Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Teropong atau Teleskop

Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihatbenda-
benda yang sangat jauh seperti gunung dan bintang agar tampak lebihdekat dan
jelas. Meskipun teropong sudah digunakan sejak abad ke ² 17namun sampai
sekarang tidak seorang pun yakin siapa yang pertama kalimenemukan teropong.
Memang pada tanggal 2 oktober 1608 Hans Lippersheypernah mecoba
mempatenkan teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak olehdewan penilai.
Kemudian pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop yang sekarang
dikenal dengan sebutan teropong panggung. Setelah itu iamembuat banyak
macam teleskop dan mendapatkan banyak penemuan dalambidang astronomis
yang membuatnya terkenal. Teropong dibagi menjadi duakelompok yaitu :

1. Teropong Bias, yang terdiri dari beberapa lensa2.


2. Teropong pantul, yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa

“Teropong Bias”
Teropong bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk membiaskan
cahaya.Beberapa contoh teropong bias adalah :
1. Teropong bintang atau teropong astronomib.
2. Teropong bumic.
3. Teropong panggung.
4. Teropong prisma atau binokuler

Pengertian :
1. Teropong Bintang
Teropong bintang atau teropong astronomi digunakanuntuk mengamati benda-
benda angkasa luar. Teropong bintang menggunakandua buah lensa positif,
masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensaokuler. Berbeda dengan
mikroskop, pada teropong jarak focus lensa obyektiflebih besar dari jarak focus
lensa okuler.

2. Teropong Bumi
Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atauteropong yojana
menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arahbenda semula. Hal ini
dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembungketiga yang disisipkan di
antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensacembung ketiga hanya berfungsi
membalik bayangan tanpa perbesaran, olehkarena itu lensa ini disebut lensa
pembalik.

3. Teropong panggung atau Teropong Galilei


Teropong panggung atau teropong Galilei disebut jugateropong Belnada atau
teropong tonil. Teropong ini menghasilkan bayanganakhir yang tegak dan
diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensapositif sebagai lensa
obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler.

4. Teropong Prisma
Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkanbayangan akhir yang tegak
mengakibatkan teropong bumi menjadi relativepanjang. Untuk menghindarinya
maka lensa pembalik diganti denganpenggunaan dua prisma siku-siku sama kaki
yang disisipkan di antara lensaobyektif dan lensa okuler. Prisma-prisma tersebut
digunakan untukmembalikkan bayangan dengan pemantulan sempurna.

“Teropong Pantul”
Teropong pantul merupakan teropong bintang yang disusun dari bahan cermin
cekung, cermin datar dan lensa. Fungsi lensa obyektif diganti dengan cermin
cekung. Perbesaran bayangan pada teropong ini sama dengan teropong bintang
bias. Perbesaran bayangan pada teropong ini sama dengan teropong bintang bias.
Teropong ini lebih murah dan mudah dibuat dari teropong bias.

Ada beberapa contoh teropong pantul, yaitu teropong Cassegrain, teropong


Newtonian, teropong Gregorian.

Sejarah Teleskop atau Teropong


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abadlalu
membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dariselubung
mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornyamampu
menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak
bisa diamati melalui mata biasa.

Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai
perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama
sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus
disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens(1629-1695) yang
menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2kali jarak orbit Bumi-
Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan


gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainmelalui Johannes
Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya,Sir Isaac Newton
(1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teoriperhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya .
Teropong Bumi

Teropong atau yang biasa disebut teleskop merupakan salah satu alat optik yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh seperti gunung dan
bintang.

Apakah Anda tahu sejarah penemuan teropong?

Walaupun teropong sudah dimanfaatkan kegunaannya sejak abad ke-17, tetapi


sampai sekarang tak seorang pun yakin siapa penemu teropong pertama kali.
Hmmmmm…..
Pada tanggal 2 Oktober 1608, Hans Lippershey pernah mencoba mematenkan
teropong buatannya, akan tetapi dia belum beruntung karena ditolak oleh dewan
penilai, ckckck…. Kemudian pada tahun 1609, Galileo membuat sebuah teropong
yang sekarang dikenal dengan sebutan teropong panggung dan setelah itu banyak
sekali macam-macam teropong yang dia buat yang membuatnya terkenal.
Teropong dibagi menjadi dua kelompok yaitu teropong bias yang terdiri dari
beberapa lensa serta teropong pantul yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa.
Naahh…teropong bumi merupakan salah satu contoh teropong bias yang akan
saya bahas di sini. Let’s check this out…

Untuk Anda yang suka mendaki gunung atau sekedar berjalan-jalan di kaki
gunung menikmati pemandangan, akan tambah lengkap bila membawa serta si
teropong bumi. Dengan teropong bumi, Anda bisa lebih jelas memandang
indahnya pemandangan sehingga akan lebih mensyukuri ciptaan-Nya.

Tahukah Anda bagaimana prinsip kerja teropong bumi?

Teropong bumi terdiri dari tiga buah lensa cembung (+) yang berfungsi sebagai
lensa obyektif, lensa okuler, dan lensa pembalik. Lensa obyektif membentuk
bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil yang jatuh pada fob. Lensa
pembalik inilah yang membuat bayangan yang ditangkap oleh mata tidak terbalik.
Jadi, lensa pembalik ini berperan sebagai pembalik arah cahaya sebelum melewati
lensa okuler menjadi nyata, terbalik, dan sama besar. Sedangakan lensa okuler
berfungsi seperti lup yang membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan
diperbesar.

Perbesaran teropong bumi mempunyai rumus:


Dimana:
· M = Perbesaran teropong bumi
· fob = Jarak fokus lensa objektif
· fok = Jarak fokus lensa okuler
Sedangkan panjang teropong bumi merupakan panjang fokus lensa obyektif
ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler,
dirumuskan:
d = fob + 4 fp + fok
Dimana:
· d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
· fob = Jarak fokus lensa objektif
· fp = Jarak fokus lensa pembalik
· fok = Jarak fokus lensa okuler

Anda mungkin juga menyukai