Anda di halaman 1dari 3

A.

TOPIK
Respirasi Bakteri
B. HARI/ TANGGAL PRAKTIKUM
Hari : Rabu
Tanggal : 21 Februari 2018
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Universitas Negeri Malang
C. Tujuan

1. Untuk memperoleh keterampilan membuat medium cair.

2. Untuk mengetahui sifat repirasi bakteri.

D. DASAR TEORI

Respirasi dilakukan oleh semua sel penyusun makhluk hidup, baik tumbuhan, bakteri,
protista, cendawan, hewan, maupun manusia. Respirasi merupakan penggunaan rantai angkut
electron untuk menghantarkan electron ke penerima electron anorganik akhir. Selain itu,
respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energyRespirasi
dilakukan baik siang hari maupun malam hari (Jasin, 1989). Energy diperoleh melalui
fosfolilasi oksidatif tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima electron
terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorganik lainnya (respirasi anaerob)
(Pelczar, 1986).
Hastuti (2012) mengatakan bahwa medium cair dapat dipakai untuk menumbuhkan bakteri
yang akan dipelajari sifat respirasinya, medium cair merupakan medium yang tidak
mengandung bahan pemadat (misalnya serbuk agar). Sifat respirasi bakteri tersebut dapat
diketahui dari tempat terkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak zona yang tampak
keruh pada medium cair itu. Pada media cair pertumbuhan bakteri dapat diamati dengan
mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh. Bakteri aerob akan berada
dipermukaan atas karena bakteri akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob
akan berada didasar jauh dari permukaan.
Bakteri memperlihatkan keragaman yang luas dalam hal merespon terhadap oksigen
bebas dan atas dasar tersebut maka mudah sekali untuk membagi menjadi empat kelompok
yaitu aerobik, anaerob, anaerob fakultatif, dan mikroaerofil. Pada respirasi bakteri, gas-gas
utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah oksigen dan karbondioksida.
Kebutuhan akan oksigen bebas dariudara bagi mikroba untuk respirasi sel sangat berbeda,
tergantung pada adanya sistem enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal
adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai
penerima electron disebut respirasi aerob, sebagai yang menggunakan senyawa anorganik
sebagai penerima elektron disebut respirasi anaerob (Hastuti, 2004).

Menurut Darmawan (2010) dalam pemanfaatan oksigen (O2) untuk respirasinya, bakteri
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Respirasi Aerob
Yaitu kelompok bakteri yang membutuhkan O2 yang sangat banyak sebagai akseptor akhir
dalam oksidasi biologis atau respirasi aerob. (Pelczar, 1986).
2. Respirasi Anaerob
Yaitu kelompok bakteri yang tidak membutuhkan O2 bebas, bahkan jika kontak dengan
oksigen akan mematikan organisme tersebut. Organisme anaerobik atau anaerob adalah
setiap organisme yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Anaerob obligat akan mati
bila terpapar pada oksigen dengan kadar atmosfer (Suriawiria, 1986).
3. Respirasi Mikroaerofilik
Yaitu bakteri pada kelompok ini akan terhambat pertumbuhannya oleh oksigen yang jenuh.
Pertumbuhan terbaik bagi kelompok organisme ini adalah konsentrasi oksigen terbatas.
Mikroaerofilik respirasi bagi organisme yang dapat menggunakan oksigen, tetapi hanya pada
konsentrasi yang rendah, pertumbuhannya dihambat oleh level oksigen yang normal (Volk
& Wheeler,1993).
4. Respirasi Anaerob Fakultatif
Yaitu bakteri yang dapat menggunakan O2 yang sebagai akseptor electron atau sebagai
penggantinya, diambil oksigen dari garam-garam seperti NaNO3. Penggunaan pengganti ini
kadang-kadang disebut juga respirasi anaerob. Bakteri yang memiliki tipe respirasi anerob
fakultatif dapat menggunakan oksigen jika tersedia (Volk & Wheeler, 1993).

Hastuti, U.S. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMM Press.


Jasin, M. 1989. Biologi Umum untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Bina Pustaka
Utama.
Pelczar, M.C. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press .
Suriawiria, U. 1986. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Penerbit Angkasa
Hastuti, U.S. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Islam
Negeri Malang.
Volk, W.A. & Wheeler, M.F. 1998. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Wheeler dan volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Hlm 30-31

Anda mungkin juga menyukai