Dosen Pembimbung
Mahasiswa 1
Mahasiswa 2
ii
Mahasiswa 3
Mahasiswa 4
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
proposal yang berjudul Perencanaan Gazebo Tradisional Khas Masyarakat
Melayu Sumatera Selatan ini dengan baik.
2. Drs. Arfan Hasan, M.T selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Sriwijaya
vi
Mahasiswa bernuansa kedaerahan di jurusan Teknik Sipil dalam merencanakan
serta merealisasikan perencanaan sebuah konstruksi.
Tim Balaputradewa
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Biodata Peserta ii
Halaman Pengesahan iii
Surat Pernyataan iv
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Pendahuluan 1
Jenis-jenis Gazebo 4
Gazebo Tradisional di Beberapa Daerah 6
Metode Kerja 11
Perencanaan Bahan 17
Daftar Pustaka 18
Gambar Kerja 19
viii
PERENCANAAN GAZEBO TRADISIONAL
1. PENDAHULUAN
Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia, maka tidak
dipungkiri kebutuhan akan lahan juga semakin meningkat. Kebutuhan itu juga
berkorelasi pada banyaknya pembangunan-pembangunan rumah tinggal.
Namun, di dalam pembangunan tersebut seringkali meninggalkan aspek
kenyamanan. Ini merupakan imbas dari terbatasnya lahan. Sehingga muncul
tantangan bagaimana cara masyarakat bisa tetap mendapatkan kenyamanan
dengan lahan yang terbatas.
Gazebo dianggap sebagai salah satu cara yang tepat untuk menjawab
tantangan tersebut. Tentunya dengan tetap memperhatikan nilai ekonomis dan
estetika kedaerahan (baca: tradisional). Menurut KBBI kata gazebo memiliki
definisi berupa bangunan kecil yang dirancang khusus, biasanya dibangun di
lokasi yang memiliki pemandangan yang indah. gazebo diperkirakan sudah
ada sejak zaman Mesir Kuno 2500 tahun sebelum Masehi. Pada awalnya,
gazebo adalah sebuah bangunan mungil di sekitar taman sebagai tempat
pemujaan dewa. Diantaranya ialah bangsa Yunani dan Romawi yang turut
pula memiliki sejarah gazebo dengan pilar besar dan patung dewa dewi.
Kata gazebo, berasal dari perpaduan bahasa Inggris: gaze yang berarti
'menatap', dan bahasa Latin, ebo, yang berarti 'akan'. Ada pula yang
mengatakan gazebo berasal dari bahasa Prancis, yaitu que c'est beau yang
berarti 'amat indah/aduhai'. Bangunan ini sesungguhnya dibuat untuk
memberikan pandangan yang luas pada area sekitarnya (Pusat Gazebo, 2017,
Gazebo, https://pusatgazebo.weebly.com/, diakses tanggal 1 November 2017).
Desain gazebo sendiri sangat khas karena gazebo dibangun terpisah dari
bangunan utama, berdiri sendiri di area taman yang bentuk dan desainnya
1
bermacam-macam. Selain itu letaknya juga bisa di depan, belakang, atau
samping rumah. Pada umumnya gazebo dapat dikenali dari bentuk dasarnya
yang terdiri dari atap, tiang-tiang penyusun tanpa dilengkapi dinding, dan
lantai yang elevasinya sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya.
Gazebo sering dibangun dengan empat, enam atau delapan sisi. Tidak
hanya di siang hari, malam hari pun bisa dimanfaatkan untuk bersantai di
gazebo dengan meletakkan lampu di tiang, plafon, atau lantai gazebo. Di
wilayah sekitar gazebo juga dapat ditanami tanaman di sekitarnya untuk
membuatnya lebih bergaya dan segar. Gazebo bisa diaplikasikan di taman
sesuai dengan selera. Pilihan modelnya bermacam-macam, mulai dari pondok
ala saung beratap jerami, pendopo gaya Jawa, hingga gaya klasik dengan atap
kubah yang monumental. Gazebo gaya tradisional ada yang menggunakan
material kayu, bambu, dan juga rotan. Bahan kayunya juga beragam, bisa
kayu jati, kayu nangka, hingga kayu kelapa yang memiliki motif unik. Untuk
atapnya, bisa dipakai atap jerami, sirap, atau genteng biasa.
2
Untuk memiliki gazebo, masyarakat tidak diharuskan memiliki lahan
yang luas karena sesuai dengan fungsinya, gazebo adalah tempat yang tepat
untuk bersantai dan memelihara keakraban, sehingga dengan bermodalkan
lahan terbatas pun masyarakat mampu membangun gazebo. Jenis-jenis gazebo
dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan dasar pembuatnya, mulai dari kayu,
bambu, baja ringan, beton, dll. Guna menjaga ketradisionalannya, gazebo bisa
dibangun dengan berbahan dasar kayu. Perencanaan yang tepat sasaran akan
menghasilkan gazebo yang bernilai ekonomis.
3
2. JENIS-JENIS GAZEBO
Secara garis besar ada beberapa model gazebo yang bisa dibuat dan
dirancang, disesuaikan dengan unsur-unsur lokal yang mencirikan budaya
masyarakat setempat. Seperti penulis yang berdomisili di kota Palembang dan
tinggal di lingkungan masyarakat Melayu, maka bisa merancang gazebo
dengan memadukan puncak mahkota selembayung pada bagian atas atap
gazebo, atau penggunaan kain songket pada dinding gazebo sebagai kain khas
daerah Melayu. Begitu juga dengan masyarakat yang berada di daerah lain,
bisa merancang dan memilih unsur-unsur daerah lokal untuk dipadukan
sebagai unsur yang dominan pada gazebo. Nah, berikut ini beberapa jenis
gazebo yang bisa dibuat menurut (Pusat Gazebo, 2017, Gazebo,
https://pusatgazebo.weebly.com/, diakses tanggal 1 November 2017)
2.1 Natural
2.2 Etnik
2.3 Klasik
4
2.4 Industrial
2.5 Modern
2.6 Country
5
3. Gazebo Tradisional di Beberapa Daerah
A. Gazebo Tradisional Sumatera Selatan
6
Bentuk atap gazebo tradisional Jawa Barat menggunakan jenis atap
julang ngapak. Atap Julang Ngapak berbentuk melebar dikedua sisi
bidang atapnya, jika dilihat dari arah muka rumahnya bentuk atap
demikian menyerupai sayap burung julang yang sedang mengepakkan
sayapnya. Pada puncak atap terdapat capit hurang atau cagak gunting
yang berfungsi secara teknis untuk mencegah air merembes ke dalam dan
sebagai lambang kesatuan antar rumah dengan alam jagat raya
berdasarkan masyarakat orang Sunda, penutup atap dibuat dari daun
alang-alang (tepus) atau rumbia dan ijuk yang diikat dengan tali dari
bambu (apus) ke bagian atas dari rangka atap. Bentuk-bentuk atap
demikian dapat dijumpai di kabupaten Tasikmalaya (kampung Naga) dan
Kampung Dukuh, Kuningan dan tempat-tempat lain di Jawa Barat.
7
D. Gazebo Tradisional Bali
8
F. Gazebo Tradisional Nusa Tenggara Timur
9
Secara keseluruhan, atap gazebo tradisional Papua mengadopsi rumah
Honai yang dibuat dari material yang bisa diperoleh dari alam. Tiang-
tiang penyangga rangka atap terbuat dari kayu bulatan berukuran kecil,
dindingnya terbuat dari bilah papan bagian luar, lantai terbuat dari papan,
sementara atapnya yang melengkung terbuat dari jerami atau alang-alang
kering.
10
4. Metode kerja
2. Peralatan kerja
Sama halnya seperti bahan, peralatan juga sangat dibutuhkan untuk
membantu dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Maka dari itu
diperlukan perhitungan yang tepat tentang alat apa yang digunakan agar
pekerjaan efektif dan efisien. Pada pembuatan gazebo diperlukan peralatan
seperti : palu, bor tangan, gergaji tangan, pahat, meteran, mistar siku,
pensil, amplas, dan lem kayu.
Palu
11
Bor tangan
Gergaji tangan
12
Pahat
Meteran
Pensil
13
Mistar siku
Amplas
14
Palu Kayu
Palu Kayu adalah palu yang terbuat dari kayu berfungsi untuk
memukul pahat pada saat membuat pen dan lubang maupun pasak
Perusut
Perusut adalah alat yang digunakan untuk membuat garis lurus dan
mengatur lebar lubang pen.
3. Pekerjaan persiapan
15
b. Menyiapkan alat dan bahan
Sebelum memulai pekerjaan persiapan alat dan bahan sangat
penting karna dengan persiapan alat dan bahan yang memadai akan
membuat pekerjaan menjadi lebih effisien.
c. Membuat pen dan lubang serta pasak
Dalam pembuatan gazebo ini kami terlebih dahulu menyiapakan
bahan perekat dalam hal ini, pen dan lubang serta pasak agar pada saat
peranggkaian gazebo lebih waktu yang digunakan lebih effisien.
d. Menyiapkan pagar
Persiapan pagar juga diperlukan sebelum memulai pekerjaan
gazebo karena persiapan pagar biasanya membutuhkan waktu yang
cukup lama.
e. Menyiapkan lisplang
Sama hal nya seperti pagar lisplang juga harus dipersiapkan
sebelum memulai pekerjaan perangkaian gazebo karena lisplang juga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkannya.
4. Pekerjaan gazebo
Pekerjaan gazebo meliputi pekerjaan bawah, pekerjaan atap,
pekerjaan lisplank dan pekerjaan pagar.
A. Pekerjaan Bawah
Pada perkerjaan bawah ini meliputi beberapa pekerjaan antara lain
sebagai berikut:
1. Tentukan posisi umpak sesuai dengan rencana
2. Pasang dan tegakkan tiang kerangka disetiap sudutnya dengan
jarak masing-masing tiang 170 cm dan beda ketinggian tiang depan
dan belakang 25 cm
3. Pasang balok memanjang dan melintang pada tiang kerangka, lalu
kunci dengan menggunakan pasak dan sambungan yang telah
direncanakan sesuai gambar
4. Pasang balok gelagar lantai sebanyak 3 batang pada balok
melintang, jarak masing-masing balok gelagar 42,5 cm dengan
menggunakan sambungan ekor burung sesuai gambar
5. Pasang papan lantai
B. Pekerjaan Atap
Pada pekerjaan atap meliputi beberapa pekerjaan antara lain
sebagai berikut:
1. Pasang balok atap pada tiang kerangka dengan menggunakan pasak
sesuai gambar
2. Pasang balok miring pada tiang kerangka menggunakan
sambungan pen dan lubang
3. Pasang gording sebanyak 3 batang pada balok miring
4. Pasang atap
16
C. Pekerjaan Lisplank
Pada pekerjaan ini lisplank yang telah kita siapkan sebelumnya di
pasang tegak lurus terhadap rangka atap dan menggunakan sambungan
pasak.
D. Pekerjaan Pagar
Pada pekerjaan ini pagar yang telah disiapkan sebelumnya di
pasang sesuai dengan desain dan sambungan yang telah direncanakan.
5. Perencanaan Bahan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://griyamania.com/682/pengertian-gazebo-dan-nama-lokal-untuk-
gazebo/(Diakses pada tanggal 1 November 2017)
http://www.desainrumahnya.com/2015/11/60-desain-gazebo-minimalis-bambu-
dan-kayu.html (Diakses pada tanggal 1 November 2017)
http://ilarizky.com/7-makna-filosofi-rumah-joglo-jawa-tengah/.html (Diakses
pada tanggal 1 November 2017)
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2012/06/19/kreasi-desain-gazebo-di-lahan-
sempit.html (Diakses pada tanggal 1 November 2017)
PKKI Ni-5
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
1 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
ARS PERSFEKTIF VIEW B
02 02 SKALA NTS
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
2 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
+1.70 +1.70
B +1.40 +1.40
+0.60 +0.60
SRIWIJAYA POLITEKNIK
A
-0.20 -0.20
-0.50 -0.50
1700
+1.70
+1.40
+0.60
1700
DENAH
-0.20
-0.50
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
3 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
ARS PERSFEKTIF DETAIL A ARS PERSFEKTIF DETAIL A'
07 04 NTS 08 04 NTS
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
4 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
ARS PERSFEKTIF DETAIL B ARS PERSFEKTIF DETAIL B'
09 05 NTS 10 05 NTS
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
5 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
ARS ISOMETRI A
09 06 SKALA 1 : 40
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
6 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
ARS ISOMETRI B
10 07 SKALA 1 : 40
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
7 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG
BALOK 5/10
BALOK 5/10
10
10
10
10
ARS DETAIL A
12 08 SKALA 1 : 40
NO :
GAZEBO AROHMAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALAPUTRA DEWA
8 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
(ARTISTIK, KOKOH, & NYAMAN) PALEMBANG