Acara 3 Geomorf Tami
Acara 3 Geomorf Tami
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI
ACARA III : ANALISIS KEMIRINGAN LERENG
LAPORAN
OLEH :
GOWA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Lereng adalah penampakan alam yang disebabkan karena adanya beda tinggi di
dua tempat. Kemiringan lereng (Slope) merupakan salah satu unsur topografi dan
sebagai faktor terjadinya erosi melalui proses runoff. Semakin curam lereng semakin
besar laju dan jumlah aliran permukaan, semakin besar pula erosi yang terjadi.
Bentuk lereng tergantung pada proses erosi, gerakan tanah, dan pelapukan.
tempat yang disebabakan oleh daya-daya eksogen dan gaya-gaya endogen. Hal inilah
1. Panjang lereng dengan faktor pendukung : intensitas hujan. Jika intensitas hujan
2. Arah lereng. Erosi lebih besar pada lereng yang menghadap ke arah selatan
3. Konfigurasi lereng (cembung → erosi lembar, cekung → erosi alur dan parit).
4. Keseragaman lereng (bentuk kecuraman). Erosi akan lebih besar pada lereng
yang seragam.
Derajat kemiringan lereng dan panjang lereng merupakan sifat tofografi yang
dapat mempengaruhi besarnya erosi tanah. Semakin curam dan semakin panjang
lereng maka makin besar pula aliran permukaan dan bahaya erosi semakin tinggi.
dari suatu tempat berdasarkan hasilanalisa kemiringan lerengnya. Adapun tujuan dari
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum analisis kemiringan
1. Peta Topografi
2. Kertas Grafik A3
3. Kalkir A3
4. Penggaris
5. Pensil Warna
6. Pulpen Mekanik
7. ATK
8. Kalkulator scientific
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Verstappen (1985) ada empat aspek utama dalam analisa pemetaan
geomorfologi yaitu :
1. Morfologi : studi bentuk lahan yang mempelajari relief secara umum dan
meliputi:
a. Morfografi adalah susunan dari objek alami yang ada dipermukaan bumi,
bersifat pemerian atau deskriptif suatu bentuklahan, antara lain lembah, bukit,
b. Morfometri adalah aspek kuantitatif dari suatu aspek bentuk lahan, antara lain
proses–proses geomorfologi yang terjadi, dalam hal ini adalah struktur geologi,
Morfogenesa meliputi :
batuan yang ada kaitannya dengan resistensi batuan dan pelapukan (denudasi),
fluvial, es, gerakan masa, dan gunungapi, misal gumuk pasir, undak sungai,
genesanya, yaitu bentukan asal structural, vulkanik, fluvial, marin, angin, kars,
metode ini adalah membuat jaring bujursangkar/grid. Kemudian tarik garis tegak
lurus pola umum kontur yang memotong grid bujur sangkar. Semakin kecil ukuran
grid, maka tingkat ketelitiannya menjadi semakin tinggi, tetapi memerlukan waktu
yang lama apabila dikerjakan secara manual. Sudut lereng dlitentukan dengan rumus:
B = ( N – 1) x IK x 100 %
JH x SP
Keterangan :
B = sudut lereng
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa lereng dengan ukuran grid 3x3 cm diperoleh relief
curam dengan persentasi 41,27% dari seluruh daerah yang dianalisa yang ditandai
dengan warna merah muda, relief agak curam dengan persentasi 38,1% yang ditandai
dengan warna jingga, relief miring dengan persentasi 15,87% yang ditandai dengan
warna kuning, relief sangat curam dengan persentasi 3,17% ditandai dengan warna
merah, dan relief datar dengan persentasi 1,58% ditandai dengan warna hijau.
Jika dilihat secara keseluruhan, sebelah timur laut sampai tenggara dari daerah
yang dianalisa merupakan daerah dengan relief curam, sebelah barat laut sampai barat
daya merupakan daerah yang miring hingga agak curam, dan sebagian di sebelah
Berdasarkan hasil analisa lereng dengan ukuran grid 2x2 cm diperoleh relief
curam dengan persentasi 55,84% dari seluruh daerah yang dianalisa yang ditandai
dengan warna merah muda, relief agak curam dengan persentasi 26% yang ditandai
dengan warna jingga, relief miring dengan persentasi 9,09% yang ditandai dengan
warna kuning, relief sangat curam dengan persentasi 3,89% ditandai dengan warna
merah, dan relief datar dengan persentasi 5,19% ditandai dengan warna hijau.
Jika dilihat secara keseluruhan, sebelah timur dari daerah yang dianalisa
merupakan daerah dengan relief curam dan beberapa bagian di timur merupakan
daerah yang sangat curam, sebelah barat merupakan daerah yang relatif miring dan
agak curam, dan sebagian di sebelah utara merupakan daerah yang landai atau datar.
Selain hasil interpretasi relief, dapat pula dilihat pada peta topografi yang
dianalisa, dijumpai adanya daerah pemukiman. Potensi terjadinya longsor lebih besar
pada daerah yang curam, hal ini dapat membahayakan daerah pemukiman di sekitar
daerah tersebut.
Jika ditinjau dari ketelitiannya, grid 1x1 cm lebih teliti dibandingkan dengan grid
2x2 cm dan 3x3 cm. Grid 1x1 cm memperlihatkan kemiringan lereng dari setiap
bagian di peta dengan cakupan daerah yang lebih kecil di setiap gridnya, maka
ketelitiannya lebih bagus dibandingkan grid 2x2 cm dan 3x3 cm yang memuat
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, diperoleh hasil pada bagian
sebelah timur merupakan daerah yang curam dan daerah sebelah barat merupakan
warna merah muda menunjukkan relief yang curam, warna jingga menunjukkan
relief agak curam, warna kuning menunjukkan relief miring, dan warna hijau
4.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini dan selanjutnya adalah sebaiknya praktikum
dilaksanakan di tempat yang lebih luas agar praktikum berjalan dengan baik dan