Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOSTATISTIK DAN KOMPUTER STATISTIK

Nama : Enggrajati Moses Hotasi Silitonga


Departemen : Ilmu Kesehatan Anak
Judul Penelitian : Defisiensi Seng Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kejang Demam

1. Tujuan Penelitian
 Tujuan Umum : mengetahui defisiensi seng sebagai faktor risiko terjadinya kejang
demam
 Tujuan Khusus :
o Mendeskripsikan kadar seng serum pada anak penderita kejang demam dan anak
demam tanpa kejang.
o Menganalisis hubungan kadar seng serum dan faktor-faktor risiko lain kejang
demam pada anak penderita kejang demam dan anak demam tanpa kejang.

 Analisis Tujuan Umum dan Khusus


o Pada penelitian ini tujuan umum sudah dikembangkan dalam kerangka yang
bersifat umum/universal dan bermanfaat bagi kalangan. Kerangka umum
dalam penelitian ini adalah defisiensi seng sebagai faktor risiko penyakit
(kejang demam). Peneliti juga memberikat hipotesis H1 : ada perbedaan kadar
seng serum antara penderita kejang demam dengan anak demam tanpa kejang.
Dimana berdasarkan kerangka teori, peneliti mendeskripsikan bahwa
defisiensi seng dapat meningkatkan kadar glutamate yang nantinya berperan
bersama penurunan kadar GABA dan gangguan keseimbangan
neurotransmitter sehingga menimbulkan hipereksitasi serta pada akhirnya
menjadi kejang demam.
o Pada penelitian ini peneliti menampilkan tujuan khusus yang berisi hal-hal
yang lebih rinci yang ingin dicapai oleh peneliti. Tujuan khusus berisi uraian
yang lebih detail dari tujuan umum. Tujuan khusus dalam penelitian ini berupa
deskripsi kadar seng serum dan analisis hubungan kadar seng serum dan
faktor-faktor risiko lain kejang demam sudah menjabarkan secara rinci tujuan
umum penelitian tersebut.
2. Metode Penelitian
 Desain penelitian
o Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain
penelitian kasus control untuk mengetahui defisiensi seng sebagai
factor risiko terjadinya kejang demam.
 Populasi Penelitian
o Penelitian ini dilakukan bersama-sama dengan peneliti lain dengan
judul Defisiensi Besi dan Anemia Defisiensi Besi sebagai Faktor
Risiko Terjadinya Kejang Demam, dimana variable interestnya adalah
defisiensi besi dan anemia defisiensi besi, sedangkan pada penelitian
ini adalah defisiensi seng. Populasi penelitian adalah semua anak
penderita kejang demam (KDS dan KDK) dan anak penderita demam
tanpa kejang, yang berobat pada Bangsal IRD, Rawat Inap dan Poli
Umum Bagian IKA RSMH Palembang.
 Analisis Desain Penelitian
o Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain studi kasus control.
Studi kasus control ditujukan untuk mengetahui faktor risiko atau
masalah kesehatan yang diduga memiliki hubungan erat dengan
penyakit yang terjadi di masyarakat. Faktor risiko yang ingin diteliti
pada kasus ini adalah kadar seng pada anak dengan kejang demam dan
anak demam tanpa kejang. Studi kasus control membandingkan antara
kelompok studi, yaitu anak penderita kejang demam, dan kelompok
kontrol yaitu anak demam tanpa kejang.
o Dari hasil perbandingan antara kelompok studi dan kelompok control,
didapatkan nilai rasio, yaitu proporsi antara anak kejang demam yang
memiliki faktor risiko (kadar seng rendah) dan anak demam tanpa
kejang yang memiliki faktor risiko.
 Analisis Populasi Penelitian
o Ada empat komponen populasi, yaitu elemen (tempat yang paling ideal
untuk mencari sampel), unit sampling (orang ataupun tempat yang
paling cocok untuk dijadikan sampel penelitian), tepat (lokasi
pengambilan sampel), dan waktu (durasi waktu penelitian). Pada
penelitian ini dapat diuraikan bahwa :
1. Elemen : Bangsal IRD, Rawat Inap, dan Poli
Umum
2. Unit Sampling : Anak penderita kejang demam (KDS
dan KDK) dan anak penderita demam tanpa kejang
3. Tempat : Bagian IKA RSMH Palembang
4. Waktu : April 2006 sampai dengan Maret 2007
o Pada penelitian ini pertimbangan keterkaitan subjek dalam populasi
sudah sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu defisensi seng
sebagai faktor terjadinya kejang demam. Peneliti juga telah
mempertimbangkan prosedur atau jenis penelitian yang dilakukan.
Pertimbangan ini menyangkut aspek teknik metodologi : apakah
variable-variabel penelitian yang akan dimunculkan atau diukur
dengan menggunakan teknik penelitian (eksperimental atau non-
eksperimental) dapat diperoleh dari subjek dalam populasi yang
dimaksud.

3. Sampel penelitian
Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling dengan jumlah sesuai
syarat yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini parameter untuk kadar seng
pada anak kejang demam didapat dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Rata-rata kadar seng pada kelompok kasus adalah 66 µg/dl ± 3 µg/dl, sedangkan pada
kelompok control rata-rata kadar seng adalah 105 µg/dl ± 9 µg/dl.
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus :
2

n= [ ( Zα + Zβ ) Sd
d ]
n = Jumlah kasus/control
Zα = Tingkat kepercayaan = 95% (1,96)
Zβ = Power penelitian = 80% (0,842)
Sd = Simpangan baku salah sati kelompok (kelompok control = 9)
d = Tingkat ketepatan absolut dari beda nilai rata-rata yang diinginkan (d=5)
Dari perhitungan diatas didapatkan besar sampel untuk masing-masing kelompok
kasus dan kontrol adalah 25 orang. Dengan memperhitungkan kemungkinan drop out,
maka besar sampel untuk kelompok kasus dan kontrol masing-masing adalah 30
orang. Jumlah sampel ini sama dengan penelitian lain tentang Defisiensi Besi dan
Anemia Defisiensi Besi sebagai faktor risiko terjadinya Kejang Demam.

 Analisis sampel penelitian


o Pada penelitian ini peneliti menggunakan rumus besar sampel menurut skala
pengukuran variabel: numerik. Rumus tersebut digunakan pada dua kelompok
yang berpasangan dan uji hipotesis. Dua kelompok yang berpasangan pada
penelitian ini adalah kadar seng pada penderita kejang demam dan kadar seng
pada penderita demam tanpa kejang. Pada penelitian ini peneliti ingin menguji
hipotesis penelitian (“Ada perbedaan kadar seng serum antara penderita
kejang demam dengan anak demam tanpa kejang”).

4. Variabel Penelitian
 Variabel bebas :
o Kadar seng serum
o Faktor-faktor risiko lain kejang demam : defisiensi besi, anemia
defisiensi besi besi, deplesi besi, riwayat kejang demam sebelumnya,
riwayat kejang demam dalam keluarga, riwayat epilepsy dalam
keluarga, riwayat kelahiran, suhu tubuh, hiponatremia.
 Variabel terikat
o Kejang demam
o Demam tanpa kejang

 Analisis Variabel Penelitian


o Variabel bebas/Independen merupakan variabel yang bila dalam suatu saat
berada bersama dengan variabel lain. Dalam penelitian ini kadar seng serum
sebagai variable bebas berada bersama dengan variable lain seperti : defisiensi
besi, anemia defisiensi besi besi, deplesi besi, riwayat kejang demam
sebelumnya, riwayat kejang demam dalam keluarga, riwayat epilepsy dalam
keluarga, riwayat kelahiran, suhu tubuh, hiponatremia.
o Variabel terikat/dependen merupakan variable yang berubah karena variable
bebas terebut. Pada penelitian ini kejang demam dan demam tanpa kejang
dipengaruhi oleh variabel bebas (kadar seng serum dan faktor risiko lainnya).
5. Analisis Data
Data akan dicatat pada formulir isian penelitian, kemudian akan dimasukkan ke
dalam computer dengan program SPSS versi 13. Data akan diperiksa kelengkapannya,
dan setelah tidak ditemukan kesalahan maka data akan dianalisis.
Data dasar umum dan klinis akan dianalisis secara deskriptif dengan
menampilkannya dalam tabel distribusi dan frekuensi. Data kategori akan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan akan dianalisis dengan uji chi square, sedangkan data kontinu
akan dianalisis dengan uji t. Untuk mengetahui apakah defisiensi seng merupakan
factor risiko yang paling berpengaruh untuk terjadinya kejang demam maka akan
dilakukan analisis multivariate dengan regresi logistic. Tingkat kemaknaan yang
dipakai adalah p < 0,05.

 Komentar
o Pada peneltian ini data dasar umum dan klinis dianalisis secara deskriptif
dengan menampilkan table distribusi dan frekuensi untuk memperlihatkan
jumlah dan sebaran anak penderita kejang demam dan anak penderita demam
tanpa kejang. Data kategori diuji dengan uji chi square. Uji Chi Square
berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal
dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Variabel nominal disini
adalah kadar seng pada anak penderita kejang demam dan anak penderita
demam tanpa kejang. Uji statistik data berpasangan menggunakan uji t. Uji t
digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variable
bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variable terikatnya. Pana penelitian
ini variable bebas berupa kadar seng dan faktor risiko lain kejang demam.
Variabel terikatnya berupa anak penderita kejang demam dan anak penderita
demam tanpa kejang.

6. Hipotesis penelitian
 H1 : Ada perbedaan kadar seng serum antara penderita kejang demam
dengan anak demam tanpa kejang

 Analisis Hipotesis penelitian


o Pada hipotesis ini, maka dapat dilihat bahwa kadar seng menjadi
variable bebas yang ingin dibuktikan peneliti bahwa memberikann
pengaruh kepada variable terikatnya (penderita kejang demam dan
anak demam tanpa kejang). Apabila p value nya < dari α (0,05), maka
hipotesis nol ditolak (H1 diterima)/ penelitian ini signifikan.

Anda mungkin juga menyukai