Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ROM

Judul : ROM
Hari/tanggal : 20 Januari 2018
Tempat : Ruang Neuro Total care RS. Aloesaboe Kota Gorontalo
Lama : 30 menit
Penanggung jawab : Ns. Ni Wayan Sriyati S.Kep
Penyaji : Idrus Dumbelango, S.Kep

Moderator : Iramaya Mahmud, S. Kep


Anggota : Anna Aprian S.koni, S.Kep
Yulinda Isa S.kep
Wiwin Manumba S.Kep
Ikhwanul Arin Miftahuddin Daud S.Kep
Suwarno N. Tanaiyo, S.Kep

Audiens : Keluarga / klien di ruang perawatan Neuro RS. Aloesaboe


Kota Gorontalo

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien / keluarga diharapkan dapat
mengerti tentang ROM pasien mau pulang.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Menjelaskan tentang ROM
2. Menjelaskan tentang jenis ROM
3. Menjelaskan tentang tujuan ROM
4. Menjelaskan tentang manfaat ROM
5. Menjelaskan tentang prosedur tindakan ROM
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan keluarga klien
di Ruang Perawatan Lontara 3 RS. Wahidin Sudirohusodo.

D. Materi (terlampir)
1. Pengertian ROM
2. Jenis ROM
3. Tujuan ROM
4. Manfaat ROM
5. Prosedur tindakan ROM

E. Alat Bantu :
Menggunakan alat bantu Laptop, Leaflet.

F. Metode
Ceramah dan tanya jawab.

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam. · Menjawab salam
2. Menjelaskan nama dan akademi · Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan pendidikan · Mendengarkan
kesehatan
4. Menyebutkan materi yang diberikan.
5. Menanyakan kesiapan peserta

2. 15 Menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi · Mendengarkan
a. Menjelaskan tentang pengertian
ROM
b. Menjelaskan tentang jenis ROM
c. Menjelaskan tentang tujuan ROM
d. Menjelaskan tentang manfaat
ROM
e. Menjelaskan tentang prosedur ·
tindakan ROM Bertanya

2. Tanya jawab
a. Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya

3. 10 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kembali hal-hal yang · Menjelaskan
sudah dijelaskan mengenai ROM ·
2.
4. 5 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan · Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah ·
dibahas Menjawab salam
2. Memberikan salam penutup

H. Evaluasi :
1. Peserta mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
3. Penilaian
Lampiran
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal
dapn lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Latihan range of motion (ROM) merupakan istilah baku untuk menyatakan batas atau
batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan
ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal (Arif, M, 2008).

2. Jenis ROM
ROM terdiri dari fleksi dan ekstensi siku, pronasi dan supinasi lengan bawah, fleksi bahu,
abduksi dan adduksi bahu.rotasi bahu, ekstensi jari-jari tangan, inversi dan eversi jari kaki, fleksi
dan ekstensi pergelangan kaki, fleksi dan ekstensi lutut, rotasi pangkal paha, abduksi dan adduksi
pangkal paha.

3. Manfaat ROM
Manfaat dilakukannya range of motion adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas.
Aktivitas pada anggota gerak akan memperlancar sirkulasi dan perfusi jaringan. Selain itu,
koordinasi persyarafan akan menjadi lebih optimal. Sedangkan, manfaat dilakukannya range of
motion pada pasien dengan gangguan mobilisasi adalah untuk mencegah disuse atrofi syndrome
pada otot dengan gangguan mobilitas fisik. ROM dapat merangsang sistem syaraf, meningkatkan
perfusi jaringan sekaligus merehabilitasi sistem muskulo skeletal yang mengalami gangguan.

4. Tujuan ROM
a. Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot.
b. Memelihara mobilitas persendian.
c. Merangsang sirkulasi darah.
d. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.
e. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan.
5. Patofisiologi
Proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung dari penyebab gangguan yang terjadi. Ada
tiga hal yang yang dapat menyebabkan gangguan tersebut. Diantaranya adalah:
a. Kerusakan otot
Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot. Otot berperan
sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan jika terjadi kerusakan pada
otot, maka tidak akan terjadi pergerakan jika otot terganggu. Otot dapat rusak oleh
beberapa hal seperti trauma langsung oleh benda tajam yang merusak kontinuitas otot.
Kerusakan tendon atau ligaman, radang dan lainnya.
b. Gangguan pada skelet
Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat terganggu pada
kondisi tertentu hingga menggangu pergerakan atau mobilisasi. Beberapa penyakit
dapat mengganggu bentuk, ukuran maupun fungsi dari sistem rangka. Diantaranya
adalah, farktur, radang sendi, kekakuan sendi dan lain sebagainya.
c. Gangguan pada sistem persyarafan.
Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dan ke otak. Impuls tersebut
merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan anggota gerak. Jadi, jika syaraf
tergganggu maka akan terjadi gangguan penyampaian impuls dari dan ke organ target.
Dengan tidak sampainya impuls maka akan mengakibatkan gangguan mobilisasi.
Kerusakan dapat terjadi pada susunan syaraf pusat (upper motor neuron/UMN) atau
pada susunan Syaraf tepi (lower motor neuron/LMN). Yang termasuk UMN adalah
otak. Contoh penyakit yang mengganggu otak adalah stroke dan dapat menyebabkan
gangguan mobilisasi. Sedangkan untuk LMN adalah Guillaine-bare syndrome dan
gangguan sistem syaraf lainnya seperti trauma tulang belakang.

6. Indikasi dilakukan ROM :


a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lama
7. Kontra Indikasi ROM
1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah.
2. Kelainan sendi atau tulang.
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).
4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam.
5. Nyeri berat.
6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

8. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi/kontraktur
b. Intoleransi aktivitas b. d kelemahan secara umum

7. Prosedur
a. Cara Fleksi, Ekstensi, Hiperektensi, Fleksi lateral, Rotasi Leher, spinal, servikal
Prosedur Kerja:
1. Menggerakan dagu menempel ke dada rentang 45°
2. Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
3. Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
4. Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang
40-45°
5. Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180°
6. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

b. Cara fleksi, ekstensi, hiperekstensi, Abduksi, adduksi, pergelangan tangan


Prsedur Kerja:
1. Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang 80-90°
2. Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam
arah yang sama, rentang 80-90
3. Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang 89-90°
4. Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°
5. Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50°
6. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

c. Cara supinasi, pronasi Lengan Bawah


6. Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas,
rentang 70-90°
7. Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang 70-
90°
8. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

d. Cara fleksi,ekstensi siku


1. Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu, rentang 150°
2. Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
3. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi
e. Cara fleksi, ekstensi, hiperektensi, abduksi, adduksi, rotasi dalam, rotasi luar,
sirkumduksi, Bahu
1. Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
rentang 180°
2. Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°
3. Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60°
4. Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari
kepala, rentang 180°
5. Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin, rentang 320°
6. Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°
7. Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,
rentang 90°
8. Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°
9. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

f. Cara fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi,adduksi jari-jari tangan


1 Membuat genggaman, rentang 90°
2. Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90
3. Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60°
4. Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30°
5. Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
6. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi
g. Cara fleksi,ekstensi,abduksi,adduksi ibu jari
1. Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90°
2. Menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°
3. Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
4. Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
5. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

h. Cara fleksi, ekstensi, hiperekstensi,ebduksi,adduksi,Pinggul


1. Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
2. Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120°
3. Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
4. Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°
5. Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, rentang
30-50°
6. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

i. Cara fleksi, ekstensi lutut


1. Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
2. Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
3. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi
j. Cara inversi, eversi kaki
1. Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
2. Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
3. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

k. Dorsifleksi, Plantarfleksi Mata kaki


1. Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30°
2. Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50°
3. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

l. Cara Fleksi, Ekstensi, Abduksi, Adduksi


1. Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
2. Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
3. Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°
4. Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
5. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.
Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit. EGC
Jakarta.
Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai