Anda di halaman 1dari 2

1.

Air Minum
A. Monitoring

Metode yang digunakan dalam monitoring ini adalah survey langsung ke rumah warga
yang terdapat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pontianak Selatan. Survei dilakukan
dengan mengamati jenis akses terhadap air bersih yang dimiliki, kemudian setiap
sarana/ jenis akses yang dimiliki dilakukan penilaian, dan dikategorikan dalam
memenuhi syarat atau tidak berdasarkan sampel yang diuji.

Untuk tenaga kesehatan yang ditugaskan adalah sanitarian setiap UPK puskesmas di
setiap kelurahan beserta tenaga kesehatan lain yang ada di puskesmas.

Waktu survey dilakukan pada sekali setiap tahunnya untuk mengetahui kriteria fisik,
bakteriologis, dan kimia apakah memenuhi syarat atau tidak. Serta pengujian di akukan
di laboraturium Kesehatan yang ada di Kota Pontianak.

Program Monitoring di Tempat Pengelolaan Air Minum wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pontianak Selatan wilayah bina Gang Sehat yang Memenuhi Syarat :

Pendataan Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Air Minum


Pendataan dilakukan untuk memperoleh data pemeriksaan Tempat Pengelolaan Air
minum yang memenuhi syarat Hygiene Sanitasi dan yang belum memenuhi syarat
Hygiene Sanitasi. Monitoring yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Dokumentasi
b. Pemantauan
c. Pemeriksaan
d. Pelaporan

Didapati Tempat Pengelolaan Air Minum yang memenuhi syarat yaitu berjumlah 286 dari
dari 405 RT yang ada di wilayah bina Gang Sehat yang dihimpun oleh tim UPTD
Puskesmas Pontianak Selatan.

Pembiayaan Survey
No Biaya Per RT Jumlah RT Total Biaya
1 Rp 100.000 405 Rp. 40.500.000
Jadi total biaya survey yang dibutuhkan sebesar Rp 40.500.000 per tahunnya untuk
survey.
B. Evaluasi

Dari hasil data yang dihimpun oleh tim, didapatkan bahwa jumlah penduduk dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum berkualitas di wilayah kerja UPTD puskesmas pontianak
selatan adalah sebagai berikut :

 Untuk akses jenis bukan perpipaan, jumlah penduduk pengguna akses


penampungan air hujan berjumlah 8760 dengan sarana yang dimiliki berjumlah
10950
 Dari jumlah 10950 saran penampungan air hujan yang dimiliki , sebanyak 7679
sarana yang memenuhi persyaratan (72.27 %)
 Di kecamatan pontianak selatan kelurahan dengan presentase penampungan air
hujan yang memenuhi syarat tertinggi terdapat di kelurahan BMD (Benua Melayu
Darat) dengan 78.71% , sedangkan kelurahan dengan presentase penampungan
air memenuhi syarat terendah di kelurahan Kota Baru dengan 69.98 %.

Penargetan keberhasilan program

Jika untuk setiap program yang dibuat diperlukan 80% keberhasilan pada setiap jenis
akses, maka untuk akses penampungan air hujan pada masyarakat Kecamatan Pontianak
Selatan belum memenuhi target. Target yang belum dipenuhi dapat terjadi karena kondisi
sarana/ akses terhadap air yang berkualitas masih belum memenuhi syarat, seperti
penampungan yang tidak tertutup, masih terdapat banyak jentik, dekat dengan saluran
pembuangan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai