Anda di halaman 1dari 84

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah


1. Letak Geografis
Letak wilayah Kelurahan Pagentan berada di Kecamatan

Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Letak kelurahan

Pagentan sangat strategis, dimana wilayahnya berbatasan dengan kota

Malang. Kemudahan dan kelengkapan sarana dan prasarana

transportasi disini memberikan akses menuju Kota Malang.

Secara Geografis posisi ketinggian Kelurahan Pagentan terletak di

ketinggian + 478 DPL dan mempunyai Wilayah Kerja yang dibatasi :

· Sebelah Utara : Kelurahan Losari


· Sebelah Selatan : Desa Banjararum
· Sebelah Timur : Desa Tamanharjo
· Sebelah Barat : Desa Klampok

Jarak tempuh Polindes Pagentan ke Pusat Perkotaan adalah sebagai

berikut :

· Dari Polindes ke kota malang ± 5 km


· Dari Polindes ke ibukota kabupaten ± 25 km
· Dari Polindes ke Puskesmas Singosari ± 1 km
· Dari Dukuh/Dusun terjauh ke Puskesmas Singosari ± 2 km
Jalur perhubungan setiap desa ke Puskesmas dapat dilalui oleh

kendaraan roda 2 maupun roda 4, dengan waktu tempuh dari dusun

terjauh ± 10 menit

2. Kependudukan/Demografi
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

44
Data Penduduk di wilayah Kelurahan Pagentan tahun 2015

adalah 17.206 jiwa dengan jumlah laki-laki 8331 jiwa dan

perempuan 8875 jiwa.

1) Distribusi Penduduk Laki - Laki dan Perempuan Menurut Umur

Distribusi Penduduk Laki- Distribusi Penduduk

Laki Menurut Umur Perempuan Menurut Umur


0 – 11 bulan : 98 Jiwa 0 – 11 bulan : 102 Jiwa
1 – 4 tahun : 235 Jiwa 1 – 4 tahun : 240 Jiwa
5 – 6 tahun : 78 Jiwa
5 – 6 tahun : 78 Jiwa 7 – 12 tahun : 595 Jiwa
7 – 12 tahun : 612 Jiwa 13 – 15 tahun : 252 Jiwa
13 – 15 tahun : 252 Jiwa 16 – 18 tahun : 390 Jiwa
16 – 18 tahun : 390 Jiwa 19 – 25 tahun : 1148 Jiwa
19 – 25 tahun : 1378 Jiwa 26 – 35 tahun : 1884 Jiwa
26 – 35 tahun : 1884 Jiwa 36 – 45 tahun : 1302 Jiwa
36 – 45 tahun : 1383 Jiwa 46 – 50 tahun : 583 Jiwa
46 – 50 tahun : 481 Jiwa 51 – 60 tahun : 893 Jiwa
51 – 60 tahun : 895 Jiwa 61 – 75 tahun : 628 Jiwa
61 – 75 tahun : 593 Jiwa > 75 tahun : 99 Jiwa

> 75 tahun : 32 Jiwa

2) Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


· Tidak tamat SD : 23 Jiwa
· Tamat SD : 2448 Jiwa
· Tamat SMP : 697 Jiwa
· Tamat SMA : 699 Jiwa
· D1 : 41 Jiwa
· D2 : 16 Jiwa
· D3 : 23 Jiwa
· S1 : 772 Jiwa
3) Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
· Petani : 103 Jiwa
· Buruh Tani : 98 Jiwa
· Buruh Swasta : 275 Jiwa

45
· PNS / ABRI : 553 Jiwa
· Pedagang : 109 Jiwa
· Pengrajin : 220 Jiwa
· Peternak : 8 Jiwa
· Montir : 76 Jiwa
4) Distribusi Jumlah Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
· Jumlah natalitas/kelahiran : 241 orang/th
· Jumlah mortalitas/kematian : 76 /th
· Jumlah penduduk yang datang : 26 orang/th
· Jumlah penduduk pergi/pindah : 15 orang /th

3. Perekonomian Desa
a. Makanan Pokok
Padi : 73ha

4. Peternakan dan Hasil Pertanian


a. Peternakan
Kambing : 100 ekor
Bebek : 300 ekor
Ayam kampung : 200 ekor
b. Hasil Peternakan
Telur ayam kampung : 200 butir
Telur bebek :1000 butir
c. Perdagangan dan Jasa
1) Pasar
2) Jumlah : 1buah
3) Jenis pasar : trdisional
4) Frekuensi buka : harian
5) Jam : buka 05.00 , tutup 16.00
d. Toko
Jumlah : 165 buah
Jam : buka 08.00, tutup 21.00
e. Warung
Jumlah 75 buah
Jam : 08.00-22.00
f. Swalayan
Jumlah : 8 buah
Jenis pasar : modern
Frekuensi buka : harian
Jam : buka 08.00, tutup 22.00

5. Perumahan
Rumah permanen : 2200 buah
Semi permanen : 18

46
6. Organisasi Masyarakat yang ada di Desa
· Karang taruna
· Posyandu
· LPMK (Lembaga Perwakilan Masyarakat kota)
· Remaja Masjid

Dengan frekuensi kegiatan sebagai berikut :

· PKK : 1x/bln
· Desa wisma : 1x/bln
· Karang taruna : 1x/blln
· Posyandu : 1x/bln

7. Data Fasilitas Kesehatan


Posyandu : 18 Buah
Polindes : 1 Buah
RS : 1 Buah

8. Data Tenaga Kesehatan


Dokter : 21 Orang
Bidan : 4 Orang
Perawat : 10 Orang
Kader Kesehatan : 90 Orang

9. Kesehatan
Sepuluh penyakit terbesar di desa dalam kurun waktu 6 bulan

· Tukak Lambung 64 prevalensi/6bln


· ISPA 62 prevalensi/6bln
· HT 45 prevalensi/6bln
· Konjugtivitas 11 prevalensi/6bln
· Typus 10 prevalensi/6bln
· Skabies 10 prevalensi/6bln
· DM 10 prevalensi/6bln
· Hordeulum 4 prevalensi/6bln
· Herpes 4 prevalensi/6bln
· Varisella 2 prevalensi/6bln

10. Sanitasi
Jumlah rumah yang memiliki jamban : 2200 Rumah

B. Gambaran Umum Responden

47
1. Ibu Balita
a. Karakteristik Ibu Balita
Karakteristik responden adalah ibu yang mempunyai anak usia
0-59 bulan di Kelurahan Pagentan Kecamatan Singasari
Kabupaten Malang. Adapun jumlah responden yang digunakan
sebagai sampel yaitu 60 orang.
1) Usia Ibu Melahirkan Balita
Distribusi usia ibu melahirkan disajikan dalam gambar
dibawah ini.

Object 3

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu


Melahirkan

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa 50% ibu balita


melahirkan saat berusia antara 21-30 tahun. Sedangkan masih
ditemukan juga ibu balita yang mengandung pada usia >
35tahun sebesar 20% dan pada usia 17-20 tahun sebesar 7%
sedangkan mengandung pada usia tersebut memiliki resiko
yang sangat besar
2) Usia Kandungan Ibu

Object 5

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kandungan


Ibu

48
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa di Kelurahan
Pagentan 93% ibu memiliki riwayat usia kandungan 9 bulan
mengandung, sedangkan hanya 7% saja yang memiliki riwayat
usia kandungan kurang dari 9 bulan.
3) Pendarahan
Distribusi responden berdasarkan riwayat pendarahan
selama kehamilan disajikan pada gambar.

Object 7

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat


Pendarahan Selama Disajikan

Pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa 16 orang


responden tidak pernah mengaami pendarahan selama
kehamilan yaitu sebesar . Sedangkan 27 % lainnya pernah
mengalami pendarahan saat melahirkan.

4) Konsumsi Obat

Object 9

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi obat-


obatan ibu selama kehamilan
Pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa lebih dari
83% responden saat hamil tidak pernah mengonsumsi obat-

49
obatan. Sedangkan 17% lainnya pernah mengonsumsi obat-
obatan selama kehamilan.
5) Pantangan Makanan pada Riwayat Kehamilan
Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya pantangan
makanan disajikan pada gambar.

Object 11 Gambar...Distribu
si Responden Berdasarkan ada tidaknya Pantangan Makanan
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa (93%)
responden tidak ada pantangan makanan, sedangkan (7%)
responden ada pantangan makanan.
6) Konsumsi Jamu
Distribusi responden berdasarkan pernah tidaknya
mengkonsumsi jamu disajikan pada gambar dibawah ini.

Object 13

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Jamu


Selama Kehamilan

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa 95%


responden tidak pernah mengkonsumsi jamu selama
kehamilan, sedangkan 5% responden pernah mengkonsumsi
jamu selama kehamilan.

7) Konsumsi Tablet Fe
Distribusi responden berdasarkan konsumsi tablet fe selama
kehamilan disajikan pada gambar dibawah ini.

50
Object 15

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Tablet


Fe Selama Kehamilan
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa 95%
responden tidak pernah mengkonsumsi tablet Fe selama
kehamilan, sedangkan 5% responden pernah mengkonsumsi
tablet Fe selama kehamilan.

8) Gangguan Kehamilan
Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya
gangguan/keluhan kehamilan disajikan pada gambar dibawah
ini.

Object 17

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan ada tidaknya


Gangguan Kehamilan

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa 70%


tidak pernah mengalami gangguan kehamilan, sedangkan 30%
responden pernah mengalami gangguan kehamilan.

9) Memeriksa Kehamilan
Distribusi Responden berdasarkan pernah tidaknya
memeriksa kehamilan disajikan pada gambar dibawah ini.

51
Object 20

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan pernah tidaknya


Memeriksa Kehamilan

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa 100%


ibu balita selalu memeriksa kehamilannya sampai masa
kelahiran sang bayi.

10) Tempat Persalinan


Distribusi responden berdasarkan tempat persalinan yang
dipilih pada saat melahirkan yang disajikan pada gambar
dibawah ini.

Object 23

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Persalinan

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa 77%


responden memilih tempat persalinan di bidan, 12% di rumah
sakit, 7% di PKM, klinik 2% dan 3% dokter kandungan

11. Balita
Karakteristik responden adalah balita usia 0 – 59 bulan di
Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Adapun jumlah responden yang didapatkan yaitu 60 anak.

52
a. Umur Balita
No. Kelompok Umur Jumlah
N %
1. 0 – 12 bulan 33 55
2. 13 – 24 bulan 9 15
3. 25 – 60 bulan 18 30
Jumlah 60 100
Tabel ...Distribusi Balita Berdasarkan Kelompok Umur

Object 25

Gambar...Distribusi Balita Berdasarkan Kelompok Umur

Berdasarkan gambar diatas, pengambilan data dasar yang


telah dilakukan, diperoleh data bahwa sebanyak 55%
merupakan balita dengan umur 0 – 12 bulan , balita dengan
umur 25 – 60 bulan sebanyak 30% dan untuk balita umur 13-
24 bulan sebanyak 30%.

b. Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
n %
1. Perempuan 27 45
2. Laki – laki 33 55

53
Total 60 100
Tabel ...Distribusi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin

Object 27

Gambar...Distribusi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa jenis


kelamin balita di Kelurahan Pagentan jumlahnya lebih besar
untuk balita laki-laki yaitu sebanyak 33 responden (55%) dan
untuk laki-laki sebanyak 27 responden (45%).
c. Berat Badan Lahir Balita

Jumlah
BBL
n %
BBLR (< 2,5 kg) 2 3
BBL Normal (> 2,5 kg) 58 97
Jumlah 60 100

Tabel ...Distribusi Berat Badan Lahir Balita

Object 30

Gambar...Distribusi Berat Badan Lahir Balita

54
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa
Berat Badan Lahir (BBL) pada balita di Kelurahan
Pagentan sebanyak 2 responden (3%) mengalami BBLR
dan 58 responden (97%) mengalami Berat Badan Lahir
(BBL) Normal .

d. Status Gizi Balita Menurut Berat Badan/Umur (BB/U)


Jumlah
Status Gizi (BB/U)
n %
Gizi Baik 46 76,6
Gizi Kurang 10 16,6
Gizi Lebih 4 7
Gizi Buruk 0 0
Jumlah 60 100
Tabel...Distribusi Status Gizi Balita Menurut Z-score (BB/U)

Object 32

Gambar...Distribusi Status Gizi Balita Menurut Z-score


(BB/U)

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa


distribusi balita berdasarkan status gizi menurut Z-score BB/U
sebagian besar balita sebanyak 46 responden (76,6%)
memiliki status gizi baik, sedangkan balita yang memiliki
status gizi BB (berat badan) kurang sebanyak 10 responden
(16,6%) dan untuk balita dengan status gizi lebih sebanyak 4

55
responden (7%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
adanya masalah gizi di Kelurahan Pagentan yaitu gizi kurang
dan gizi lebih. Oleh karena itu, perlunya perencaanaan
intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

e. Status Gizi Balita Menurut Berat Badan/Umur (TB/U)

Object 34

Gambar...Distribusi Status Gizi Balita Menurut Z-score


(TB/U)

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa


distribusi balita berdasarkan status gizi menurut Z-score TB/U
sebagian besar balita dengan status gizi normal sebanyak 36
responden (60%). Balita dengan status gizi tinggi sebanyak 8
responden (13%), sedangkan balita yang mempunyai status
gizi pendek sebanyak 6 responden (10%) dan sangat pendek
sebanyak 8 responden (13%).

f. Status Gizi Balita Menurut Berat Badan/Umur (BB/TB)


Jumlah
Status Gizi (BB/TB)
n %
Sangat Kurus 7 12
Kurus 6 10
Normal 42 70
Gemuk 5 8
Jumlah 60 100

56
Tabel...Distribusi Status Gizi Balita Menurut Z-score (BB/TB)

Object 36

Gambar...Distribusi Status Gizi Balita Menurut Z-score


(BB/TB)

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa


distribusi balita berdasarkan status gizi menurut BB/TB
sebagian besar balita sebanyak 42 responden mempunyai
status gizi normal yaitu 70%. Balita dengan status gizi kurus
sebanyak 6 responden (10%) dan status gizi sangat kurus
sebanyak 7 responden (12%) sedangkan untuk balita dengan
status gizi lebih (gemuk) terdapat 5 responden (8%).

g. Tingkat Konsumsi Energi

Tingkat Konsumsi Energi n %


Defisist Tingkat Berat 5 10
Defisist Tingkat Sedang 6 13
Defisist Tingkat Ringan 7 15
Normal 9 19
Di Atas AKG 21 44
Jumlah 48 100

57
Tabel...Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Balita

Object 38

Gambar...Distribusi Balita Berdasarkan Tingkat Konsumsi


Energi

Berdasarkan gambar diatas, dari 48 responden balita yang


terdiri dari 24 baduta umur 12-23 bulan dan 24 balita 24-59
bulan, 44% yaitu 21 responden masuk dalam kategori melebihi
AKG. 15% yaitu 7 responden termasuk kategori defisit ringan,
13% yaitu 6 responden termasuk kategori defisit sedang,19%
yaitu 9 responden kategori normal dan 10% responden masuk
dalam kategori defisit tingkat berat sebesar 5 responden.

b. Tingkat Konsumsi Protein

Tingkat Konsumsi Protein n %


Defisist Tingkat Berat 3 6
Defisist Tingkat Sedang 4 8
Defisist Tingkat Ringan 2 4
Normal 8 17
Di Atas AKG 31 65

58
TTTabel...Distribusi Tingkat Konsumsi Protein Balita

Object 40

Gambar...Distribusi Balita Berdasarkan Tingkat Konsumsi


Protein

Berdasarkan gambar diatas, dari 48 responden balita yang


terdiri dari 24 baduta umur 12-23 bulan dan 24 balita 24-59
bulan, 65% yaitu 31 responden masuk dalam kategori melebihi
AKG. 4% yaitu 2 responden termasuk kategori defisit ringan,
8% yaitu 4 responden termasuk kategori defisit sedang, 17% 8
responden kategori normal dan 6% responden masuk dalam
kategori defisit tingkat berat 3 responden.

c. Tingkat Konsumsi Lemak

Tingkat Konsumsi Protein n %


Defisist Tingkat Berat 3 6
Defisist Tingkat Sedang 4 8
Defisist Tingkat Ringan 2 4
Normal 8 17
Di Atas AKG 31 65

Tabel...Distribusi Tingkat Konsumsi Lemak Balita

59
Object 42

Gambar...Distribusi Balita Berdasarkan Kebutuhan Lemak

Berdasarkan gambar diatas, dari 48 responden balita yang


terdiri dari 24 baduta umur 12-23 bulan dan 24 balita 24-59 bulan,
31% responden masuk dalam kategori melebihi AKG. 21% yaitu
10 responden termasuk kategori defisit ringan, 10% yaitu 5
responden termasuk kategori defisit sedang, 21% yaitu 10
responden kategori normal dan 17% responden masuk dalam
kategori defisit tingkat berat sebesarr 8 orang.

d. Tingkat Konsumsi Karbohidrat

Tingkat Konsumsi Karbohidrat n %


Defisist Tingkat Berat 7 15
Defisist Tingkat Sedang 7 15
Defisist Tingkat Ringan 5 10
Normal 9 19
Di Atas AKG 20 42

60
Tabel...Distrubusi Tingkat Konsumsi Karbohidrat

Object 44

Gambar...Distribusi Tingkat Konsumsi Karbohidrat Balita

Berdasarkan gambar diatas, dari 48 responden balita yang


terdiri dari 24 baduta umur 12-23 bulan dan 24 balita 24-59 bulan,
42% responden masuk dalam kategori melebihi AKG. 10% yaitu 5
responden termasuk kategori defisit ringan, 15% ya itu 7 responden
termasuk kategori defisit sedang, 19% yaitu 9 responden kategori
normal dan 15% yaitu 7 responden masuk dalam kategori defisit
tingkat berat.

12. Ibu Hamil


a. Karakteristik Ibu Hamil
1) Distribusi Usia Ibu Hamil

61
Object 46

Gambar...Distribusi Usia Ibu Hamil

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan


Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 s/d 23 September 2017 yang
ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa di Kelurahan
Pagentan dari 12 ibu hamil yang diteliti tidak terdapat responden
berusia < 20 tahun dengan presentase 0%, 11 responden berusia
20-35 tahun dengan presentase 92%. Dan 1 responden yang
berusia >35 tahun dengan presentase 8%.

2) Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pendidikan

Object 48

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pendidikan


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di
Kelurahan Pagentan tanggal 18-23 September 2017 yang
ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa sebagian besar

62
responden menempuh pendidikan terakhir sampai jenjang SMP dan
SMA dengan presentase 33% 4 responden untuk SMP dan 50%
untuk SMA sebesar 6 responden. Sedangkan untuk jenjang
perguruan tinggi presentasenya yaitu 17% sebesar 2 responden.

3) Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil

Object 50

Gambar...Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 s/d 23 September 2017 yang
ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu
hamil merupakan ibu rumah tangga dengan presentase yatu 67%
atau 8 responden dari 12 responden. 2 responden lain dengan
presentase 17% merupakan swasta, dan 1 responden bekerja
sebagai wiraswasta dengan presentase 8% dan 1 responden
berkerja sebagai guru dengan presentase 8%.

4) Distribusi Ibu hamil Menurut Tingkat Pendapatan

63
Object 52

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Pendapatan


keluarga

Berdasarkan gambar menunjukkan bahwa hanya 50 % 6


responden yang memiliki pendapatan lebih dari UMR
Kabupaten Malang, dan 50 % 6 responden kurang dari UMR
Kabupaten Malang.

4.17 Riwayat Ibu Hamil


1) Distribusi Ibu Hamil Menurut Usia kehamilan

Object 54

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut Usia Kehamilan

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 september s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa usia
kehamilan responden sebagian besar telah memasuki trimester 3
dengan presentase 42 % yaitu 5 responden sedangkan 41% yaitu 5

64
responden lainnya berada di trimester 2 dan 17% yaitu 2 responden
berada di trimester 1.

2) Distribusi Ibu Hamil Keluhan Saat Kehamilan

Object 56

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut ada tidaknya keluhan

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden yaitu sebanyak 5 responden mempunyai
keluhan saat kehamilan dengan presentase 42% dan 7 responden
dengan presentase 58 % tidak mempunyai keluhan.

3) Distribusi Ibu Hamil Menurut Distribusi Tablet besi dari Bidan/ Dokter

Object 58

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut dapat atau tidak Tablet Zat Besi

65
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di
Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa di
Kelurahan Pagentan dari 12 ibu hamil yang diteliti terdapat 3
responden yang tidak mendapat tablet tambah darah dengan
presentase 25%, 9 responden mendapat tablet tambah darah dengan
presentase 75%.

4) Ibu Hamil yang Mendapatkan PMT

Object 60

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Distribusi PMT


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di
Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden yaitu sebanyak 10 orang dengan
presentase 83% tidak mendapatkan PMT dari bidan/ dokter dan
hanya 2 orang dengan presentase 17% yang mendapat PMT.

5) Tingkat Kerutinan Pemeriksaan Kehamilan

66
Object 62

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat KerutinanPeriksa


Kehamilan
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di
Kelurahan Pagetntan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa
responden sudah sadar akan kesehatan kehamilannya.Hal ini
dibuktikan dengan ibu hamil yang rutin melakukan periksa
kehamilan sebanyak 11 orang dengan presentase 92% dan yang
tidak rutin sebanyak 1 orang dengan presentase 8%. Hal ini
disebabkan responden lupa memeriksakan kehamilannya.

a. Kebiasaan Ibu Hamil


1) Pantangan Makan Untuk Ibu Hamil

Object 64

Gambar...DistribusiResponden Berdasarkan Pantangan Makan Saat


Kehamilan

67
Berdasarkan gambar diatas, data pantangan makan
responden dapat diketahui bahwa responden 100% tidak ada
pantangan makan.

2) Mual Muntah pada Ibu Hamil

Object 66

Gambar...Distribusi Responden berdasarkan Sering/ Tidaknya Mual Muntah

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 yang ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa hanya
sebagian ibu hamil yang tidak menjawab pernyataan ini. besar
responden yaitu sebanyak 25% yaitu 3 responden mual muntah
saat pagi hal ini dikarenakan usia kehamilan responden yang sudah
lebih dari trimester pertama.

3) Perubahan Nafsu Makan pada Ibu Hamil

68
Object 68

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Ada Tidaknya Perubahan Nafsu


Makan

Sebesar 33% yaitu 4 responden mengalami perubahan


nafsu makan dan 67 % yaitu 8 responden lainnya tidak mengalami
perubahan nafsu makan.

4) Tingkat Kerutinan Ibu Hamil Minum Susu

Object 70

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Kerutinan Minum Susu


saat Hamil

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa 58% yaitu 7


responden rutin meminum susu selama kehamilan dan 42% yaitu 5
responden tidak rutin meminum susu.
5) Tingkat Kerutinan Ibu Hamil Menimbang Berat Badan Setiap Bulan

69
Object 73

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Kerutinan Menimbang


Berat Badan Setiap Bulan

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa sebagian


besar responden sudah rutin untuk menimbang berat badan setiap bulan
dengan presentase sebanyak 92% sebear 11 responden dan 8% 1
responden yang belum rutin menimbang berat badan.
6) Tingkat Kerutinan Ibu Hamil Melakukan Olahraga/ Senam Hamil

Object 75

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Kerutinan Melakukan


Olahraga/ Senam Hamil
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa hanya 25%
yaitu 3 responden yang rutin melakukan olahraga/ senam hamil
sedangkan sebagian besar responden sebanyak 58% yaitu 7 responden
tidak rutin melakukan olahraga/ senam hamil dan 17% sebesar 2
responden tidak mengisi kuesioner yang ada.

70
7) Konsumsi Makanan Selingan pada Ibu Hamil

Object 77

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Konsumsi Makanan


Selingan pada Ibu Hamil
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden yaitu sebanyak 75% yaitu 9 responden mengonsumsi makanan
selingan sedangkan 25 % 3 responden lainnya tidak mengonsumsi
makanan selingan.

8) Konsumsi Tablet Zat Besi Ibu Hamil

Object 79

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Konsumsi Tablet Zat Besi

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa


sebanyak 67% yaitu 8 responden sudah mengonsumsi tablet zat
besi sedangkan 33% yaitu 4 responden belum mengonsumsi tablet
zat besi

9) Ada Tidaknya Alergi pada Ibu Hamil

71
Object 82

Gambar...Distribusi Ibu Hamil Ada Tidaknya Alergi pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan pada tanggal 18 September s/d 23 September
2017 menunjukan 92% yaitu 11 responden tidak mempunyai alergi
terhadap makanan tertentu dan 8% yaitu 1 responden memiliki
alergi makanan.

10) Konsumsi Air Mineral Ibu Hamil

Object 84

Gambar...Distribusi Konsumsi Air Mineral Ibu Hamil

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa


sebagian besar responden minum air mineral kurang dari 8 gelas
setiap hari yaitu dengan presentase (4 responden) 33%, 25% yaitu
3 responden minum air mineral 8 gelas perhari, dan 42% yaitu 5
responden minum air mineral setiap hari lebih dari 8 gelas.

72
11) Pengetahuan Ibu Hamil

Object 86

Gambar... Pengetahuan Ibu Hamil


Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
Ibu hamil di Kelurahan Pagentan dengan presentase 92% yaitu 11
responden sudah mempunyai pengetahuan yang baik dengan cut off point
³60% sedangkan 8% yaitu 1 responden ibu hamil lainnya mempunyai
pengetahuan yang kurang dengan cut off point <60%.

12) Sikap Ibu Hamil


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di Desa
Klampok tanggal 18-23 September 2017 diketahui bahwa di Kelurahan
Pagentan 100% sikap Ibu Hamil tergolong baik dengan cut off point lebih
dari 60%.

b. Status Gizi dan Tingkat Konsumsi Ibu Hamil


1) Status Gizi Ibu Hamil
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di
Kelurahan Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 diketahui
bahwa di Kelurahan Pagentan 100% tidak ada yang beresiko KEK karena
semua responden mempunyai LILA lebih dari 23,5cm
2) Tingkat Konsumsi Ibu Hamil
a. Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Energi

73
Object 88

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Energi

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 yang
ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa 92% yaitu 11
responden ibu hamil konsumsi energi defisit berat dan 8% yaitu 1
responden defisit ringan Padahal seharusnya kebutuhan energi ibu
hamil lebih besar dibanding kebutuhan sebelum hamil. Ibu hamil
memerlukan tambahan asupan energi dan zat gizi untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin.

b. Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Protein

Object 90

Gambar ...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Protein

74
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di Kelurahan
Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 yang ditunjukkan oleh
gambar dapat diketahui bahwa 92% yaitu 11 responden ibu hamil konsumsi
protein defisit berat, dan 8% yaitu 1 responden defisit sedang.

c. Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Lemak

Object 93

Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Lemak

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di Kelurahan


Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 yang ditunjukkan oleh
gambar dapat diketahui bahwa 75% yaitu 9 responden defisit berat, dan
25% defisit ringan sebesar 3 orang.1

d. Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Karbohidrat

Object 96

75
Gambar...Distribusi Ibu Hamil menurut Tingkat Konsumsi Karbohidrat

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di Kelurahan


Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 yang ditunjukkan oleh
gambar dapat diketahui bahwa 83% 11 responden yaitu, 9 responden defisit
berat,9% dan 1 responden dalam kategori normal dan 8% yaitu 1defisit
ringan.

3) Gambaran Pola Konsumsi Ibu Hamil


a. Makanan Pokok

Object 98

Gambar...menunjukkan bahwa makanan pokok yang paling


banyak dikonsumsi yaitu beras dengan frekuensi lebih dari ≥2 x
dalam sehari, sedangkan yang jarang dikonsumsi adalah jagung,
singkong dan ubi.

b. Bahan Makanan Lauk Hewani

Object 100

76
Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Food Frekuensi Makanan
Lauk Hewani

Menunjukkan bahwa bahan makanan hewani yang sering


dikonsumsi ayam dengan frekuensi 1x/mimggu.

c. Bahan Makanan Kacang-kacangan dan Hasil Olahannya

Object 103

Gambar…Distribusi Responden Berdasarkan Food Frekuensi Konsumsi


Kacang-kacangan dan Hasil Olahannya

Pada Gambar...Menunjukkan bahwa bahan makanan yang


paling sering dikonsumsi yaitu tahu dan tempe dengan jumlah responden
terbanyak terdapat pada frekuensi 1x sehari.

d. Bahan Makanan Sayur-sayuran

Object 106

Gambar...Distribusi Responden Berdasarkan Food Frekuensi Sayur


sayuran

77
Pada Gambar...Menunjukkan bahwa bahan makanan yang banyak
dikonsumsi oleh ibu hamil adalah bayam dengan frekuesi 3-4x/minggu
dan yang kedua adalah kecambah dengan frekuensi 1x/minggu.

4. Ibu Menyusui

A. Karakteristik Ibu Menyusui

1. Usia Ibu Menyusui

Gambar . .Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu Menyususi

Berdasarkan hasil wawancara kepada 12 responden ibu menyusui di


Kelurahan Pagentan tentang usia ibu menunjukkan bahwa 4 orang ibu
menyusui 20-25 tahun dan 8 ibu menyusui > 25 tahun.

2. Pendidikan Ibu Menyusui

Gambar. . Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Menyususi

78
Berdasarkan hasil wawancara kepada 12 responden ibu menyusui
di Kelurahan Pagentan tentang pendidikan ibu menunjukkan bahwa 25%
ibu menyusui pendidikan terakhir SMP, 75% ibu menyusui pendidikan
terakhir SMA/SMK.

3. Pekerjaan Ibu Menyusui

Gambar . . Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Menyusui.

Berdasarkan hasil wawancara kepada 12 responden ibu menyusui


di Kelurahan Pagentan tentang pekerjaan ibu menyusui menunjukkan
bahwa 9 ibu menyusui sebagai ibu rumah tangga, 1 ibu menyusui sebagai
pekerja bank, 1 orang sebagai karyawan swasta, dan 1 orang bekerja di
percetakan.
4. Pendapatan Keluarga Ibu Menyusui

Gambar ... DistribusiResponden Berdasarkan Pendapatan Keluarga Ibu


Menyusui

Berdasarkan hasil wawancara kepada 12 responden ibu


menyusui di tentang pendapatan keluarga ibu menyusui

79
menunjukkan bahwa 58% (7 orang) responden yang memiliki
pendapatan kurang dari UMR Kabupaten Malang, dan 42% (5
orang)lebih dari UMR Kabupaten Malang.

A. Tingkat Konsumsi Ibu Menyusui


1. Distribusi Ibu Menyusui Menurut Tingkat Konsumsi

Object 108

Gambar...Distribusi Ibu menyusui menurut Tingkat Konsumsi Energi

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di Kelurahan


Pagentan dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu menyusui 9%
tingkat konsumsi energinya tergolong defisit tingkat ringan.8% tingkat
konsumsi energinya tergolong defisit tingkat sedang.Sedangkan
responden yang termasuk defisit tingkat berat berjumlah 83%.

2. Distribusi Ibu Menyusui Menurut Tingkat Konsumsi Protein

Object 110

80
Gambar...Distribusi Ibu Menyusui menurut Tingkat Konsumsi
Protein

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan diketahui 17% tingkat konsumi protein temasuk
defisit tingkat sedang.Sedangkan responden yang termasuk defisit
tingkat beratadalah 83%.

3. Distribusi Ibu Menyusui Menurut Tingkat Konsumsi Lemak

Object 112

Gambar...Distribusi Ibu Menyusui menurut Tingkat Konsumsi


Lemak

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan yang diketahui bahwa tingkat konsumsi
lemak pada responden ibu menyusui sebesar 83% tergolong
defisit tingkat berat dan 17% defisit ringan.

4. Distribusi Ibu Menyusui Menurut Tingkat Konsumsi Karbohidrat

81
Object 114

Gambar...Distribusi Ibu Menyusui menurut Tingkat Konsumsi


Karbohidrat

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan diketahui bahwa 9% tingkat konsumsi
karbohidrat ibu menyusui tergolong normal. 8% tingkat konsumsi
karbohidrat termasuk defisit tingkat ringan. Sedangkan responden
yang termasuk defisit tingkat berat 83%.

B. Food Frekuensi Ibu Menyusui


1. Frekuensi Konsumsi Makanan Pokok

Object 117

Gambar . . .Frekuensi Konsumsi Makanan Pokok

Berdasarkan gambar..menunjukkan bahwa seluruh responden 12


ibu menyusui mengonsumsi beras sebagai makan pokok sehari-hari

82
denagan frekuensi ≥2x sehari.Mengonsumsi kentang, singkong, roti,
cereal, jagung tertinggi denagn frekuensi 3-4x/ minggu.

2. Frekuensi Konsumsi Sumber Lauk Hewani

Object 120

Gambar...Frekuensi Konsumsi Sumber Lauk Hewani

Berdasarkan gambar.. Menunjukkan bahwa bahan makanan hewani


yang sering dikonsumsi yaitu daging ayam dengan frekuensi 1 kali per
minggu. Dan yang paling banyak dikonsumsi kedua adalah telur ayam
yang dikonsumsi 5-6x per minggu.

3. Frekuensi Konsumsi Sumber Lauk Nabati

Object 122

Gambar...Frekuensi Konsumsi Sumber Lauk Nabati

83
Berdasarkan gambar...menunjukkan bahwatempe dan tahu paling
sering dikonsumsi dengan frekuensi ≥ 2kali dalam sehari.

4. Frekuensi Konsumsi Sayur - sayuran

Object 124

Gambar . . .Frekuensi Konsumsi Sayur-sayuran

Berdasarkan gambar.. menunjukkan bahwa ssayuran dikonsumsi


paling banyak yaitu bayam, kangkung, sawi hijau, wortel, kacang
panjang, dan kecambah.

5. Frekuensi Konsumsi Buah - Buahan

Object 127

Gambar...Frekuensi Konsumsi Buah-buahan

84
Berdasarkan gambar...menunjukkan bahwa jeruk adalah buah buah
buahan yang paling banyak dikonsumsi adalah pisang dan
papaya.Paling banyak mengonsumsi jeruk dalam frekuensi 1 kali
dalam seminggu dan 1x dalam sebulan.

6. Frekuensi Konsumsi Susu

Object 130

Gambar...Frekuensi Konsumsi Susu

Berdasarkan gambar....menunjukkan bahwa susu kemasan paling


banyak dikonsumsi dalam frekuensi 1 kali per minggu.

7. Frekuensi Konsumsi Minuman

Object 132

85
Gambar...Frekuensi Minuman

Berdasarkan gambar...menunjukkan bahwa minuman yang paling


banyak dikonsumsi dalam frekuensi 1 kali per hari adalah teh.

5. Lansia
A. Karakteristik Lansia
1) Distribusi Jenis Kelamin Lansia

Object 134

Gambar...Distribusi Jenis Kelamin Lansia


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin perempuan
lebih banyak yaitu 83% jika dibandingkan responden dengan jenis
kelamin laki-laki yaitu sebesar 17%.

2) Distribusi Usia Lansia


Distribusi responden berdasarkan usia lansia disajikan pada
gambar dibawah ini.

Object 137

Gambar...Distribusi Usia Lansia

86
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa distribusi
usia lansia 65-80 tahun dari separuhnya (52%), sedangkan berada
pada usia 50-64 tahun 48% (14 responden).

3.21 Distribusi Agama Lansia


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan,
untuk distribusi agama yaitu 100% responden beragama islam.

3) Distribusi Tingkat Pendidikan Lansia


Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikannya
disajikan dalam gambar dibawah ini.

Object 140

Gambar...Distribusi Pendidikan Lansia

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa tingkat


pendidikan lansia sebagian besar adalah lulusan SD sebesar 38%.
Untuk tingkat SMP sebesar 21%, SMA/SMK sebesar 34%, Kursus
KDTK sebesar 3% dan Pendidikan Sarjana sebesar 7%.

B. Riwayat Penyakit
1) Distribusi Penyakit Dahulu Lansia

87
Object 142

Gambar...Distribusi Riawayat Penyakit Dahulu

Berdasarkan data diatas,dapat diketahui bahwa responden


yang memiliki riwayat penyakit dahulu sebanyak 37%.Penyakit
yang diderita antara lain yaitu stroke, asam urat, darah tinggi,
diabetes melitus, kolesterol, jantung, gangguan paru-paru,
kandungan serta operasi prostat.Sedangkan sebagian besar
responden tidak memiliki riwayat penyakit dahulu sebesar 31%.

2) Distribusi Penyakit Sekarang Lansia

Object 144

Gambar...Distribusi Penyakit Sekarang Lansia

Berdasarkan gambar diatas,dapat diketahui bahwa lansia


sebagian besar dalam keadaan sehat fisik yaitu sebesar 34% dan
terdapat 72% respoden dalam keadaan sakit. Penyakit yang diderita

88
lansia antara lain yaitu asam urat, darah tinggi, maag dan diabetes
melitus.

C. Kebiasaan Makan Lansia


1) Distribusi Status Alergi pada Lansia

Object 147

Gambar...Distribusi Alergi Lansia

Berdasarkan gambar diatas,dapat diketahui bahwa sebagian


besar tidak memiliki alergi terhadap makanan dan yang memiliki
alergi hanya sebesar 3.5% atau 1 orang responden yang alergi
terhadap rebung.

2) Distribusi Frekuensi Makan Lansia

Object 150

Gambar...Distribusi Makan Lansia


Berdasarkan gambar diatas,dapat diketahui bahwa lebih dari
sebagian besar responden memiliki frekuensi makan 3x sehari

89
yaitu sebesar 38%. Untuk frekuensi makan 2x sehari sebesar
55.1% dan untuk frekuensi makan 1x sehari sebesar 3.45%.
3) Distribusi Frekuensi Konsumsi Buah
Distribusi responden yang mengkonsumsi buah ditunjukkan
oleh gambar dibawah ini.

Object 152

Gambar...Distribusi Frekuensi Konsumsi Buah


Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa lebih dari
85% responden mengkonsumsi buah.

4) Distribusi Frekuensi Konsumsi Sayuran

Object 154

Gambar...Distribusi Frekuensi Konsumsi Sayuran


Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa hampir
sebagian besar responden mengkonsumsi sayuran hal ini dapat
dilihat dari pencapaian sebesar 82.7%.

5) Distribusi Kebiasaan Minum Kopi pada Lansia

90
Object 157

Gambar...Distribusi Kebiasaan Minum Kopi pada Lansia

Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa


responden yang meminum kopi lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah responden yang tidak meminum kopi.

6) Distribusi Kebiasaan Minum Jamu pada Lansia

Object 160

Gambar...Distribusi Kebiasaan Minum Jamu

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa responden hanya


sedikit yang mengkonsumsi jamu yaitu sebesar 10.3%.

7) Distribusi Kebiasaan Minum Susu pada Lansia

91
Object 162

Gambar...Distribusi Responden Minum Susu

Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa lansia lebih


banyak yang tidak minum susu yaitu sebesar 72.4%.

8) Distribusi Kerutinan Lansia dalam Minum Air Putih

Object 164

Gambar...Distribusi Kerutinan Minum Air Putih

Berdasarkan data pada diagram diatas dikatakan bahwa


sebagian besar responden minum air putih yaitu sebesar 72.4%
sedangkan sisanya tidak rutin minum air putih.

9) Distribusi Makanan yang Dihindari Lansia

92
Object 166

Gambar...Distribusi Makanan yang Dihindari

Berdasarkan data diagram diatas, diketahui bahwa lansia yang


memiliki makanan yang harus dihindari sebanding dengan
jumlah lansia yang tidak memiliki makanan yang harus
dihindari yaitu masing-masing sebesar 72.4%.

10) Distribusi Status Merokok Lansia

Object 168

Gambar...Distribusi Status Merokok Lansia


Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa responden yang
merokok hanya sebesar 6.9% dari total responden.

D. Aktifitas Lansia
1) Distribusi Kerutinan Lansia Melakukan Aktifitas Fisik atau
Olahraga

93
Object 170

Gambar...Distribusi Kerutinan Melakukan Aktifitas Fisik atau Olahraga

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa sebagian besar


responden telah melakukan aktivitas fisik yaitu sebesar 62%.

2) Distribusi Kerutinan Lansia ke Posyandu

Object 172

Gambar...Kerutinan Lansia ke Posyandu


Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa responden yang rutin
datang ke posyandu hanya sebesar 65.5 %. Sedangkan sisanya
sebesar 31% tidak rutin datang ke posyandu lansia.

E. Status Gizi dan Tingkat Konsumsi Lansia


1) Distribusi Status Gizi Lansia

94
Object 174

Gambar...Distribusi Status Gizi Lansia

Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa lansia di


Kelurahan Pagentan 56% normal lainnya memiliki masalah gizi yaitu
overweight 9 orang (36%) dan obes 1 sebanyak 1 orang dan obes 3
sebanyak 1 orang.

2) Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Lansia

Object 176

Gambar...Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Lansia

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi lansia


Kelurahan Pagentan sebagian besar yaitu defisit tingkat berat (54%) ,
hanya sebagian saja yang tingkat konsumsinya normal (18%).

3) Distribusi Tingkat Konsumsi Protein

95
Object 178

Gambar...Distribusi Tingkat Konsumsi Protein

Dari gambar diatas,dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden mengalami defisit tingkat berat pada konsumsi protein
yaitu sebesar 64%.Hanya 11% responden yang normal dan
sisanya11% defisit tingkat sedang dan 14% defisit tingkat ringan.

4) Food Frekuensi Lansia


a. Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan Pokok

Object 180

Gambar...Frekuensi Konsumsi Makanan Pokok

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas


responden menjadikan beras putih sebagai makanan pokok.
Sedangkan untuk makanan pokok lainnya seperti mie, kentang,
singkong masih sering dikonsumsi dalam 1x sehari hingga 1x
dalam satu bulan.

b. Distribusi Frekuensi Lauk Hewani

96
Object 183

Gambar...Frekuensi Konsumsi Lauk Hewani

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa responden lebih


banyak yang mengkonsumsi telur ayam yaitu 1 kali sehari.
Sedangkan untuk ayam dikonsumsi 3-4x dalam satu minggu.
Responden tidak ada yang mengonsumsi daging kambing.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa responden
mengkonsumsi daging dalam olahan seperti sosis, nugget, dan
kornet.

c. Frekuensi Konsumsi Sumber Lauk Nabati

Object 186

Gambar ...Frekuensi Konsumsi Sumber Lauk Nabati

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa responden di


Kelurahan Pagentan paling sering mengkonsumsi tahu dan tempe

97
sebagai lauk nabati ditunjukkan dengan gambar yang hampir >2
kali sehari responden mengkonsumsi tahu dan tempe.

d. Frekuensi Konsumsi Sayuran

Object 188

Gambar...Frekuensi Konsumsi Sayuran

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa sayuran yang paling


sering dikonsumsi adalah wortel, kacang panjang, bayam, sawi
hijau dan brokoli yang dikonsumsi 2x/minggu.

e. Frekuensi Konsumsi Buah-buahan

Object 190

Gambar...Frekuensi Konsumsi Buah-Buahan

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa komoditas


buah-buahan yang sering dikonsumsi oleh responden yaitu pisang

98
yang dikonsumsi sebanyak 2x dalam seminggu. Yang kedua
adalah pepaya yang dikonsumsi 3-4x dalam satu minggu.

f. Frekuensi Konsumsi Susu

Object 192

Gambar...Frekuensi Konsumsi Susu

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa susu yang paling sering
dikonsumsi adalah susu bubuk yang dikonsumsi dalam 1x perhari
dan susu segar dalam 2x dalam seminggu.
g. Frekuensi Minuman

Object 195

Gambar...Frekuensi Minuman

Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa susu yang paling sering
dikonsumsi adalah teh yang dikonsumsi dalam 1x perhari dan kopi
dalam 1x dalam sehari.

C. Gambaran Umum Kader

99
a. Identitas Kader

1) Distribusi Umur Kader

Object 197

Gambar...Distribusi Kader Menurut Umur

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa kader posyandu di


Kelurahan Pagentan yang berusia paling banyak yaitu umur 46 - 55 tahun
dengan presentase 37%, umur 36 – 45 tahun dengan presentase 28%, umur 25
– 35 tahun dengan presentase 19% sedangkan di kelompok umur >55 tahun
dengan presentase 16%

2) Distribusi Pendidikan Kader

Object 199

Gambar...Distribusi Pendidikan Kader

Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir


kader posyandu di Kelurahan Pagentan paling banyak pada tingkat SMA
dengan presentase 68%, tingkat SMP dengan presentase 21%, tingkat SD
denga presentase tahun dengan presentase 7% sedangkan di tingkat D4/S1
dengan presentase 4% .

3) Distribusi Pekerjaan Kader

100
Object 201

Gambar...Distribusi Pekerjaan Kader

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa mayoritas


pekerjaan kader yaitu sebagai ibu rumah tangga sebanyak (9%), pedagang
sebanyak (7%) dan pensiunan sebanyak (3%).

4) Distrbusi Lama menjadi Kader

Object 203

Gambar...Distribusi Lama menjadi Kader


Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa kader posyandu di
Kelurahan Pagentan yaitu sebesar (43%) telah menjadi kader selama 7 tahun,
(17%) telah menjadi kader selama 5 tahun, (13%) telah menjadi kader selama 5
tahun, (7%) telah menjadi kader selama 5 tahun dan disusul dengan < 1990
dengan presentase 3%.

5) Distribusi Frekuensi Pelatihan Kader

101
Object 205

Gambar...Distribusi Frekuensi Pelatihan Kader

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader posyandu di


Kelurahan Pagentan pada umumnya yang pernah mengikuti pelatihan dengan
presentase 57%, sedangkan dengan presentase 43% tidak pernah megikuti
pelatihan.

b. Pengetahuan Kader
1) Distribusi Pengetahuan Kader

Object 207

Gambar...Distribusi Pengetahuan Kader

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader


(80%) memiliki pengetahuan tentang posyandu dalam kategori baik,
sedangkan kader dalam kategori buruk sebesar (20%).

2) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Pertumbuhan Balita

102
Object 209

Gambar...Distribusi Pengetahuan Kader tentang Pertumbuhan Balita

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki pengetahuan tentang pertumbuhan balita dalam kategori baik
sebesar 100%.

3) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Makanan Sehat

Object 211

Gambar...Pengetahuan Kader tentang Makanan Sehat

Berdasarkan data pada gambar diatas diketahui, bahwa kader yang


memiliki pengetahuan tentang makanan sehat dalam kategori baik
sebesar 100% .

4) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Anemia

103
Object 213

Gambar..Distribusi Pengetahuan Kader tentang Anemia

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki pengetahuan tentang anemia terrmasuk dalam kategori baik
sebesar 100%.

5) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium


(GAKI)

Object 215

Gambar...Distribusi Pengetahuan Kader tentang GAKI

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki pengetahuan tentang GAKI terrmasuk dalam kategori baik
sebesar 100%.

6) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Kekurangan Vitamin A

104
Object 217

Gambar...Distribusi Pengetahuan Kader tentang Kekurangan


Vitamin A

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki pengetahuan tentang kekurangan Vitamin A dalam kategori baik
sebesar 80% dan kategori kurang sebesar 20%.

7) Distribusi Pengetahuan tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Object 219

Gambar...Distribusi Pengetahuan tentang Pemberian Makanan


Tambahan (PMT)

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki pengetahuan tentang pemberian makanan tambahan (PMT)
sebesar 77% dan kategori baik dan sebesar 23% kategori kurang.

105
8) Distribusi Pengetahuan Kader tentang Diare

Object 221

Gambar...Distribusi Pengetahuan Kader tentang Diare

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader


yang memiliki pengetahuan tentang Diare terrmasuk dalam kategori
baik sebesar 100%.

c. Sikap Kader
1) Distribusi Kader menurut Sikap

Object 223

Gambar...Distribusi Kader menurut Sikap

Berdasarkan gambar diatas, didapatkan hasil bahwa data yang


diambil dari Kelurahan Pagentan, kader yang memiliki sikap cukup baik
yaitu 87% dan yang kurang baik terdapat 13%.

d. Keterampilan Kader
1) Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat Badan Bayi
Menggunakan Baby Scale

106
Object 225

Gambar...Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat


Badan Bayi Menggunakan Baby Scale

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki keterampilan tentang penimbangan berat badan bayi
menggunakan baby scale yang terrmasuk dalam kategori terampil
sebesar 90% dan kategori tidak terampil sebesar 10%.

2) Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat Badan


Menggunakan Dacin.

Object 227

Gambar...Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat


Badan Menggunakan Dacin

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki keterampilan tentang penimbangan berat badan menggunakan
dacin yang terrmasuk dalam kategori terampil sebesar 57% dan
kategori tidak terampil sebesar 43%.

107
3) Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat Badan
Menggunakan Timbangan Injak

Object 230

Gambar...Distribusi Keterampilan Kader tentang Penimbangan Berat


Badan Menggunakan Timbangan Injak
Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang
memiliki keterampilan tentang penimbangan berat badan menggunakan
timbangan injak yang terrmasuk dalam kategori terampil sebesar 100%.

4) Distribusi Keterampilan Kader tentang Pengukuran Panjang Badan

Object 232

Gambar...Distribusi Keterampilan Kader tentang Pengukuran Panjang


Badan

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki keterampilan tentang pengukuran panjang badan yang
terrmasuk dalam kategori terampil sebesar 87% dan kategori tidak
terampil 13%.

5) Distribusi Keterampilan Kader tentang Pengukuran Tinggi Badan


Menggunakan Microtoise

108
Object 234

Gambar...Distribusi Keterampilan Kader tentang Pengukuran Tinggi


Badan Menggunakan Microtoise

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki keterampilan tentang pengukuran tinggi badan menggunakan
microtoise yang terrmasuk dalam kategori terampil sebesar 97% dan
kategori tidak terampil 3%.

6) Distribusi Keterampilan tentang Pencatatan dan Pelaporan pada


Pengisian KMS

Object 236 Gambar...Dist


ribusi Keterampilan tentang Pencatatan dan Pelaporan pada Pengisian
KMS

109
Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang
memiliki keterampilan tentang pencatatan dan pelaporan pada pengisian
KMS yang terrmasuk dalam kategori terampil sebesar 100%.

7) Distribusi Kader tentang Keterampilan Penyuluhan

Object 239

Gambar...Distribusi Kader tentang Keterampilan Penyuluhan

Berdasarkan data pada gambar diatas, diketahui bahwa kader yang


memiliki keterampilan tentang penyuluhan yang terrmasuk dalam
kategori terampil sebesar 93% dan kategori tidak terampil 7%.

D. Gambaran Umum UKS


1) Distribusi Menurut Jenis Kelamin Siswa Kelas 5 Di SDN Pagentan 02

Object 242

Gambar...Distribusi Menurut Jenis Kelamin


Berdasarkan gambar diatas...distribusi menurut jenis kelamin di
SDN Pagentan 02, sebagian besar siswa kelas 5 adalah perempuan 55
siswi (45%) dan laki-laki 22 siswa (18%)

110
2) Distribusi Status Gizi Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02

Object 244

Gambar ... Distribusi Status Gizi Siswa Kelas 5

Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan baseline data, diketahui


bahwa status gizi menurut indeks massa tubuh berdasarkan umur terdapat
30% anak sekolah pada kategori sangat kurus. Penggolongan status gizi
anak sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
No.1995/Menkes/SK/XII/2010 dilihat berdasarkan status gizi anak (5-18
tahun) menurut indeks massa tubuh dan umur. Sehingga bisa dinyatakan
bahwa status gizi siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 rata-rata normal yaitu
sebesar 57,5%. Status gizi dapat di pengaruhi oleh tingkat konsumsi dan
infeksi.Pada siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 beberapa siswa mengalami
masalah gangguan akibat kekurangan iodium sehingga dapat mempengaruhi
status gizi pada siswa kelas. Menurut Unicef (1999) menyatakan bahwa
status gizi memiliki penyebab langsung yaitu konsumsi dan infeksi

3) Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang PHBS Siswa Kelas 5 SDN


Pagentan 02
Berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan tentang PHBS siswa kelas 5
SD Pagentan 02 memiliki rata-rata pengetahuan termasuk kategori baik yaitu
≥ 100% skor rata-rata tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan dinyatakan

111
baik jika skor rata-rata responden ≥60% sedangkan tingkat pengetahuan
dinyatatakan kurang jika skor rata-rata responden ≤60%.
Distribusi tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, sosio-budaya
dan ekonomi,media massa/media informasi,lingkungan dan pengalaman
(Notoadmodjo,2010). Siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 memiliki
budaya,ekonomi serta lingkungan yang berbeda-beda.

Object 246

Gambar..Distribusi Pengetahuan tentang PHBS

2) Distribusi Sikap Mencuci Tangan Setelah Bermain pada Siswa Kelas 5 SDN
Pagentan 02

Berdasarkan sikap mencuci tangan setelah bermain pada siswa kelas 5 SDN
Pagentan 02 sebagian besar adalah sering (76%) dan kadang (24%) dalam
menerapkannya.Jika berdasarkan pengetahuan tentang PHBS pada siswa
yang berpengetahuan baik, karena pengetahuan dan sikap merupakan suatu
kesatuan yang mengambarkan perilaku.

Object 249

112
Gambar.... Distribusi Sikap Mencuci Tangan Setelah Bermain

3) Distribusi Perilaku Mencuci Tangan Setelah Keluar dari Kamar Mandi


pada Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02

Berdasarkan sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 tentang


mencuci tangan setelah keluar dari kamar mandi 87% sisa telah
melakukan perilaku tersebut.Berarti pengetahuan PHBS pada siswa
kelas 5 SDN Pagentan 02 dikatakan baik, karena pengetahuan juga
mencerminkan sikap dan perilakunya.

Object 251

Gambar...Distribusi Perilaku Mencuci Tangan Setelah Keluar dari Kamar Mandi

4) Distribusi Sikap Mencuci Tangan Sebelum dan Setelah Makan


pada Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02

Object 254

Gambar...Distribusi Perilaku Mencuci Tangan Sebelum dan Setelah Makan

113
Sikap siswa kelas 5 SDNPagentan 02 tentang mencuci tangan
sebelum dan setelah makan rata-rata sangat setuju yaitu sebesar 87% dari
38 siswa.Hal ini berarti rata-rata siswa melakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah makan.

5) Distribusi Perilaku Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah Buang Air


Kecil pada Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02

Object 257

Gambar...Distribusi Perilaku Mencuci Tangan Sebelum dan Setelah Makan

Distribusi sikap siswa untuk mencuci tangan dengan sabun setalah


BAK hanya terdapat 3% siswa yang tidak pernah melakukan hal tersebut,
sehingga mengambarkan bahwa masih terdapat beberapa siswa yang
pengetahuan tentang PHBS masih kurang

6) Distribusi Perilaku Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah Buang Air Besar
pada Siswa Kelas 5 SDN Pagentan 02

114
Object 260

Gambar...Distribusi Perilaku Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah BAB

Distribusi sikap siswa untuk mencuci tangan dengan sabun setalah BAB
terdapat 31 responden (72%) sangat setuju, tetapi masih terdapat beberapa
siswa yang tidak setuju tentang mencuci tangan dengan sabun setelah BAB,
sehingga mengambarkan bahwa masih terdapat beberapa siswa yang
pengetahuan tentang PHBS masih kurang terdapat 7 responden dari (18%).

7) Distribusi Perilaku Membersihkan Telinga 1 minggu Sekali pada Siswa


Kelas 5 SDN Pagentan 02

Object 262

Gambar...Distribusi Perilaku Membersikan Telinga Seminggu Sekali

115
Distribusi sikap siswa untuk membersihkan telinga seminggu
sekali terdapat 63% frekuensi sering, 34% frekuensi kadang dan terdapat
beberapa siswa yang masih tidak pernah membersihkan yaitu 3%

8) Distribusi Perilaku Memotong Kuku Minimal 1 Kali Seminggu pada


Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 265

Gambar...Distribusi Perilaku Memotong Kuku Minimal 1 Kali


Seminggu

Distribusi sikap siswa untuk memotong kuku minmal seminggu


sekali terdapat 84% frekuensi sering dan masih terdapat beberapa siswa
yang masih kadang membersihkannya yaitu sekitar 16%.

9) Distribusi Perilaku Mandi dan Gosok Gigi Minimal 2 kali Sehari pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 268

Gambar...Perilaku Mandi dan Gosok Gigi Minimal 2 Kali Sehari

Distribusi sikap siswa untuk mandi dan menggosok gigi minmal 2


kali seminggu sekali terdapat 82% siswa yang sering melakukannya dan

116
juga terdapat 18% siswa yang kadang-kadang atau tidak teatur melaksanan
perilaku itu.

10) Distribusi Perilaku Keramas Minimal 3 Hari Sekali dengan Shampo pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 271

Gambar...Distribusi Perilaku Keramas Minimal 3 Hari Sekali


dengan Shampo
Distribusi sikap siswa untuk keramas minimal 3 hari sekali dengan
shampo terdapat 71% siswa yang sering melakukannya dan juga terdapat
29% siswa yang kadang-kadang atau tidak teatur melaaksanan perilaku
tersebut.
11) Distribusi Perilaku Melakukan Sarapan Sebelum Berangkat Ke Sekolah pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 273

Gambar...Distribusi Perilaku Melakukan Sarapan Sebelum


Berangkat Ke Sekolah
Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 tentang sikap
untuk sarapan sebelum berangkat kesekolah 55% frekuensi sering, 34% untuk
frekuensi kadang-kadang dan 11% tidak pernah sarapan.

12) Distribusi Perilaku Mengkonsumsi Makanan yang Seimbang (nasi, lauk


hewani, lauk nabati, sayur, buah) pada Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

117
Object 275

Gambar... Distribusi Perilaku Mengkonsumsi Makanan Seimbang

Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 tentang sikap


untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang terdapat 71% siswa frekuensi
sering namun masih terdapat 29% siswa yang tidak teratur mengkonsumsi
makanan yang seimbang, sehingga itu bermasalah dengan kenakeragaman
pangan yang dikonsumsi.

13) Distribusi Perilaku Membawa Bekal dari Rumah Saat Tidak Sempat
Sarapan Pada Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 277

Gambar...Distribusi Perilaku Membawa Bekal dari Rumah Saat


Tidak Sarapan.

Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02


tentang sikap untuk membawa bekal dari rumah saat tidak sarapan
terdapat 60% siswa frekuensi kadang-kadang, 24% frekuensi sering dan
16% frekuensi tidak pernah membawa bekal sehingga hal tersebut dapat
berakibat terhadap konsentrasi, aktifitas dan daya tangkap yang diterima.

118
14) Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Sekolah Saat Tidak Sempat Sarapan

Object 279

Gambar...Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Sekolah Saat


tidak Sempat Sarapan

Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02


tentang sikap untuk membeli jajan dari rumah saat tidak sempat sarapan
terdapat 58% siswa frekuensi sering, 29% frekuensi kadang-kadang dan
13% frekuensi tidak pernah membeli jajan di sekolah saat tidak sempat
sarapan, sehingga hal tersebut dapat berakibat terhadap konsentrasi,
aktifitas dan daya tangkap yang diterima.

15) Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Kantin Saat Istirahat Pada Siswa
Kelas 5 di SDN Pagentan 02

119
Object 281

Gambar...Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Kantin Saat Istirahat

Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02


tentang sikap untuk membeli jajan di kantin saat istirahat terdapat 95%
siswa frekuensi sering dan 5% frekuensi siswa yang tidak pernah jajan.
Hal tersebut dapat dapat berakibat dampak buruk untuk tubuh sang siswa,
karena banyak jajanan sekolah yang banyak mengandung BTM dan tidak
higienis.

16) Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Luar Sekolah Saat Istirahat Pada
Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 283

Gambar...Distribusi Perilaku Membeli Jajan di Luar Sekolah


Saat Istirahat

Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02


tentang sikap untuk membeli jajan di luar sekolah saat istirahat terdapat
21% siswa frekuensi sering, 68% frekuensi kadang-kadang dan 11%

120
frekuensi siswa yang tidak pernah jajan. Hal tersebut dapat dapat berakibat
dampak buruk untuk tubuh sang siswa, karena jajan yang dibeli bukan
hanya dari kantin namun diluar sekolah juga yang banyak mengandung
BTM dan tidak higienis.

17) Distribusi Perilaku Makan Jajanan Ringan Pada Siswa kelas 5 di SDN
Pagentan 02

Object 285

Gambar... Distribusi Perilaku Makan Jajanan Ringan


Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02 tentang
sikap untuk membeli jajanan ringan di luar sekolah ataupn di kabtin
sekolah saat istirahat terdapat 21% siswa frekuensi sering, 74% frekuensi
kadang-kadang dan 5% frekuensi siswa ysng tidak pernah jajan makanan
ringan. Hal tersebut dapat ditanggulagi dengan menciptakan kantin sehat
yang menjual makanan bergizi.

18) Distribusi Perilaku Minum Susu pada Siswa Kelas 5 di SDN Pagentan 02

Object 287

Gambar... Distribusi Perilaku Minum Susu

121
Berdasarkan distribusi sikap siswa kelas 5 SDN Pagentan 02
tentang sikap untuk minum susu terdapat 5% siswa frekuensi sering, 45%
frekuensi kadang-kadang dan 5% frekuensi siswa ysng tidak pernah
minum susu.

19) Data GAKY dan Pengetahuan Tentang Kesehatan pada Anak Sekolah
Data GAKY diperoleh dengan inspeksi dan palpasi langsung pada anak
sekolah. Dari palpasi dan inspeksi kemudian menentukan klasifikasi gondok
sebagai berikut :
- Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat baik datar maupun tengadah maksimal dan
dengan palpasi tidak teraba.
- Grade I
Kelenjar tidak terlihat baik datar namun tegadah maksimal dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
- Grade II
Kelenjar gondok dengan inspeksi terlihat pada posisi datar dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari grade I
- Grade III
Kelenjar gondok cukup besar dapat dilihat pada jarak enam meter atau
lebih.
Dalam rangka penentuan prevalensi gondok endemik, maka diperlukan
rumus perhitungan TGR dan VGR.
Suatu daerah diklasifikasikan sebagai daerah endemis gondok apabila :
Prevalensi TGR < 5% = Normal
Prevalensi TGR 5,0 – 19,9% = Ringan
Prevalensi TGR 20,0 – 29,9% = Sedang
Prevalensi TGR ≥ 30% = Berat
Berdasarkan klasifikasi di atas, prevalensi Total Goiter Rate untuk grade I
dan IIdi SDN Pagentan 02 sebesar 26% termasuk dalam kategori sedang . Hal
ini diduga disebabkan oleh asupan yodium dalam makanan kurang dari
kebutuhan dalam jangka waktu lama. Kurangnya asupan yodium baik secara
individu maupun kelompok pada suatu populasi dipengaruhi oleh kondisi
geografis. Selain itu penggunaan garam yang salah dan tempat penyimpan
yang tidak sesuai sehingga menyebabkan iodium hilang. Karena iodium
bersifat hidroskopis yang mudah menguap dan hilang ketika terkena cahaya
matahari. Distribusi, penyimpanan, pemasakan dan masalah pemalsuan juga
menjadi faktor lain (faktor eksternal) yang mempengaruhi konsumsi garam

122
beryodium. Selain itu banyak beredar garam non yodium dengan harga
relative murah menyebabkan masyarakat cenderung memeilih garam non
yodium (Katim, 1996).
Penderita GAKY kebanyakan ditemukan di pegunungan karena
kandungan yodium dalam air dan tanah di pegunungan disebabkan banjir
sehingga yodium terbawa ke dataran rendah atau daerah pantai. Faktor lain
penyebab Gangguan Akibat Kekurangan Yodium adalah kelompok pangan
goitrogenik, golongan tiosanat atau senyawa mirip tiosanat yang dapat
meghambat metabolisme yodium didalam tubuh. Selain itu, penyebab
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium pada anak dapat mengurangi
kecerdasan anak dan telat dalam menerima informasi maupun pengetahuan.
Secara umum perilaku dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu berupa : kecerdasan/pengetahuan,
persepsi, motivasi, minat, emosi dan sebagainya untuk mengolah pengaruh-
pengaruh dari luar. Semetara faktor eksternal, yaitu meliputi :tingkat
pendidikan, tingkat ekonomi dan lingkungan sekitar (Notoatmodjo, 2003).

- Distribusi Grade Gondok Siswa Kelas 4 dan 5 di SDN Pagentan 02

Object 289

Gambar...Distribusi Grade Gondok

Berdasarkan Gambar... Distribusi Grade Gondok Siswa Kelas 5 di SDN


Pagentan 02 sebagian besar memiliki grade gondok 0 (64%) yakni tidak
terjadi pembengkakan kelenjar gondok, dan sisanya memiliki grade gondok I
(26%) yakni sudah mulai teraba menggunakan jari jika posisi tengadah.
Selain itu ditemukan juga siswa yang masuk kedalam grade II yaitu sebanyak

123
(10%) yang dapat di lihat dari jarak dekat dan lumayan terlihat besar dari
grade I.

- Distribusi Garam yang Mengandung Iodium di Kelas 4 dan 5 di SDN


Pagentan 02

Object 292

Gambar Dstribusi Garam yang Mengandung Iodium

Berdasarkan gambar diatas...Distribusi Garam Yang Mengandung Iodium


Siswa Kelas 5 Di SDN Pagentan 02 , sebagian besar garam yang dibawa untuk
diperiksa menggunakan iodine test mengandung Iodium (92%), sedangkan
terdapat garam yang di bawa oleh siswa tidak mengandung iodine yaitu sebesar
(8%). Hal ini dipengaruhi oleh tempat penyimpanan dan garam yang di gunakan.

20) Petugas UKS


1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN Pagentan 02
Alamat Sekolah : Kelurahan Pagentan, Singasari Malang
Prestasi Sekolah :-

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana


· Kamar mandi
Kamar mandi di SDN Pagentan 02 memiliki fasilitas yang
sudah memadai dapat dilihat dari fasilitas yang dimiliki yaitu bak
mandi permanen, jamban, gayung, lampu, lantai, namun dalam
kamar mandi tidak memiliki sabun mandi, tisu, wastafel dan
cermin.

124
· Ruang Kelas
Ruang kelas pada SDN Pagentan 02 fasilitasnya sudah
cukup memadai, fasilitas seperti sapu, kemoceng, cikrak, meja,
kursi, tempat pembuangan sampah, jam dinding, ventilasi, lantai
kelas, lampu, spidol/kapur, penghapus papan tulis.

· Kantin Sekolah
Kantin sekolah SDN Pagentan 02 sudah memiliki tempat
sampah, lap bersih, penutup makanan, namun tidak memiliki
wastafel, hand wash, tisu makan, keset, tendon air, tempat makan,
rak piring, tempat cuci dan sabun cuci

· Tempat Parkir Sekolah


Tempat parkir pada SDN Pagentan 02 memiliki tempat
sampah, sapu lidi, cikrak.

· Perpustakaan
Perpustakaan SDN Pagentan 02 memiliki rak buku, tempat
sampah, meja, kursi, sapu, kemoceng, ventilasi, lampu dan jam
dinding.

· Ruang UKS
Ruang UKS SDN Pagentan 02 memiliki tempat tidur yang
layak, bantal, selimut, gorden, kotak P3K, timbangan badan,
pengukuran tinggi badan, tempat sampah, lemari, meja, kursi,
catatan kesehatan siswa, KMS SD, tandu, tensimeter, thermometer,
cermin, jam dinding dan lampu.

3. Kuesioner untuk Guru UKS


· Ruang UKS
SDN Pagentan 02 memiliki ruangan UKS

· Guru UKS
Identitas Petugas UKS
Nomor Kode :-
Nama : Astutik
Umur : 59 tahun

125
Alamat : Desa Karangwaru RT 2 RW 10
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : D3 Bahasa Inggris
Lama Kerja : 25 tahun

a. Kegiatan UKS

Di SDN Pagentan 2 memiliki beberapa kegiatan UKS diantaranya


adalah :

· Terlaksana:
a. Penyuluhan dari Puskesmas untuk UKS sekolah yang
dilakukan 2 kali dalam setahun
b. Pembinaan untuk murid peduli kesehatan dan UKS
setiap hari
c. Pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan 1 kali
dalam 1 minggu
d. Pengembangan pengetahuan UKS sekolah 1 tahun
sekali
e. Keikutsertaan pihak UKS dalam kegiatan sekolah
seperti upacara dan olahraga 1 kali dalam seminggu.
f. Kegiatan UKS yang melibatkan peran serta siswa-
siswi
g. Penyuluhan mengenai penggunaan garam beryodium
kepada siswa siswi dalam 1 tahun 2 kali.

Berdasarkan Gambaran umum program UKS, UKS di SDN


Pagentan 02 memiliki kegiatan yang baik, selain itu siswa juga diikut
sertakan dalam kegiatan UKS dan fasilitas pada ruang UKS cukup
lengkap. Ketersediaan sarana dan prasarana di SDN Pagentan 02 cukup
lengkap, tersedia kamar mandi yang memadai tetapi tidak terdapat
sabun, tisu dan westafel.Kantin belum memiliki etalase, westafel untuk
cuci tangan, dan tempat cuci hanya menggunakan bak saja.

E. Status Garam Rumah Tangga

126
Object 294

Gambar... Distribusi Responden berdasarkan Monitoring Garam

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilaksanakan di


Kelurahan Pagentan 18 September s/d 23 September 2017 yang
ditunjukkan oleh gambar dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
sebanyak 92% mengonsumsi garam yang cukup yodium dan 8% yang
tidak beriodium.

127

Anda mungkin juga menyukai