Anda di halaman 1dari 50

Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 1

BAB I
SISTEM INFORMASI

Tujuan Pembelajaran
Mengetahui penjabaran ruang lingkup sistem
Mengetahui karakteristik suatu sistem
Mengetahui siklus suatu informasi
Mengetahui sebuah sistem informasi

Definisi Sistem
Menurut
® LUDWIG VON BARTALANFY
“Seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara
unsur-unsur tersebut dengan lingkungan”

® ANATOL RAPOROT
“Suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain”

® L. ACKOF
“Setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian
dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya”

® Jerry Fith Gerald


”Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu”

Klasifikasi Sistem
™ SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM )
™ SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM)

Sehingga bisa di jabarkan :


1. Sistem ABSTRAK (Abstract system )
2. Sistem FISIK (Physical system)
3. Sistem ALAMIAH (Natural system)
4. Sistem buatan manusia (Human made system)
5. Sistem Deterministik (Deterministic System )
6. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System )
7. Sistem Tertutup (closed system)
8. Sistem Terbuka (open system)

Definisi Sistem Informasi


‰ Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi (Alter, 1992)

‰ Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna (Bodnar dan Hopwood, 1993)

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 2
‰ Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada pemakai , (Gelinas, Oram, dan Wiggins, 1990)

Komponen Sistem Informasi

Sejarah Peranan Sistem Informasi


1950-1960 1960- 1970- 1980- 1990-
1970 1980 1990 2000
Data Management Decision Strategic & Electronic
Processing Reporting Support End User Commerce

Electronic
Data
Management
Processing
Information
- TPS Decision
Systems
Support
Systems End User
- Ad hoc Computing
Reports Exec Info Sys
Expert Systems Electronic
SIS Business &
Commerce
-Internetworked
E-Business &
Commerce

Contoh Sistem :
‰ Sistem Reservasi Pesawat Terbang
‰ Sistem Penjualan kredit kendaraan bermotor
‰ Sistem POS (point of sale)
‰ Sistem Informasi akademis berbasis web
‰ E-Government
‰ E-Business
‰ E-Learning
‰ dll

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 3
Studi Kasus : Sistem Pembayaran Uang Kuliah

Definisikan
1. Komponen yang terlibat
2. Input dan Output yang di hasilkan dari sistem
3. Proses yang terjadi
4. Gambarkan Bagan Alir Dokumen.

Tugas Perorangan : Sistem Perpustakaan.


Definisikan
5. Komponen yang terlibat
6. Input dan Output yang di hasilkan dari sistem
7. Proses yang terjadi
8. Gambarkan Bagan Alir Dokumen.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 4
BAB II
PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan Sistem
Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada

‰ Perlunya pengembangan sistem


™ Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
ƒ Ketidakberesan.(problems)
ƒ Pertumbuhan organisasi

™ Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities) teknologi informasi


yang berkembang dengan sangat cepatnya.

™ Adanya instruksi-instruksi (directives)

Prinsip Pengembangan Sistem


Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
b. Investasi yang terbaik harus bernilai
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan
sistem
Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Jangan takut membatalkan proyek.
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

PIECES
‰ Performance (Kinerja)
Peningkatan terhadap kinerja system yang baru sehingga menjadi lebih
efektif
‰ Information (Informasi)
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
‰ Economy (Ekonomi)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan
biaya yang terjadi.
‰ Control (Pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi
‰ Eficiency (Efisiensi)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi
‰ Services (Pelayanan)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem

Tahapan Pengembangan Sistem


Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
Analisis Sistem (System Analysis)
Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum
Seleksi Sistem (System Selection)

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 5
Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Terinci
Implementasi (System Implementation)
Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)

Interaksi antar proses tahapan pengembangan sistem

Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni
atau disiplin lainnya.

Metode adalah :
Suatu cara / teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau


diusulkan oleh:
™ Penulis Buku
™ Peneliti
™ Konsultan
™ System House
™ Pabrik Software

Alat Pengembangan Sistem


Tools untuk ANALISIS
1. Data Collection Tools
ƒ Membantu mendapatkan prosedur sistem yang sedang berjalan
ƒ Dokumentasi proses dan aktivitas
ƒ Digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem

2. Charting Tools

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 6
ƒ Membantu membuat presentasi sistem dan aktivitas dengan
menggunakan grafik (DFD) termasuk juga flowchart

3. Dictionary Tools
ƒ Membantu untuk mencatat dan memelihara elemen sistem, seperti data
items, proses data stores

Tools Untuk DESIGN


1. Specification Tools
Membantu mendapatkan features yang harus ada di dalam aplikasi , seperti :
⇒ Output (keluaran) yang efektif
⇒ Input (masukan) sistem yang efektif
⇒ File dan data base
⇒ Spesifikasi proses atau pseudocode ,dll
2. Lay-Out Tools
Membantu menguraikan :
⇒ Posisi data
⇒ Pesan
⇒ Bentuk layar tampilan
⇒ Bentuk laporan
⇒ Struktur deskripsi data
⇒ Rancangan kode
⇒ Rancangan formulir ,dll

Tools Untuk Development


‰ Software Engineering Tool
Membantu dalam memformulasikan rancangan perangkat lunak termasuk
prosedur dan kontrol, seperti juga dokumentasi desain.
Bertujuan menghasilkan rancangan yang optimum

‰ Code Generator Tools


Membantu untuk menghasilkan source code

‰ Testing Tools
Membantu mengevaluasikan sistem atau bagian-bagian sistem dengan
spesifikasi yang telah dibuat

Teknik Pengembangan Sistem


‰ Teknik Manajemen Proyek :
- CPM (Critical Path Method)
- PERT (Program Evaluation and Review Technique )
‰ Teknik Menemukan Fakta
- Wawancara
- Observasi
- Kuesioner
- Sampling
‰ Teknik Analisis Biaya
‰ Teknik Menjalankan Rapat
‰ Teknik Inspeksi

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 7
Team Pengembangan Sistem
n Manajer analis sistem
ƒ Sebagai ketua/koordinator team
ƒ Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota team
ƒ Membuat jadual pelaksanaan proyek
ƒ Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan,
disain sistem
dan penerapan
ƒ Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
ƒ Membuat laporan kemajuan proyek
ƒ Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari team

o Ketua Analis sistem ; wakil dari manajer analisis sistem


p Analis Sistem Senior
q Analis sistem yunior
r Pemrogram Aplikasi senior
s Pemrogram Aplikasi yunior

Penyebab Kegagalan Pengembangan Sistem


‰ Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
‰ Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
‰ Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
‰ Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
‰ Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan
dan pemasangan teknologi tidak sesuai
‰ Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
‰ Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 8
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Definisi
Verzello/ John Reuter III :
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan bangun
implementasi : "menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “

John Burch & Gary Grudnitski


Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi

George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa
yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang
bangan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analis sistem

2 Tujuan utama perancangan sistem yaitu :


‰ Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

‰ Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli ahli teknik yang terlibat (lebih
condong pada desain sistem yang terinci )

Untuk mencapai tujuan di atas, analis sistem harus dapat mencapai


sasaran yaitu :
¾ Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah
digunakan.
¾ Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai
dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yg dilanjutkan
pada tahap analisis sistem.
¾ Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan
transaksi, pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan yg akan dilakukan
manajemen.
¾ Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data informasi,
simpanan data, metode, prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat
lunak.

Tekanan Desain
‰ Integrasi (Integration)
‰ Jalur Pemakai / Sistem (user/system interface)
‰ Tantangan persaingan (competitive forces)
‰ Kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability)
‰ Kebutuhan - kebutuhan sistem (systems requirements )
- Keandalan
- Ketersediaan
- Keluwesan
- Skedul instalasi
- Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 9
- Kemudahan diperlihara
‰ Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processing requirements )
- Volume
- Hambatan waktu pengolahan
- Permintaan perhitungan
‰ Faktor-faktor organisasi (Organization factors)
‰ Kebutuhan - kebutuhan biaya efektivitas (cost efectiveness requirements)
‰ Faktor-faktor manusia (human factors)
‰ Kebutuhan - kebutuhan kelayakan (feasibility requirements)
- Kelayakan teknik
- Kelayakan ekonomi
- Kelayakan hukum
- Kelayakan operasi
- Kelayakan skeduL

Personil yang terlibat


‰ Spesialis pengendalian
‰ Personil penjamin kualitas
‰ Spesialis komunikasi data
‰ Pemakai system

Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu


™ Desain sistem secara umum(general systems design)
™ Desain sistem secara terinci (detailed systems design)

Disebut juga desain konseptual(conceptual design) atau desain logical (logical design)
atau desain secara makro(makro design).

Tujuan : memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang
baru.

Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain
secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan
didesain secara rinci.

Alat bantu perancangan sistem :


- Data Flow Diagram
- Bagan Alir Dokumen
- ERD

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 10
BAB IV
TEKNIK BAGAN ALIR ”DFD”
‰ Dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979) dengan
menggunakan pendekatan metoda analisis sistem terstruktur (structured
system analysis method)

‰ DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang otomatis


maupun manual dengan melalui gambar yang berbentuk jaringan grafik

Komponen DFD

TERMINATOR
Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan
sistem.

Terdapat 2 jenis Terminator :


1. Terminator Sumber
Merupakan Terminator yang menjadi sumber

2. Terminator Tujuan
Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.

Terminator Sumber Terminator Tujuan T. Tujuan & Sumber

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi,


perusahaan/departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama
yang berhubungan dengan sistem tsb dan biasanya menggunakan kata benda.

Contoh : Dosen, Mahasiswa.

Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator :


• Alur data yang menghubungkan terminator dgn sistem, menunjukkan
hubungan sistem dgn dunia luar.
• Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang
berkaitan dgn Terminator.
• Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 11
Pedoman Penamaan Terminator
• Nama terminal berupa kata benda
• Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama
(digambarkan dua kali, dimaksudkan untuk membuat diagram lebih jelas). Bila
demikian, maka terminal ini perlu diberi garis miring pada pojok kiri atas.

PROSES
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan
proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan.

Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output
:

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :


– Proses harus memiliki input dan output.
– Proses dapat dihubungkan dgn komponen terminator, data store atau proses
melalui alur data
– Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem
digambarkan dgn komponen proses.

Pedoman Pemberian Nama Proses


• Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan
fungsi proses tersebut, misalnya: Hitung Gaji, Pendataan Order, Cetak Laporan
Penjualan, dll.
• Jangan menggunakan kata ‘proses’ sebagai bagian dari nama suatu process
(bubble).
• Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama.
• Proses harus diberi nomor. Urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran /
urutan proses; namun demikian, urutan nomor tidak berarti secara mutlak
merupakan urutan proses secara kronologis
• Penomoran proses pada tingkat pertama (Diagram Nol) adalah 1.0, 2.0, 3.0,
dst.
• Context Diagram tidak perlu diberi nomor.
• Proses 2.1 adalah proses level terendah, tidak dirinci lagi

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 12
DATA STORE
‰ Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan
diberi nama dgn kata benda bersifat jamak.
‰ Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk
atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder.

Proses Write Proses Read Proses Update

Yang perlu diperhatikan tentang data store :


‰ Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi
sebagai tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses (proses write).
‰ Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sbg
sumber/ proses memerlukan data (proses read).
‰ Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sbg
sumber dan tujuan.

Pedoman Pemberian Nama


• Nama harus mencerminkan isi data store tersebut

ALUR DATA
Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket datadari satu
bagian ke bagian lainnya.

Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi.

Ada 4 konsep tentang alur data :


‰ Packets of data
Apabila ada 2 data / lebih yg mengalir dari 1 sumber yg sama menuju pada
tujuan yg sama & mempunyai hubungan digambarkan dgn 1 alur data.

‰ Diverging data flow


Apabila ada sejumlah paket data yg berasal dari sumber yg sama menuju pada
tujuan yg berbeda atau paket data yg kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data
yang dikirim ke tujuan yg berbeda.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 13
‰ Converging data flow
Apabila ada beberapa alur data yg berbeda sumber menuju ke tujuan yg sama.

‰ Sumber dan Tujuan


Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yg menuju proses.

Dari proses ke bukan proses Dari bukan proses menuju proses

Dari proses ke proses

Pedoman Pemberian Nama


• Nama aliran data yang terdiri dari beberapa kata dihubungkan dengan garis
sambung
• Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama dan pemberian nama harus
mencerminkan isinya
• Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup
elemen
• Hindari penggunaan kata ‘data’ untuk memberi nama pada aliran data
• Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap

Tingkatan Diagram pada DFD


‰ Context Diagram (Diagram Hubungan)
‰ Diagram Zero (Diagram 0)
‰ Diagram Rinci (Level 1, Level 2, dst)

CONTEXT DIAGRAM
™ Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke
atau output dari sistem.
™ Memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.
™ Sistem dibatasi boundary

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 14
™ Hanya ada satu proses.
™ Tidak boleh ada data store.

DIAGRAM 0
™ Perlihatkan data store yang digunakan.
™ Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional
primitive), tambahkan * pada akhir nomor proses.
™ Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan
diagram hubungan harus terpelihara.
DIAGRAM RINCI
™ Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.

Penomoran pada DFD

Di dalam satu level seyogyanya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal
9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi.

Balancing Dalam DFD


Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan
aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses tersebut.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 15
PENGGAMBARAN DFD
‰ Buat daftar proses (List Activity)
‰ Buat diagram context
Diagram ini adalah diagram level tyertinggi dari DFD yg menggambarkan
hubungan sistem dgn lingkungan luarnya.

Cara :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem.
- Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem.
- Gambarkan diagram context.

‰ Buat diagram level Zero


Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context.

Cara :
- Tentukan proses utama yg ada pada sistem.
- Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg
keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg
masuk/keluar pada level berikutnya)
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
- Gambarkan diagram level zero.
+ Hindari perpotongan arus data
+ Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan
proses).

‰ Buat diagram level Satu


Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Cara :
- Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg
ada di level zero.
- Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses
pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber
maupun tujuan alur data.
- Gambarkan DFD level Satu
+ Hindari perpotongan arus data.
+ Beri nomor pada masing-masing sub-proses yg menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1

‰ DFD level dua, tiga, ..


Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya.
Proses dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam
program. Aturan yg digunakan sama dgn level satu.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 16
TUGAS
Buatlah DFD dari sistem informasi pembayaran uang kuliah, jika diketahui daftar
proses yang digunakan yaitu :

1. Membuat master data mahasiswa


2. Membuat master data uang kuliah
3. Pembayaran uang kuliah
a. Cek data mahasiswa
b. Cek pembayaran sebelumnya
c. Hitung Denda
d. Input data / Buat kwitansi pembayaran uang kuliah
4. Membuat Laporan

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 17
BAB V
STUDI KASUS ”Sistem Informasi Penyewaan VCD”
Tujuan Pembahasan
Menganalisa SIFO Penyewaan VCD

Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Penyewaa VCD

Memahami jalannya aliran data

Mengetahui Entitas yang terlibat

Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi PenyewaanVCD ke arah


yang lebih baik

Daftar Aktifitas
1. Transaksi Sewa & Pengembalian VCD / DVD
- Pendataan Pemasok
- Pendataan VCD/DVD
- Pendataan Peminjam
- Pencarian
- Penyewaan VCD/DVD
- Pengembalian VCD/DVD
2. Pembayaran Sewa VCD/DVD
3. Order VCD
4. Pembuatan Laporan
Lap. Pemasok
Lap. Katalog VCD
Lap. Peminjam
Lap. Penyewaan
Lap. Pengembalian
Lap. Pembelian

Entitas
Entitas Internal
ƒ Staf Penjaga

Entitas External
ƒ Pemilik
ƒ Peminjam
ƒ Pemasok

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 18
Data Flow Diagram Level Konteks
Identitas Identitas
Peminjam Pemasok PEMASOK
PEMINJAM
Daftar
Permintaan Faktur Beli
Info. Detil
Penolakan Sewa Pembayaran
Harga Sewa
Sewa
Detil
Nota Kembali
Sewa
Bukti Info. Kartu
Kembali VCD Anggota

Sistem
Daftar Order VCD
Informasi
Penyewaan
VCD
Lap. Lap. Katalog
Pengembalian Lap. VCD
Lap.
Peminjam
Pembelian
VCD Rincian Lap.
Lap.
VCD Penyewaan
Pemasok

PEMILIK

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 19
Data Flow Diagram Level 0

Identitas Peminjam
PEMINJAM Detil Sewa
Identitas PEMASOK
Harga Detil
Pemasok
Kartu Kembali
Sewa Faktur
Anggota
Beli Daftar
Info VCD Order
1.0 VCD
Info Penolakan
Transaksi Rincian
Daftar Permintaan Sewa & VCD
Nota
Sewa Pengembalian
Bukti Kembali Rec
Sewa OK VCD
Detil Rec Pemasok Baru
Pemasok
Pembayaran Rec
Rec
Sewa VCD Pemasok
VCD
Baru
Rec Rec
VCD Peminjam Pemasok
Rec Baru
Rec Rec Sewa &
VCD Peminjam Kembali
3.0
2.0 Peminjam Order
Pembayaran Rec VCD
Peminjam Rec
Sewa VCD Peminjam Rec
Rec VCD
Rec
Pembelian
Pembayaran

Lap. Pengembalian 4.0


Rec
Lap. Peminjam
Pembuatan
VCD VCD
Laporan
Lap. Pemasok
Lap.
Lap. Katalog
Pembelian
VCD
VCD

Lap. Sewa VCD


PEMILIK

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 20
Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 :Transaksi Sewa dan Pengembalian VCD

Identitas
Peminjam Identitas
Pemasok
Kartu
Anggota

1.3 1.1
1.2
Pendataan Pendataan
Pendataan
Data Data
Data VCD
Peminjam Pemasok

Rec Rec
Info Rec VCD Baru
Peminjam Rec
VCD VCD Baru Rec
Baru Rec VCD
Peminjam VCD

Peminjam VCD Pemasok

Daftar Rincian VCD


Permintaan Rec Rec VCD
VCD

Rec Rec Peminjam


VCD
Rec
Update
VCD

1.4
1.5 1.6
Searching
VCD Sewa Pengembalian
Rec
VCD Kembali
VCD
Update
Rec
Detil Sewa Sewa
Baru Rec
Sewa Rec
Info
Sewa Sewa
Penolakan
Sewa OK Rec
Detil Sewa & Kembali
Kembali
Bukti Kembali

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 21
DFD Level 2 Proses 1.3 : Pendataan Data Peminjam

Kartu 1.3.3
Identitas Anggota Rec Peminjam Cetak
Peminjam Kartu
1.3.1 Anggota
Rec
Cek Peminjam
Peminjam
Peminjam

Peminjam Rec
Peminjam Peminjam
Valid Invalid Baru

1.3.2
Input Data
Peminjam

1.3.4
Update/Delete
Data
Peminjam

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 22
DFD Level 2 Proses 1.5 : Sewa VCD

Detil
Sewa

Rec Peminjam
Peminjam
1.5.1
Informasi Cek Terdaftar
Penolakan Peminjam

Belum 1.5.2
Terdaftar Rec Sewa
Cek
Peminjaman
Sebelum
1.5.3
Penyiapan Masih Bebas dari
Bukti ada Pinjaman
Penolakan
1.5.4
Perekaman
data sewa
Rekam OK
VCD
1.5.5 Rec Sewa
Update Baru
Stock VCD
Rec VCD Rec VCD
Sewa Update Sewa
OK Daftar
Sewa VCD

Tugas :
Berdasarkan DFD Level Konteks & Level 0 coba anda kembangkan kembali untuk
proses :
1. Order VCD
2. Pembayaran Sewa
3. Pembuatan Laporan

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 23
BAB VI
STUDI KASUS ”Sistem Informasi Perpustakaan”
TUJUAN
Menganalisa SIFO Perpustakaan
Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Perpustakaan
Memahami jalannya aliran data
Mengetahui Entitas yang terlibat pada SIFO Perpustakaan
Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi Perpustakaan ke arah yang
lebih baik

DAFTAR AKTIFITAS
n Pendataan Anggota Baru
ƒ Staf Perpustakaan memberikan formulir permohonan anggota
ƒ Formulir diisi oleh Calon Anggota & dikembalikan lagi ke staf
perpustakaan dengan melampirkan identitas/syarat menjadi anggota
ƒ Staf perpustakaan melakukan verifikasi terhadap formulir pemohon
9 Jika permohonan di setujui maka Staf perpustakaan melakukan
penginputan data-data Anggota & melakukan pencetakan kartu
anggota yang kemudian diberikan ke Anggota
9 Jika permohonan di tolak maka Staf perpustakaan
menginformasikan dengan melalui surat pemberitahuan
ƒ Staf perpustakaan membuat laporan Anggota dan diserahkan ke Ka.
Perpustakaan

o Pendataan Buku Perpustakaan


ƒ Data buku perpustakaan diperoleh dari Penerbit
ƒ Staf Perpustakaan membuat laporan Katalog buku

p Pendataan Peminjaman Buku


ƒ Anggota memberikan Kartu Anggota & Buku yang dipinjam ke Staf
Perpustakaan
ƒ Staf Perpustakaan melakukan verifikasi Kartu Anggota (berlaku/tidak
berlaku)
ƒ Kemudian Staf Perpustakaan mengambil kartu peminjaman buku pada
buku yang
dipinjam oleh mahasiswa & memberikan buku ke mahasiswa.
ƒ Staf Perpustakaan membuat laporan Grafik peminjaman buku

q Pendataan Pengembalian Buku


ƒ Anggota memberikan buku ke Staf Perpustakaan
ƒ Staf Perpustakaan mencari kartu anggota dan kartu pinjam buku
kemudian melakukan verifikasi terhadap buku yang dipinjam.
ƒ Kartu Anggota di kembalikan kepada Anggota
ƒ Staf Perpustakaan membuat laporan pengembalian buku (Lap
Keterlambatan)

r Pendataan Sumbangan Buku


ƒ Mahasiswa memberikan buku sumbangan ke Staf Perpustakaan
ƒ Staf Perpustakaan membuat bukti penerimaan buku dan diberikan ke
mahasiswa
ƒ Staf Perpustakaan membuat Laporan Buku Sumbangan

s Order Buku
ƒ Penerbit memberikan data-data penerbit dan daftar buku baru

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 24
ƒ Staf perpustakaan melakukan pengecekan terhadap buku baru dan buku
yang ada.
ƒ Kemudian Staf Perpustakaan membuat Daftar Order Buku dan diserahkan
ke Ka. Perpustakaan
ƒ Setelah Daftar Order Buku disetujui maka diberikan kepada Yayasan
ƒ Penerbit memberikan Faktur Beli Buku (atas order) & buku baru tersebut
di data oleh Staf Perpustakaan
ƒ Staf Perpustakaan membuat Laporan Penerbit
ƒ Staf perpustakaan membuat Laporan Buku yang di beli

ENTITAS
Entitas Internal
ƒ Staf Perpustakaan ( 2 Orang )

Entitas External
ƒ Kepala Perpustakaan
ƒ Anggota
ƒ Mahasiswa
ƒ Penerbit
ƒ Yayasan

DATA FLOW DIAGRAM LEVEL KONTEKS

DATA FLOW DIAGRAM LEVEL 0

DATA FLOW DIAGRAM LEVEL 1 : Proses

DATA FLOW DIAGRAM LEVEL 1 : Proses

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 25
BAB VII
PERANCANGAN OUTPUT
TUJUAN
™ Sasaran output adalah menyediakan / melayani informasi bagi user
™ Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)
™ Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak
berlebihan)
™ Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
™ Jaminan ketepatan penyampaian output
™ Memilih device dan media komputer yang baik

Type Output yang dihasilkan oleh sistem informasi :


c Output tercetak
d Output melalui tampilan layar
e Audio

Klasifikasi Output
™ Output Eksternal
Dibuat untuk disampaikan kapada pihak-pihak di luar sistem / organisasi
Misal : ⇒ Tagihan pelanggan
⇒ Laporan tahunan
⇒ Laporan untuk pelanggan,vendor
⇒ Dan lain-lain
™ Output Internal
Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Terdiri atas :
‰ Historical Report :
Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok / periode tertentu
(laporan periodik)
‰ Exception Report :
Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian
(laporan perkecualian)

Turnaround Document :
Output berupa dokumen yang dikembalikan , misalnya bagian dari statement
nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah

JENIS-JENIS LAPORAN
n Report Untuk Level Manajemen
‰ Hierarchical Report
Menyingkat, mengumpulkan dan menyesuaikan data untuk hierarki
manajemen sehingga memungkinkan manajer pada semua tingkatan
menerima informasi sesuai kebutuhan khusus mereka.

Tipe Report ini terdiri atas 2 jenis :


™ Filter Report
Report dibuat untuk memfilter elemen data yang sesuai dengan permintaan
Contoh : Manajer Proyek membutuhkan laporan biaya bahan baku dan biaya
overhead
™ Responsibility Report
Report dibuat untuk melihat siapa yang bertanggung jawab
Contoh : Manajer Pemasaran memerlukan laporan pengeluaran untuk iklan

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 26
o Report Untuk Membandingkan
‰ Comparative Report
Memungkinkan manajer dan pemakai lain memeriksa dua atau lebih item
untuk menentukan kesamaan dan ketidaksamaan.

Tipe Report ini :


™ Horizontal Report
Contoh : laporan rugi laba, neraca, jumlah setiap item dibandingkan dengan
item yang berhubungan pada satu/ lebih report sebelumnya

™ Vertical Report
Contoh : laporan pendapatan, yang membedakan suatu bagian dari totalnya
dalam report (%)

™ Counterbalance Report
Contoh : laporan keuntungan atau kerugian dari mulai kasus terburuk,
moderat hingga terbaik

‰ Monitoring Report
Memperlihatkan sebuah varian (variance) dan divergensi (divergence) dari
sebuah standar, anggaran kuota, rencana atau tolak ukur.

Tipe Report ini :


™ Variance Report
Contoh : laporan kinerja tenaga kerja dirancang untuk membandingkan
standard dan hasil nyata

™ Exception Report
Contoh : Laporan penjualan salesman yang melebihi atau kurang dari target

yang telah ditetapkan

Membuat Grafik untuk ilustrasi data


‰ Digunakan untuk mengilustrasikan informasi numerik agar dapat dipahami
secara cepat.
‰ Grafik mengubah kuantitas ke suatu bentuk
‰ Perangkat untuk membuat prototype grafik : Spreadsheet, CASE tools, DBMS,
4thGL.

‰ Jenis Grafik
n Grafik Sebaran (Scatter Graph)
Menggambarkan suatu trend data

o Grafik Garis (Line Graph)


Mengggambarkan fluktuasi selama jangka waktu tertentu, apakah naik
atau turun (tinggi, rendah atau stabil)

‰ Jenis Grafik lanjutan


p Grafik Batang (Bar Graph)
Menunjukkan proporsi atau kuantitas yang saling berhubungan
Ada 2 jenis yaitu
ƒ Horisontal (Horizontal Bar Graph)
Digunakan untuk membandingkan item yang berbeda dalam
kerangka waktu yang sama

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 27
ƒVertikal (Vertical Bar Graph)
Digunakan untuk mengukur perbandingan item yang sama pada
periode waktu yang berbeda
q Sektograf (Sectograph)
Menunjukkan pembagian jumlah total yang terpisah
ƒ Bagan kue (Pie Chart)
Berupa lingkaran yang disegmentasi yang menunjukkan prosentasi
ƒ Grafik Lapisan (Layer Graph)
Wilayah antara garis menunjukkan kuantitas dan ditambahkan ke
jumlah total

r Piktograf (Picturegraph)
Serupa batang hanya diganti dengan icon. Setiap gambar menunjukkan
kuantitas item yang diilustrasikan

MEDIA OUTPUT
c Printer
‰ Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk
menghasilkan cetakan
♣ Dotmatrix printer
♣ Daisy wheel printer
♣ Line printer
♣ Band printer

‰ Jenis non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan,


atau tinta
♣ Ink jet
♣ Desk jet
♣ Laser jet
♣ Thermal printer

d Screen monitor
‰ Monochrome
‰ CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA)
‰ LCD (passive,active)

e Output Audio (suara)

f Output microform (microfilm dan microfiche)

Pertimbangan Pemilihan Media Output


z Untuk siapa output tersebut diberikan
z Seberapa banyak yang dibutuhkan
z Di mana output tersebut dibutuhkan
z Jenis media (tercetak,layar,suara)
z Seberapa cepat dibutuhkan
z Frekuensi output
z Berapa lama output disimpan(retensi)
z Apakah terdapat aturan tertentu dalam membuat, menyimpan,dan
menyampaikan output
z Perhitungan biaya maintenance dan supplies
z Pengaruh teknologi yang dipilih

Pedoman Pembuatan Output Tercetak

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 28
™ Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan
™ Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
™ Semua halaman harus mempunyai titel , tanggal , dan nomor halaman
™ Semua kolom harus dilabel
™ Singkatan sebaiknya dihindarkan

Metode Perancangan Output yang Efektif


c Informasi yang disampaikan terdiri dari :
• Informasi yang tetap (Constant Information)
Informasi yang tetap (sama) setiap kali dicetak
Misal : judul, label kolom dll

• Informasi yang berubah (Variable Information)


Informasi yang berisi data atau hasil perhitungan yang menjadi isi output.
Misal : isi detail

d Pada lay-out harus ditunjukkan panjang karakter dan jenis data setiap informasi
variabel,
Misal : Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah 30 karakter alfanumerik
diberi tanda X sebanyak 30 buah,

Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah tujuh karakter numerik


diberi tanda 9 sebanyak tujuh buah. Bila ingin ada tanda pemisah harus
dicantumkan, contoh : 9.999.999,99

e Jika informasi yang ditampilkan berulang-ulang dalam suatu kolom, gunakan


tanda garis memanjang dari atas ke bawah pada kolom tersebut (detail lines)

f Untuk menghitung lebar tiap kolom, tentukan panjang field sesuai dengan
kamus data
Misal : Kolom NIM pada laporan daftar mahasiswa
(a) panjang field sesuai kd, 10 karakter
(b) panjang judul 18 (NO INDUK MAHASISWA)
(c) ditambah 2 spasi kosong untuk jarak dengan kolom berikutnya
(d) jumlahnya menjadi panjang kolom, yaitu 20

g Gunakan printer lay-out form

Tahap Pembuatan Output Tercetak


1. Tentukan kebutuhan laporan
2. Tentukan pemakai laporan tsb
• Staf operasi ⇒ laporan operasional
• Manajer ⇒ laporan manajerial
3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan
4. Hitung jumlah karakter tiap kolom
5. Buat judul laporan
6. Tentukan jumlah detil setiap halaman
7. Tentukan jumlah halaman setiap laporan
8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode)
9. Buat judul tiap kolom
10.Tentukan jenis data (A,X,9) pada informasi variabel
11.Tentukan letak summary(control break)
12.Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 29

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 30
Pedoman Tambahan lain
‰ Jika jumlah halaman laporan lebih dari satu maka pada bagian bawah halaman
(kecuali halaman terakhir) dicetak keterangan “bersambung” dan pada akhir
laporan di halaman terakhir dicetak keterangan “ akhir laporan “

‰ Jika suatu kolom numerik merupakan hasil perkalian dua kolom numerik lainnya
(misalnya NILAI JUAL, yang merupakan hasil perkalian JUMLAH UNIT dan
HARGA PER UNIT) pastikan bahwa jumlah digit yang disediakan cukup

‰ Jika terjadi level break tambahan satu baris kosong sebagai pemisah. Hindari
data duplikat (pada laporan berlevel)

‰ Bedakan LAPORAN dari DAFTAR

‰ Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup
bermanfaat bagi manajemen level menengah ke atas

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 31
BAB VIII
PERANCANGAN KELUARAN
PERANCANGAN LAYAR
z Modus layar
⇒ Teks
- 25 baris x 80 kolom
- 1 jenis font, ukuran karakter sama

⇒ Grafis
- Resolusi yang beragam
( 640 x480, 800 x600, 1024 x 768, 1024 x 1024 )

z Screen
Total area layar monitor yang bisa dipakai

z Window
Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu
yang bersamaan bisa ada lebih dari satu, boleh saling menimpa

z Widget
Window, tempat fungsi tertentu terjadi

z Event
Proses terhadap widget, melalui input device

z Label Widget
‰ Memberi label bagi widget lain
‰ Tidak ada event

z Form Widget
‰ Penyedia tempat (alas) bagi widget lain
‰ Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan
di atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-
widget juga berubah, jika posisi form widget diubah maka posisi child
widget juga pindah
‰ Tidak ada event

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 32

z List Widget
‰ Menyediakan entri-entri untuk dipilih
‰ Entri-entri berada di dalam sebuah window
‰ Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar
widget

z Drop-Down List Widget


‰ Varian dari list widget
‰ Digunakan untuk menghemat area tampilan
‰ Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan

z Scroll Bar Widget


‰ Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain
‰ Penggulungan vertikal atau horisontal
‰ Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator

z Push-Button Widget
‰ Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
‰ Jika di-click maka aktifkan callback routine

z Toggle Switch Widget


‰ Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off
‰ Switch tidak diberi berlabel

z Radio Box Button


‰ Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol pesawat radio kuno
‰ Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang bisa dipilih

z Dialog Widget
‰ Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai
‰ Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 33
z Text Widget
‰ Digunakan untuk menyunting text
‰ Single line edit atau multi line edit
‰ Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll)

z Menu Bar Widget


‰ Ditata secara horisontal
‰ Dilengkapi dengan tombol short cut

z Pull-Down Menu Widget


‰ Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak
‰ Kelompok menu dirancang secara hirarkis
‰ Diberi label yang mudah dimengerti
‰ Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan, entri
yang masih ada rinciannya

Hal-hal yang harus di perhatikan


‰ Jumlah dimensi tampilan (2 dimensi,3 dimensi)
‰ Jumlah baris dan kolom tampilan
‰ Tingkat resolusi (rendah, menengah, tinggi)
‰ Jumlah warna (monochrome, 3 warna, 8 warna)
‰ Cara penyorotan data penting (garis bawah, tebal, miring, berkedip)

Pedoman Perancangan keluaran


‰ Buatlah rancangan layar yang sederhana
‰ Buatlah tampilan yang konsisten
‰ Sediakan fasilitas perpindahan antar layar
‰ Buatlah tampilan layar yang menarik

Pedoman Perancangan Keluaran

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 34
‰ Layar dibagi 3 area
- Judul
- Isi tampilan
- Pesan atau instruksi
‰ Gunakan widget yang sesuai
‰ Usahakan tampilan muat dalam satu layar(ke samping)
‰ Untuk data berlevel kosongkan entri yang sama
‰ Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris
genap
‰ Gunakan efek khusus (tebal,miring,kedip) untuk menampilkan data yang
penting (misalnya stok yang kurang dari stok minimum)
‰ Bila jumlah entri (field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi
screen. Pada layar utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya
dengan mouse clicking) buat window lain (pop up) untuk menampilkan entri
rinci.Setelah mendapat respon user (selesai baca) hapus window pop up ini.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 35
BAB IX
PERANCANGAN INPUT
TUJUAN
‰ Membuat Penyelesaian input yang mudah dan efisien
‰ Menjamin Input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
‰ Menjamin pentelesaian yang tepat
‰ Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik
‰ Membuat input yang tidak rumit
‰ Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten

Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran


“Garbage In Garbage Out“

KARAKTERISTIK FORMULIR MASUKAN (Visual Display Terminal)


Æ Efektif
Formulir dan layar masuka melayani tujuan
spesifik dalam sistem informasi
Æ Akurat
Menunjukkan bahwa rancangan masukan
adalah tepat dan sempurna
Æ Mudah penggunaannya
Tidak membutuhkan waktu ekstra/ pelatihan
khusus dalam pemasukan data
Æ Konsisten
Formulir dan layar masukan adalah seragam
Æ Sederhana
Formulir dan layar masukan terfokus pada
perhatian user
Æ Menarik
User senang menggunakannya

Media Input
n PAPER FORMS
Dokumen sumber yang membutuhkan pengisian dengan metode tulisan tangan
atau pengetikan.

Perancangan formulir kertas melibatkan :


™ Pemilihan kertas yang tepat
™ Ukuran
™ Warna
™ Zoning
™ Penyiapan instruksi
™ Pembuatan kapsion dan penggambaran field data
™ Pemberian spasi
™ Pemberian sekuens

o ELECTRONIC FORMS
Merupakan layar entri data yang dirancang untuk digunakan tanpa adanya
sumber dokumen resmi.

Komponen yang digunakan


™ Zoning
™ Instruksi
Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA
Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 36
™ Garis, kotak dan kapsion
™ Indikator field data
™ Urutan pedoman perancangan

Perancangan formulir elektronik


™ Rancangan field data
™ Pengaturan kapsion dan field data
™ Rancangan pesan pada layar

p DIRECT-ENTRY DEVICE
Merupakan layar entri data yang dirancang untuk digunakan tanpa adanya
sumber dokumen resmi.

Beberapa peralatan tersebut :


™ Magnetic Ink Character Recognition (MICR)
™ Optical Character Recognition (OCR)
™ Optical Mark Recognition (OMR)
™ Digitizer
™ Image scanner
™ Point-of-sales (POS) devices
™ Automatic Teller Machine (ATM)
™ Mouse
™ Voice recognition.

p CODES
Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke komputer
dan mengambil bermacam2 informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat
terdiri dari kumpulan angka, huruf karakter2 khusus, simbol (bar code), warna
dan suara.

Beberapa guideline dalam membuat kode :


ƒ Mudah diingat
ƒ Unik
ƒ Fleksibel
ƒ Efisien
ƒ Konsisten
ƒ Sesuai standar
ƒ Menghindari spasi
ƒ Menghindari karakter yang mirip
ƒ Panjang yang harus sama.

q MENUS
Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan user interface
yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi alternatif atau
option.

Metode pemilihan menu :


™ Keying
™ Pointing
™ Touching
™ Voice input

Teknik perancangan menu yang modern :


™ Pull down menus

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 37
™ Nested menus
™ Shingled and tiled menus
™ Icons menus
™ Touch menus
™ Sound cues.

5. NATURAL LANGUAGES
Memungkinkan sistem komputer mengerti bahasa manusia.
Bahasa natural berupa dialog percakapan dan antarmuka database

Banyak aplikasi untuk interface dengan database menggunakan query atau


bahasa perintah. Beberapa DBMS telah membangun pengetahuan linguistik yang
memungkinkan komputer mengerti input user.

Contoh :
Query atau perintah Fungsi
“Display the accountants who work within division C in alphabetic order” sorting
“List analysts with salaries greater than $75,000” selection retrieval

Pedoman Perancangan Layar Masukan


™ Mudah diisi
™ Sesuai dengan yang diinginkan (tujuan)
™ Akurat
™ Bentuk masukan harus atraktif
™ Mempertimbangkan media pemasukan (di key-in ataukah dibaca OMR)

Mudah Diisi
• Alur pengisian formulir
- Kiri ke kanan
- Atas ke bawah

• Formulir dibagi atas tujuh bagian


- Judul
- Identifikasi dan akses
- Instruksi
- Isi (inti)
- Tanda tangan dan pengesahan
- Total
- Komentar

• Gunakan Caption ( pedoman pengisian)


- Line caption
- Boxed caption
- Checked-of caption
- Table caption

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 38

Caption

Sesuai Dengan Tujuan

Format laporan yang berbeda untuk


departemen yang berbeda

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 39
Sesuai Dengan Tujuan

Perancangan layar Masukan yang Baik


• Jika layar masukan disajikan berdasarkan dokumen/ formulir
masukan maka rancang layar masukan mirip dengan formulir
masukan
• Untuk masukan dengan data tertentu, gunakan
- Daftar data yang diperoleh (Clasification Codes)
- Window pop up
- Widget list atau drop down list
- Widget radio button (untuk check-off)
• Jika entri tampilan terlalu banyak, gunakan pendekatan parent-
child (header-detail)
• Tampilan yang balance akan lebih mudah untuk dibaca

Clasification Codes

CHECK REGISTER

Check Number

Date / /

Paid to

For

Amount

Classification

CLASSIFICATION CODES

ADS Advertising PAY Payroll


CUST Customer ( refund ) POST Postage
MAIN Maintenance RENT Rent
MERC Merchandise SERV Service
MISC Miscellaneous SUPP Supplies
INS Insurance TAX Taxes

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 40
Windows Pop Up

CHECK REGISTER

Check Number CLASSIFICATION CODES


Date / / ADS Advertising
CUST Customer ( refund )
Paid to MAIN Maintenance
MERC Merchandise
For MISC Miscellaneous
INS Insurance
Amount PAY Payroll
POST Postage
Classification RENT Rent
SERV Service
SUPP Supplies
TAX Taxes

Type ? to see classification codes

Drop-Down List

TUGAS
1. Rancanglah formulir-formulir masukan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan
jasa penyewaan video dan laser disc
2. Rancanglah layar-layar masukan sehubungan dengan soal nomer 1

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 41
BAB X
PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI
Tujuan
Memastikan bahwa data yang dimasukkan kedalam sistem adalah akurat

‰ Dicapai dengan
ƒ Pengkodean yang efektif dan efisien
ƒ Penangkapan dan pemasukan data yang efektif dan efisien
ƒ Menjamin kualitas melalui validasi

Pengkodean
‰ Tujuan Pengkodean :
1. Memelihara suatu urutan
- Simple Sequence Code
- Alphabetic Derivation Code

2. Mengklasifikasi informasi
- Classification Code
- Block Sequence Code

3. Menyamarkan / menjadikan informasi


- Cipher Code

4. Mengungkapkan informasi
- Significant-Digit Subset Code
- Mnemonic Code

5. Meminta aksi yang tepat


- Function Code

Pedoman Umum Pengkodean


™ Ringkas
™ Stabil
™ Unik
™ Dapat diurutkan (sortable)
™ Hindari kode yang membingungkan
™ Seragam
™ Dapat dimodifikasi
™ Mempunyai arti

Simple Sequence Code


- Pemberian nomor urut
- Tidak ada hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb
- Lebih baik dari pengkodean acak
⇒ Eliminasi pemberian kode yang sama
⇒ Dapat memperkirakan item yang sudah diinput
Contoh :

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 42
ALPHABETIC DERIVATION CODE
- Mengurangi kesalahan dibandingkan dengan simple sequence code
- Menggunakan huruf atau dikombinasikan dengan angka
- Biasanya digunakan sebagai nomor account

Contoh :
68506KND7533TVG
Format

CLASIFICATION CODES
™ Digunakan untuk membedakan kelompok data
™ Menggunakan karakter tunggal ( huruf atau angka )
™ Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll
Contoh :
Code Tax Deducable Item
I Interest payments
M Medical payments
T Taxes
C Contribution
D Dues
S Supplies

™ Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, di atasi
dengan menggunakan lebih dari satu karakter

BLOCK SEQUENCE CODE


™ Pengembangan dari sequnce code
™ Data dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama
Contoh :
Code Name of S/W Package Type
100 1-2-3 Speadsheet
101 Multiplan
102 VP- Planner
….
….
200 Rbase System V Database
201 Paradox 4.0
202 dBase 5.0
….
….
300 Wordstar 9.0 Word Processing
301 Word Perfect 8.2
302 Ms Word 7.0

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 43
CIPHER CODE
Mengganti huruf dengan huruf , atau angka dengan dengan angka, atau huruf dengan
angka

Contoh :
Code BLEA C H MIND
Arti 12 3 4 5 6 7 890
Code BIMC

Arti $ 18.75

SIGNIFICANT-DIGIT SUBSET CODE


‰ Maknanya tersembunyi bagi orang awam tapi dimengerti oleh
orang internal

‰ Berupa suatu bilangan dengan banyak angka


Contoh :

MNEMONIC CODE
‰ Digunakan untuk membantu pengingatan
‰ Kombinasi huruf dan simbol
Contoh: Code Arti
JKT Jakarta
BKK Bangkok
BSB Bandar seri Begawan
DPS Denpasar

FUNCTION CODE
‰ Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer
‰ Sebagai pengganti input yang terlalu panjang
Contoh :
Digunakan untuk meng updating inventory
Code Function
1 Delivered
2 Sold
3 Spoiled
4 Lost or Stolen
5 Returned
6 Transferred Out
7 Transferred In
8 Journal Entry (add)
9 Journal Entry (subtract)

Memilih Metode Pemasukan Data


‰ Key to storage
ƒ key to tape
ƒ key to disk

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 44
‰ Optical character recognition (OCR)
‰ Magnetic Ink Caracter Recognition (MICR)
‰ Mark-sense form (seperti pada pengisian KRS)
‰ Punch-out form
‰ Bar code (seperti pada kartu mahasiswa)

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 45
BAB XI
PERANCANGAN DATABASE
Tujuan
™ Ketersediaan data (data availability)
™ Akurat dan konsistensi (data integrity)
™ Penggunaan storage yang efisien
™ Kemudahan dalam updating
™ Kemudahan dalam reviewing data

Konsep Penting
‰ File
Kumpulan record sejenis
‰ Record
Kumpulan data item (field) yang menggambarkan suatu entitas secara lengkap
‰ Key
Satu atau beberapa data item pada record yang menjadi identitas record
tersebut
‰ Database
Kumpulan table-table yang digunakan pada suatu piranti lunak aplikasi

Perbedaan utama field konvensional dengan table databas


ƒ Field konvensional, (Pascal ,C, COBOL) column (position) oriented
ƒ Table database (Oracle, Informix,FoxPro) attribute oriented

Jenis-Jenis File
‰ File MASTER
- Berisi record suatu entitas
- Attribute (field) nya boleh diupdate
- Jumlah record relatif permanen
Contoh : File Master Mahasiswa
File Master Dosen
File Master Barang
File Master Pelanggan
‰ File TABLE
- Mirip file master, umumnya hanya read only
Contoh : File Tabel Bulan
File Tabel Mata Kuliah
‰ File TRANSAKSI
- Merekam data transaksi
- Meng-update file master
- Jumlah record terus bertambah
Contoh : File Transaksi Penjualan
File Transaksi Retur Pembelian
FileTransaksi Perkuliah-an

‰ File Perantara/Sementara/Kerja/Temp
Dibentuk supaya proses lebih cepat
Contoh :
File Indeks Æ Berisi record key terurut
File Sort Æ File master/transaksi terurut
File Laporan Æ Hitung cukup sekali, cetak berkali-kali

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 46

‰ File HISTORI
Merupakan file gabungan dari record-record pada file master dan file
transaksi yang tidak diperlukan lagi ( kadaluarsa, logical delete ) dipindah ke file
histori

NORMALISASI FILE
Yaitu proses transformasi dari user-view yang kompleks dan data store ke dalam
struktur data yang kecil dan stabil.

Normal PERTAMA (1NF)


Hilangkan semua kelompok data yang berulang (repeating Group) dan
menentukan primary key hasilnya adalah relasi dibagi-bagi menjadi relasi
yang lebih sederhana.

Normal KEDUA (2NF)


Semua non - key atribute (field yang bukan record key) harus full dependent
kepada primary key : jika terjadi relasi yang lain maka dibuat relasi yang baru

Normal KETIGA (3NF)


Hilangkan transitive dependency, yaitu sebuah non-key attribute yang
tergantung pada non-key attribute yang lain dalam satu relasi

Tip Perancangan File


• Tipe data untuk field kunci (record key) sebaiknya alphanumeric, walaupun
isinya mungkin data numerik.
• Pertimbangkan panjang field

• File table Vs table dalam program Jika jumlah data item sedikit dan relatif
permanen maka sebaiknya diletakkan pada program ( dalam sebuah modul yang
bisa diaccess secara global)
• Pastikan pemilihan record key tidak menimbulkan duplikasi

Penentuan Field Kunci


File Transaksi Perkuliahan

NIM
Kode _Mt_ Kuliah
Kode_Semester
Kode_Kelas
Jumlah_Kehadiran
Nilai_Tugas_Mandiri
Nilai_Praktikum
Nilai_Ujian_Midsmt
Nilai_Ujian_Smt

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 47

Record key : NIM


Duplikasi Æ Seseorang mahasiswa mengambil beberapa
mata kuliah

Record key : NIM + Kode_Mt_Kuliah


Duplikasi Æ Bila tidak lulus mata kuliah tsb maka diambil
kembali (jadi 2 record )

Record key : NIM + Kode_Semester


Duplikasi Æ Semua mata kuliah yang diambil mahasiswa tsb pada semester yang
sama mempunyai
NIM dan Semester yang sama

Record key : NIM + Kode_Mt_Kuliah + Kode_Semester


“UNIK“

TUGAS
1. Tentukan file-file yang diperlukan untuk mencetak kedua laporan ini (file yang
sama digunakan untuk mencetak keduanya)
2. Tentukan cara index yang digunakan pada masing-masing laporan

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 48
BAB XII
KONVERSI SISTEM & PELATIHAN
Pelatihan merupakan sebagian dari aktivitas untuk mendukung berhasilnya
implementasi sistem aplikasi, agar hasil pengoperasian aplikasi sesuai dengan
kebutuhan user.

Aktivitas dan implementasi adalah sbb :


a. Merencanakan dan menyiapkan organisasi pengolahan data
b. Memberikan pelatihan untuk user
c. Strategi konversi
d. Evaluasi sistem baru

Penyiapan organisasi pengolahan data meliputi :


a. Menetapkan sasaran organisasi
b. Menyusun organisasi pengolahan data
c. Penyiapan tugas organisasi pengolahan data

Strategi Pelatihan
n Memilih peserta pelatihan
a. Peserta pelatihan adalah user, terdiri dari Primary User dan Secondary
User
b. Instruktur, dapat berasal dari vendor, system analyst, lembaga pendidikan,
in-house training
--------------------------------------------------------------
User
Instruktur ---------------------------------
Primary Secondary
--------------------------------------------------------------
Vendor - x
System Analist x x
Lembaga pendidikan - x
In-House x -
Lainnya x -
--------------------------------------------------------------

o Pedoman Pelatihan
a. Menetapkan tujuan pelatihan
• Menetapkan sasaran yang diharapkan
• Melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan
b. Metode pelatihan
• Disesuaikan dengan peserta terdiri : peragaan, ceramah, praktek
langsung
• Terdapat dua metode utama yaitu demonstrasi (presentasi) dan
penyiapan materi pelatihan (hands-on)
• Keuntungan metode demonstrasi adalah terjadinya diskusi, tanya
jawab antara instruktur-peserta
c. Materi pelatihan, terdiri dari :
• Manual pelatihan
• Contoh kasus
• Prototipe dan contoh model output
d.Tempat pelatihan (training sites) Disesuaikan dengan tujuan, biaya dan
tersedianya tempat pelatihan

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 49
Jenis Pelatihan
n Operator Training
Prosedur-prosedur yang perlu dibicarakan dalam operator training
adalah :

™ Daily Run Activities


™ Periodic Report Preparation
™ Emergency Procedurs

Manual dari semua prosedur operasi harus selalu di-update kalau


terjadi perubahan (dokumentasi sistem harus up to date)

o Direct User Training


Direct User atau secondary user, yaitu staf - staf yang secara
langsung menangani atau menggunakan sistem yang dibuat.

Hal-hal yang perlu dibahas dan diuji :


™ Data Entry Procedurs
™ Inquiries
™ Meng-edit (mengubah) data yang sudah dientry
™ Running Report

Banyak timbul pertanyaan-pertanyaan pada waktu pelatihan ini.

p Management User Training

Hal-hal yang perlu dibicarakan :


™ Konsep mengenai Sistem Informasi dan Komputerisasi
™ Pengendalian (kontrol) dalam sistem infiormasi
™ Prosedur
™ Dasar perubahan dari manual ke otomatisasi

Konversi
Merupakan perpindahan dari sistem lama ke sistem yang telah dikembangkan(baru)

‰ Metode Konversi
™ Sistem Paralel
™ Direct Cut-over
™ Pilot Approach
™ Phase-In Method

n Paralel Run
Yaitu mengoperasikan sistem baru dan sistem lama secara bersamaan (pada
suatu saat yang ditentukan).
Setiap hasil proses dievaluasi, disambung.apabila sistem baru telah/ menjadi lebih
baik dari sistem lama, maka dilakukan penggantian sistem yang baru.

¾ KELEBIHAN
™ Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama
™ Manambah rasa aman bagi user
¾ KELEMAHAN
™ Masalah biaya
™ Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali untuk sistem lama dan
sistem baru

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA


Diktat Mata Kuliah : Perancangan Sistem Informasi Hal : 50
™ Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem baru
terhadap sistem yang lama

o Direct Cut-Over
Sistem baru langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama, pada suatu
saat/ periode yang ditentukan.

Konversi ini dapat dilakukan apabila :


‰ Telah dilakukan pengetesan sistem secara ekstensif
‰ Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (time delay)
‰ User dipaksa harus menggunakan sistem baru

Resiko pada teknik direct cut-over :


‰ Delay yang lama berakibat makin banyak kesalahan
‰ User menggunakan sistem yang belum dikenal
‰ User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama
terhadap
sistem baru

p Phase-In Method (Prototipe Approach / Gradual Approach)


Strategi konversi ini menggabungkan dua jenis approach pertama, dengan
mengurangi sebanyak-banyaknya resiko yang dapat terjadi. Artinya pada saat awal
dilakukan parallel run, selanjutnya pada pertengahan periode secara bertahap sistem
lama digantikan sistem baru.

¾ KEUNTUNGAN
ƒ User terlibat dalam konversi ini
ƒ Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data
¾ KELEMAHAN
ƒ Membutuhkan waktu yang lebih lama
ƒ Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan

q Pilot Approach atau Distributed Approach


‰ Strategi konversi ini dilakukan apabila terdapat beberapa
lokasi atau site, misalnya pada sistem bank, restoran,
supermarket dan lainnya.

‰ Pengujian dan pengoperasiannya dilakukan pada suatu site


terpilih dan apabila hasilnya memuaskan baru dilakukan
konversi di site yang lainnya.

Mesran, S.Kom STMIK BUDIDARMA

Anda mungkin juga menyukai