َولكِن
ُ اس مِ نَُ يَنت َِز ُُ ِض العِل َُم يَقب َ َّ َ
ُ ِ العُل َماء بِقَب, عا ِل اما يَت ُركُ لمُ إِذَا َحتى َّ
َ , َُاس اِت َخذ ا
ُُ َّال النُ سا ُج َّها ُر ُءو ا, سئِلُوا
ُ َف
عِلمُ بِغَي ُِر فَأَفت َوا, ضلُّوا َ َضلُّوا ف َ َ َوأ
Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash Radhiyallahu’anhu, dia berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu
dengan cara mencabutnya langsung dari (dada) manusia. Akan tetapi diangkatnya ilmu
dengan cara mewafatkan para Ulama. Sehingga apabila tidak tersisa lagi orang alim
(ulama), maka manusia akan menjadikan orang – orang bodoh menjadi pemimpin
(ulama) mereka. Ketika mereka (orang bodoh yang diangkat menjadi ulama) ditanya,
maka mereka berfatwa tanpa ilmu sehingga mereka sesat dan menyesatkan.”
2. Hadis "Berkeinginan Kuat Menjadi Seperti Orang lain yang Memiliki Ilmu"
قال عنه هللا رضي مسعود بن هللا عبد: ي قال ُُّ ِ وسلم عليه هللا صلى النَّب: ” َال َ الَّ َح
ُ س َُد ُِ الا هللا آت َاُهُ َر ُجلُ اثنَت َي
ُ ِن فِي إ َُ س ِل
ُ ط َما ُ َف
علَى ُِ ال َح, ُضيُ فَ ُه َُو الحِ ك َم ُةَ هللا آت َاُهُ َو َر ُجل
َ ق فِي َهلَ َكتِ ُِه ِ َويُ َع ِل ُم َها بِ َها يَق
“Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali
tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan
dia.” [HR. Muslim]
“Orang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya.”
َ َ اس أ
ُش ُِد مِ نُ ِإ َّن ُ ِ َّعذَاباا الن َ ُللاُ يَنفَع ُهُ لَم
َ عالِمُ ال ِقيَا َم ُِة يَو َُم َُّ بِعِلمِ ُِه. ( ) البيهقي
“Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah
menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (al-Baihaqy)
“Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiannya. Sesungguhnya
berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya dari pada berkhianat dalam
harta.” (Abu Nu’ai)
قال هريرة أبي عن: وسلم عليه هللا صلى هللا رسول قال: ” ُهللاِ َوج ُه ُ بِ ُِه يُبتَغَى مِ َّما عِل اما ت َ َعلَّ َُم َمن
ُ , ُالَّ الَيَت َ َعلَّ ُم ُه
ُ ب ِإ
َُ ُصي
ِ بِ ُِه ِلي
ع َرضاا
َ َُن ِم اي
َ ُّن
د ال , م
ُ َ ل د
ُ ج ي ُ
ف رع ُ
ة
ِ َّ نج
َِ َ َ َ َ َ َ َال ُ
م و ي ُ
ة
ِ مايقِ ال ”
ُ س ُة
َ َ ِعبَا َدةُ العُلَ َماءُِ ُم َجال. () الديلمى
ُِ َللاِ إِجال
ُل مِ نُ ِإ َّن َُ العُلَ َماءُِ َُو العِل ُِم إِك ِر، شيبَ ُِة َوذِى
َُّ ، ام َّ ال ُمسل ُِِم ال، ام ُِ َ أَه ِل ُِه َُو القُرا، ام َُو
َُ ن َح َملَ ُةَ َوإِك َر َُ ان إِك َر َ ال ُمقسِطُِ السُّل. (
ُِ ط
) والطوسى ابوداود
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscana akan difahamkan tentang
urusan agamanya.”
ُ سلَكَُ َم
ن َ ط ِريقاا َ ُُسلَكَُ عِل اما فِي ُِه يَطلُب َُّ ط ِريقاا بِ ُِه
َ ُللا َ ُق مِ ن ُِ ط ُر ُ ال َجنَّ ُِة، ن َُّ ض ُُع ال َم َالئِ َك ُةَ َو ِإ َ َ ب ِرضاا أَجنِ َحت َ َها لَت ُِ طا ِلَ العِل ُِم ِل، ن َُّ َو ِإ
ُُ ت فِي َمنُ لَ ُه ُ لَ َيست َغف
ِر ال َعال َُِم ُِ س َم َوا
َّ ض فِي َو َمنُ ال ُ ِ ال َماءُِ َجوفُِ فِي َوالحِ يت َانُُ اْلَر، ن َُّ ل َو ِإَُ علَى ال َعال ُِِم فَض ُ
د
ِ
َ ِ َ ِ با عال ُ
ل َض ف َ
ك ُ
ر ِ َ لَيلَ ُةَ ال
م َ ق
علَى ال َبد ُِر ُ
ِر ئ ا
َ ِ َ ِ ِ َس ُ
ب ك اَو
ك ال، َّ
ُ
ن إو ُ
ء
َِ َ َ ُ اُ
م َ لعال ُ ُ
ة َ ثر و
َ َ َُِِاءي بنَ اْل ، ُ
نَّ إ و ُ
ء
ِ َ َ َِا ي بنَ اْل م
ُ َ ل وا ُ ثر ُو
ِ َ اي اَار نِي
د َُ
ال و ا
َ ام ه
َ ِر د ام َّ
َ ِ ن إ وا ُ ث ر و
َّ َ َُ
م ِل
ع ال، ن
ُ مَ َأ َ َخذَُهُ ف
ََوافِرُ بِ َحظُ أ َ َخ ُذ
“Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan
tunjukkan baginya salah satu jalan dari jalan-jalan menuju ke surga. Sesungguhnya
malaikat meletakan syap-sayap mereka sebagai bentuk keridhaan terhadap penuntut
ilmu.Sesungguhnya semua yang ada di langit dan di bumi meminta ampun untuk
seorang yang berilmu sampai ikan yang ada di air. Sesungguhnya keutamaan orang
yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan purnama
terhadap semua bintang. Dan sesungguhnya para ulama’ adalah pewaris para Nabi,
dan sesungguhnya mereka tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi
mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil bagian ilmu maka sungguh dia telah
mengambil bagian yang berharga.”
ُع
ن َ ُِن هللا
َ عب ُِد ُِ ل عنه هللا رضي َمسعُودُ ب َُ قَا: ل َُ بي قَا َّ وسلم عليه هللا صلى: س َُد
ُُ ِِ الن َ الَ الَ َح ُِ اثُنَت َي: ُهللاُ أَت َاُهُ َر ُجل
ُ ِن فِي إ ُ الا َما
ُ
َُ لى فَ ِسُِ ل
ط َُ ع ُ ُِالَحقُ ف, هللاُ أَت َاُهُ َر ُجلُ َُو
َ ي ِ َهلَكِت ُِه ُ َضى فَ ُه َُو الحِ كم ُة
ِ )البجاري رواه( َويُ َع ِل ُم َها ب َهاُِيَق
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti
orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan
berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-
Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain
(HR Bukhari)
Dari Ibnu Ka’ab bin Malik, dari ayahnya, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang menuntut ilmu agar dia
dianggap sebagai ulama, atau untuk berdebat dengan orang bodoh, atau untuk
memalingkan wajah orang lain kepadanya. Maka Allah akan memasukkan nya kedalam
neraka.” [HR. Tirmidzi]