OLEH
KELOMOK : 6
NAMA : DESI MAHARANI
SITTI NURBAYA
HAFRI ROSYA INDAH DJAWAHIR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong kami dalam menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan , tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Gangguan
Perkembangan Anak, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh keabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Penyusun mohon saran dan
kritiknya . Terimakasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah
yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada
proses perkembangannya. Bila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut
pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Apa pengertian dari gangguan?
2. Apa saja jenis gangguan pada perkembangan anak?
3. Bagaimana tanda-tanda anak terganggu perkembangannya?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan pada perkembangan?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian gangguan.
2. Jenis gangguan pada perkembangan anak.
3. Tanda-tanda anak terganggu perkembangannya.
4. Faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan pada perkembangan.
BAB II
GANGGUAN PADA PERKEMBANGAN ANAK
A. Pengertian Gangguan Perkembangan
Gangguan dapat diartikan sebagai 1) halangan; rintangan; godaan; 2) sesuatu yang
menyusahkan, 3) hal yang menyebabkan ketidakwarasan atau ketidaknormalan (ttg jiwa,
kesehatan, pikiran), 4) hal yang menyebabkan ketidaklancan.
Perkembangan (development)
adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ,
dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya. (Tanuwijaya, 2003).
Berdasarkan pengertian di atas, gangguan perkembangan berarti sesuatu hal yang
menyebabkan ketidakmampuan struktur dan fungsi tubuh untuk berkembang. Dalam arti
bahwa proses untuk berkembang menjadi terhambat.
Motorik kasar:
Belum dapat berguling umur lima bulan.
Belum dapat mengontrol kepala usia 6-7 bulan.
Belum dapat duduk tegak di lantai 5-1 0 menit pada usia 10-12 bulan.
Belum dapat merangkak atau mengesot dan ditarik ke posisi berdiri pada
umur 12-13 bulan.
Belum berjalan sendiri atau dititah pada umur 18-21 bulan.
Motorik halus:
Tidak dapat memegang benda yang diletakkan di tangannya pada usia 4-5
bulan.
Tangan tetap terkepal erat sampai usa 4-5 bulan.
Tidak dapat memegang benda dengan satu tangan pada umur tujuh bulan.
Tidak dapat memindahkan benda kecil ke dalam gelas sampai usia 6-7
bulan.
Tidak dapat menyusun tiga kubus pada umur dua tahun.
Tetap memasukkan benda ke mulut disertai sekresi air liur sampai usia 2
tahun.
Bicara:
Enam bulan mata tidak melirik dan kepala tidak menoleh pada sumber
suara dari samping atau belakang.
10 bulan tidak merespons terhadap panggilan namanya.
15 bulan tidak mengerti terhadap kata-kata.
18 bulan tidak dapat mengucapkan 10 kata.
21 bulan tidak merespons perintah duduk, diri, kemari.
24 bulan tidak dapat menunjuk dan menyebut bagian tubuh seperti mata
atau hidung, teliga, mulut.
12 bulan tidak menunjukkan babling, menunjuk atau mimik yang baik.
Tidak ada kata pada 16 bulan.
Tidak ada dua kata spontan pada umur dua tahun.
Kognitif:
2-3 bulan tidak tertarik pada wajah ibunya.
6-7 bulan tidak mencari benda yang jatuh.
8-9 bulan tidak berminat dengan permainan ciluk ba.
12 bulan tidak mencari benda yang disembunyikan.
Dua tahun tidak bisa mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan seperti
hewan, kendaraan.
Tiga tahun tidak bisa menyebutkan nama diri.
Empat tahun tidak bisa menghitung secara berurutan.
Lima tahun tidak mengetahui warna.
5,5 tahun tidak mengetahui hari lahir dan alamat.
Interaksi sosial:
Tiga bulan tidak ada senyum sosial.
6-8 bulan tidak tertawa saat diajak bermain.
12 bulan sulit ditenangkan, tidak suka didekati/dipeluk.
24 bulan mudah mengamuk tanpa sebab, tidak ada kontak mata dengan
anak lain atau orang dewasa.
3-5 tahun tidak disiplin, tidak mau bermain dengan anak lain.
A. KESIMPULAN
Masalah yang sering timbul dalam perkembangan anak meliputi:
1. Gangguan pertumbuhan fisik,
2. Gangguan perkembangan motorik,
3. Gangguan perkembangan bahasa,
4. Gangguan perkembangan emosi, dan perilaku.
B. SARAN
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang banyak
dijumpai di masyarakat, sehingga sangatlah penting apabila semua
komponen yang terlibat dalam tumbuh kembang anak, yaitu orang tua,
guru, dan masyarakat dapat bekerja sama dalam
melakukan pemantauan sejak dini. Tujuan akhir dari pemantauan dini gangguan
tumbuh kembang anak ini tentunya adalah harapan kita dalam terwujudnya generasi
harapan bangsa yang lebih baik dan berkualitas. Penting bagi para orang tua dan guru
untuk memahami gangguan-gangguan anak agar dapat meminimalkan kemunculan dan
dampak gangguan tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Soepardi, E. A. dan Iskandar, N (ed). 2000. Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok. Edisi
ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.