Anda di halaman 1dari 6

Pengertian tentang Kebakaran :

1. Api : Suatu reaksi kimia yang diikuti oleh pengeluaran cahaya, asap, panas dan
bara,
2. Kebakaran : Suatu musibah / malapetaka yang disebabkan oleh api yang tidak
diharapkan. (Tidak dibutuhkan) mempunyai sifat sulit dikuasai dan
merugikan.
3. Pembakaran : Suatu kejadian kebakaran yang karena disengaja, berakibat
musnahnya benda / harta dengan maksud atau tujuan tertentu.
4. Daerah Kebakaran : Suatu daerah yang diancam oleh bahaya kebakaran yang
mempunyai jarak 50 meter dari titik kebakaran terakhir.
5. Darah Bahaya Kebakaran : Suatu daerah yang diancam oleh bahaya kebakaran
yang mempunyai jarak 25 meter dari titik kebakaran terakhir.
6. Api Terbuka : Serangkaian proses yang memang harus menggunakan /
membutuhkan api. Contoh : Memasak dengan kompor gas.
7. Teori Terjadinya Api Awal :
8. Lebih dikenal dengan “TEORI SEGITIGA API ” / FIRE TRIANGLE OF
COMBUSTION ” yang menyebutkan :
9. Api akan terjadi bila terdapat 3 (Tiga) unsur yaitu Bahan Bakar (Fuel), Sumber
Panas (Heat / Energi), dan Udara (Oksigen / 02) yang berada dalam
konsentrasi yang seimbang / memenuhi syarat.
10. Konsentrasi adalah perbandingan antara volume uap nakar dan udara.
Faktor-faktor Penyebab Kebakaran :
Berdasarkan pengalaman, penyedlidikan dan analisa dari setiap kebakaran dapat
diambil kesimpulan bahwa penyebab terjadinya kebakaran adalah
karena unsur manusia dan peralatan yang digunakan serta unsur
alami, diantaranya :
1. Kurangnya pengertian terhadap penanggulangan kebakaran,
2. Kelalaian / kecerobohan,
3. Disengaja,
4. Penyalaan sendiri,
5. Gerakan alam,
6. Dari orang-orang yang hilang ingatan,
7. Kompresi,
8. Listrik,
9. Proses kimia,
10. Panas berpindah (Radiasi, Konduksi, Konveksi),
11. Direct Burning.

Cara-cara Penanggulanagan Kebakaran :


1. Tindakan Preventif (Pencegahan),
Serangkaian usaha / tindakan sebelum terjadinya kebakaran dengan maksud tujuan
menekan / mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
kebakaran.
2. Tindakan Represif (Pada Saat terjadinya kebakaran),
Serangkaian usaha / tindakan yang dilakukan pada saat terjadinya kebakaran
dengan maksud untuk menekan / memperkecil timbulnya kerugian yang terdiri
dari :
a. Usaha pemadam kebakaran,
b. Pemberian informasi (ke Polisi, PLN, PDAM, Petugas Pemadam Kebakaran),
c. Pertolongan / penyelamatan jiwa manusia dan harta benda (Tindakan evakuasi).

3. Tindakan Rehabilitasi / Evakuasi


Serangkaian tindakan yang dilakukan setelah terjadinya kebakaran untuk mengambil
langkah-langkah berikutnya.

Klasifikasi Kebakaran :
Yang dimaksud klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas
kebakaran berdasarkan pada jenis benda / bahan yang terbakar.
Dengan Maksud : diharapkan dengan mengetahui klasifikasi kebakaran
akan lebih cepat melakukan pemilihan media / jenis alat pemadam yang
dipakai untuk melakukan pemadaman api.
Ada 4 (Empat) klasifikasi kebakaran diantaranya adalah Klasifikasi Kebakaran
menurut NFPA (National Fire Protection Association) dan dikenal
sebagai Klasifikasi Amerika Serikat.
1. Klas A : Kebakaran dimana api berasal dari kebakaran benda atau bahan padat
kecuali logam yang apabila terbakar akan meninggalkan abu dan arang.
2. Klas B : Kebakaran yang disebabkan oleh benda atau bahan cair serta kebocoran
gas.
3. Klas C : Kebakaran yang disebabkan oleh adanya arus pendek aliran listrik PLN.
4. Klas D : Kebakaran yang disebabkan oleh peleburan benda logam. Diberlakukan
di Indonesia sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor Per-04/Men/1980. Tanggal :14 April 1980, tentang
syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR).
APAR adalah peralatan Portable untuk memadamkan kebakaran awal / skala kecil
yang dapat dioperasikan oleh 1 (Satu) orang.
Jenis-jenis APAR :
1. Bentuk cair : Air, Foam (Busa),
2. Bantuk gas : Co2, Halon,
3. Bantuk padat : Serbuk kimia kering Multipurpose, Pasir, Karung Goni, Lumpur,
Tanah, Tumbuh-tumbuhan yang mengandung air yang tinggi (Pohon
Pisang, Talas, Dll).

Cara Penggunaan APAR :


1. Ambil APAR dari tempatnya,
2. Bebaskan selang dari jepitannya,
3. Cabut PIN pengaman,
4. Pegang Nozzle dengan tangan kiri dan arahkan keatas,
5. Tekan Katup / Handle (Untuk test alat),
6. Ambil jarak ideal (Kurang lebih 4 M) dibelakang arah angin (Jangan melawan
angin),
7. Arahkan Nozzle ke sumber api,
8. Sapukan dimulai dari api yang terkecil.

TIPE TABUNG PEMADAM API


Berdasarkan tipe konstruksi :
1. Tipe tabung gas (Catridge Type) pemadam yang bahan pemadamnya didorong
keluar oleh gas bertekanan yang dilepas oleh tabung gas,
2. Tpe tabung bertekanan tetap (Stored Pressure Type) Pemadam yang bahan
pemadamnya didorong keluar oleh gas kering tanpa bahan kimia
aktif atau udara kering yang disimpan bersama media pemadamnya
dalam keadaan bertekanan.
CARA PEMADAMAN API
Memadamkan api terbagi beberapa cara yaitu :
1. Pemadaman dengan cara pendinginan (Cooling),
2. Pemadaman dengan cara mengurangi oksigen (Smothering),
3. Pengambilan / pemindahan bahan bakar (Starvation),
4. Melamahkan (Dilution).

Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain :


1. Alat pemadam api ringan (APAR),
2. Sprinkler System,
3. Hydrant System,
4. Mobil Pemadam Kebakaran (PMK).

Tips Cegah Dini Bahaya Kebakaran :


Biasakan Untuk :
1. Memastikan bahwa kompor, lampu minyak dan lain-lain dipadamkan sebelum
meninggalkan rumah,
2. Tidak mengisi bahan bakar pada saat dalam keadaan menyala,
3. mematikan kompor lebih dahulu bila kompor hendak dipindahkan,
4. Tidak meninggalkan peralatan listrik seperti Kipas Angin, Kompor Listrik dibiarkan
menyala atau tetap tertancap pada sakelar listrik,
5. Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk-tumpuk,
6. Tidak melakukan penggantian Sikring pemutus arus induk tanpa izin PLN,
7. Jangan Merokok di tempat tidur,
8. Jangan memasang obat nyamuk terlalu dekat dengan tempat tidur atau bahan /
benda yang mudah terbakar,
9. Jangan membiarkan anak-anak bermain api atau korek api,
10. Jangan membakar sampah ditengah terik matahari,
11. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti Bensin, Minyak, Thinner
dari jangkauan api.
 Bila terjadi kebakaran dan api semakin membesar pada rumah atau bangunan,
tindakan yang harus dilakukan adalah secepatnya putuskan aliran
listrik yang mengalir.
 Jangan ragu memadamkan api kebakaran pada awal karena bila upaya ini gagal,
api kebakaran dapat membesar namun utamakan keselamatan jiwa.

Macam-macam Bantuan Masyarakat yang Dapat Dilakukan Yaitu :


1. Bantuan informasi
Informasi kepada petugas pemadam kebakaran antara lain :
 asal api dan lokasi kebakaran,
 adanya orang yang terperangkap / terkurung api,
 Sumber air terdekat,
 Macam benda yang dapat terbakar.

2. Bantuan Kelancaran Jalan


Bantu kelancaran perjalanan mobil pemadam kebakaran :
 Menepi dan beri jalan bagi mobil pemmadam kebakaran disaat anda sedang
mengendarai kendaraan bila mendengar sirine mobil pemadam
kebakaran,
 Pindahkan segera mobil anda bila mengganggu kelancaran lalu lintas mobil
kebakaran,
 Segera membukakan portal / penghalang jalan bagi mobil pemadam kebakaran,
 Jangan meletakkan barang-barang pada jalan yang dilalui mobil pemadam
kebakaran.

Latar Belakang Sulitnya Mengendalikan Kebakaran


1. Pada saat terjadinya kebakaran di lingkungan padat penduduk disekitar tempat
kejadian umumnya disebabkan dengan upaya penyelamatan harta
benda, hal ini menyebabkan api menyebar tanpa perlawanan,
2. Harapan yang terlalu berlebihan kepada petugas pemadam kebakaran dapat
dengan mudah berulah menjadi kemarahan apabila apa yang
diharapkan ternyata tidak terwujud,
3. Kendala yang dihadapi pasukan pemadam kebakaran pada lingkungan padat
hunian berdasar pada masalah akses jalan, sumber air dan tidak
jarang penduduk setempat justru menyulitkan operasional
pemadaman,
4. Pada saat terjadi kebakaran sebagian besar penduduk dan warga sekitarnya
menganggap sebagai bahan tontonan sehingga kontibusi yang
diharapkan tidak menjadi kenyataan.

Mengingat kebakaran adalah bencana bagi kesejahteraan penduduk maka seluruh


warga perlu terlibat bersama-sama dalam atu sistem ketahanan
lingkungan terhadap bahaya kebakaran. sesiap apapun pasukan
pemadam kebakaran yang ada, yang diharapkan adalah musibah
kebakaran itu jangan sampai terjadi.

Oleh Karenamya : MENCEGAH lebih baik daripada MENANGGULANGI.

Anda mungkin juga menyukai