berikut :
terjauh ± 10 menit
2. Kependudukan/Demografi
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
44
Data Penduduk di wilayah Kelurahan Pagentan tahun 2015
45
· PNS / ABRI : 553 Jiwa
· Pedagang : 109 Jiwa
· Pengrajin : 220 Jiwa
· Peternak : 8 Jiwa
· Montir : 76 Jiwa
4) Distribusi Jumlah Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
· Jumlah natalitas/kelahiran : 241 orang/th
· Jumlah mortalitas/kematian : 76 /th
· Jumlah penduduk yang datang : 26 orang/th
· Jumlah penduduk pergi/pindah : 15 orang /th
3. Perekonomian Desa
a. Makanan Pokok
Padi : 73ha
5. Perumahan
Rumah permanen : 2200 buah
Semi permanen : 18
46
6. Organisasi Masyarakat yang ada di Desa
· Karang taruna
· Posyandu
· LPMK (Lembaga Perwakilan Masyarakat kota)
· Remaja Masjid
· PKK : 1x/bln
· Desa wisma : 1x/bln
· Karang taruna : 1x/blln
· Posyandu : 1x/bln
9. Kesehatan
Sepuluh penyakit terbesar di desa dalam kurun waktu 6 bulan
10. Sanitasi
Jumlah rumah yang memiliki jamban : 2200 Rumah
47
1. Ibu Balita
a. Karakteristik Ibu Balita
Karakteristik responden adalah ibu yang mempunyai anak usia
0-59 bulan di Kelurahan Pagentan Kecamatan Singasari
Kabupaten Malang. Adapun jumlah responden yang digunakan
sebagai sampel yaitu 60 orang.
1) Usia Ibu Melahirkan Balita
Distribusi usia ibu melahirkan disajikan dalam gambar
dibawah ini.
Object 3
Object 5
48
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa di Kelurahan
Pagentan 93% ibu memiliki riwayat usia kandungan 9 bulan
mengandung, sedangkan hanya 7% saja yang memiliki riwayat
usia kandungan kurang dari 9 bulan.
3) Pendarahan
Distribusi responden berdasarkan riwayat pendarahan
selama kehamilan disajikan pada gambar.
Object 7
4) Konsumsi Obat
Object 9
49
obatan. Sedangkan 17% lainnya pernah mengonsumsi obat-
obatan selama kehamilan.
5) Pantangan Makanan pada Riwayat Kehamilan
Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya pantangan
makanan disajikan pada gambar.
Object 11 Gambar...Distribu
si Responden Berdasarkan ada tidaknya Pantangan Makanan
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa (93%)
responden tidak ada pantangan makanan, sedangkan (7%)
responden ada pantangan makanan.
6) Konsumsi Jamu
Distribusi responden berdasarkan pernah tidaknya
mengkonsumsi jamu disajikan pada gambar dibawah ini.
Object 13
7) Konsumsi Tablet Fe
Distribusi responden berdasarkan konsumsi tablet fe selama
kehamilan disajikan pada gambar dibawah ini.
50
Object 15
8) Gangguan Kehamilan
Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya
gangguan/keluhan kehamilan disajikan pada gambar dibawah
ini.
Object 17
9) Memeriksa Kehamilan
Distribusi Responden berdasarkan pernah tidaknya
memeriksa kehamilan disajikan pada gambar dibawah ini.
51
Object 20
Object 23
11. Balita
Karakteristik responden adalah balita usia 0 – 59 bulan di
Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Adapun jumlah responden yang didapatkan yaitu 60 anak.
52
a. Umur Balita
No. Kelompok Umur Jumlah
N %
1. 0 – 12 bulan 33 55
2. 13 – 24 bulan 9 15
3. 25 – 60 bulan 18 30
Jumlah 60 100
Tabel ...Distribusi Balita Berdasarkan Kelompok Umur
Object 25
b. Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
n %
1. Perempuan 27 45
2. Laki – laki 33 55
53
Total 60 100
Tabel ...Distribusi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin
Object 27
Jumlah
BBL
n %
BBLR (< 2,5 kg) 2 3
BBL Normal (> 2,5 kg) 58 97
Jumlah 60 100
Object 30
54
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa
Berat Badan Lahir (BBL) pada balita di Kelurahan
Pagentan sebanyak 2 responden (3%) mengalami BBLR
dan 58 responden (97%) mengalami Berat Badan Lahir
(BBL) Normal .
Object 32
55
responden (7%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
adanya masalah gizi di Kelurahan Pagentan yaitu gizi kurang
dan gizi lebih. Oleh karena itu, perlunya perencaanaan
intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Object 34
56
Tabel...Distribusi Status Gizi Balita Menurut Z-score (BB/TB)
Object 36
57
Tabel...Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Balita
Object 38
58
TTTabel...Distribusi Tingkat Konsumsi Protein Balita
Object 40
59
Object 42
60
Tabel...Distrubusi Tingkat Konsumsi Karbohidrat
Object 44
61
Object 46
Object 48
62
responden menempuh pendidikan terakhir sampai jenjang SMP dan
SMA dengan presentase 33% 4 responden untuk SMP dan 50%
untuk SMA sebesar 6 responden. Sedangkan untuk jenjang
perguruan tinggi presentasenya yaitu 17% sebesar 2 responden.
Object 50
63
Object 52
Object 54
64
responden lainnya berada di trimester 2 dan 17% yaitu 2 responden
berada di trimester 1.
Object 56
3) Distribusi Ibu Hamil Menurut Distribusi Tablet besi dari Bidan/ Dokter
Object 58
Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut dapat atau tidak Tablet Zat Besi
65
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di
Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa di
Kelurahan Pagentan dari 12 ibu hamil yang diteliti terdapat 3
responden yang tidak mendapat tablet tambah darah dengan
presentase 25%, 9 responden mendapat tablet tambah darah dengan
presentase 75%.
Object 60
66
Object 62
Object 64
67
Berdasarkan gambar diatas, data pantangan makan
responden dapat diketahui bahwa responden 100% tidak ada
pantangan makan.
Object 66
68
Object 68
Object 70
69
Object 73
Object 75
70
7) Konsumsi Makanan Selingan pada Ibu Hamil
Object 77
Object 79
71
Object 82
Object 84
72
11) Pengetahuan Ibu Hamil
Object 86
73
Object 88
Object 90
74
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di Kelurahan
Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 yang ditunjukkan oleh
gambar dapat diketahui bahwa 92% yaitu 11 responden ibu hamil konsumsi
protein defisit berat, dan 8% yaitu 1 responden defisit sedang.
Object 93
Object 96
75
Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Karbohidrat
Object 98
Object 100
76
Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Food Frekuensi Makanan
Lauk Hewani
Object 103
Object 106
77
Pada Gambar...Menunjukkan bahwa bahan makanan yang banyak
dikonsumsi oleh ibu hamil adalah bayam dengan frekuesi 3-4x/minggu
dan yang kedua adalah kecambah dengan frekuensi 1x/minggu.
4. Ibu Menyusui
78
Berdasarkan hasil wawancara kepada 12 responden ibu menyusui
di Kelurahan Pagentan tentang pendidikan ibu menunjukkan bahwa 25%
ibu menyusui pendidikan terakhir SMP, 75% ibu menyusui pendidikan
terakhir SMA/SMK.
79
menunjukkan bahwa 58% (7 orang) responden yang memiliki
pendapatan kurang dari UMR Kabupaten Malang, dan 42% (5
orang)lebih dari UMR Kabupaten Malang.
Object 108
Object 110
80
Gambar...Distribusi Ibu Menyusui menurut Tingkat Konsumsi
Protein
Object 112
81
Object 114
Object 117
82
denagan frekuensi ≥2x sehari.Mengonsumsi kentang, singkong, roti,
cereal, jagung tertinggi denagn frekuensi 3-4x/ minggu.
Object 120
Object 122
83
Berdasarkan gambar...menunjukkan bahwatempe dan tahu paling
sering dikonsumsi dengan frekuensi ≥ 2kali dalam sehari.
Object 124
Object 127
84
Berdasarkan gambar...menunjukkan bahwa jeruk adalah buah buah
buahan yang paling banyak dikonsumsi adalah pisang dan
papaya.Paling banyak mengonsumsi jeruk dalam frekuensi 1 kali
dalam seminggu dan 1x dalam sebulan.
Object 130
Object 132
85
Gambar...Frekuensi Minuman
5. Lansia
A. Karakteristik Lansia
1) Distribusi Jenis Kelamin Lansia
Object 134
Object 137
86
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa distribusi
usia lansia 65-80 tahun dari separuhnya (52%), sedangkan berada
pada usia 50-64 tahun 48% (14 responden).
Object 140
B. Riwayat Penyakit
1) Distribusi Penyakit Dahulu Lansia
87
Object 142
Object 144
88
lansia antara lain yaitu asam urat, darah tinggi, maag dan diabetes
melitus.
Object 147
Object 150
89
yaitu sebesar 38%. Untuk frekuensi makan 2x sehari sebesar
55.1% dan untuk frekuensi makan 1x sehari sebesar 3.45%.
3) Distribusi Frekuensi Konsumsi Buah
Distribusi responden yang mengkonsumsi buah ditunjukkan
oleh gambar dibawah ini.
Object 152
Object 154
90
Object 157
Object 160
91
Object 162
Object 164
92
Object 166
Object 168
D. Aktifitas Lansia
1) Distribusi Kerutinan Lansia Melakukan Aktifitas Fisik atau
Olahraga
93
Object 170
Object 172
94
Object 174
Object 176
95
Object 178
Object 180
96
Object 183
Object 186
97
sebagai lauk nabati ditunjukkan dengan gambar yang hampir >2
kali sehari responden mengkonsumsi tahu dan tempe.
Object 188
Object 190
98
yang dikonsumsi sebanyak 2x dalam seminggu. Yang kedua
adalah pepaya yang dikonsumsi 3-4x dalam satu minggu.
Object 192
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa susu yang paling sering
dikonsumsi adalah susu bubuk yang dikonsumsi dalam 1x perhari
dan susu segar dalam 2x dalam seminggu.
g. Frekuensi Minuman
Object 195
Gambar...Frekuensi Minuman
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa susu yang paling sering
dikonsumsi adalah teh yang dikonsumsi dalam 1x perhari dan kopi
dalam 1x dalam sehari.
99
a. Identitas Kader
Object 197
Object 199
100
Object 201
Object 203
101
Object 205
b. Pengetahuan Kader
1) Distribusi Pengetahuan Kader
Object 207
102
Object 209
Object 211
103
Object 213
Object 215
104
Object 217
Object 219
105
8) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Diare
Object 221
c. Sikap Kader
1) Distribusi Kader menurut Sikap
Object 223
d. Keterampilan Kader
1) Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat Badan Bayi
Menggunakan Baby Scale
106
Object 225
Object 227
107
3) Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat Badan
Menggunakan Timbangan Injak
Object 230
Object 232
108
Object 234
109
Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang
memiliki keterampilan tentang pencatatan dan pelaporan pada pengisian
KMS yang terrmasuk dalam kategori terampil sebesar 100%.
Object 239
Object 242
110
2) Distribusi Status Gizi Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02
Object 244
111
baik jika skor rata-rata responden ≥60% sedangkan tingkat pengetahuan
dinyatatakan kurang jika skor rata-rata responden ≤60%.
Distribusi tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, sosio-budaya
dan ekonomi,media massa/media informasi,lingkungan dan pengalaman
(Notoadmodjo,2010). Siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 memiliki
budaya,ekonomi serta lingkungan yang berbeda-beda.
Object 246
2) Distribusi Sikap Mencuci Tangan Setelah Bermain pada Siswa Kelas 5 SDN
Pagentan 02
Berdasarkan sikap mencuci tangan setelah bermain pada siswa kelas 5 SDN
Pagentan 02 sebagian besar adalah sering (76%) dan kadang (24%) dalam
menerapkannya.Jika berdasarkan pengetahuan tentang PHBS pada siswa
yang berpengetahuan baik, karena pengetahuan dan sikap merupakan suatu
kesatuan yang mengambarkan perilaku.
Object 249
112
Gambar.... Distribusi Sikap Mencuci Tangan Setelah Bermain
Object 251
Object 254
113
Sikap siswa kelas 5 SDNPagentan 02 tentang mencuci tangan
sebelum dan setelah makan rata-rata sangat setuju yaitu sebesar 87% dari
38 siswa.Hal ini berarti rata-rata siswa melakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah makan.
Object 257
6) Distribusi Perilaku Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah Buang Air Besar
pada Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02
114
Object 260
Distribusi sikap siswa untuk mencuci tangan dengan sabun setalah BAB
terdapat 31 responden (72%) sangat setuju, tetapi masih terdapat beberapa
siswa yang tidak setuju tentang mencuci tangan dengan sabun setelah BAB,
sehingga mengambarkan bahwa masih terdapat beberapa siswa yang
pengetahuan tentang PHBS masih kurang terdapat 7 responden dari (18%).
Object 262
115
Distribusi sikap siswa untuk membersihkan telinga seminggu
sekali terdapat 63% frekuensi sering, 34% frekuensi kadang dan terdapat
beberapa siswa yang masih tidak pernah membersihkan yaitu 3%
Object 265
9) Distribusi Perilaku Mandi dan Gosok Gigi Minimal 2 kali Sehari pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02
Object 268
116
juga terdapat 18% siswa yang kadang-kadang atau tidak teatur melaksanan
perilaku itu.
10) Distribusi Perilaku Keramas Minimal 3 Hari Sekali dengan Shampo pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02
Object 271
Object 273
117
Object 275
13) Distribusi Perilaku Membawa Bekal dari Rumah Saat Tidak Sempat
Sarapan Pada Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02
Object 277
118
14) Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Sekolah Saat Tidak Sempat Sarapan
Object 279
15) Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Kantin Saat Istirahat Pada Siswa
Kelas 5 di SDN Pagentan 02
119
Object 281
16) Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Luar Sekolah Saat Istirahat Pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02
Object 283
120
frekuensi siswa yang tidak pernah jajan. Hal tersebut dapat dapat berakibat
dampak buruk untuk tubuh sang siswa, karena jajan yang dibeli bukan
hanya dari kantin namun diluar sekolah juga yang banyak mengandung
BTM dan tidak higienis.
17) Distribusi Perilaku Makan Jajanan Ringan Pada Siswa kelas 5 di SDN
Pagentan 02
Object 285
18) Distribusi Perilaku Minum Susu pada Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02
Object 287
121
Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02
tentang sikap untuk minum susu terdapat 5% siswa frekuensi sering, 45%
frekuensi kadang-kadang dan 5% frekuensi siswa ysng tidak pernah
minum susu.
19) Data GAKY dan Pengetahuan Tentang Kesehatan pada Anak Sekolah
Data GAKY diperoleh dengan inspeksi dan palpasi langsung pada anak
sekolah. Dari palpasi dan inspeksi kemudian menentukan klasifikasi gondok
sebagai berikut :
- Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat baik datar maupun tengadah maksimal dan
dengan palpasi tidak teraba.
- Grade I
Kelenjar tidak terlihat baik datar namun tegadah maksimal dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
- Grade II
Kelenjar gondok dengan inspeksi terlihat pada posisi datar dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari grade I
- Grade III
Kelenjar gondok cukup besar dapat dilihat pada jarak enam meter atau
lebih.
Dalam rangka penentuan prevalensi gondok endemik, maka diperlukan
rumus perhitungan TGR dan VGR.
Suatu daerah diklasifikasikan sebagai daerah endemis gondok apabila :
Prevalensi TGR < 5% = Normal
Prevalensi TGR 5,0 – 19,9% = Ringan
Prevalensi TGR 20,0 – 29,9% = Sedang
Prevalensi TGR ≥ 30% = Berat
Berdasarkan klasifikasi di atas, prevalensi Total Goiter Rate untuk grade I
dan IIdi SDN Pagentan 02 sebesar 26% termasuk dalam kategori sedang . Hal
ini diduga disebabkan oleh asupan yodium dalam makanan kurang dari
kebutuhan dalam jangka waktu lama. Kurangnya asupan yodium baik secara
individu maupun kelompok pada suatu populasi dipengaruhi oleh kondisi
geografis. Selain itu penggunaan garam yang salah dan tempat penyimpan
yang tidak sesuai sehingga menyebabkan iodium hilang. Karena iodium
bersifat hidroskopis yang mudah menguap dan hilang ketika terkena cahaya
matahari. Distribusi, penyimpanan, pemasakan dan masalah pemalsuan juga
menjadi faktor lain (faktor eksternal) yang mempengaruhi konsumsi garam
122
beryodium. Selain itu banyak beredar garam non yodium dengan harga
relative murah menyebabkan masyarakat cenderung memeilih garam non
yodium (Katim, 1996).
Penderita GAKY kebanyakan ditemukan di pegunungan karena
kandungan yodium dalam air dan tanah di pegunungan disebabkan banjir
sehingga yodium terbawa ke dataran rendah atau daerah pantai. Faktor lain
penyebab Gangguan Akibat Kekurangan Yodium adalah kelompok pangan
goitrogenik, golongan tiosanat atau senyawa mirip tiosanat yang dapat
meghambat metabolisme yodium didalam tubuh. Selain itu, penyebab
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium pada anak dapat mengurangi
kecerdasan anak dan telat dalam menerima informasi maupun pengetahuan.
Secara umum perilaku dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu berupa : kecerdasan/pengetahuan,
persepsi, motivasi, minat, emosi dan sebagainya untuk mengolah pengaruh-
pengaruh dari luar. Semetara faktor eksternal, yaitu meliputi :tingkat
pendidikan, tingkat ekonomi dan lingkungan sekitar (Notoatmodjo, 2003).
Object 289
123
(10%) yang dapat di lihat dari jarak dekat dan lumayan terlihat besar dari
grade I.
Object 292
124
· Ruang Kelas
Ruang kelas pada SDN Pagentan 02 fasilitasnya sudah
cukup memadai, fasilitas seperti sapu, kemoceng, cikrak, meja,
kursi, tempat pembuangan sampah, jam dinding, ventilasi, lantai
kelas, lampu, spidol/kapur, penghapus papan tulis.
· Kantin Sekolah
Kantin sekolah SDN Pagentan 02 sudah memiliki tempat
sampah, lap bersih, penutup makanan, namun tidak memiliki
wastafel, hand wash, tisu makan, keset, tendon air, tempat makan,
rak piring, tempat cuci dan sabun cuci
· Perpustakaan
Perpustakaan SDN Pagentan 02 memiliki rak buku, tempat
sampah, meja, kursi, sapu, kemoceng, ventilasi, lampu dan jam
dinding.
· Ruang UKS
Ruang UKS SDN Pagentan 02 memiliki tempat tidur yang
layak, bantal, selimut, gorden, kotak P3K, timbangan badan,
pengukuran tinggi badan, tempat sampah, lemari, meja, kursi,
catatan kesehatan siswa, KMS SD, tandu, tensimeter, thermometer,
cermin, jam dinding dan lampu.
· Guru UKS
Identitas Petugas UKS
Nomor Kode :-
Nama : Astutik
Umur : 59 tahun
125
Alamat : Desa Karangwaru RT 2 RW 10
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : D3 Bahasa Inggris
Lama Kerja : 25 tahun
a. Kegiatan UKS
· Terlaksana:
a. Penyuluhan dari Puskesmas untuk UKS sekolah yang
dilakukan 2 kali dalam setahun
b. Pembinaan untuk murid peduli kesehatan dan UKS
setiap hari
c. Pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan 1 kali
dalam 1 minggu
d. Pengembangan pengetahuan UKS sekolah 1 tahun
sekali
e. Keikutsertaan pihak UKS dalam kegiatan sekolah
seperti upacara dan olahraga 1 kali dalam seminggu.
f. Kegiatan UKS yang melibatkan peran serta siswa-
siswi
g. Penyuluhan mengenai penggunaan garam beryodium
kepada siswa siswi dalam 1 tahun 2 kali.
126
Object 294
127