Anda di halaman 1dari 10

q Unsur Penting Survei Lalu Lintas

q Persiapan Survei Lalu Lintas

q Beberapa Contoh Metode Survei Lalu Lintas

RANI BASTARI ALKAM, ST., MT

Unsur penting survei lalu lintas adalah:


q Bagian dari studi transportasi yang bertujuan untuk
Tujuan
mengumpulkan data.
Metode Survei
q Data yang diperoleh kemudian dianalisis baik untuk

keperluan pengambilan keputusan pada tingkat Penyurvei

perencanaan, perancangan, maupun evaluasi. Peralatan


q Harus sesuai dengan tujuan studi transportasi

q Harus dinyatakan dengan jelas karena berkaitan


dengan metode survei

q Harus memperhatikan WAKTU dan LOKASI

q Harus sesuai dengan tujuan survei. q Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis kelamin,

q Memungkinkan untuk dilaksanakan ditinjau dari kepribadian, kondisi fisik, dll) harus sesuai dengan

aspek legal, ketersediaan teknologi, kondisi lokasi, karakteristik survey

dan lain-lain. q Jumlahnya cukup


q Harus mempertimbangkan keterbasan biaya, waktu, q Penempatannya tepat
dan personil. q Tidak menyulitkan proses mobilisasi
q Kemampuan mengukur dan mencacah dengan tingkat • Penghapus, clipboard, alat tulis, dll

ketelitian sesuai dengan tujuan studi.


• Alat Pencacah: traffic counter
q Kemungkinan untuk digunakan (pertimbangan kondisi
• Alat ukur panjang: meteran
lingkungan/ kemudahan mobilisasi/ instalasi/ operasi
• Alat ukur waktu: stopwatch, jam digital
sesuai dengan ketersediaan penyurvei).
• Kamera video
q Pencatatan menerus/ periodik, pencatatan

otomatik/manual. • Video player, komputer, monitor tv/ computer

• Umumnya terdiri atas komponen detector dan • Mempelajari hasil dan metode survei terdahulu

penyimpan data. • Melaksanakan survei Pendahuluan

• Detector dapat berupa pneumatic tube, loop detector , • Melaksanakan Rekrutmen dan Pelatihan Penyurvei

laser gun, image recognition, dll (Surveyor)

• Menyiapkan peralatan dan Formulir survei


• Lembaga penyelenggara survei
• Arus dan Kapasitas Ruas
• Jenis survei
• Arus dan Kapasitas Simpang Bersinyal
• Nomor halaman formulir
• Arus Jenuh di Simpang Bersinyal
• Lokasi (kota, nama jalan/simpang dan lain-lain) dan sketsanya
• Kecepatan Setempat
• Waktu (hari, tanggal, jam)
• Kecepatan Perjalanan/ Gerak
• Cuaca, dan
• Durasi Parkir
• Identitas penyurvei

• Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis Input:


• Data umum/ Geometrik Jalan
kendaraan, arah arus, dan terkadang posisi lajur. • Pencacahan Arus Lalu Lintas

• Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu

(mis: 5’; 15’dll)

• Jumlah dan posisi surveyor dipengaruhi konfigurasi lajur, Output:


Rekapitulasi Arus Lalu Lintas
detail klasifikasi, periode pencacahan, peralatan, dll.
• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu

• Sketsa Lokasi Ruas

• Penampang Melintang Ruas, beserta ukuran lebar jalur lalu lintas,

jarak kerb ke penghalang atau lebar bahu efektif (luar/dalam).

• Kesinambungan Median

• Pengendalian Lalu lintas: batas kecepatan, larangan melintas bagi

kendaraaan tertentu, larangan parkir, larangan berhenti, dll.

• Dapat menggunakan metode yang dikembangkan

IHCM 1997

• Untuk jalan kota, informasi yang dibutuhkan adalah,

konfigurasi lajur, lebar jalan, lebar bahu/ kerb, kelas

hambatan samping, directional split, dan jumlah

penduduk.
• Umumnya pencacahan diklasifikasikan berdasarkan jenis • Kapasitas suatu kaki simpang bersinyal dipengaruhi arus jenuh,

kendaraan, kaki simpang dan arah arus. waktu hijau efektif, dan panjang siklus

• Pencacahan dikelompokkan per periode waktu tertentu (mis: 5’; • Untuk mendapatkan arus jenuh, perlu di sketsa detail geometrik

15’ dll) simpang, informasi tata guna lahan, kelas hambatan samping,

• Jumlah dan posisi survei dipengaruhi jenis pengendalian keberadaan LTOR dan posisi parkir.

simpang, jumlah kaki simpang, jumlah pergerakan yang harus • Waktu hijau efektif dan panjang siklus diperoleh dari survey

dicacah, detail klasifikasi, periode pencacahan, peralatan, dll. pewaktuan sinyal.

• Kota, lokasi, nama surveyor, hari, tanggal, cuaca, waktu


Input:
• Data umum/ Geometrik Simpang
• Pencacahan Arus Lalu Lintas • Sketsa Lokasi Simpang
• Pewaktuan Sinyal
• Sketsa Simpang dengan penjelasan mengenai lebar lajur/

lajur khusus belok kanan/ median, posisi rambu larangan

belok/ larangan parkir dll, posisi sinyal dan garis henti.


Output:
Rekapitulasi Arus Lalu Lintas
• Kondisi kaki simpang, meliputi guna lahan, kemiringan

memanjang, LTOR, dll


• Arus jenuh suatu kaki simpang bersinyal adalah jumlah
satuan mobil penumpang maksimum yang dapat
melintasi garis henti per jam, bila diberi waktu hijau
terus menerus.

• Survei dilakukan dengan metode time slice dengan


mengamati tayangan rekaman video suatu kaki
simpang.
a. Dua pengamat ditempatkan terpisah dengan jarak 50 m
Speed Gun diarahkan ke kendaraan yang akan diukur b. Pengamat 1 memberi tanda kepada oengamat 2 untuk
mengaktifkan stopwatch saat kendaraan melewati
kecepatannya. Pada layar monitor akan terlihat kecepatan
pengamat 1.
kendaraan tersebut. c. Pengamat 2 mematikan stopwatch saat kendaraan
melewati pengamat 2.
d. 50 m dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat 1
dan 2 dianggap sebagai kecepatan setempat.
Vp = 3600 x L/ Wp v Jarak diukur dengan alat pengukur jarak pada
Vg = (3600 X L) / (Wp- T) speedometer.

dimana:
v Perlu dibiasakan mengukur secara konsisten dari
tengah suatu simpang ke tengah simpang berikutnya.
Vp = Kecepatan perjalanan (km/jam) Hal ini akan memudahkan penyajian dan interpretasi
Vg = Kecepatan gerak (km/jam) data jaringan yang biasanya dinyatakan dari node ke
L = panjang rute (km) node.

Wp = Lama Perjalanan (detik)


T = Tundaan (detik)

Ø Parkir di Tepi Jalan (tanpa gerbang parkir) diebut on


street parking. Survei parkirnya dilakukan secara
patroli karena sulit diidentifikasi dengan pasti waktu
masuk dan keluarnya kendaraan dari suatu ruang
parkir.
Ø Parkir di lapangan parkir/ gedung parkir (dengan
gerbang parkir) disebut off street parking. Survei
parkirnya dilakukan di gerbang parkir, karena disini
dapat dicatat waktu masuk dan keluar sebuah
kendaraan dari area parkir.
Ø Kendaraan yang keluar dan masuk gerbang parkir Ø Kota, lokasi, nama surveyor, tanggal, cuaca, waktu.
dicatat nomor kendaraannya dan waktu keluar/ Ø Sketsa sistem perparkiran dengan indikasi yang jelas
masuknya. mengenai:
Ø Pencatatan waktu dilakukan sampai ke menit terdekat. 1) Posisi ruang-ruang parkir
Ø Durasi parkir dihitung dengan menghitung waktu 2) Posisi gedung dan prasarana lainnya
keluar dan waktu masuk.
3) Gerbang masuk/keluar
4) Sirkulasi parkir

Anda mungkin juga menyukai