Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIFTERI

DI RUANG BOUGENVILE RSUD DR.MOHAMMAD


SALEH PROBOLINGGO

Disusun untuk memenuhi tugas stase medikal bedah


Program Studi Profesi Ners STIKES dr. Soebandi Jember

Disusun Oleh :

Devi lestari, S.Kep (17020017)


Fika Novita Sari, S.Kep (17020031)
Hoirul Anam, S.Kep (17020036)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIFTERI DI
RUANG BOUGENVILE RSUD DR.MOHAMMAD SALEH
PROBOLINGGO

Pokok Bahasan : Pencegahan Difteri


Sasaran : Keluarga dan pasien di Ruang Bougenvile (Bedah) RSUD dr.
M.Saleh Kota Probolinggo
Tempat : Ruang Bougenvile (Bedah) RSUD dr. M.Saleh Kota Probolinggo
Tanggal /Waktu : 10 Januari 2018 / 11.00 - selesai
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Stikes dr. Soebandi Jember

I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai pencegahan difteri selama 1x30
menit, diharapkan peserta mampu mengerti dan memahami tentang pencegahan difteri.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian Difteri
2. Menyebutkan tanda dan gejala Difteri
3. Menyebutkan pencegahan Difteri

II.Metode dan Media


1. Ceramah
2. Leaflet
III. Kegiatan
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam (2 menit)
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan (3 menit)
penyuluhan
3 Apersepsi Mendengarkan dan
Menjawab (3 menit)
Isi
4 1. Menjelaskan pengertian difteri Mendengarkan (20 menit)
2. Menjelaskan pencegahan difteri
3. Menjelaskan tanda dan gejala difteri

5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab (2 menit)
evaluasi
6 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan (3 menit)
kegiatan penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam (2 menit)
salam

IV. Materi
Terlampir

V. Pengorganisasian Kelompok
Moderator : Hoirul Anam
Penyaji : Fika Novitasari
Observer : Devi Lestari
Fasilitator : Devi Lestari
VI. Deskripsi tugas
A. Moderator :
1. Memimpin jalannya acara
2. Membuka pertemuan
3. Mengatur setting tempat
4. Menutup kegiatan penyuluhan

B. Penyaji
Menjelaskan materi

C. Observer
1. Mengobservasi jalannya acara
2. Memberi penilaian
3. memberi saran dan kritik setelah acara selesai
4. Mengevaluasi dan umpan balik kepada penyaji dan moderator

D. Fasilitator
1. Sebagai pemandu jalannya acara
2. Sebagai tempat bertanya penyaji dan moderaror tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
3. Memberi petunjuk dalam acara supaya berlangsung baik.

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan SAP dan
Leaflet sudah siap satu hari sebelum dilaksankan kegiatan.
b. Alat dan tempat sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan dan alat dan
tempat sudah siap 1 jam dilaksanakan kegiatan.
c. Sudah dibentuk struktur organisasi atau pembagian peran terdapat pembagian
peran yang terdiri :
1) Moderator: Hoirul Anam
2) Pemateri : Fika Novitasari
3) Fasilitator: Devi Lestari
4) Observer : Devi Lestari
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat digunakan sesuai rencana
b. Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan seperti alat dan tempat
c. Peserta hadir tepat waktu
d. Terdapat 10 orang peserta yang hadir tepat waktu pada penyuluhan di ruang
bougenvile
e. Peseta mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan penuh perhatian
f. Peserta memerhatikan pemateri memberi penyuluhan dan tidak meninggalkan
tempat selama kegiatan

3. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan 90% peserta dapat mengerti pengertian difteri, terdapat kurang lebih
10 orang peserta yaitu 50% dapat menjelaskan tentang pengertian difteri.
b. Diharapkan 90 % dapat menjelaskan pencegahan difteri dan kurang lebih dari 10
peserta 50 % .
c. Diharapkan 90 % peserta memahami tanda dan gejala difteri
MATERI DIFTERI

A. Pengertian

Diteri adalah infeksi bakteri yang bersumber dari Corynebacterium


diphtheriae,.yang biasanya mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan. Difteri
biasanya sakit tenggorokan, demam, kelenjar tonsil (Amandel) bengkak, dan lemas.
Dalam tahap lanjut, difteri bisa mneyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan
sistem syaraf. Kondisi ini pada akhirnya berakibat fatal dan berujung kematian.
Karena bakteri mengeluarkan racun yang mengganggu fungsi organ-organ yang
mengalami kerusakan. Manusia yang kurang memiliki sistem kekebalan tubuh
terutama yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap saat masih kecil atau kanak maka
akan mudah terserang penyakit ini.

B. Tanda dan Gejala


1. Demam tidak tinggi
2. Nafsu makan menurun
3. Lesu
4. Nyeri menelan dan tenggorokan
5. Sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah
6. Gejala khasnya tenggorokan ditandai berupa selaput putih keabu-abuan di
tenggorokan atau hidung
7. Dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut sebagai bull neck
Tanda dan gejala biasnya muncul 2-5 hari setelah seseorang terinfeksi. Orang
yang terifeksi bakteri ini, sering kali tidak merasakan sesuatu atau tidak ada tanda dan
gejala sama sekali. Orang terinfeksi yang tidak menyadarinya (Pembawa) Difteri.
Sumber penularannya dari manusia baik sebagai penderita atau carier. Difteri dapat
mempengaruhi kulit sehingga mneyebabkan nyeri kemerahan dan bengkak.

C. Cara Penularan
Bakteri ini dapat menyebar melalui 3 rute :
1. Bersin : ketika orang terifeksi bersin atau batuk, meraka akan melepaskan uap
yang terkontaminasi dan akan memungkinkan orang di sekitar tertular
2. Kontaminasi barang pribadi : misalkan peralatan makan dan mandi
3. Bersentuhan dengan penderita Diteri yang dalam keadaan terluka
D. Faktor Risiko
Orang-orang yang berada pada risiko tertular Difteri meliputi:
1. Anak-anak dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi terbaru
2. Orang yang hidup dalam kondisi tempat tinggal penuh sesak atau tidak sehat.
3. Gangguan sistem kekebalan tubuh.
4. Bepergian ke tempat yang endemik Difteri

E. Komplikasi
Jika tidak di obati Difteri dapat menyebabkan :
1. Gangguan Pernapasan
Bakteri ini dapat menghasilkan racun yang menginfeski jaringa di daerah hidung
dan tenggorokan sehingga menghambat pernapasan.
2. Kerusakan Jantung
Toksin bakteri dapat menyebar melaluin aliran darah dan merusak jaringan lain
dalam tubuh, seperti otot jantung, sehingga menyebakan komplikasi seperti radang
pada otot jantung (Miokarditis). Kerusakan jantung akibat miokarditis jika tidak di
tangani lebih lanjut maka akan mengakibatkan gagal jantung kongesif atau
kematian mendadak.
3. Kerusakan Saraf
Toksin juga menyebabkan kerusakan pada saraf yang buruk sehingga
menyebabkan susah menelan. Bahkan saraf pada lengan kaki juga bisa meradang
dan mnyebabkan otot menjadi lemah. Jika racun merusak otot kontrol pernapasan
maka otot ini dapat menjadi lumpuh dan menggunskan alat bantu napas.

F. Penanganan Difteri
Difteri adalah penyakit serius, para ali clinic di Mayo Clinic memaparkan ada
beberapa upaya pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya:
1. Pemberian Antitoksin
2. Pemberian Antibiotik

G. Pencegahan Difteri
Pencegahan ini yaitu pemberian vaksin Difteri dengan dosis yang lebih
banyak. Pemberian antibiotik juga diperlukan bagi mereka yang diketahui carier
(Pembawa) Difteri. Jika telah terinfeksi Difteri, segeralah ke dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai