ETIKA PROFESI
PEKERJAAN : REHABILITASI DAERAH RAWA BATU
BETUMPANG PKT II KAB.BANGKA SELATAN
Disusun oleh :
TAHUN 2015
Dalam kontrak kerja “REHABILITASI DAERAH RAWA BATU
BETUMPANG PKT II KAB.BANGKA SELATAN” harus mencakup 13 item,
mengenai :
1. Para Pihak, yaitu identitas Pihak I (Pengguna Jasa Konstruksi) dan Pihak
II (Pelaksana Jasa Konstruksi ~ Konsultan atau Kontraktor),
2. Rumusan Pekerjaan, memuat uraian pekerjaan, rincian lingkup pekerjaan,
nilai pekerjaan, dan batas waktu pelaksanaan),
3. Masa Pertanggungan dan atau pemeliharaan, memuat jangka waktu
pertanggungan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa,
4. Tenaga Ahli, memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi, dan
kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan,
5. Hak dan Kewajiban, hak pengguna jasa untuk menerima hasil pekerjaan
konstruksi serta kewajiban memenuhi ketentuan yang diperjanjikan untuk
memperoleh informasi dan imbalan jasa dalam melaksanakan pekerjaan,
6. Cara Pembayaran, ketentuan kewajiban pengguna jasa dalam melakukan
pembayaran hasil pekerjaan,
7. Cidera Janji, ketentuan salah satu pihak yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagai yang diperjanjikan,
8. Penyelesaian Perselisihan, ketentuan tata cara penyelesaian perselisihan
akibat ketidak sepakatan,
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, ketentuan pemutusan kontrak yang
timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak,
10. Keadaan memaksa (force majeure), memuat ketentuan tentang kejadian
yang timbul diluar kepampuan Para Pihak, yang menimbulkan kerugian
salah satu pihak,
11. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan kewajiban penyedia jasa dan
atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan,
12. Perlindungan pekerja, memuat kewajiban Para Pihak dalam Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) serja jaminan sosial,
13. Aspek Lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam memenuhi
ketentuan lingkungan.
1. Para Pihak
2. Rumusan Pekerjaan
4. Tenaga Ahli
Didalam surat kontrak kerja ini tidak terdapat atau tidak ditemukan
mengenai keterangan Tenaga Ahli
8. Penyelesaian Perselisihan
Dalam hal terjadi perselisihan/sengketa diantara para pihak, para pihak
terlebih dahulu menyelesaikan perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk
mufakat.
Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak
sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui.........[diisi pengadilan atau
arbitrase] sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau pengadilan
perselisihan atau sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi
Terdapat didalam pasal :
11.Kegagalan Kontruksi
Kegagalan dari sebuah pekerjaan konstruksi yaitu memuat ketentuan
kewajiban penyedia jasa dan atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan.
Didalam surat perjanjian kontrak kerja ini tidak membahas masalah tentang
kegagalan konstruksi.
12.Perlindungan Pekerja
Daftar peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib
dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan iniadalah:
1. UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
2. UU NO. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi.
3. Peraturan menteri PU No.09/PRT/M/2008 tentang pedoman system
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang
pekerjaan umum.
13.Aspek Lingkungan
Sesuai dengan pasal 35.1. dan 35.2 dalam syarat-syarat umum kontrak.
35.1.Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
35.2.Apabila penyedia jasa tidak memberikan pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi atau jaminan
pemeliharaan.
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
1. Program Mobilisasi
a. Lokasi dan lahan untuk Base camp. Terdiri dari :
- Kantor unit;
- Laboratorium.
b. Daftar Mobilisasi Personil yang mana mengusulkan staf inti proyek
yang terdiri dari :
- Highway Engineer;
- Material Engineer;
- Quantity Engineer;
- Petugas K3.
c. Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaan utama pada paket proyek ini,sesuai
dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan pekerjaan.
d. Analisa Sumber Material
Pembahasan ini akan dibatasi pada beberapa bahan/ material dasar
utama yang diperlukan antara lain :
- Boulder/ batu belah yang akan diproses untuk dijadikan batu pecah
(agregat kasar, agregat halus dan abu batu) yang kemudian akan
digunakan sebagai campuran :
1. AC WC2.
2. AC BC/ AC BC.
3. AC Base4.
4. Agregat Kelas A5
5. Agregat Kelas B6.
6. Agregat Kelas S pemecahan boulder menjadi batu pecah akan
menggunakan mesin pemecah batu (Stone Crusher) sedangkan
untuk pencampuran menjadi aspal panas (Hotmix) adalah
menggunakan Asphalt Mixing Plant 2.
- Batu untuk pekerjaan pasangan Material batu yang akan digunakan
untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar (saluran) dan
pasangan batu (tembok penahan tanah). Material yang terseleksi
akan diangkut ke lokasi.
- Pasir pasang.
2. Pengendalian Mutu Bahan Dasar dan Pekerjaan.
a. Laboraturium
Pemeriksaan/ Pengujian tanah, CBR Laboraturium, Berat jenis tanah,
Batas-batas Atterberg, Analisa sarngan, Kadar air, Kepadatan lapangan
dengan metode kerucut (sand come), Pemeriksaan/ pengujian beton
Slump test dan Cube/ cylinder moulds.
b. Untuk pemeriksaan/ uji aspal
Pengujian metode Marshall, Ekstraksi dengan metode sentrifugal,
Ekstraksi dengan metode Refluks, Berat jenis agregat kasar dan halus,
Pengeboran benda uji inti (core drill), Termometer logam,
Penetrometer dan Titik Lembek.
3. Pekerjaan umum (persiapan)
Memobilisasi, staf inti dan pelaksanaan serta pelatan konstruksi.
4. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkaitdidaerah dimana lokasi
proyek berada.
5. Menyiapkan peralatan komunikasi untuk petugas lapangan.
6. Menyiapkan kantor lapangan dan fasilitas penunjang.
7. Melakukan pengukuran lapangan pembuatan shop drawings.
8. Melakukan dokumentasi (foto) pada kondisi progress nol persen.
9. Melakukan pengujian tanah (soil investigations) untuk mengetahui secara
teliti kondisi tanah yang sebenarnya.
10. Melakukan pengujian bahan dasar yang akan digunakan termasuk
pembuatan job mix formula.
11. Pengembalian kondisi dan pekerjaan minor.
12. Pekerjaan tanah dan drainase.
13. Pekerjaan struktur perkerasan pelebaran jalan.
14. Pekerjaan Beton K-250.
15. Perkerjaan penunjang
Pekerjaan sementara yang mempengaruhi kelancaran/keberhasilan
penyelesaian pekerjaan dan salah satu adalah manajemen pengaturan lalu
lintas.