Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat Indonesia secara umum dihadapkan dengan beberapa

tantangan yang menuntut satu perubahan. Perubahan-perubahan yang dimaksudkan

disini mencakup keseluruhan bidang kegiatan manusia misalnya sosial ekonomi,

politik, hukum, pendidikan dan lainnya. Kaitannya dengan pendidikan, karena

pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia berkualitas.

Dengan pendidikan yang baik maka akan baik pula pola pikir dan sikap seseorang.

Oleh Karena itu, Pendidikan yang baik tadi bisa terbentuk dari pola dan sistem

pendidikan yang bervisi kedepan.. Menanggapi hal tersebut maka salah satu

langkah baru yang diambil pemerintah kita baru-baru ini adalah perubahan pada

kurikulum belajar. Dari kurikulum KTSP yang dianggap lama dan sudah tidak

cocok untuk diterapkan pada saat ini ke kurikulum 2013 yang dirasa lebih baru dan

lebih segar. Perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah sudah jelas

tujuannya untuk melakukan perbaikan sistem pendidikan yang nantinya diharapkan

dapat menghasilkan insane-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab

dan produktif. Tentunya harapan kita adalah adanya partisipasi dan keterlibatan

masyarakat dalam upaya meningkatkan dan pengawasan pada pelaksanaannya.

Untuk mencapai kesemuanya itu maka matematika dianggap sebagai salah

satu solusi karena didalam matematika terdapat beberapa sarana yang

menjembatani peserta didik untuk dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis,

1
2

tepat, dan kreatif. Mengingat peranan matematika yang penting itu, maka peserta

didik secara dini dituntut untuk menguasai pelajaran matematika secara tuntas

disetiap satuan dan jenjang pendidikan. Ketuntasan tersebut didukung dengan

kehadiran guru sebagai sarana fasilitator dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan keterampilan mengajar dan rasa tanggung jawab yang dimilikinya maka

guru merupakan salah satu indicator utama dan penentu dari kualitas peserta didik

yang akan dihasilkan.

Kualitas belajar dan pengajaran matematika dapat dilihat dari tinggi

rendahnya hasil belajar matematika yang didapatkan oleh peserta didik. Data

Kemendikbud tahun 2013 melampirkan bahwa berdasarkan hasil survey

Programme for International Student Assessment (PISA) yaitu salah satu lembaga

survey bidang pendidikan matematika internasional pada tahun 2012 menyatakan

bahwa kemampuan matematis siswa Indonesia masih sangat rendah. Dari 65 negara

peserta Indonesia menempati urutan ke 64 pada anak usia 15 tahun. Senada dengan

hal tersebut, Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)

dalam hasil surveynya pada tahun 2011 menempatkan Indonesia pada posisi 38 dari

45 negara peserta (Kemdikbud, 2011).

Pada taraf nasional, data UN tahun 2012 Kemendikbud melampirkan bahwa

siswa yang mengikuti ujian nasional 2012 tingkat SMP dan sederajat yang tidak

lulus terbanyak dalam mata pelajaran matematika. Sementara hasil konferensi pers

mendikbud tentang hasil UN SMP tahun 2013, tahun ajaran 2012/2013 lebih

mengerucut lagi bahwa provinsi Sulawesi Selatan memiliki presentase

ketidaklulusan sebesar 1,18% (urutan 11 dari 33 provinsi). Dari 134.923 siswa SMP
3

se-Sulawesi Selatan diantaranya sebanyak 1.596 siswa dinyatakan tidak lulus.

Bahkan Sulawesi Selatan menjadi penyumbang terbanyak kedua jumlah siswa SMP

tidak lulus UN setelah NTT sebanyak 1.922 siswa. Lebih menghawatirkan lagi dari

data hasil UN, sumbangsih terbanyak penyebab ketidaklulusan siswa tersebut

berasal dari mata pelajaran matematika, yaitu sebanyak 1.330 siswa.

Dari data diatas maka disini penulis memiliki gagasan untuk meneliti dan

mencari cara bagaimana untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa

tersebut lagi. Kita tahu bahwa hasil belajar matematika peserta didik tidak lepas

dari bagaimana siswa mengalami proses belajar yang pada dasarnya merupakan

proses perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Slameto

(2010:34) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik banyak

jenisnya tetapi hanya dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern disini adalah mencakup semua yang berasal

dari dalam diri siswa seperti intelegensi (kemampuan kongnitif), minat, motivasi

belajar, persepsi dan lain sebagainya. Sedangkan faktor ekstern mencakup dari luar

diri siswa, seperti iklim, kondisi lingkungan peserta didik, kemampuan serta

keterampilan belajar dan lain sebagainya.

Dari beberapa bagian faktor intern tadi, maka yang pertama kita mulai yaitu

dari kemampuan operasi dasar matematika. Kemampuan operasi Dasar Matematika

adalah kemampuan yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan persoalan-persoalan

dengan cara menganalisis dengan menggunakan logika berpikir dan penalaran.Oleh

sebab itu maka kemampuan dasar matemtika ini menyangkut bagaimana siswa

dapat menemukan suatu kebenaran atau pengetahuan yang benar dengan


4

melibatkan pengetahuan yang dimilikinya. Kemampuan dalam mengenal dan

menyelesaikan materi-materi yang menyangkut penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian merupakan bentuk-bentuk dari apresiasi kemampuan

operasi dasar matematika yang dimiliki oleh siswa, walaupun operasi-operasi lain

yang lebih tinggi seperti persentase, akar kuadrat, pemangkatan, dan logaritma

dapat juga dimasukkan kedalamnya.

Berikutnya adalah minat belajar. Secara harafiah minat belajar dapat

diartikan sebagai ketertarikan akan sesuatu dan merasa ingin terlibat secara

sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan tersebut.

Menurut Slameto (Erviana, 2014 ; 2), minat merupakan kecendrungan yang tepat

untuk memperhatikan dengan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diamati peserta didik, akan terus-meneus diperhatikan yang disertai dengan rasa

senang dalam waktu yang cukup lama . Berbeda dengan perhatian, minat selalu

diikuti perasaan senang sehingga memunculkan kepuasan tersendiri. Oleh karena

itu, minat belajar juga berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar matematika

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dapat pula dikatakan bahwa

peserta didik yang memiliki minat cenderung memiliki hasil dan prestasi belajar

yang baik. Sedangkan peserta didik yang tidak memiliki minat dalam belajar maka

prestasi belajarnya juga akan rendah. Makin tinggi minat belajar seseorang, maka

tingkat pemahamannya terhadap pelajaran matematika akan semakin baik dan

mengakibatkan pula hasil belajar siswa meningkat.

Selanjutnya selain minat dan kemampuan operasi dasar matematika, faktor

internal lainnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah
5

motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan hal yang sangat penting dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam belajar matematika banyak diperlukan waktu,

tenaga, pikiran, ketekunan, dan keuletan. Oleh sebab itu untu k mendukungnya

maka peserta didik harus memiliki motivasi belajar yang tinggi, seperti banyak

berlatih mengerjakan soal-soal matematika, tekun dan ulet dalam mempelajari

matematika serta rajin mengikuti pelajaran matematika disekolah. Setiap peserta

didik mempunyai motivasi belajar yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi

hasil belajar peserta didik yang berbeda-beda pula. Peserta didik harusmempunyai

motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar yang sedang berlangsung. Hanya dengan

motivasi yang kuat maka peserta didik akan menunjukkan minatnya, aktifitasnya,

dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar yang sedang dilaksanakan.

Menurut Dumyati dan Mudjiono, untuk memperoleh hasil belajar yang baik

dibutuhkan suatu dorongan yang merupakan kekuatan mental untuk melakukan

kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan yang berorientasi pada ujuan

tersebut merupakan inti motivasi (Dumyati & Mudjiono, 2006 : 81). Sedangkan

Slavin (dalam Baharuddin, 2007 : 22) mengemukakan bahwa motivasi adalah salah

satu factor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah

yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi dapat dikatan

sebagai proses didalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan

menjaga perilaku setiap saat. Motivasi belajar pada diri peserta didik dapat menadi

lemah. Lemahnya motivasi atau tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan

kegiatan belajar sehingga mutu hasil belajar akan menjadi rendah.


6

Dari beberapa pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh kemampuan operasi dasar matematika, minat, dan

motivasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP swasta sekota Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang

akan diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh langsung minat belajar terhadap hasil belajar pada

siswa kelas VII SMP swasta sekota Makassar ?

2. Seberapa besar pengaruh langsung motivasi belajar terhadap hasil belajar pada

siswa kelas VII SMP swasta sekota Makassar ?

3. Seberapa besar pengaruh langsung kemampuan operasi dasar matematika

terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VII SMP swasta sekota

Makassar ?

4. Seberapa besar pengaruh tidak langsung minat belajar terhadap hasil belajar

melalui kemampuan operasi dasar matematika pada siswa kelas VII SMP

swasta sekota Makassar ?

5. Seberapa besar pengaruh tidak langsung motivasi belajar terhadap hasil belajar

matematika melalui kemampuan operasi dasar matematika pada siswa kelas VII

SMP swasta sekota Makassar ?

C. Tujuan penelitian
7

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas

masalah-masalah yang telah dirumuskan diatas. Jawaban yang diperoleh

diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan hasil belajar

matematika di sekolah khususnya di sekolah menengah atas. Adapun tujuan

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung minat belajar terhadap

hasil belajar siswa kelas VII SMP swasta sekota Makassar.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung motivasi belajar terhadap

hasil belajar siswa kelas VII SMP swasta sekota Makassar.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung kemampuan operasi dasar

matematika terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP swasta

sekota Makassar.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tidak langsung minat belajar

terhadap hasil belajar melalui kemampuan operasi dasar matematika pada siswa

kelas VII SMP swasta sekota Makassar.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tidak langsung motivasi belajar

terhadap hasil belajar matematika melalui kemampuan operasi dasar

matematika pada siswa kelas VII SMP swasta sekota Makassar ?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang berharga bagi upaya peningkatan hasil belajar matematika siswa pada

umumnya, khususnya di jenjang SMP, secara rinci sumbangan yang diharapkan

dapat ditinjau dari dua segi yaitu sebagai berikut:


8

1. Bagi pihak guru dan sekolah dapat memberi informasi agar lebih

memperhatikan kemampuan operasi dasar matematika, minat , dan motivasi

dalam belajar siswa agar dapat memaksimalkan hasil belajar matematika yang

diraih siswa .

2. Bagi para siswa penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi

untuk lebih mengenal kemampuan belajar khususnya operasi dasar matematika,

minat belajar, dan motivasi belajar yang nantinya dapat menujang tercapainya

tujuan proses belajar yang dijalani di sekolah .

3. Sebagai bahan informasi bagi penulis lain untuk menulis selanjutnya yang

berhubungan dengan variable pada penulisan ini demi pengembangan hasil

belajar matematika pada masa yang akan datang .

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batasan/penjelasan istilah

sebagai berikut :

1. Kemampuan operasi dasar matematika siswa adalah kemampuan dasar yang

dimiliki oleh seseorang untuk menyelesaikan perhitungan.

2. Minat belajar siswa adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang timbul dari dalam diri yang disengaja yang

akhirnya melahirkan rasa senanguntuk belajar

3. Motivasi belajar siswa adalah sesuatu yang membuat siswa terdorong untuk

melakuakn kegiatan belajar baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun
9

yang berasal dari luar diri siswa dengan alasan sebuah keinginan sehingga

terjadi sebuah perubahan tingkah laku serta tujuan yang diinginkan dapat

tercapai.

4. Hasil belajar matematika siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

mengikuti proses belajar matematika. Dengan kata lain hasil belajar

matematika siswa adalah nilai yang diperoleh siswa dalam bidang studi

matematika selama mengikuti proses belajar.

5. Pengaruh langsung adalah pengaruh satu variabel penyebab terhadap variabel

akibat tanpa melalui variabel lain.

6. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh satu variabel penyebab terhadap

variabel akibat yang terjadi melalui satu atau beberapa variabel lain yang

dikonsepsikan sebagai variabel antara (variabel intervening)

Anda mungkin juga menyukai